cookie

We use cookies to improve your browsing experience. By clicking «Accept all», you agree to the use of cookies.

avatar

Anak Muda Dan Salaf

Catatan ringkas yang dishare di grup WA siswa-siswa Pusdiklatmu Lendah Kulonprogo. _Abu Nasim Mukhtar bin Rifai La Firlaz_ Email : [email protected] https://t.me/InformasiDonasi

Show more
Advertising posts
20 063
Subscribers
+524 hours
+67 days
+12030 days
Posting time distributions

Data loading in progress...

Find out who reads your channel

This graph will show you who besides your subscribers reads your channel and learn about other sources of traffic.
Views Sources
Publication analysis
PostsViews
Shares
Views dynamics
01
Suasana siang hari.
3 75617Loading...
02
Rumah Belajar terang bercahaya setelah Subuh. Diambil dari pintu selatan masjid Nurul Huda.
3 58911Loading...
03
(271) Mereka Yang Belajar di Atas Laut Thalabul Ilmi dilakukan di mana pun tempat. Apalagi masing-masing daerah memiliki bentang alam dan hamparan yang berbeda. Ada yang di tepi persawahan, ada yang di tengah perkebunan, ada yang di pusat kota, ada yang di pinggir desa, ada juga yang di atas ketinggian. Desa Lolibu adalah desa nelayan. Berhadapan langsung dengan Teluk Lasongko; satu dari sekian banyak teluk di kabupaten Buton Tengah. Tersebarlah di teluk itu, termasuk di perairan desa Lolibu, bagan-bagan dan keramba-keramba untuk budidaya hasil laut. Ikan karang, rajungan, lobster, dan aneka ikan dipelihara di sana. Benihnya? Didapat dari teluk itu juga. Botol-botol minuman mineral bekas juga tertata rapi di permukaan teluk. Tandanya, di daerah itu dibudidayakan rumput laut. Botol-botol tersebut berfungsi sebagai pengambang dari jaring-jaring rumput laut. Untuk sampai ke desa Lolibu dari kota Bau-Bau, ada 3 pilihan alat transportasi, yaitu kapal fery, speedboat, atau jarangka. Jarangka kadang disebut katinting, yaitu perahu berbodi kayu dengan mesin tempel. Ciri khasnya adalah sayap kanan kiri menggunakan bambu sebagai penyeimbang. Tiba di pelabuhan Wamengkoli, perjalanan dilanjutkan dengan kendaraan darat melewati jalan berkelok, naik turun, kurang lebih 37 km sampai di Lolibu. Kontur Pulau Muna yang khas akan menemani perjalanan, seperti ; bukit-bukit batu berkapur, kebun jambu mete, dan view laut biru hijau ketika melintasi jalur pantainya. Dakwah Sunnah di desa Lolibu sudah lama dirintis. Di akhir tahun 80-an dilanjutkan awal 90-an, Sunnah telah dikenal oleh penduduk Lolibu. Awalnya juga tidak lepas dari gesekan dan benturan dengan masyarakat yang menolak dakwah karena dianggap bertentangan dengan norma-norma adat. Kekerasan dan intimidasi secara fisik dialami oleh beberapa penduduk yang sudah berkomitmen dengan Sunnah. Tidak jarang, sejumlah pemuda dengan balok-balok kayu menunggu jamaah yang melaksanakan salat berjamaah untuk diganggu. Hal tersebutlah tidaklah aneh. Bukan sesuatu yang baru. Sebab, setiap dakwah Tauhid, dakwah Sunnah, pasti ada pihak-pihak yang memusuhi. Nabi Muhammad ﷺ ketika didampingi istrinya Khadijah menemui Waraqah bin Naufal, untuk menceritakan peristiwa di gua Hira, Waraqah mengatakan, " Andaikan aku masih muda dan kuat. Duhai andai aku masih hidup saat masyarakatmu mengusirmu ". Nabi Muhammad ﷺ bertanya, " Apakah mereka benar-benar akan mengusirku? ". Kata Waraqah: نَعَمْ، لَمْ يَأْتِ رَجُلٌ قَطُّ بمِثْلِ ما جِئْتَ به إلَّا عُودِيَ " Iya. Tidak ada satu orang pun yang membawa seperti yang engkau bawa melainkan ia pasti dimusuhi " HR Bukhari no.3 Oleh karenanya, untuk berhasil dalam dakwah, teladanilah para nabi! Contohlah kesabaran Nabi Muhammad ﷺ! Sebab, kesabaran adalah pangkal keberhasilan. Dakwah Sunnah di Lolibu pernah melalui masa-masa sulit. Kini sudah 30 tahun lebih berlalu. Alhamdulillah dakwah Sunnah sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Bahkan, banyak ustadz dan pendakwah Sunnah di kepulauan Buton berasal dari Lolibu. Masjid Nurul Huda, masjid desa yang dulu sulit digunakan, sekarang dimakmurkan dengan taklim dan daurah. Itu semua semata-mata karunia dari Allah Ta'ala. Nah, ada yang unik di desa Lolibu. Lokasi belajar santri santriwati usia dasar dibangun di atas laut, kurang lebih 30 meter dari tepi pantai. Karena jalurnya hanya satu, maka dibuatlah secara bergiliran antara santri putra dan putri. Setengah hari-setengah hari. Alhamdulillah. Bacaan Al Qur'an, kalimat Tauhid, doa dzikir, dan salawat salam untuk Nabi digaungkan bergabung suara riak gelombang air teluk Lasongko. Suara anak-anak di berbagai penjuru bumi dalam halaqah ilmu sebagai generasi penerus Dakwah Sunnah menegaskan bahwa masa depan Islam adalah tanggungjawab bersama. Termasuk mereka yang semangat belajar di atas laut. Baarakallahu fiihim Selasa 14 Mei 2023. http://t.me/anakmudadansalaf
3 3908Loading...
04
(271) Mereka Yang Belajar di Atas Laut ....
1 2021Loading...
05
Maha benar Allah! Siapa yang orientasinya dunia, akan diberikan untuknya hanya secuil dari apa yang ia cari. Setelahnya, ia pasti terpenjara oleh ambisi-ambisinya. Ia tersiksa karena seolah yang ia cari tidak ada ujungnya. Tidak pernah ia merasa puas. Ia haus akan kerakusannya. Di akhirat, neraka Jahannam telah menantinya. Beruntunglah yang mencari ridha Allah Ta’ala! Ia selalu dilindungi Allah, dijaga, dimudahkan urusannya, dan dijauhkan dari hal-hal yang membuatnya susah. Asalkan ia beriman dan berorientasi pada kehidupan akhirat! Satu hadis Nabi Muhammad ﷺ jangan lupakan! إنك لَن تدَع شيئًا للهِ عزَّ وجلَّ إلا بدَلك اللهُ به ما هو خيرٌ لكَ منه " Sungguh! Tidaklah engkau meninggalkan sesuatu, lillahi 'azza wa jalla (hanya karena Allah), melainkan Allah pasti memberi ganti yang lebih baik darinya untukmu " HR Ahmad 21996 dan disahihkan Al Albani. Ganti yang lebih baik? Iya! Namun, perlu diingat bahwa ganti yang lebih baik tidak mesti satu jenis dengan yang ia tinggalkan. Tidak mesti suatu pekerjaan ditinggalkan karena haram, lantas Allah memberi ganti pekerjaan dengan gaji yang lebih besar. Bisa jadi ia mendapatkan pekerjaan dengan gaji lebih kecil dari sebelumnya, namun Allah lipatkan qana’ah nya, keluarganya diberi taufik untuk hidup sederhana, hatinya lebih tenang, kesempatan ibadahnya semakin banyak, atau hal-hal baik lainnya. Terkait hadis di atas, Ibnul Qayyim ( Al Fawaid, hal.107) menjelaskan, " Pengganti yang dimaksud macam-macam bentuknya. Namun, ganti yang terbaik adalah rasa damai dan cinta karena Allah, hati yang tenang dengannya- Nya. Ia akan kuat, semangat, bahagia, dan ridha kepada Allah Ta'ala. Berbahagialah seorang hamba yang terbuka hatinya untuk menerima hidayah dan menggenggamnya sekuat-kuat mungkin. Anda tidak akan merugi! Anda tidak mungkin kecewa! Musholla As Shofa, 14 Mei 2024 http://t.me/anakmudadansalaf
3 42026Loading...
06
(270) Niscaya Allah Memberi Ganti Yang Lebih Baik 24 tahun yang lalu saat kerusuhan, dari kota Ambon menuju desa Gemba di pulau Seram harus menggunakan transportasi speedboat. Dari pasar Batu Merah naik speedboat menyeberangi Teluk Ambon ke Poka Rumahtiga. Dilanjutkan perjalanan darat menuju pelabuhan Leihitu. Lalu kembali naik speedboat melewati laut Seram sampai desa Gemba. Selain waktu yang lama, tenaga yang terkuras, masih ada beban biaya yang lumayan. Kini sudah berbeda! Dari kota Ambon ke Gemba bisa ditempuh dengan singkat. Dakwah Sunnah di kota Ambon sudah melekat dan sangat familiar. Gaungnya menyentuh sampai sudut terjauh dan melewati garis yang tak terduga sebelumnya. Termasuk negeri Laha. Sebuah desa di kecamatan Teluk Ambon yang berjarak 14 km dari pusat kota. Letaknya yang di ujung Teluk Ambon, dibatasi tanjung Alang dan tanjung Nusaniwe, membuat negeri Laha memiliki keindahan alam yang Subhanallah. Garis pantainya 3,5 km. Perairannya dikenal sebagai spot diving terkenal. Ada beberapa jenis biota laut yang hanya ditemukan di perairan Ambon, khususnya perairan negeri Laha. Seperti negeri-negeri lainnya di Ambon, penduduk asli Laha memiliki marga/fam yang bercirikhas, seperti : Mewar, Laturua, dan Hehuat. Di negeri Laha lah Bandara Pattimura berada. Sempat berstatus internasional, kini Bandara Pattimura kembali menjadi bandara domestik. Jangan heran jika ke Ambon menggunakan transportasi udara! Pegawai di lingkungan bandara banyak yang menampakkan Sunnah. Iya, ada 15 ikhwan yang bekerja di lingkungan bandara Pattimura. Dari porter, petugas cleaning servis, security, perawatan fisik pesawat, hingga di manajemen. Semuanya penduduk negeri Laha. Memang, rata-rata para pekerja direkrut dari daerah-daerah di sekeliling bandara. Amanah, disiplin, dan tanggungjawab kerja adalah sifat karyawan yang sangat disukai. Dicari dan diapresiasi. Hal itulah yang menyebabkan ikhwan-ikhwan dapat diterima di lingkungan bandara. Tentu, ridha Allah Ta’ala adalah kata kuncinya! Salah satu dari mereka telah bekerja selama 13 tahun, misalnya. Dengan penuh semangat namun gayeng, ia berkisah. Seorang atasannya tidak suka bahkan terang-terangan menampakkan kebencian. Pasalnya? Berjenggot. Hingga puncaknya ia dimutasi dari staf di sebuah divisi menjadi petugas kebersihan pesawat. Ia terima dengan senang hati. Sejak saat itu, tugasnya mencuci bodi pesawat dan membersihkan ruang kabin untuk pesawat yang menginap. Tidak berselang lama, dilakukan pengurangan jumlah karyawan. Semua karyawan di divisi sebelumnya ia berasal di-PHK. Hanya atasannya itu yang dipertahankan. Itupun diberi tugas lapangan, yaitu penyedia air bersih. " Alhamdulillah. Setelah jadi tukang cuci pesawat, saya hanya bekerja 2 jam dalam satu hari. Dari jam 3 sampai jam 5 sore. Tapi, gajinya lebih besar dari sebelumnya ", katanya. Kadang-kadang seorang hamba dihantui oleh kekhawatiran yang tidak beralasan. Ditakut-takuti oleh setan, jika berkomitmen dalam agama, thalabul ilmi, dan mengamalkan Sunnah Nabi, nanti akan begitu dan begini. Ada bayang-bayang miskin, masa depan suram, dibenci dan dikucilkan, konflik, kehilangan jabatan, dibully, dan bayang-bayang ketakutan lainnya. Jika mengalami hal tersebut, ingat dan renungkanlah baik-baik 2 ayat berikut ini! مَّن كَانَ يُرِيدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا مَا نَشَاءُ لِمَن نُّرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلَاهَا مَذْمُومًا مَّدْحُورًا " Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir" [Al Isra: 18] وَمَنْ أَرَادَ الْآخِرَةَ وَسَعَىٰ لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَٰئِكَ كَانَ سَعْيُهُم مَّشْكُورًا " Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik" [Al Isra: 19]
3 44623Loading...
07
Proses packing sajian makan untuk peserta Kajian.
7 88510Loading...
08
Media files
7 0525Loading...
09
(269) Di Gemba, Dakwah Bergema Dapur umum ini memang berbeda! Baru kali ini saya mendapati kegiatan kajian dengan bapak-bapak yang menghandle logistik secara total. Di halaman bagian belakang kiri masjid, sejak sepekan sebelum acara, sudah dibuat ruang sementara untuk dapur umum. Bukan hanya pengatapan, dinding-dindingnya pun dibuat tertutup. Bagian atasnya disetting sebagai ventilasi udara. Ada beberapa tungku untuk memasak menggunakan kayu bakar. Maka, setumpuk kayu bakar dibuat berjejer di salah satu sisi ruangan. Kompor gas juga tetap difungsikan. Berkarung-karung beras, sayur mayur beraneka ragam, plus macam-macam bumbu dapur, ditata rapi. Termasuk tundun-tundun pisang yang dipersiapkan untuk membuat snack camilan. Meja-meja panjang diatur untuk prosesi memasak dan mempacking hasil masakan. Uniknya, semua bahan baku memasak adalah sumbangan secara fisik. Bukan sumbangan uang lalu dibelikan! Wajar, karena lokasi kajian berada di desa transmigrasi. Lebih unik lagi, dari A sampai Z, semua diurusi bapak-bapak. Dari banyak alasan, salah satunya diungkapkan Pak Danur selaku koordinator logistik, " Untuk memberi kesempatan para ibu mengikuti kajian dengan tenang dan nyaman". Di salah satu kesempatan makan, sajian makan terdistribusikan sebanyak 1.695 paket dengan menggunakan packing plastik mika. Ditambah snack dan minuman panas 2 kali di pagi hari, 2 kali di saat sore, dan 1 kali di setiap break antara 2 sesi kajian. Semuanya oleh bapak-bapak. Jazaahumullahu khairan. Ustadz Saiful Bahri, ustadz pemateri dari Cilacap yang diundang menyemangati para panitia di sesi penutupan, " Sebaik-baik orang adalah yang paling banyak manfaatnya untuk orang lain ". Gemba adalah sebutan lain untuk desa Waimital. Gemba sendiri singkatan dari Gerakan Masyarakat Baru. Sebuah program untuk memberdayakan bidang kemandirian dan ketahanan pangan yang dirintis sejak tahun 1954. Di desa Waimital, kecamatan Kairatu, pulau Seram Bagian Barat, Gemba menjadi pusat transmigrasi untuk masyarakat Jawa. Maka, nuansa dan suasananya seperti di pedesaan Jawa. Ada bendungan dengan saluran irigasi yang terbagi rapi. Hamparan sawah terbentang hingga arah pegunungan. Iya, dari 2.000 hektar luasnya, lahan persawahannya 650 hektar, ladang holtikultura nya 500 hektar, dan lahan tidur seluas 450 hektar. 400 hektar sisanya adalah luas pemukiman penduduk. Alhamdulillah di Gemba, pesantren Salaf dirintis sejak tahun 2000-an. Kini Pesantren As Salafy Gemba mengelola program pendidikan dengan total santri putra dan putri: 116. Masjidnya diberi nama Al Maghfirah. Ukurannya terbilang luas. 12 m x 29 m dengan separuhnya dibuat tingkat dua. Cukup lapang untuk kegiatan ibadah dan belajar santri-santri. Dengan suasananya yang tenang, beberapa puluh meter dari tepi pantai, area sawah dan kebun, Pesantren As Salafy Gemba menjadi tempat menimba ilmu yang menarik. Lebih dari 20 santri asal kota Ambon pun ikut belajar di sana. Untuk saudara-saudaraku Ahlussunnah di Gemba khususnya, dan dimanapun berada secara umum, marilah kita berdoa kepada Allah Ta'ala agar diberi kekuatan istiqamah sampai akhir hayat. Satu pesan dari Al Imam Al Hasan Al Bashri ( Al Lika'i, 1/57/19 ) : يا أهل السنة ترفقوا رحمكم الله فإنكم من أقل الناس " Wahai Ahlussunnah, bersikap kasih sayanglah sesama kalian! Sungguh, kalian jumlahnya sangat kecil di tengah-tengah manusia ". Iya, gema dakwah Sunnah di Gemba sudah berkumandang. Gaungnya terasa hingga ke banyak tempat. Nyaman dan sejuk berada di antara saudara-saudara di Gemba selama beberapa hari. Cukup satu hal yang penting untuk dirawat : persaudaraan! Ukhuwwah di antara kita sangatlah mahal. Jangan dikorbankan hanya karena alasan sepele. Semoga Allah Ta'ala meridhai. 06 Mei 2024, Laut Seram. http://t.me/anakmudadansalaf
7 33311Loading...
10
(269) Di Gemba, Dakwah Bergema .....
4681Loading...
11
Santri, janganlah berhenti! Kenapa? Karena, posisimu diinginkan oleh orang-orang yang mulia, dan oleh orang-orang yang telah meraih berbagai kesenangan dunia. Sebab, pada akhirnya tidak ada yang lebih indah dari menjadi seorang santri. Ali bin Al Husain bin Ali bin Abi Thalib (wafat 100 H), cicit Rasulullah ﷺ. Orang yang mulia secara nasab, ketakwaan, bahkan keilmuan. Beliau menghadiri majlis ilmu yang diampu oleh Zaid bin Aslam. Seorang keturunan budak yang telah dimerdekakan. " Semoga Allah mengampuni Anda. Anda adalah tuan yang terhormat dan yang paling afdhal di antara manusia. Kenapa Anda berangkat dan duduk di majlis seorang mantan budak?", tanya seseorang. Beliau menjawab, " Sungguh, ilmu haruslah dicari dimanapun ia berada " ( Tahdzibul Hilyah 1/486) Para khalifah pun iri kepada kaum santri! Khalifah Al Manshur ditanya, " Kesenangan apa yang belum pernah Anda rasakan? " Jawabnya, " Sisa satu. Aku duduk di atas kursi dan di sekitarku para penuntut ilmu hadis. Lalu petugas memintaku, " Hadis apa yang akan Anda sampaikan " Khalifah Harun Al Rasyid pernah bertanya kepada Yahya bin Aktsam, " Kedudukan apa yang paling mulia?". Dijawab, " Kedudukan Anda, wahai Amirul Mukminin ". Al Rasyid berkata, " Apakah engkau tidak mengetahui ada kedudukan yang jauh lebih mulia daripada kedudukanku? ". Kata Yahya, " Saya tidak tahu". " Sungguh, saya tahu ada yang lebih mulia daripada saya. Yaitu seseorang di majlis ilmu menyampaikan: haddtsana fulan, 'an fulan, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda", terang Al Rasyid. Kata Yahya, " Apakah orang itu lebih mulia? Bukankah Anda adalah sepupu Rasulullah ﷺ dan pemangku kepercayaan kaum muslimin?" " Benar! Celaka kamu. Orang itu jelas lebih baik dari saya. Sebab, namanya selalu bergandengan dengan nama Rasulullah ﷺ. Tidak akan mati selamanya. Sementara kita akan mati dan hancur. Para ulama sepanjang masa akan tetap hidup ", kata Harun Al Rasyid. Subhanallah! Apa yang kurang dari seorang khalifah? Harta ia punya, tahta ada padanya, keluarga banyak jumlahnya, dan semua kesenangan dunia bisa didapatkannya. Namun tetap saja, pada akhirnya tidak ada yang lebih indah dari menjadi seorang santri. Maka, pantanglah berhenti, wahai Santri. Baarakallahu fiikum 02 Mei 2024 http://t.me/anakmudadansalaf
10 16845Loading...
12
(268) Karena Santri Pantang Berhenti Menjadi santri adalah rejeki. Sebuah kedudukan mulia yang menawarkan derajat tinggi. Di dunia maupun di akhirat nanti. Namun, yang dimaksud adalah santri yang benar-benar santri. Bukan santri gadungan, bukan santri lepasan, bukan santri yang badannya di pesantren, jiwanya melayang entah ke mana. Jadilah santri yang tidak setengah hati. Jadilah santri yang pantang berhenti! Kenapa pantang berhenti? Sebab, kehidupan ke depan di dunia ibarat lautan luas. Mampu berenang saja tidak cukup. Mengarunginya harus menggunakan kapal. Nah, ilmu agama adalah kapalnya. Kehidupan dunia bagaikan hutan liar. Banyak bahayanya. Jangankan malam, siang saja tidak ada cahaya. Saking lebatnya. Ilmu akan membawamu ke jalur yang benar. Tidak tersesat jalan, apalagi masuk jurang. Kehidupan dunia dimisalkan dengan malam yang pekat gelap gulita. Ilmu menjadi cahaya yang menuntunmu. Lebih baik bersusahpayah sekarang, daripada engkau menyesal di kemudian. Al Ashma'i (Thabaqat Syafi'iyyin 1/149) berkata, " Siapa yang tak mampu bertahan sesaat untuk susahnya belajar, pasti selamanya dalam penyesalan karena kebodohan" Ke depan, persoalan kehidupan semakin berat, terus bertambah, dan komplek sifatnya. Urusan keluarga, pendidikan anak, hidup bermasyarakat, pekerjaan, kesehatan, dan tentunya terkait hukum-hukum ibadah. Sudah banyak yang menyesal, maka jangan berada di barisan orang yang menyesal! Kenapa santri pantang berhenti? Sebab, ilmu yang dicari tidak ada habisnya. Walau bagaimana mempelajari, tetap saja ilmu yang didapatkan hanyalah sedikit. Jika sepanjang hidup dicari, ilmu tidak akan habis, lalu kenapa berhenti padahal baru beberapa tahun saja? Seorang anggota suku Abs pernah menemani sahabat Salman Al Farisi (wafat tahun 33 H) dalam satu perjalanan. Di tepi sungai Dijlah (Tigris. Panjangnya 1.900 km), orang itu minum airnya yang masih jernih dan bening. " Ayo, minum lagi!", kata Salman. Jawabnya, " Saya sudah kenyang ". Salman bertanya, " Menurutmu, apa yang engkau minum tadi apakah akan mengurangi aliran sungai Dijlah? ". " Tentu tidak!", jawabnya. " Seperti itulah ilmu. Tidak akan ada habisnya. Maka, tuntutlah ilmu yang bermanfaat untukmu! ", kata Salman. ( Az Zuhud, Ibnul Mubarok, 771) Santri, pantanglah berhenti! Sampai kapan? Teruslah berjuang sampai engkau pada titik yang disebutkan sahabat Ibnu Umar, " Seseorang itu belumlah dikatakan berilmu, sampai pada titik dimana ia : tidak lagi ada hasad kepada yang di atasnya, tidak lagi memandang rendah yang di bawahnya, dan tidak mau menukar ilmunya dengan materi" ( Tahdzibul Hilyah 1/218).
8 42453Loading...
13
(268) Karena Santri Pantang Berhenti .......
4 7053Loading...
14
Media files
13 5384Loading...
15
(268) Nafas Dakwah Sunnah di Pulau Timah Lokasi Pesantren Dhiyaul Qur'an dekat ujung landasan Bandara Internasional Hanandjoeddin. Santri-santri sudah terbiasa pagi petang mendengarkan raungan mesin pesawat yang take off atau landing. Walau dekat, dan komplek pesantren jelas terlihat dari jendela pesawat saat proses naik atau turunnya, tetap saja dari Pesantren ke Bandara harus mengambil rute memutar. Belitung sudah ratusan tahun dikenal sebagai penghasil timah. Bersama Pulau Bangka, Belitung menyumbang 90% produksi timah Indonesia. Terbesar kedua di dunia. Dari udara, kulong-kulong (lubang besar bekas tambah timah) terlihat tersebar tak beraturan. Warna air yang mengairi kulong bermacam-macam. Sayang, cantik dan indahnya Belitung tersayat oleh lukanya sendiri. Pantai di Belitung memiliki ciri khas tersendiri, yaitu batu-batu granit raksasa yang tersusun indah. Warna lautnya biru bersanding hijau toska. Jernih terlihat dasarnya. Subhanallah! Dakwah Sunnah di Belitung mulai bergeliat di awal tahun 2000-an. Sejarahnya cukup berliku. Banyak kisah terangkai. Berbagai rasa di hati bercampur aduk. Memang demikian! Harus berpanjang. Pesantren Dhiyaul Qur'an terletak di Air Seruk Dalam, Buluh Tumbang, Tanjung Pandan. Dahulunya banyak ditumbuhi pohon-pohon karet dan pohon-pohon alami. Setelah berproses sejak tahun 2012, lokasi Dhiyaul Qur'an kini memiliki lahan lebih dari 4 hektar. Bangunan masjid sudah direnovasi dan diperluas karena jumlah santri dan warga komunitas terus bertambah. Asrama santri, baik putra maupun putri, pun berkembang. Bahkan saat ini, sedang dibangun komplek pesantren putri di lokasi baru dengan konsep yang lebih lengkap. Kini, kurang lebih 70 santri putra maupun putri sedang menuntut ilmu di Pesantren Dhiyaul Qur'an. Mayoritas dari Belitung dan Bangka. Semangat dan tekad belajar mereka patut diapresiasi. Karena, fasilitas yang terbatas dan program yang sedang bertumbuh bukanlah alasan untuk bermalas-malasan. Rata-rata Ahlussunnah di Belitung adalah masyarakat asli setempat, yakni orang Melayu. Ada juga dari suku Bugis, Jawa, dan lainnya. Awalnya agak susah memahami setiap kata yang digunakan. Selain beda logat, pengucapan hurufnya ada yang tak biasa didengar. Setelah adaptasi beberapa waktu, bahasa sehari-hari di Belitung malah seolah bersastra dan berindah gaya. Alhamdulillah dakwah Sunnah telah tersebar. Nafasnya teratur. Di 2 kabupaten, Belitung Timur dan Belitung, kajian-kajian Salaf rutin diselenggarakan. Masjid-masjid umum terbuka untuk menerima. Pertumbuhan secara jumlah populasi Ahlussunnah pun menggembirakan. Semoga ukhuwwah dan ta'awun yang telah terjalin selama ini dapat dirawat dengan baik. Karena, tantangan dakwah ke depan amat berat. Alhamdulillah sudah banyak Asatidzah berkunjung ke Belitung. Semarak dakwah semoga bertambah harum. Ikhwan-ikhwan yang hampir semuanya pernah ikut menambang timah, kini melewati hari-harinya ingin menambang pahala di lahan dakwah. Rasulullah ﷺ bersabda: مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ، فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فاَعِلِهِ " Siapa yang mengarahkan kepada kebaikan, ia beroleh pahala yang sama dengan orang yang melakukannya " HR Muslim dari sahabat Abu Mas'ud Al Anshari no.1893 Belitung negeri timah Cantik, elok, dan indah Semangatlah, wahai Ikhwah Sabarlah dalam berdakwah Selasa 23 April 2024 http://t.me/anakmudadansalaf
11 6727Loading...
Photo unavailableShow in Telegram
Suasana siang hari.
Show all...
Photo unavailableShow in Telegram
Rumah Belajar terang bercahaya setelah Subuh. Diambil dari pintu selatan masjid Nurul Huda.
Show all...
(271) Mereka Yang Belajar di Atas Laut Thalabul Ilmi dilakukan di mana pun tempat. Apalagi masing-masing daerah memiliki bentang alam dan hamparan yang berbeda. Ada yang di tepi persawahan, ada yang di tengah perkebunan, ada yang di pusat kota, ada yang di pinggir desa, ada juga yang di atas ketinggian. Desa Lolibu adalah desa nelayan. Berhadapan langsung dengan Teluk Lasongko; satu dari sekian banyak teluk di kabupaten Buton Tengah. Tersebarlah di teluk itu, termasuk di perairan desa Lolibu, bagan-bagan dan keramba-keramba untuk budidaya hasil laut. Ikan karang, rajungan, lobster, dan aneka ikan dipelihara di sana. Benihnya? Didapat dari teluk itu juga. Botol-botol minuman mineral bekas juga tertata rapi di permukaan teluk. Tandanya, di daerah itu dibudidayakan rumput laut. Botol-botol tersebut berfungsi sebagai pengambang dari jaring-jaring rumput laut. Untuk sampai ke desa Lolibu dari kota Bau-Bau, ada 3 pilihan alat transportasi, yaitu kapal fery, speedboat, atau jarangka. Jarangka kadang disebut katinting, yaitu perahu berbodi kayu dengan mesin tempel. Ciri khasnya adalah sayap kanan kiri menggunakan bambu sebagai penyeimbang. Tiba di pelabuhan Wamengkoli, perjalanan dilanjutkan dengan kendaraan darat melewati jalan berkelok, naik turun, kurang lebih 37 km sampai di Lolibu. Kontur Pulau Muna yang khas akan menemani perjalanan, seperti ; bukit-bukit batu berkapur, kebun jambu mete, dan view laut biru hijau ketika melintasi jalur pantainya. Dakwah Sunnah di desa Lolibu sudah lama dirintis. Di akhir tahun 80-an dilanjutkan awal 90-an, Sunnah telah dikenal oleh penduduk Lolibu. Awalnya juga tidak lepas dari gesekan dan benturan dengan masyarakat yang menolak dakwah karena dianggap bertentangan dengan norma-norma adat. Kekerasan dan intimidasi secara fisik dialami oleh beberapa penduduk yang sudah berkomitmen dengan Sunnah. Tidak jarang, sejumlah pemuda dengan balok-balok kayu menunggu jamaah yang melaksanakan salat berjamaah untuk diganggu. Hal tersebutlah tidaklah aneh. Bukan sesuatu yang baru. Sebab, setiap dakwah Tauhid, dakwah Sunnah, pasti ada pihak-pihak yang memusuhi. Nabi Muhammad ﷺ ketika didampingi istrinya Khadijah menemui Waraqah bin Naufal, untuk menceritakan peristiwa di gua Hira, Waraqah mengatakan, " Andaikan aku masih muda dan kuat. Duhai andai aku masih hidup saat masyarakatmu mengusirmu ". Nabi Muhammad ﷺ bertanya, " Apakah mereka benar-benar akan mengusirku? ". Kata Waraqah: نَعَمْ، لَمْ يَأْتِ رَجُلٌ قَطُّ بمِثْلِ ما جِئْتَ به إلَّا عُودِيَ " Iya. Tidak ada satu orang pun yang membawa seperti yang engkau bawa melainkan ia pasti dimusuhi " HR Bukhari no.3 Oleh karenanya, untuk berhasil dalam dakwah, teladanilah para nabi! Contohlah kesabaran Nabi Muhammad ﷺ! Sebab, kesabaran adalah pangkal keberhasilan. Dakwah Sunnah di Lolibu pernah melalui masa-masa sulit. Kini sudah 30 tahun lebih berlalu. Alhamdulillah dakwah Sunnah sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Bahkan, banyak ustadz dan pendakwah Sunnah di kepulauan Buton berasal dari Lolibu. Masjid Nurul Huda, masjid desa yang dulu sulit digunakan, sekarang dimakmurkan dengan taklim dan daurah. Itu semua semata-mata karunia dari Allah Ta'ala. Nah, ada yang unik di desa Lolibu. Lokasi belajar santri santriwati usia dasar dibangun di atas laut, kurang lebih 30 meter dari tepi pantai. Karena jalurnya hanya satu, maka dibuatlah secara bergiliran antara santri putra dan putri. Setengah hari-setengah hari. Alhamdulillah. Bacaan Al Qur'an, kalimat Tauhid, doa dzikir, dan salawat salam untuk Nabi digaungkan bergabung suara riak gelombang air teluk Lasongko. Suara anak-anak di berbagai penjuru bumi dalam halaqah ilmu sebagai generasi penerus Dakwah Sunnah menegaskan bahwa masa depan Islam adalah tanggungjawab bersama. Termasuk mereka yang semangat belajar di atas laut. Baarakallahu fiihim Selasa 14 Mei 2023. http://t.me/anakmudadansalaf
Show all...
Anak Muda Dan Salaf

Catatan ringkas yang dishare di grup WA siswa-siswa Pusdiklatmu Lendah Kulonprogo. _Abu Nasim Mukhtar bin Rifai La Firlaz_ Email : [email protected]

https://t.me/InformasiDonasi

(271) Mereka Yang Belajar di Atas Laut ....
Show all...
Maha benar Allah! Siapa yang orientasinya dunia, akan diberikan untuknya hanya secuil dari apa yang ia cari. Setelahnya, ia pasti terpenjara oleh ambisi-ambisinya. Ia tersiksa karena seolah yang ia cari tidak ada ujungnya. Tidak pernah ia merasa puas. Ia haus akan kerakusannya. Di akhirat, neraka Jahannam telah menantinya. Beruntunglah yang mencari ridha Allah Ta’ala! Ia selalu dilindungi Allah, dijaga, dimudahkan urusannya, dan dijauhkan dari hal-hal yang membuatnya susah. Asalkan ia beriman dan berorientasi pada kehidupan akhirat! Satu hadis Nabi Muhammad ﷺ jangan lupakan! إنك لَن تدَع شيئًا للهِ عزَّ وجلَّ إلا بدَلك اللهُ به ما هو خيرٌ لكَ منه " Sungguh! Tidaklah engkau meninggalkan sesuatu, lillahi 'azza wa jalla (hanya karena Allah), melainkan Allah pasti memberi ganti yang lebih baik darinya untukmu " HR Ahmad 21996 dan disahihkan Al Albani. Ganti yang lebih baik? Iya! Namun, perlu diingat bahwa ganti yang lebih baik tidak mesti satu jenis dengan yang ia tinggalkan. Tidak mesti suatu pekerjaan ditinggalkan karena haram, lantas Allah memberi ganti pekerjaan dengan gaji yang lebih besar. Bisa jadi ia mendapatkan pekerjaan dengan gaji lebih kecil dari sebelumnya, namun Allah lipatkan qana’ah nya, keluarganya diberi taufik untuk hidup sederhana, hatinya lebih tenang, kesempatan ibadahnya semakin banyak, atau hal-hal baik lainnya. Terkait hadis di atas, Ibnul Qayyim ( Al Fawaid, hal.107) menjelaskan, " Pengganti yang dimaksud macam-macam bentuknya. Namun, ganti yang terbaik adalah rasa damai dan cinta karena Allah, hati yang tenang dengannya- Nya. Ia akan kuat, semangat, bahagia, dan ridha kepada Allah Ta'ala. Berbahagialah seorang hamba yang terbuka hatinya untuk menerima hidayah dan menggenggamnya sekuat-kuat mungkin. Anda tidak akan merugi! Anda tidak mungkin kecewa! Musholla As Shofa, 14 Mei 2024 http://t.me/anakmudadansalaf
Show all...
Anak Muda Dan Salaf

Catatan ringkas yang dishare di grup WA siswa-siswa Pusdiklatmu Lendah Kulonprogo. _Abu Nasim Mukhtar bin Rifai La Firlaz_ Email : [email protected]

https://t.me/InformasiDonasi

(270) Niscaya Allah Memberi Ganti Yang Lebih Baik 24 tahun yang lalu saat kerusuhan, dari kota Ambon menuju desa Gemba di pulau Seram harus menggunakan transportasi speedboat. Dari pasar Batu Merah naik speedboat menyeberangi Teluk Ambon ke Poka Rumahtiga. Dilanjutkan perjalanan darat menuju pelabuhan Leihitu. Lalu kembali naik speedboat melewati laut Seram sampai desa Gemba. Selain waktu yang lama, tenaga yang terkuras, masih ada beban biaya yang lumayan. Kini sudah berbeda! Dari kota Ambon ke Gemba bisa ditempuh dengan singkat. Dakwah Sunnah di kota Ambon sudah melekat dan sangat familiar. Gaungnya menyentuh sampai sudut terjauh dan melewati garis yang tak terduga sebelumnya. Termasuk negeri Laha. Sebuah desa di kecamatan Teluk Ambon yang berjarak 14 km dari pusat kota. Letaknya yang di ujung Teluk Ambon, dibatasi tanjung Alang dan tanjung Nusaniwe, membuat negeri Laha memiliki keindahan alam yang Subhanallah. Garis pantainya 3,5 km. Perairannya dikenal sebagai spot diving terkenal. Ada beberapa jenis biota laut yang hanya ditemukan di perairan Ambon, khususnya perairan negeri Laha. Seperti negeri-negeri lainnya di Ambon, penduduk asli Laha memiliki marga/fam yang bercirikhas, seperti : Mewar, Laturua, dan Hehuat. Di negeri Laha lah Bandara Pattimura berada. Sempat berstatus internasional, kini Bandara Pattimura kembali menjadi bandara domestik. Jangan heran jika ke Ambon menggunakan transportasi udara! Pegawai di lingkungan bandara banyak yang menampakkan Sunnah. Iya, ada 15 ikhwan yang bekerja di lingkungan bandara Pattimura. Dari porter, petugas cleaning servis, security, perawatan fisik pesawat, hingga di manajemen. Semuanya penduduk negeri Laha. Memang, rata-rata para pekerja direkrut dari daerah-daerah di sekeliling bandara. Amanah, disiplin, dan tanggungjawab kerja adalah sifat karyawan yang sangat disukai. Dicari dan diapresiasi. Hal itulah yang menyebabkan ikhwan-ikhwan dapat diterima di lingkungan bandara. Tentu, ridha Allah Ta’ala adalah kata kuncinya! Salah satu dari mereka telah bekerja selama 13 tahun, misalnya. Dengan penuh semangat namun gayeng, ia berkisah. Seorang atasannya tidak suka bahkan terang-terangan menampakkan kebencian. Pasalnya? Berjenggot. Hingga puncaknya ia dimutasi dari staf di sebuah divisi menjadi petugas kebersihan pesawat. Ia terima dengan senang hati. Sejak saat itu, tugasnya mencuci bodi pesawat dan membersihkan ruang kabin untuk pesawat yang menginap. Tidak berselang lama, dilakukan pengurangan jumlah karyawan. Semua karyawan di divisi sebelumnya ia berasal di-PHK. Hanya atasannya itu yang dipertahankan. Itupun diberi tugas lapangan, yaitu penyedia air bersih. " Alhamdulillah. Setelah jadi tukang cuci pesawat, saya hanya bekerja 2 jam dalam satu hari. Dari jam 3 sampai jam 5 sore. Tapi, gajinya lebih besar dari sebelumnya ", katanya. Kadang-kadang seorang hamba dihantui oleh kekhawatiran yang tidak beralasan. Ditakut-takuti oleh setan, jika berkomitmen dalam agama, thalabul ilmi, dan mengamalkan Sunnah Nabi, nanti akan begitu dan begini. Ada bayang-bayang miskin, masa depan suram, dibenci dan dikucilkan, konflik, kehilangan jabatan, dibully, dan bayang-bayang ketakutan lainnya. Jika mengalami hal tersebut, ingat dan renungkanlah baik-baik 2 ayat berikut ini! مَّن كَانَ يُرِيدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا مَا نَشَاءُ لِمَن نُّرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلَاهَا مَذْمُومًا مَّدْحُورًا " Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir" [Al Isra: 18] وَمَنْ أَرَادَ الْآخِرَةَ وَسَعَىٰ لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَٰئِكَ كَانَ سَعْيُهُم مَّشْكُورًا " Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik" [Al Isra: 19]
Show all...
00:26
Video unavailableShow in Telegram
Proses packing sajian makan untuk peserta Kajian.
Show all...
(269) Di Gemba, Dakwah Bergema Dapur umum ini memang berbeda! Baru kali ini saya mendapati kegiatan kajian dengan bapak-bapak yang menghandle logistik secara total. Di halaman bagian belakang kiri masjid, sejak sepekan sebelum acara, sudah dibuat ruang sementara untuk dapur umum. Bukan hanya pengatapan, dinding-dindingnya pun dibuat tertutup. Bagian atasnya disetting sebagai ventilasi udara. Ada beberapa tungku untuk memasak menggunakan kayu bakar. Maka, setumpuk kayu bakar dibuat berjejer di salah satu sisi ruangan. Kompor gas juga tetap difungsikan. Berkarung-karung beras, sayur mayur beraneka ragam, plus macam-macam bumbu dapur, ditata rapi. Termasuk tundun-tundun pisang yang dipersiapkan untuk membuat snack camilan. Meja-meja panjang diatur untuk prosesi memasak dan mempacking hasil masakan. Uniknya, semua bahan baku memasak adalah sumbangan secara fisik. Bukan sumbangan uang lalu dibelikan! Wajar, karena lokasi kajian berada di desa transmigrasi. Lebih unik lagi, dari A sampai Z, semua diurusi bapak-bapak. Dari banyak alasan, salah satunya diungkapkan Pak Danur selaku koordinator logistik, " Untuk memberi kesempatan para ibu mengikuti kajian dengan tenang dan nyaman". Di salah satu kesempatan makan, sajian makan terdistribusikan sebanyak 1.695 paket dengan menggunakan packing plastik mika. Ditambah snack dan minuman panas 2 kali di pagi hari, 2 kali di saat sore, dan 1 kali di setiap break antara 2 sesi kajian. Semuanya oleh bapak-bapak. Jazaahumullahu khairan. Ustadz Saiful Bahri, ustadz pemateri dari Cilacap yang diundang menyemangati para panitia di sesi penutupan, " Sebaik-baik orang adalah yang paling banyak manfaatnya untuk orang lain ". Gemba adalah sebutan lain untuk desa Waimital. Gemba sendiri singkatan dari Gerakan Masyarakat Baru. Sebuah program untuk memberdayakan bidang kemandirian dan ketahanan pangan yang dirintis sejak tahun 1954. Di desa Waimital, kecamatan Kairatu, pulau Seram Bagian Barat, Gemba menjadi pusat transmigrasi untuk masyarakat Jawa. Maka, nuansa dan suasananya seperti di pedesaan Jawa. Ada bendungan dengan saluran irigasi yang terbagi rapi. Hamparan sawah terbentang hingga arah pegunungan. Iya, dari 2.000 hektar luasnya, lahan persawahannya 650 hektar, ladang holtikultura nya 500 hektar, dan lahan tidur seluas 450 hektar. 400 hektar sisanya adalah luas pemukiman penduduk. Alhamdulillah di Gemba, pesantren Salaf dirintis sejak tahun 2000-an. Kini Pesantren As Salafy Gemba mengelola program pendidikan dengan total santri putra dan putri: 116. Masjidnya diberi nama Al Maghfirah. Ukurannya terbilang luas. 12 m x 29 m dengan separuhnya dibuat tingkat dua. Cukup lapang untuk kegiatan ibadah dan belajar santri-santri. Dengan suasananya yang tenang, beberapa puluh meter dari tepi pantai, area sawah dan kebun, Pesantren As Salafy Gemba menjadi tempat menimba ilmu yang menarik. Lebih dari 20 santri asal kota Ambon pun ikut belajar di sana. Untuk saudara-saudaraku Ahlussunnah di Gemba khususnya, dan dimanapun berada secara umum, marilah kita berdoa kepada Allah Ta'ala agar diberi kekuatan istiqamah sampai akhir hayat. Satu pesan dari Al Imam Al Hasan Al Bashri ( Al Lika'i, 1/57/19 ) : يا أهل السنة ترفقوا رحمكم الله فإنكم من أقل الناس " Wahai Ahlussunnah, bersikap kasih sayanglah sesama kalian! Sungguh, kalian jumlahnya sangat kecil di tengah-tengah manusia ". Iya, gema dakwah Sunnah di Gemba sudah berkumandang. Gaungnya terasa hingga ke banyak tempat. Nyaman dan sejuk berada di antara saudara-saudara di Gemba selama beberapa hari. Cukup satu hal yang penting untuk dirawat : persaudaraan! Ukhuwwah di antara kita sangatlah mahal. Jangan dikorbankan hanya karena alasan sepele. Semoga Allah Ta'ala meridhai. 06 Mei 2024, Laut Seram. http://t.me/anakmudadansalaf
Show all...
Anak Muda Dan Salaf

Catatan ringkas yang dishare di grup WA siswa-siswa Pusdiklatmu Lendah Kulonprogo. _Abu Nasim Mukhtar bin Rifai La Firlaz_ Email : [email protected]

https://t.me/InformasiDonasi

(269) Di Gemba, Dakwah Bergema .....
Show all...