cookie

We use cookies to improve your browsing experience. By clicking «Accept all», you agree to the use of cookies.

avatar

Nasihat Sahabat

WhatsApp: +61 (450) 134 878 FB: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/ Instagram: NasihatSahabatCom Twitter: @NasihatSalaf Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat Telegram: https://t.me/nasihatsahabat Email: [email protected]

Show more
Advertising posts
1 446Subscribers
-224 hours
No data7 days
+3330 days

Data loading in progress...

Subscriber growth rate

Data loading in progress...

𝓑𝓲𝓼𝓶𝓲𝓵𝓵𝓪𝓱𝓲𝓻𝓻𝓪𝓱𝓶𝓪𝓷𝓲𝓻𝓻𝓪𝓱𝓲𝓲𝓶 KETIKA ALLAH MURKA KEPADAMU "Ketika Allah murka kepadamu, Dia … • Tak akan menghentikan suplai oksigen untukmu, • Tak akan menyetop rezekimu, • Tak akan langsung mencabut nyawamu. Tapi Dia akan • Mengeraskan hatimu, • Mencabut hidayah darimu, • Menghambarkan salatmu, dan • Membuatmu enggan untuk berdoa kepada-Nya. Jangan kamu pikir kamulah yang tak mau berdoa kepada-Nya, tapi Allah-lah yang mencabut keinginan berdoa dari hatimu, *karena Dia enggan mendengar rintihanmu, sebab marah kepadamu akibat dosamu." Ditulis oleh: Ustadz Abu Haidar as-Sundawy حفظه الله_
Show all...
𝓑𝓲𝓼𝓶𝓲𝓵𝓵𝓪𝓱𝓲𝓻𝓻𝓪𝓱𝓶𝓪𝓷𝓲𝓻𝓻𝓪𝓱𝓲𝓲𝓶 KEADILAN PERTAMA DI AKHIRAT DIMULAI DI ALAM KUBUR Berkata asy-Syaikh al-'Allamah Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah: "إذا أردت صورة مصغَّرة ليوم القيامة، فاخرج إلى المقبرة تجد فيها الشريف والوضيع، والذكر والأنثى، والصغير والكبير، كلهم سواء، كلهم تحت التراب. ما هناك أحد له قصرٌ، ولا أحد عنده خدم، ولا أحد عنده شيء، ولهذا قيل: أول عدل الآخرة القبور." "Jika Anda ingin tahu gambaran kecil tentang Hari Kiamat, pergilah ke pemakaman. Di sana Anda akan mendapatkan antara pejabat dan rakyat jelata, laki-laki dan perempuan, yang muda dan yang tua, semuanya sama, semuanya di bawah tanah. Tidak ada yang memiliki istana, tidak ada yang memiliki pelayan, tidak ada yang memiliki apa pun. Oleh karena itu ada yang mengatakan: Keadilan pertama di Akhirat dimulai di alam kubur." [Syarh Bulughil Maram, 2/608] Abu Abdurrahman Al-Umari Al-Abid rahimahullah berkata: "Wahai para pemilik istana yang megah, ingatlah gelapnya kuburan yang menyeramkan. Wahai orang-orang yang bergelimang kenikmatan dan kelezatan, ingatlah cacing tanah, darah bercampur nanah, dan hancurnya jasad bersama tanah." [Majmu' Rasa'il Ibnu Rajab, Risalah Ahwal al-Qubur, hal.26] Sumber: @thesunnah_path dan sumber lainnya
Show all...
𝓑𝓲𝓼𝓶𝓲𝓵𝓵𝓪𝓱𝓲𝓻𝓻𝓪𝓱𝓶𝓪𝓷𝓲𝓻𝓻𝓪𝓱𝓲𝓲𝓶 Kata mereka: "Lihat tu Saudi, sudah sibuk membuat akademi musik. UAH berarti sama dengan Saudi junjungan kalian." Jawab: 1. Saudi bukan patokan syariat. Syariat itu sesuai apa Qaalallah Qaalarrasul. (Apa kata Allah dan apa kata Rasul). 2. Perbuatan oknum awam di Saudi jangan dinyatakan seakan-akan itu pendapat ulama Saudi. Seperti di Indonesia, kalau pemerintahannya mengadakan konser, ya lucu kalau dikatakan konser tersebut menjadi pendapat asatidzah Salafiyyin Indonesia. 3. Kejelekan yang ada di Saudi jangan digeneralisasikan untuk semua orang yang ada di Saudi, terlebih digeneralisasikan untuk ulamanya. Ketika orang awam Saudi berbuat kejelekan, jangan jadikan ini senjata untuk menjelekkan Ulama yang juga tinggal di Saudi Karena Rasulullah ﷺ tidak menjadi jelek walau satu kampung dengan Abu Jahl dan Abu Lahb. Karena ini hujjah yang lucu. Dan Nabi Nuh tidak menjadi jelek karena kejelekan anak beliau. Begitu pula Nabi Luth tidak menjadi jelek karena kejelekan istrinya. 4. Jadi akademi musik internasional Nahawand Center yang ada di Saudi telah melakukan kezaliman, sebagaimana UAH juga melakukan kezaliman, karena telah menghalalkan yang Allah haramkan. 5. Intinya: Saudi, Indonesia, Turki, Yaman, Iran, Iraq, Afghanistan bukan patokan hukum bagi kaum Muslimin, melainkan Alquran dan Sunnah sesuai pemahaman para sahabat yang diijtihadkan oleh Empat Imam, Abu Hanifah, Malik, Syafii, dan Ahmad. Semoga fanatik UAH paham, baarakallahu fiikum. Oleh: Abdurrahman Al-Amiry
Show all...
𝓑𝓲𝓼𝓶𝓲𝓵𝓵𝓪𝓱𝓲𝓻𝓻𝓪𝓱𝓶𝓪𝓷𝓲𝓻𝓻𝓪𝓱𝓲𝓲𝓶 MASIH MAU MENCACI WAHABI? Terlanjur disanjung-sanjung, ternyata adalah Wahabi yang di caci maki selama ini. Oleh: Siswo Kusyudhanto (kusyudhanto.blogspot.com) Kisah lucu dari seorang teman tentang tetangganya yang baru pulang dari umroh. Begitu pulang dari umroh, biasalah, para tetangga pada kumpul tanya tanya bagaimana kabar di sana. Setelah cerita ini dan itu. sampailah cerita tentang ceramah di Masjid Nabawi yang disampaikan seorang ustadz dari Indonesia. Dia menceritakan bangganya, kalau di masjid Nabawi sudah ada orang Indonesia yang ceramah di sana. Dia bilang, seumur umur baru kali itu dengar ada seorang ustadz ceramah tentang mulianya Tauhid dan buruknya kesyirikan dengan sangat detail dan didukung dalil sahih. Saking senengnya dengan kajiannya, sampai dia ambil foto itu ustadnya, dan menunjukkan kepada para tetangga. Setelah banyak cerita tentang kajian dan memuji materi yang dibawakan oleh ustadz Indonesia itu, lantas ada tetangga yang biasa mengikuti kajian sunnah bilang, kalau ustad yang di foto itu namanya Ustad Firanda Adirja yang suka di cap Wahabi oleh Muslim Indonesia. Saat itu juga langsung dia terdiam seribu bahasa. Sungguh benar kalau para penentang dakwah Ustadz Firanda Adirja MA itu hanya korban dari hasutan orang orang yang jahil. Semoga kita semua dijauhkan dari fitnah dan berita bohong. Aamiin. ---- Allah ﷻ berfirman: إِنَّ الَّذِينَ جَاءُوا بِالْإِفْكِ عُصْبَةٌ مِنْكُمْ ۚ لَا تَحْسَبُوهُ شَرًّا لَكُمْ ۖ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۚ لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ مَا اكْتَسَبَ مِنَ الْإِثْمِ ۚ وَالَّذِي تَوَلَّىٰ كِبْرَهُ مِنْهُمْ لَهُ عَذَابٌ عَظِيمٌ ﴿١١﴾ لَوْلَا إِذْ سَمِعْتُمُوهُ ظَنَّ الْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بِأَنْفُسِهِمْ خَيْرًا وَقَالُوا هَٰذَا إِفْكٌ مُبِينٌ ﴿١٢﴾ لَوْلَا جَاءُوا عَلَيْهِ بِأَرْبَعَةِ شُهَدَاءَ ۚ فَإِذْ لَمْ يَأْتُوا بِالشُّهَدَاءِ فَأُولَٰئِكَ عِنْدَ اللَّهِ هُمُ الْكَاذِبُونَ ﴿١٣﴾ وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ لَمَسَّكُمْ فِي مَا أَفَضْتُمْ فِيهِ عَذَابٌ عَظِيمٌ ﴿١٤﴾ إِذْ تَلَقَّوْنَهُ بِأَلْسِنَتِكُمْ وَتَقُولُونَ بِأَفْوَاهِكُمْ مَا لَيْسَ لَكُمْ بِهِ عِلْمٌ وَتَحْسَبُونَهُ هَيِّنًا وَهُوَ عِنْدَ اللَّهِ عَظِيمٌ ﴿١٥﴾ وَلَوْلَا إِذْ سَمِعْتُمُوهُ قُلْتُمْ مَا يَكُونُ لَنَا أَنْ نَتَكَلَّمَ بِهَٰذَا سُبْحَانَكَ هَٰذَا بُهْتَانٌ عَظِيمٌ ﴿١٦﴾ يَعِظُكُمُ اللَّهُ أَنْ تَعُودُوا لِمِثْلِهِ أَبَدًا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ ﴿١٧﴾ وَيُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ ۚ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ ﴿١٨﴾ إِنَّ الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَنْ تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۚ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ ﴿١٩﴾ وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ وَأَنَّ اللَّهَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ 11. Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu, tiap-tiap orang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bagian terbesar dalam penyiaran berita bohong itu, maka baginya azab yang besar. 12. Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang Mukminin dan Mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) mengatakan: “Ini adalah berita bohong yang nyata.” 13. Mengapa mereka (yang menuduh itu) tidak mendatangkan empat orang saksi atas berita bohong itu ? Karena mereka tidak mendatangkan saksi-saksi, maka mereka itu di sisi Allah adalah orang- orang yang dusta. 14. Sekiranya tidak ada kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu semua di dunia dan di Akhirat, niscaya kamu ditimpa azab yang besar, akibat pembicaraan kamu tentang berita bohong itu. 15. (Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut, dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja, padahal dia di sisi Allah adalah besar. 16.
Show all...
Dan Mengapa kamu di waktu mendengar berita bohong itu tidak mengatakan: “Kita sama sekali tidak pantas untuk mengucapkan ini, Maha Suci Engkau (Ya Rabb kami), ini adalah dusta yang besar.” 17. Allah memeringatkan kamu agar (jangan) kembali memerbuat yang seperti itu selama-lamanya, jika kamu orang-orang yang beriman. 18. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu. Dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. 19. Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di Akhirat. Dan Allah Mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. 20. Dan sekiranya bukan karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu semua, dan Allah Maha Penyantun dan Maha Penyayang, (niscaya kamu akan ditimpa azab yang besar). [QS. an-Nur/24:11-20] Referensi: https://almanhaj.or.id/4078-berita-dusta.html
Show all...
Berita Dusta | Almanhaj

BERITA DUSTA[1] Setelah gagal menyulut sentimen kesukuan ditengah para shahabat Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , kaum munafik tidak lantas putus asa. Mereka memanfaatkan insiden lain untuk menyebar racun di tengah kaum Muslimin. Peristiwa ini terkenal dengan haditsul ifki (kisah dusta). Kisah ini bermula ketika istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mendapat giliran menyertai

Surat Musik UAH
Show all...
𝓑𝓲𝓼𝓶𝓲𝓵𝓵𝓪𝓱𝓲𝓻𝓻𝓪𝓱𝓶𝓪𝓷𝓲𝓻𝓻𝓪𝓱𝓲𝓲𝓶 SELAMATKAN SAUDARAMU DARI PENGHINAAN Jangan membeberkan kesalahan orang lain. Ingatlah, bahwa Allah telah menyembunyikan dosa dan kesalahanmu dari orang lain. Dan bagaimana perasaanmu jika Anda terungkap seperti itu? Jangan memermalukan orang lain di depan umum, dan nasihatilah mereka secara pribadi. Sumber: [Dr. Bilal Philips] SAVE YOUR BROTHERS FROM HUMILIATION Do not expose the faults of others. Remember that Allah has kept your sins and faults hidden from other people, and how you would feel if you were exposed like that? Do not shame people publicly, and counsel them in private. Do not expose the faults of others. Remember that Allah has kept your sins and faults hidden from other people, and how you would feel if you were exposed like that? Do not shame people publicly, and counsel them in private.
Show all...