📊 TIDAK ADA KONFLIK PERSAINGAN DALAM ILMU YANG BERMANFAAT
"Dunia tidak bisa menampung/memuaskan semua orang yang sama-sama berkompetisi, sedangkan akhirat tidak ada kesempitan di sana.
✨ Permisalan akhirat adalah seperti nikmat ilmu. Orang yang senang mengenal Allah, sifat-sifat dan malaikat-Nya tentu tidak akan hasad dengan orang lain yang juga mengenal dan mengetahui-Nya.
Karena, pengetahuan itu tidak sempit bahkan untuk (mencukupi) semua ahli makrifat pun. Satu pengetahuan boleh diketahui jutaan orang yang sama-sama senang dan merasa nikmat dengan pengetahuan tersebut.
Rasa nikmatnya tidak akan berkurang disebabkan ada orang lain (yang sama-sama mengetahuinya). Bahkan, dengan banyaknya orang yang mengetahui, semakin menambah rasa senang.
🔥 Karena itulah tidak ada perasaan saling iri antar para ulama agama, karena tujuan mereka adalah pengetahuan tentang Allah, yang luasnya ibarat lautan nan tak sempit. Ambisi mereka adalah kedudukan di sisi Allah yang tidak ada kesempitan di sana.
💰 Ya, mungkin jika para ulama itu menginginkan harta dan jabatan dengan ilmunya mereka akan saling hasad. Karena harta adalah entitas, jika telah jatuh di tangan seorang maka akan lepas dari tangan yang lain.
Penghormatan juga merupakan sesuatu yang memenuhi hati, jika hati seorang telah dipenuhi penghormatan terhadap alim tertentu, maka ia akan berpindah dari penghormatan terhadap alim lainnya.
🎆 Beda jika hatinya penuh dengan rasa senang lantaran mengenal Allah, hal itu tidak menghalangi hati yang lain untuk sama-sama penuh dengan rasa senang yang sama.
Karenanya, Allah menyebutkan sifat mereka; tidak ada rasa iri.
🕋وَنَزَعْنَا مَا فِيْ صُدُوْرِهِمْ مِّنْ غِلٍّ اِخْوَانًا عَلٰى سُرُرٍ مُّتَقٰبِلِيْنَ🕋
'Kami mencabut segala rasa dendam yang ada dalam hati mereka. Mereka bersaudara (dan) duduk berhadap-hadapan di atas dipan.' (QS. al-Hijr: 47)"
📖 Tafsir ar-Razi 3/649
#tafsir #ilmu