cookie

We use cookies to improve your browsing experience. By clicking «Accept all», you agree to the use of cookies.

avatar

GABUTAN PARA OWN CH

Show more
Indonesia36 242The language is not specifiedErotic145 518
Advertising posts
599
Subscribers
No data24 hours
-77 days
-3730 days

Data loading in progress...

Subscriber growth rate

Data loading in progress...

sticker.webp0.12 KB
sticker.webp0.25 KB
Gaa ada kh nama karakter yg lain 🗿
Show all...
Cerita 1821 lainnya🙂
Show all...
🗿 pengen bkin lgi. Aryan x Rian 'Gairah cinta antara dia si kang repost dan aku'
Show all...
Ohmay crita apa ini 🙈🌚
Show all...
Rian gemetar melihat sekujur tubuh Sufa yang berkulit pucat berkeringat dengan puting pink yang membengkak. Ia mengelus ragu kepala Sufa dan tanpa diduga Sufa menerjang Rian sambil menciumnya. Rian kalang kabut, penisnya seketika menegak lalu tangannya yang terhasut nafsu menjamah tubuh Sufa sembari sesekali memberikan beberapa cupang di leher Sunbae-nya itu. Chizu-nim puas hanya dengan menonton dua murid yang saling bercumbu. Ia melirik murid satunya-Gimyung. Merasa heran kenapa anak itu terus terdiam. "Kau tidak mau juga?" Gimyung meneguk ludah. Ia bingung pada dirinya sendiri mengapa tubuhnya jadi panas hanya karena melihat Rian dan Sufa berhubungan sex. "A-aku bukan gay," jawabnya grogi. Chizu-nim mendekati Gimyung. "Hanya karena melihat Sufa bukan berarti kau gay. Kau bukan lacur sedangkan muridku adalah lacur." Mendengar hal itu, untuk beberapa saat Gimyung menatap Chizu-nim dan kemudian memper-partisipasi-kan diri untuk ikut Rian membordil lubang Sufa dengan kedua penis mereka. Dua penis masuk ke lubang Sufa sekarang. Sufa tak kuasa merasakan nikmat yang begitu luar biasa di dalam perutnya dengan sperma-sperma dari kedua Hoobae polos itu setalah Chizu-nim lebih dulu memenuhi isi perutnya dengan sperma kental milik penis besar Chizu-nim. "Oh ..! Perutku, ah! Aku mau cum!" Sufa menatap langit-langit ketika ia ejakulasi sudah ke-tiga kalinya. Chizu-nim kembali ikut serta dalam adegan panas itu dan ia mendominasi wajah Sufa untuk menjadikan mulut kecil Sufa sebagai wadah blow job-sementara dua murid itu sibuk threesome di lubang mungil Sufa yang kian melebar. "Ugh!" Sufa dipaksa membuka mulut lebar-lebar disaat kedua adik kelasnya itu memeluk dan terus menarik keluar-masuk kedua penis mereka secara kasar. "Mmpwah" Sufa tak kuat. Ia tak bisa langsung mengulum penis besar Chizu-nim jadi ia menjilati terlebih dahulu ujung penis yang di mana itu menjadi titik tempat cairan putih kental akan keluar. Tak tahan melihat Sufa yang semakin berantakan dan begitu menggoda, Chizu-nim cum tepat di wajah Sufa saat muridnya itu baru saja menjilati penisnya dengan lembut. "Ah ... Sial. Kau murid yang berbakat, Sufa." Sufa tak peduli dengan berapa banyak cairan yang tumpah di wajahnya, ia lalu menjilati yang menempel pada mulutnya dan tersenyum cabul. "Beri aku nilai A+, Guru!" Chizu-nim mencium pipi Sufa sekali. "Tentu saja, setiap hari." Chizu-nim tak menyangka mantra placebo yang ia lihat di internet berhasil ia lakukan pada murid kesayangannya itu. Akhirnya apa yang ia inginkan bisa ia rasakan. Tentu saja yang ingin ia rasakan adalah menyetubuhi Sufa dan merusaknya. Kini murid polosnya itu benar-benar hancur sekarang. Dia berantakan dengan sperma-sperma dari ketiga lelaki asing yang pasti tidak ia kenali saat ia sadar. Tentu saja awalnya Chizu-nim dan Sufa tidak sedekat itu. Walau pada awalnya hanya Chizu-nim yang memendam perasaan seorang, pada akhirnya Sufa juga merasakannya ... ... merasakan penis Chizu-nim-seorang Guru yang tergila-gila dengan tubuh rampingnya. Tiga sampai sepuluh ronde terus berlanjut foursome. Ketika Chizu-nim merasa waktu bermain sudah cukup, ia menarik kembali Sufa ke toilet paling ujung dan berhasil me-mantra-i Rian dan Gimyung dengan mantra ilusi lain yang membuat kedua murid itu lupa dengan apa yang baru saja mereka lakukan dan tentu saja setelahnya mereka pergi sambil menaruh tanda tanya di kepalanya. Chizu-nim yang berhasil mengelabui dua tikus kecil itu kembali menghampiri Sufa yang lemas dengan lubangnya yang merah melebar dan terus-terusan berkedut. "Besok, mari kita belajar lebih banyak lagi, Sufa." Sufa yang tergeletak lemas mendongak menatap Chizu-nim penuh nafsu seolah ada pantulan bentuk hati di pupil matanya. "Baiklah, Guru!" Sufa jatuh cinta. • • ━━━━━━♡♥♡━━━━━━ Tamat
Show all...
PELACUR X GURU Cast: Rian (Channel Night By The Sea) Chizu (Channel Mas Duda) Sufa (Pokoknya boti) Asarama sekolah J**, Seoul. Murid-murid pergi ke kamar mereka masing-masing karena mereka baru saja pulang dari sekolah yang jadwalnya cukup padat hari ini. Kebanyakan dari mereka pergi tidur dan beberapa juga ada yang sedang bermain game ponsel bersama. Terkecuali untuk Sufa, ia kini masih berada di toilet umum, bersama guru privat tercinta. "Diam, nak. Murid lain akan mendengar kita." Chizu-nim, guru privat bahasa Inggris Sufa-tengah mengocok bagian bawah Sufa yang licin menggunakan ludahnya. Tanganya yang tebal, besar, dan panjang berurat di setiap lekukan jari membuat Sufa tak kuasa mengigit bajunya tuk menahan desah. "Mmph!" Sufa menggeliat karena ia tak sabar penis besar gurunya itu masuk ke lubang kecil licinnya. "Cwepath!" "Sabar, sayang. Ini masih terlalu sempit untuk ukuran ular piton sebesar ini." Chizu-nim masih memasukkan tiga jarinya yang kemudian ia dorong semakin ke dalam. Tentu saja itu mencapai puncak. Sufa tak bisa lagi menahan hasrat karena tangan tebal itu mengacak area paling sensitif. "Nghh!" Muak erangan-nya terus diacuhkan, Sufa berbalik lalu menarik kerah baju Chizu-nim-membuat bibir guru cabul itu menyentuh bibir kecil merah muda milik Sufa. Chizu-nim juga tak bisa terus-menerus sabar menunggu lubang Sufa siap dan pada akhirnya kedua tangan besar itu meremas penis kecil beserta pantat bulat Sufa yang halus. "Kau benar-benar ya ...." Chizu-nim mencium kembali Sufa dengan isapan bibir penuh nafsu. Ditengah adegan cumbu bergairah berlangsung, dua murid datang dan untung saja, Chizu-nim menarik Sufa masuk ke toilet paling ujung karena area wastafel tempat orang sering berkunjung untuk berkaca hanya terletak di area depan dekat pintu masuk toilet umum tersebut. Dua murid itu asik berbincang sementara Chizu-nim bersama Sufa melanjutkan apa yang sudah mereka mulai. "Hei, tapi apa kau sudah dengar rumor itu?" Chizu-nim tak sengaja mendengar obrolan kedua murid tersebut. "Apa?" "Rumor bahwa Sunbae dari kelas **B adalah seorang pelacur." "Kau bercanda?" "Tidak. Aku serius. Jujur aja aku juga terpesona dengan wajah cantiknya. Waktu itu saja penisku sampai berdiri." Chizu-nim semakin tertarik dengan pembicaraan mereka berdua sampai tak sadar otong besarnya itu masuk lebih dalam ke lubang kecil Sufa. "Akmph!" Sufa ditahan mulutnya oleh Chizu-nim agar anak itu tidak mengacaukan segalanya. "Pelan-pelan saja," bisik Chizu-nim. "K-kau memasukkannya terlalu dalam, Guru! Aku takut itu mgh, a-akan sobek, mmpsh!" Sufa ikut berbisik walau suaranya tidak begitu jelas karena pinggulnya semakin dihantam kencang oleh Chizu-nim, si guru cabul. "Konyol! Jangan bilang kau gay-huh?" "Tidak, bodoh! Dengar, kau pun pasti langsung bergairah saat melihat Sufa berkeringat! Aku yakin putingnya itu pink seperti perempuan!" Chizu-nim yang merasa terganggu atas kehadiran dua murid itu lantas keluar sambil menggendong Sufa dengan penisnya yang masih menyangkut di lubang muridnya itu. "Berkeringat seperti ini?" Kemudian, dua murid yang kaget karena rupanya ada seseorang saat mereka sedang membicarakan hal kotor ditambah hal kotor itupun muncul dihadapan mereka langsung bergetar sekujur tubuh, ketakutan pada hal yang entah bagaimana mungkin memperburuk mereka berdua nantinya. "Kenapa diam saja? Siapa nama kalian?" tanya Chizu seringai. Murid yang mengaku bergairah saat melihat sufa itu mengatakan bahwa namanya adalah Rian sedangkan temannya menjawab kalau dirinya bernama Gimyung. "Kalau begitu tunggu apalagi? Katanya kau penasaran pada puting Sufa 'apakah berwarna pink'?" Chizu-nim menujukan Sufa pada kedua murid yang masih termangu ditempat karena siapa sangka mereka bisa langsung melihat apa yang mereka ingin lihat baru-baru ini. Rian merona melihat Sufa yang setengah sadar karena terbuai nikmat oleh nafsu sebab ditusuk penis besar dalam pelukan pria asing itu. "Bisakah aku ...?" Chizu-nim menurunkan Sufa perlahan-menggeletakkan Sufa layaknya manekin cantik yang dijaga. "Coba saja."
Show all...
Kasih lah fotonya (˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵)
Show all...
Rian boti? Emng dh pernah liat pantatnya montok?
Show all...
Choose a Different Plan

Your current plan allows analytics for only 5 channels. To get more, please choose a different plan.