Russia Beyond 🇲🇨

Berita Penting dari Russia Beyond Pembaca yang budiman, Kami ingin menyampaikan berita penting mengenai komunitas yang sangat kita cintai ini. Dengan berat hati, Russia Beyond akan menghentikan sementara semua publikasi dalam Bahasa Indonesia untuk beberapa waktu ke depan. Keputusan ini tidaklah mudah, karena kami sangat menghargai setiap pembaca dan keragaman perspektif yang Anda bawa dalam setiap tulisan kami. Namun, ini bukan berarti perpisahan. Cerita, video, pengetahuan, dan eksplorasi budaya kami akan terus berlanjut di situs RBTH dalam bahasa lainnya. Dengan senang hati kami mengajak Anda untuk bergabung dengan pembaca kami yang tersebar di seluruh dunia dengan berlangganan ke salah satu channel dan newsletter aktif kami. Dengan begitu Anda dapat terus terhubung dengan konten menarik yang Anda sukai. Silakan klik tautan ke channel kami yang tersedia di bawah ini: RBTH.com dalam Bahasa Inggris. Telegram: @russiabeyond Kami tetap berkomitmen pada misi kami untuk menjembatani budaya dan berbagi beragam perspektif tentang Rusia dengan dunia. Kami berharap dapat melanjutkan publikasi dalam Bahasa Indonesia lagi di masa depan, meskipun kami tidak dapat menentukan jangka waktunya saat ini. Pengertian dan dukungan Anda sangat berarti bagi kami. Terima kasih telah menjadi bagian tak terpisahkan dari Russia Beyond. Kami berharap dapat terus saling terhubung melalui channel-channel kami yang lain dan meneruskan perjalanan kita bersama jika memungkinkan. Salam hangat, Tim Russia Beyond

Bangku ini menyuguhkan pemandangan terindah di seantero Ossetia Utara! 😍 Video: instagram.com/ossetia_travels/

Rasakan perjalanan yang menakjubkan dengan kereta pariwisata Ural ini! ❄️ Video: @nata_padalyako

Ketika Uni Soviet Berencana Menciptakan ‘Manusia Super’ Sungguhan “Sosialisme, dengan menghancurkan hubungan swasta-kapitalis dalam ekonomi, juga akan menghancurkan keluarga modern dan, khususnya, akan menghancurkan perbedaan sikap laki-laki terhadap anak-anak dari sperma mereka sendiri atau bukan,” demikian ahli genetika Soviet sekaligus pendukung doktrin perbaikan sifat-sifat manusia melalui seleksi alias Eugenika, Alexander Serebrovsky, berargumen pada 1929. Para pengikut doktrin Eugenika percaya bahwa ‘manusia modern’ — yang sangat mengabdi pada cita-cita komunisme, dapat diciptakan tidak hanya melalui metode pengasuhan atau pendidikan, tetapi bahkan juga ‘dikembangbiakkan’ seolah-olah kita berbicara tentang ras anjing atau kuda. Artinya, Eugenika melihat bahwa penting untuk menyeleksi ‘peternak’ yang mampu memberikan perpaduan sifat terbaik untuk garis keturunan mereka. Serebrovsky mendukung pembuahan buatan pada wanita dengan ‘sperma yang direkomendasikan’, tidak harus dari pria yang dicintainya. “Cinta adalah urusan pribadi sepasang kekasih, sementara prokreasi adalah dan, di bawah sosialisme, bahkan harus menjadi urusan publik,” kata sang ilmuwan. “Banyak ibu di masa depan, yang terbebas dari belenggu prasangka agama, akan bangga menyatukan plasma mereka dengan plasma Lenin atau Darwin dan memberikan masyarakat seorang anak yang mewarisi kualitas biologis mereka,” demikian tulis Herman Meller, seorang ahli genetika Amerika yang juga anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Soviet, dalam suratnya kepada Stalin pada 1936. Seorang ahli biologi, Nikolai Koltsov, percaya bahwa negara bertanggungjawab untuk menciptakan kondisi kehidupan yang nyaman bagi ‘produsen paling berharga’ supaya bisa menghasilkan keturunan dengan baik dibandingkan dengan ‘produsen yang biasa-biasa saja’. “Hal ini akan berkontribusi pada ‘evolusi otak’ dan ‘memperkuat bangsa dengan gen-gen yang mulia’, sekaligus secara bertahap menggantikan orang-orang yang tidak menonjol di masyarakat dengan manusia super,”. Meski demikian, doktrin Eugenika gagal diimplementasikan di Uni Soviet dan bahkan konsep filosofis dan ideologisnya dilarang pada akhir 1930-an. Kepemimpinan Soviet khawatir bahwa pendekatan dalam metode pengembangbiakan ini akan merugikan para pekerja dan petani yang selama ini menjadi kekuatan utama mereka. Selain itu, bagi banyak orang, pemikiran Eugenika secara langsung dikaitkan dengan fasisme dan Sosialisme Nasional.

Pemandangan paling legendaris di Moskow! Video: @nowandthenrussia

Mengapa Kucing Neva Dinamai Sesuai dengan Nama Sungai di Sankt Peterburg? Kucing neva masquerade adalah subspesies kucing siberia yang merupakan ras asli Rusia. Kucing ini dikenal di seluruh dunia karena bulunya yang halus, kecerdasannya, dan karakternya yang ramah. Kucing siberia memiliki subspesies warna poin yang dinamai sesuai nama sungai terkenal di Sankt Peterburg, yaitu Neva. Warna pada wajahnya menyerupai topeng. Kucing topeng neva juga dianggap sebagai ras asli Rusia. Mereka muncul beberapa abad yang lalu, ketika kucing bobtail dari Thailand datang ke Rusia — yang kemungkinan besar tiba bersama dengan kafilah perdagangan. Diketahui bahwa, pada akhir abad ke-18, ahli zoologi Peter Pallas (tokoh yang menemukan ras kucing manul) melihat dan mendeskripsikan kucing dengan 'topeng hitam' selama perjalanan melalui Kegubernuran Penza. Secara bertahap, kucing-kucing berwarna lain mulai muncul di desa-desa dan dikawinkan dengan tomcat dari Siberia. Kucing-kucing ini merupakan hewan peliharaan yang paling umum tanpa standar ras apa pun. Kucing topeng neva pertama kali ditampilkan di sebuah pameran di Sankt Peterburg pada akhir 1980-an. Para ahli felinologi lokal kemudian memberi nama ras ini. Pada 1990-an, ras ini diakui sebagai ras tersendiri, dengan nama resminya adalah 'kucing warna poin siberia'. Neva masquerade memiliki mata biru cerah dan bulu berwarna terang. Namun, pada dasarnya, ia tetaplah kucing siberia yang sama. 📷 Getty Images, Legion Media

Kecantikan khas wanita Rusia! 🪆🧣 Video: instagram.com/_belkovaa

Berkenalan dengan Arina Kryshko, Wanita Rusia Pemenang ‘Mrs International Universal 2024’ Arina Kryshko berhasil menjadi pemenang dalam tiga kategori kontes 'Mrs International Universal' yang diadakan di Malaysia: 'Mrs International Universal', 'Mrs Fitness', dan 'Best in Talent'. Wanita berusia 27 tahun asal Petrozavodsk (Karelia) ini telah berpartisipasi dalam berbagai kontes kecantikan lainnya. Arina sempat menyabet gelar sebagai ‘Miss Karelia’ 2017 dan ‘Miss Heritage Russia’ 2020. Pada 2023, ia dan suaminya memutuskan menjelajahi dunia dan tinggal di ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur, tempat mereka tinggal selama beberapa bulan. Arina memiliki ketertarikan pada olahraga dan menyukai traveling. Dari segi profesi, Arina adalah seorang desainer game, di mana ia terlibat dalam pengembangan aplikasi game untuk smartphone. Sedangkan suaminya adalah seorang entrepreneur yang mengelola sebuah bisnis di Malaysia. Suatu malam, Arina melihat pengumuman di situs web lokal tentang diadakannya sebuah kontes kecantikan di Malaysia. Ia pun langsung mendaftarkan diri. “Saya mempersiapkan diri untuk kontes itu seorang diri,” tulis Arina dalam akun media sosial Rusia Vkontakte (VK) miliknya. “Saya sendiri yang membayar biaya pendaftaran dan semua pengeluaran. Saya tidak memiliki sponsor atau mitra,” jelas dia. Dalam sesi peragaan pakaian nasional, Arina mengenakan ‘kokoshnik’ (hiasan kepala khas Rusia) yang telah ia persiapkan sendiri. “Tanggung jawab dan kebanggaan yang besar untuk berbicara mewakili negara kami dan wilayah favorit saya, Karelia,” tulis Arina. Foto: vk.com/Arina Kryshko

Ketika Danau Baikal yang membeku dipecahkan. Luar biasa! ❄️ Video: @good_travel_club

Kawanan alpaca yang menggemaskan sedang bersantai di Sochi saat musim salju. Mereka tidak kedinginan, kok. 😄 Video: instagram.com/alpaka_sochi/