菊 𝐃𝐀𝐑𝐐𝐈𝐗Ø𝐓𝐄 𝐆Λ𝐍𝐊

🎙️ ⋆ Wah ga kerasa ya konten kali ini udah selesai aja, Gimana warga 𝐃arqixote?? sekarang udah tau kan keunikan Kota Yogyakarta. Keisha sama jeman sekarang makin paham nih tentang Kota Yogyakarta, Semoga konten kali ini bermanfaat ya bagi kalian semuaa. 🎙️ ⋆ Hmm sepertinya sudah waktunya menutup #𝐃𝐂𝐎𝐍𝐓𝐄𝐍𝐔𝐓𝐎 kali ini. Baiklah 𝐊eisha dan 𝐉eman pamit undur diri dari sini, Sehat - sehat kalian semua and good night all.

O5. ➣ 𝗣𝗘𝗥𝗡𝗔𝗛 𝗠𝗘𝗡𝗝𝗔𝗗𝗜 𝗜𝗕𝗨 𝗞𝗢𝗧𝗔 𝗡𝗘𝗚𝗔𝗥𝗔 𝗜𝗡𝗗𝗢𝗡𝗘𝗦𝗜𝗔 Selanjutnya adalah fakta menarik bahwa Yogyakarta sempat menjadi ibu kota negara Indonesia. Rupanya, pada zaman dulu, tepat enam bulan setelah kemerdekaan Indonesia, pemerintah sempat memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Indonesia demi menghindari serangan Belanda yang ingin menguasai Jakarta. Namun, perpindahan tersebut hanya sementara dan ibu kota dikembalikan ke Jakarta setelah menyelesaikan urusan dengan Belanda.

O4. ➣ 𝗚𝗨𝗗𝗘𝗚 𝗕𝗨𝗞𝗔𝗡𝗟𝗔𝗛 𝗡𝗔𝗠𝗔 𝗠𝗔𝗞𝗔𝗡𝗔𝗡 Saat mendengar kata gudeg, apa yang ada dipikiran sahabat Moana? Tentu sebagian besar akan berpikir bahwa gudeg merupakan makanan khas Daerah Istimewa Yogyakarta, bukan? Padahal, pada kenyataannya gudeg bukanlah nama makanan khas loh. Gudeg sebenarnya adalah teknik memasak khas masyarakat Jogja. Kata Gudeg berasal dari Nggudeg yang artinya mengaduk santan nangka muda di dalam sebuah tungku besar. Menurut sisi historisnya, makanan ini dulu dikenal hanya dikalangan prajurit saja dan lambat laun mulai dikenal oleh masyarakat umum karena bahannya mudah ditemukan dimana – mana dan rasanya yang lezat.

O3. ➣ ❛𝐃𝐄𝐒𝐓𝐈𝐍𝐀𝐓𝐈𝐎𝐍 𝐓𝐎 𝐆𝐎❜ 𝗠𝗘𝗡𝗨𝗥𝗨𝗧 𝗡𝗘𝗪 𝗬𝗢𝗥𝗞 𝗧𝗜𝗠𝗘𝗦  Fakta selanjutnya adalah dimasukkannya Yogyakarta sebagai Destination to Go menurut versi New York Times pada tahun 2014. Fakta ini tentunya membuat masyarakat Indonesia bangga karena New York Times adalah salah satu media terbesar di Amerika Serikat.  Di dalam New York Times disebutkan bawah Jogja termasuk salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi 2014 setelah Cape Town, Afrika Selatan, dan Christchurch, Selandia Baru.

O2. ➣ 𝗞𝗘𝗥𝗔𝗝𝗔𝗔𝗡 Jogja memang masih menggunakan sistem kerajaan di jajaran pemerintahan daerahnya, salah satunya adalah berperan besar dalam memilih kepala daerah. Sultan Jogja dipilih sesuai dengan urutan keturunan kerajaan dan tidak pernah mengikuti Pilkada sebagaimana mestinya dan inilah yang membuat daerah ini istimewa.