cookie

We use cookies to improve your browsing experience. By clicking «Accept all», you agree to the use of cookies.

avatar

SALAFY MINAHASA TENGGARA

Mengajak umat kepada Aqidah Ahlussunah Wal Jamaah Salafiyyah dengan pemahaman Salafush Saleh dibawah bimbingan para Ulama. 📝 Dibawah bimbingan Asatidzah: •Al Ustadz Abu Amr Ahmad Alfian Hafidzhahullahu •Al Ustadz Abu Abdillah Majdi Wates Hafidzhahullahu

Show more
Advertising posts
224
Subscribers
No data24 hours
No data7 days
+930 days

Data loading in progress...

Subscriber growth rate

Data loading in progress...

Repost from Manhajul Anbiya
🔊✍️ Simak Sekarang!! 💻Sesi 2 Terjemah Telekonferensi (Muhadharah Jarak jauh) 📚 AKIBAT BURUK MENGABAIKAN BIMBINGAN ULAMA PADA FITNAH YANG SEDANG MELANDA Fadhilatusy Syaikh Shalah bin Futaini Kantusy hafizhahullah (Aden - Yaman) 🎙Bersama al Ustadz Ruwaifi' bin Sulaimi, Lc hafizhahullah 🏠 Masjid Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu Ma'had Minhajul Atsar Jember •••••••••••••••••••••••• 📻 LIVE di RADIO MANHAJUL ANBIYA https://manhajulanbiya.com/ biidznillah 📲 Ikuti Channel WhatsApp MANHAJUL ANBIYA https://whatsapp.com/channel/0029VaGZIwdKbYMImW44AU0s
Show all...
Repost from Manhajul Anbiya
🔉🔉🔉 Simak Sekarang!! TELEKONFERENSI 📕 AKIBAT BURUK MENGABAIKAN BIMBINGAN ULAMA PADA FITNAH YANG SEDANG MELANDA 🎙 Fadhilatusy Syaikh Shalah bin Futaini Kantusy hafizhahullah (Aden - Yaman) 🕌 Masjid Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu Ma'had Minhajul Atsar Jember 📻 LIVE di RADIO MANHAJUL ANBIYA https://manhajulanbiya.com/ biidznillah 📲 Ikuti Channel WhatsApp MANHAJUL ANBIYA https://whatsapp.com/channel/0029VaGZIwdKbYMImW44AU0s
Show all...
Repost from Manhajul Anbiya
✅ HARI INI, Insyaallah, pukul 17.45 WIB TELEKONFERENSI 📕 AKIBAT BURUK MENGABAIKAN BIMBINGAN ULAMA PADA FITNAH YANG SEDANG MELANDA 🎙️ Fadhilatusy Syaikh Shalah bin Futaini Kantusy hafizhahullah (Aden - Yaman) 📻 LIVE di RADIO MANHAJUL ANBIYA https://manhajulanbiya.com/ biidznillah 📲 Ikuti Channel WhatsApp MANHAJUL ANBIYA https://whatsapp.com/channel/0029VaGZIwdKbYMImW44AU0s
Show all...
💐📝KRITIKAN ILMIAH TERHADAP CERAMAH UST DAS’AD LATIF DI PENGAJIAN MUSLIM UNITED MASJID JOGOKARIYAN YOGYAKARTA (BAGIAN KE-2) 📖(Apakah Seorang Muslim yang Meninggal dalam Keadaan Mabuk Terhitung Mati Kafir?) Ust Das’ad Latif dalam ceramah di masjid Jogokariyan Yogyakarta menyebut bahwa orang yang mati karena ngelem (mengkonsumsi bahan yang memabukkan) adalah mati kafir. Berikut ini kita akan kutipkan transkrip potongan ceramah beliau dari video yang diunggah di channel youtube resmi milik ustadz Das’ad Latif berjudul “Riuh Tawa Muslim United Yogyakarta Masjid Jogokariyan ( Ustad Das’ad Latif )”. ✅Petikan Transkrip Ucapan Ust Das’ad Latif pada menit 2.18: “Tapi belum tentu kau mati dalam keadaan Islam. Adakah orang Islam yang mati dalam keadaan kafir? Ada. Ya mana itu Ustadz? Contoh aja. Contoh. Contoh. Jangan kau marah. Contoh. Marah. Contoh. Lem Fox. Ngelem ngelem Jangan kau ketawa. Lem toh. Nah campur lem Korea. Tidak mau terbuka mulutnya. Pas ngelem, mabuk setengah. Dia ambil naik motor. Bayangkan kalau orang mabuk setengah naik motor dia, listrik dikira aspal Pak. Mati. Mati kafir” ✅Tanggapan terhadap Pernyataan Ust Das’ad Latif tersebut Pernyataan tersebut bertentangan dengan akidah Ahlussunnah terhadap seorang muslim yang meninggal dalam keadaan melakukan dosa besar. Berbeda dengan Ahlussunnah, pemahaman Khawarij memvonis pelaku dosa besar sebagai orang yang kafir keluar dari Islam. Pemahaman Khawarij itu adalah pemahaman yang sesat dan menyimpang. Perbuatan mengkonsumsi minuman atau bahan yang memabukkan adalah dosa besar yang seharusnya dihindari oleh setiap muslim. Namun, tidak boleh kita memvonis seorang yang asalnya muslim melakukan dosa besar di bawah kesyirikan sebagai seorang yang keluar dari Islam. Selama ia tidak menghalalkan perbuatan dosa besar itu. Tidak sedikit orang yang mengkonsumsi barang memabukkan, tapi ia masih meyakini bahwa sebenarnya hal itu haram. Hanya saja ia tidak bisa mengendalikan hawa nafsunya hingga mengkonsumsi barang haram tersebut. Orang yang demikian belumlah bisa dikafirkan namun terjadi pengurangan keimanan serta tidaklah sempurna keimanannya. Al-Imam al-Muzaniy –salah seorang murid al-Imam asy-Syafii – rahimahullah menyatakan: وَلاَ يَخْرُجُوْنَ باِلذُّنُوْبِ مِنَ اْلإِيْمَانِ وَلاَ يَكْفُرُوْنَ بِرُكُوْبِ كَبِيْرَةٍ وَلاَ عِصْيَانٍ Tidaklah mengeluarkan dari keimanan (sekedar) perbuatan dosa. Tidaklah (seorang mukmin) dikafirkan dengan melakukan perbuatan dosa besar atau kemaksiatan (Syarhus Sunnah lil Muzaniy) Perbuatan dosa yang di bawah kesyirikan seperti membunuh, mencuri, berzina, minum khomr, dan semisalnya, tidak menyebabkan seseorang menjadi kafir. Kecuali jika ia menghalalkan perbuatan tersebut. Seorang yang berbuat dosa yang di bawah kesyirikan, jika dia meninggal sebelum sempat bertobat, ada dua kemungkinan: Allah adzab ia dengan dosa itu atau Allah ampuni dosanya. إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ Sesungguhnya Allah tidaklah mengampuni dosa kesyirikan, dan mengampuni dosa yang di bawah itu bagi orang-orang yang dikehendakiNya (Q.S anNisaa’:48 dan anNisaa’:116) عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ قَالَ أَخَذَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَا أَخَذَ عَلَى النِّسَاءِ أَنْ لَا نُشْرِكَ بِاللَّهِ شَيْئًا وَلَا نَسْرِقَ وَلَا نَزْنِيَ وَلَا نَقْتُلَ أَوْلَادَنَا وَلَا يَعْضَهَ بَعْضُنَا بَعْضًا فَمَنْ وَفَى مِنْكُمْ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ وَمَنْ أَتَى مِنْكُمْ حَدًّا فَأُقِيمَ عَلَيْهِ فَهُوَ كَفَّارَتُهُ وَمَنْ سَتَرَهُ اللَّهُ عَلَيْهِ فَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ إِنْ شَاءَ عَذَّبَهُ وَإِنْ شَاءَ غَفَرَ لَهُ Dari Ubadah bin as-Shoomit ia berkata: Rasulullah shollallahu alaihi wasallam mengambil perjanjian (baiat) kepada kami sebagaimana beliau mengambil perjanjian kepada para wanita, yaitu: agar kami tidak mensekutukan Allah dengan suatu apapun, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak kami, atau membunuh satu sama lain. Barang siapa yang memenuhi perjanjian itu maka pahalanya ada di sisi Allah.
Show all...
Barang siapa yang ditegakkan padanya hukum had, maka itu adalah penghapus dosanya. Barang siapa yang Allah tutup kesalahannya (tidak diketahui oleh yang lain, dan tidak ditegakkan hukum had), maka urusannya (dikembalikan) kepada Allah. Jika Allah berkehendak, Allah adzab dia, jika Allah berkehendak, Allah ampuni dia (H.R al-Bukhari dan Muslim) Karena itu, tidak benar anggapan yang menyatakan bahwa seorang muslim yang berzina adalah kafir, muslim yang mati mabuk adalah kafir, orang yang mati bunuh diri adalah mati kafir. Semua anggapan itu tidak benar. Segala perbuatan dosa yang berada di bawah kekufuran akbar atau kesyirikan tidaklah mengeluarkan seseorang dari keimanan. Kecuali jika ia menghalalkan atau menganggap kemaksiatan itu adalah halal setelah ditegakkan hujjah terhadapnya. Al-Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah menegaskan bahwa seorang muslim yang meninggal karena melakukan dosa baik besar atau kecil, ia berhak untuk dishalatkan, dimintakan ampunan, dan perkaranya diserahkan kepada Allah Ta’ala, apakah Allah akan menyiksa dia atau mengampuninya. وَمن مَاتَ من أهل الْقبْلَة موحدا يُصَلِّي عَلَيْهِ ويستغفر لَهُ وَلَا يحجب عَنهُ الاسْتِغْفَار وَلَا تتْرك الصَّلَاة عَلَيْهِ لذنب أذنبه صَغِيرا كَانَ أَو كَبِيرا أمره إِلَى الله تَعَالَى Barang siapa yang meninggal sebagai ahlul kiblat yang mentauhidkan Allah, hendaknya dishalatkan, dimintakan ampunan. Ia tidak terhalang dari permohonan ampunan. Janganlah meninggalkan perbuatan menyalatkan jenazahnya karena dosa yang ia perbuat, baik dosa kecil ataupun dosa besar. Perkaranya diserahkan kepada Allah (Ushulus Sunnah lil Imam Ahmad bin Hanbal) Wallaahu A’lam. (Abu Utsman Kharisman) 💡💡📝📝💡💡 WA al I'tishom
Show all...
📶📳📡 Radio Salafiyyun Palu 🔊✍️  Simak Sekarang !!! LIVE - Kajian Rutin Islam Ilmiah Kota Palu, Poso, Minahasa Tenggara 📚 TAISIRUL 'ALLAM SYARH UMDATIL AHKAM (Pertemuan Ke-36) 📝 Karya : Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Bassam rahimahullah 🎙 Al-Ustadz Abu Hammad Hamid حفظه اللــــــــه تعالىٰ (Pengajar Madrasah Anas bin Malik Palu) 📻 di RADIO SALAFIYYUN PALU bisa melalui 📲 Versi Aplikasi, unduh di: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.manhajul.anbiya Versi WEB: Silakan klik: https://manhajulanbiya.com/ atau siaran channel: https://t.me/SalafiyyunPalu ∆∆∆
Show all...
Radio Manhajul Anbiya - Apps on Google Play

Streaming Radio

Repost from Salafiyyun Palu
بســــــــــــــــــــــــــــــم الله الرحمن الرحيم 📣 HADIRILAH !!! KAJIAN RUTIN ISLAM ILMIYAH KOTA PALU, POSO, DAN MINAHASA TENGGARA 📚 Tema Kitab: TAISIRUL 'ALLAM SYARH UMDATIL AHKAM (Pertemuan Ke-36) Karya: Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Bassam rahimahullah 💺Pemateri: 🎙️Al-Ustadz Abu Hammad Hamid حفظه اللــــــــه تعالىٰ (Pengajar Madrasah Anas bin Malik Palu) 🗓️ Sabtu, 03 Dzulqa'dah 1445 H 11 Mei 2024 M ⏰ Pukul,17:10 Wita-Selesai 🕌 Tempat: Musholla Anas Bin Malik Jl.Pengawu Indah Lorong1,kel.Pengawu,Kec.Tatanga,Kota Palu 🌐Link Google Maps: https://maps.app.goo.gl/67v8VAx3WMKD8YAy9 ❉⊱•═•⊰❉⊱•═•⊰❉⊱•═•⊰❉ 📫 Penyelenggara: 🔰 Panitia Kajian Salafy Palu Madrasah Anas bin Malik kontak Informasi: 📞 082199792977 📡 Join Channel Telegram: https://t.me/SalafiyyunPalu 📻 LIVE di Channel & RADIO SALAFIYYUN PALU: 🔊 Siaran Channel: https://t.me/SalafiyyunPalu 🌐 Versi Web: https://manhajulanbiya.com 📱 Versi Aplikasi: http://manhajulanbiya.com/radio
Show all...
💐📝BERJIHAD DALAM MENUNTUT ILMU ADALAH TINGKATAN PERTAMA JIHAD MELAWAN HAWA NAFSU Syaikh Sholih al-Fauzan hafidzhahullah menyatakan: Tingkatan pertama dari jihad melawan hawa nafsu adalah berjihad untuk mempelajari petunjuk. Artinya, mempelajari ilmu, tidak membiarkan dirinya dalam kondisi bodoh. Tidak diragukan lagi bahwasanya dalam mempelajari ilmu akan menghadapi kesulitan, terdapat perjuangan. Namun, hendaknya ia bersabar dan tetap berjihad dalam menuntut ilmu. Karena sebagian orang senang dengan ilmu. Tapi ia tidak bisa bersabar untuk menghafal. Tidak bisa bersabar untuk duduk di halaqoh para Ulama. Tidak bisa bersabar untuk menjalani masa yang lama dalam belajar. Ia ingin mendapatkan ilmu dalam waktu sesaat atau beberapa detik saja. Ini tidaklah memberikan hasil yang diharapkan. (Syarh Zaadil Ma'ad Bab Fii Marootibil Jihaad) 🇸🇦Naskah dalam Bahasa Arab المرتبة الأولى من جهاد النفس: يجاهدها على تعلم الهدى؛ أي: تعلم العلم، فلا يبقى جاهلاً، ومما لا شك فيه أن تعلم العلم شاق، وفيه مشقة، لكن عليه أن يصبر عليها، ويجاهدها في طلب العلم؛ لأن بعض الناس يرغب في العلم، ولكن ليس عنده صبر على الحفظ، ليس عنده صبر على الجلوس في حلقات العلماء، ليس لديه صبر على طول مدة التعلم، يريد العلم في ساعة أو دقيقة، وهذا لا يجدي شرح زاد المعاد للشيخ صالح الفوزان 💡💡📝📝💡💡 WA al I'tishom
Show all...
*🤲 IKHLAS KARENA ALLAH* 🧵 Asy Syaikh Rabi' bin Hadi al Madkhali hafizhahullah berkata, أحذركم أيها الإخوة أن تدخلوا نيات الدنيا ومناصبها وجاهها وسلطانها في قضية التعلم وطلب العلم، فإن العلم عبادة من أفضل العبادات، بل لا يقوم دين الله، ولا تقوم العبادات ولا يقوم الجهاد، ولا تقوم الحياة إلا بهذا العلم، ولكن علينا أن نخلص في هذه العبادة، (من طلب علما مما يراد به وجه الله يصيب به عرضا من الدنيا لم يرح رائحة الجنة). "Aku mengingatkan kalian, wahai saudara-saudaraku, janganlah kalian memasukkan niatan-niatan duniawi, kedudukan, ketenaran, dan kekuasaannya ke dalam urusan belajar dan menuntut ilmu. Karena sesungguhnya menuntut ilmu itu adalah salah satu ibadah di antara berbagai ibadah yang paling utama. Bahkan agama Allah tidak akan tegak kecuali dengan ilmu. Demikian pula seluruh ibadah, jihad, dan kehidupan ini tidak akan bisa tegak kecuali dengan ilmu. Maka wajib bagi kita untuk mengikhlaskan niat dalam menjalankan ibadah yang satu ini (yakni menuntut ilmu). (Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda), "Barangsiapa menuntut ilmu, yang semestinya diharapkan dengannya wajah Allah, namun dia menuntutnya karena ingin mendapatkan keuntungan duniawi, maka dia tidak akan bisa mencium aroma surga." (HR. Abu Daud) 📚 [Marhaban Yaa Thalibal 'Ilmi, hal. 53] =========================== 📲 Ayo Join_Share_Save || 📡 https://t.me/nasehatilmiah ▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️
Show all...
NASEHAT ILMIAH

📚📡 Mendakwahkan al-Haq Dengan Nasehat Ilmiah Pengelola: ~ Abu Ammar Yasir ~ Abu Abdillah Imam ~ Abu Royyan Muhammad ~ Abu Habib Ibrahim ~ Abu Ja'far ~ Abu Muhammad Musa

⭐📝 Jika bukan karena kiprah para ulama kibar niscaya orang-orang zindiq (munafiqun) akan berkhutbah di atas mimbar-mimbar. قال الإمام الذهبي رحمه الله: فو الله لولا الحفاظ الأكابر لخطبت الزنادقة على المنابر Maka demi Allah jika bukan karena kiprah para ulama kibar niscaya orang-orang zindiq (munafiqun) akan berkhutbah di atas mimbar-mimbar. 📝📚 (Al-Imam adz-Dzahabi, Siyar A'lamin Nubala 11/82) ➖➖➖ 📲 Join • Save • Share ll https://t.me/salafybontang
Show all...
Salafy Bontang

📚 Berjalan Di Atas Manhaj Salaf Dan Mengikuti Bimbingan Ulama Kibar ✍🏼 Pembimbing : Al-Ustadz Abu Abdirrahman Arif hafidzahullah Al-Ustadz Abu Abdillah Majdy hafidzahullah