salsa

ㅤㅤ Menyentuhnya, melebur pada detak waktu. hujan kesunyian, tidakkah kau dengar puisi, suara sepi pada pertemuan ini. Sajak yang ditulis tak pernah terbaca, sebab rindu selalu membuat kita lupa. Dan begitu saja, pada suatu sore ini hujan yang menderas, sajak-sajak yang tak terbaca. Hingga sampai pada sunyi, aku masih sendiri di kursi ini, berteduh pada puisi, dari hujan sore ini. Merindumu adalah menemu sunyi, seperti gerimis menjumpai tangis. Serupa puisi, sebait kata pada tubuh sepi dirinya sendiri. Merindumu adalah menemu sunyi seperti detak dalam tubuh sajak, serupa bunyi rima yang tak henti-henti, menyeru namanya sendiri. Anggap saja hujan ini adalah kenangan, meski rintik yang sedetik, tapi mampu mengingatkan. Anggap saja hujan ini adalah kerinduan, meski rintik yang setitik, tapi mampu mempertemukan. Anggap saja hujan ini adalah aku, meski sudah tak lagi deras, tapi tetap membekas. ㅤㅤ

𝓙uly, 2021 Hujan malam ini. Menetes dari pipimu, mengalir di pelupuk sunyi, membasahi detak waktu. Jejak-jejak menulis sajak di hujan malam ini, air matanya sendiri. Barangkali matamu dan mata hujan adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan, serupa api kepada abu, seperti aku kepada kamu. Bunga-bunga tumbuh di antara jendela, kursi, dan meja, pasti dikenalnya rindu merekah pada nafasmu ujung-ujung jari yang sedari dulu. ㅤㅤ

27, 𝓙uly 2021 𝓗ujan malam ini. Menetes dari pipimu, mengalir di pelupuk sunyi, membasahi detak waktu. Jejak-jejak menulis sajak di hujan malam ini, air matanya sendiri. Barangkali matamu dan mata hujan adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan, serupa api kepada abu, seperti aku kepada kamu. Bunga-bunga tumbuh di antara jendela, kursi, dan meja, pasti dikenalnya rindu merekah pada nafasmu ujung-ujung jari yang sedari dulu. Menyentuhnya, melebur pada detak waktu. hujan kesunyian, tidakkah kau dengar puisi, suara sepi pada pertemuan ini. Sajak yang ditulis tak pernah terbaca, sebab rindu selalu membuat kita lupa. Dan begitu saja, pada suatu sore ini hujan yang menderas, sajak-sajak yang tak terbaca. Hingga sampai pada sunyi, aku masih sendiri di kursi ini, berteduh pada puisi, dari hujan sore ini. Merindumu adalah menemu sunyi, seperti gerimis menjumpai tangis. Serupa puisi, sebait kata pada tubuh sepi dirinya sendiri. Merindumu adalah menemu sunyi seperti detak dalam tubuh sajak, serupa bunyi rima yang tak henti-henti, menyeru namanya sendiri. Anggap saja hujan ini adalah kenangan, meski rintik yang sedetik, tapi mampu mengingatkan. Anggap saja hujan ini adalah kerinduan, meski rintik yang setitik, tapi mampu mempertemukan. Anggap saja hujan ini adalah aku, meski sudah tak lagi deras, tapi tetap membekas. ㅤㅤ

happiness summer fruit and ice! a beautiful summer by drinking pineapple juice while painting near a flower garden, sittung under the shade of tree adds a cool and calming impression to return to painting. I'm a beautiful girl with slanted eyes and hair in one ponytail, wearing jeans with sleeves and white converse shoes. let me Introduce my name, 𝑫arleen 𝑺alsabila with 𝐒on 𝐂haeyoung visualization of 𝓣wice. how about eating candy or cake while painting . . . err, it's not bad right? added with fruit too must be very tasty! ㅤㅤ

happiness summer fruit and ice! a beautiful summer by drinking pineapple juice while painting near a flower garden, sittung under the shade of tree adds a cool and calming impression to return to painting. I'm a beautiful girl with slanted eyes and hair in one ponytail, wearing jeans with sleeves and white converse shoes. let me Introduce my name, 𝑫arleen 𝑺alsabila with 𝐒on 𝐂haeyoung visualization of 𝓣wice. how about eating candy or cake while painting . . . err, it's not bad right? added with fruit too must be very tasty! ㅤㅤ