cookie

We use cookies to improve your browsing experience. By clicking «Accept all», you agree to the use of cookies.

avatar

Sunnah Journey

• Halal dishare tanpa menambahkan backsound musik • Dilarang dipergunakan untuk caption dari foto/video wanita @sistersinsunnah_ @sunnah.journey

Show more
Advertising posts
2 564
Subscribers
+424 hours
+417 days
+18330 days

Data loading in progress...

Subscriber growth rate

Data loading in progress...

Syaikh Abdul Aziz Ar-Rayyis hafizhahullah menukil perkataan syaikh Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah, "Dan maksiat-maksiat syubhat (bid'ah) lebih buruk daripada maksiat syahwat dengan dalil-dalil as-sunnah dan dalil-dalil ijma'. Alasan, kenapa bid'ah lebih jelek daripada maksiat yaitu karena pelakunya di antara dua hal, kalau tidak jadi ahlil bid'ah, maka jadi kafir (kebid'ah-an itu bisa mengeluarkan seseorang dari sunnah, dan juga bahkan mengeluarkan seseorang dari Islam)." Maka dari itu, para ulama membagi bid'ah menjadi dua, yaitu bid'ah Mukaffirah (bid'ah yang mengeluarkan seseorang dari Islam.) dan bid'ah Ghairu Mukaffirah (bid'ah yang tidak mengeluarkan seseorang dari Islam). Sedangkan maksiat, bukan sebab seseorang keluar dari sunnah dan bukan sebab seseorang keluar dari Islam. Karena, selama tidak ada keyakinan bahwa maksiat itu 'halal' dalam agama, ia tetap muslim (akan tetapi muslim yang kurang imannya). Beliau menegaskan bahwa bid'ah lebih buruk daripada kemaksiatan dari beberapa sisi, di antaranya bahwa bid'ah memiliki konsekuensi-konsekuensi buruk yang tidak dimiliki oleh maksiat; 1. Pelaku bid'ah, disadari atau tidak; diakui atau tidak oleh pelakunya, dia itu sedang mendustakan firman Allah subhanahu wa ta'ala, ...الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ... "...Pada hari ini telah Ku sempurnakan bagi agamamu..." (QS. Al-Maidah : 3) Ketika dia melakukan bid'ah, maka dia menganggap bahwa agama ini (Islam) belum sempurna. Karena seandainya dia menganggap bahwa agama ini sempurna, maka dia tidak akan melakukan bid'ah. 2. Pelaku bid'ah, *(disadari atau tidak; diakui atau tidak oleh pelakunya, dia sedang meyakini bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wassalam tidak selesai menyampaikan agama ini.** Imam Malik berkata, “Barangsiapa mengadakan sesuatu yang baru (bid’ah) di dalam agama ini sedangkan ia menganggap baik (hasanah) perbuatan tersebut maka sungguh ia telah menuduh Nabi Muhammad telah berbuat khianat. Karena Allah ta’ala telah berfirman, ...الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ... "...Pada hari ini telah Ku sempurnakan bagi agamamu..." (QS. Al-Maidah : 3) — Ustadz Umar Baladraf hafizhahlah | Mana yang Lebih Buruk, Bid'ah atau Maksiat? Eps. 05
Show all...
5
👍 3
Terombang-Ambing Kehidupan Dunia Syaikh Al-'Allamah Al-Utsaimin rahimahullah berkata, "Setiap kali engkau dapati hatimu lalai dan terombang-ambing oleh kehidupan dunia maka pergilah melihat kuburan dan renungkanlah keadaan mereka para penghuni kubur. Belum lama mereka seperti dirimu berada di atas tanah, makan, minum dan bersenang-senang, lalu sekarang kemana mereka pergi? Mereka telah tergadai oleh amalan-amalan mereka. Tidak ada lagi yang berguna bagi mereka selain amalan saleh mereka." (Syarh Riyadhis Shalihin 3/473) 🗒 manhajulhaq
Show all...
@manhajulhaq

"Kembali kepada Manhaj dan Akidah Salaf" Pengampu Channel : Ust. Fikri Abul Hasan, حفظه الله Alumni Ma'had Ihya' As-Sunnah Yogyakarta Tegur dan Sapa : +6289605546952

👍 2
ISLAM ADALAH SATU-SATUNYA AGAMA YANG BENAR Satu-satunya agama yang benar, diridhai dan diterima oleh Allah Azza wa Jalla adalah Islam. Adapun agama-agama lain, selain Islam, tidak akan diterima oleh Allah Azza wa Jalla. Agama selain Islam, yaitu Nasrani, Yahudi, Kong Hu Chu, Hindu, Budha, Sinto dan yang selainnya, tidak akan diterima oleh Allah Azza wa Jalla, karena agama-agama tersebut telah mengalami penyimpangan yang fatal dan telah dicampuri dengan tangan-tangan kotor manusia. Setelah diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka orang Yahudi, Nasrani dan yang lainnya wajib masuk ke dalam agama Islam, mengikuti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah Azza wa Jalla berfirman: “Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Al-Kitab, kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sesungguhnya Allah sangat cepat perhitungan-Nya.” [Ali ‘Imran: 19] Allah Azza wa Jalla juga berfirman: “Dan barangsiapa mencari agama selain agama Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi.” [Ali ‘Imran: 85] 💭 Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas rahimahullah 🌐 Sumber: almanhaj.or.id
Show all...
4
Tabiat-Tabiat Wanita⚘ 1). Pencemburu Baik kepada ibu sang suami, saudara/saudari sang suami, wanita-wanita lain, dll. 2). Perasa Perasaannya melebihi akalnya sehingga kadang-kadang mudah marah. 3). Suka Perhiasan 4). Istri membutuhkan pujian/sanjungan dari suami Hargai pendapatnya, jangan egois. 5). Sempatkan waktu untuk bermain-main dengan istri Suami berhias atau bersolek untuk istri. 6). Memberi istri hadiah 7). Main tarik ulur 💭 Ustadz Syafiq Riza Basalamah hafizhahullah
Show all...
👍 4 1
ILMU DICABUT DENGAN WAFATNYA ULAMA 📖🌙 Sungguh membuat hati cukup sedih jika mendengar berita wafatnya ulama. Terlebih ulama tersebut adalah ulama ahlus sunnah wal jamaah yang sangat giat, belajar, berdakwah dan memberikan pencerahan yang banyak kepada manusia. Ayyub rahimahullah pernah berkata, إني أُخبر بموت الرجل من أهل السنة وكأني أفقد بعض أعضائي “Sesungguhnya aku diberitakan mengenai wafatnya seorang ahlus sunnah, seakan-akan aku kehilangan sebagian anggota tubuhku” [Hilyah Al-Auliya 3/9] Dengan wafatnya ulama, berarti Allah telah mulai mengangkat ilmu dari manusia. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪ ﻻ ﻳَﻘْﺒِﺾُ ﺍﻟﻌِﻠْﻢَ ﺍﻧْﺘِﺰَﺍﻋَﺎً ﻳَﻨْﺘَﺰِﻋُﻪُ ﻣﻦ ﺍﻟﻌِﺒﺎﺩِ ﻭﻟَﻜِﻦْ ﻳَﻘْﺒِﺾُ ﺍﻟﻌِﻠْﻢَ ﺑِﻘَﺒْﺾِ ﺍﻟﻌُﻠَﻤَﺎﺀِ ﺣﺘَّﻰ ﺇﺫﺍ ﻟَﻢْ ﻳُﺒْﻖِ ﻋَﺎﻟِﻢٌ ﺍﺗَّﺨَﺬَ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺭﺅﺳَﺎً ﺟُﻬَّﺎﻻً ، ﻓَﺴُﺌِﻠﻮﺍ ﻓَﺄَﻓْﺘَﻮْﺍ ﺑِﻐَﻴْﺮِ ﻋِﻠْﻢٍ ﻓَﻀَﻠُّﻮﺍ ﻭَﺃَﺿَﻠُّﻮﺍ “Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak mengangkat ilmu dengan sekali cabutan dari para hamba-Nya, akan tetapi Allah mengangkat ilmu dengan mewafatkan para ulama. Ketika tidak tersisa lagi seorang ulama pun, manusia merujuk kepada orang-orang bodoh. Mereka bertanya, maka mereka (orang-orang bodoh) itu berfatwa tanpa ilmu. mereka sesat dan menyesatkan.“[HR. Bukhari] An-Nawawi rahimahullah menjelaskan, ‏ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﻳﺒﻴﻦ ﺃﻥ ﺍﻟﻤﺮﺍﺩ ﺑﻘﺒﺾ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻓﻲ ﺍﻷﺣﺎﺩﻳﺚ ﺍﻟﺴﺎﺑﻘﺔ ﺍﻟﻤﻄﻠﻘﺔ ﻟﻴﺲ ﻫﻮ ﻣﺤﻮﻩ ﻣﻦ ﺻﺪﻭﺭ ﺣﻔﺎﻇﻪ ، ﻭﻟﻜﻦ ﻣﻌﻨﺎﻩ ﺃﻧﻪ ﻳﻤﻮﺕ ﺣﻤﻠﺘﻪ ، ﻭﻳﺘﺨﺬ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺟﻬﺎﻻ ﻳﺤﻜﻤﻮﻥ ﺑﺠﻬﺎﻻﺗﻬﻢ ﻓﻴﻀﻠﻮﻥ ﻭﻳﻀﻠﻮﻥ . “Hadits ini menjelaskan bahwa maksud diangkatnya ilmu yaitu sebagaimana pada hadits-hadits sebelumnya secara mutlak. Bukanlah menghapuskannya dari dada para penghafalnya, akan tetapi maknanya adalah wafatnya para pemilik ilmu tersebut. Manusia kemudian menjadikan orang-orang bodoh untuk memutuskan hukum sesuatu dengan kebodohan mereka. Akhirnya mereka pun sesat dan menyesatkan orang lain." [Syarh Nawawi lishahih Muslim 16/223-224] Para ulama pasti akan Allah wafatkan karena setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian. Hendaknya kita terus semangat mempelajari ilmu dan mengamalkannya. Shahabat Abdullah bin Mas’ud radhiallahu’anhu berkata, ﻋﻠﻴﻜﻢ ﺑﺎﻟﻌﻠﻢ ﻗﺒﻞ ﺃﻥ ﻳﺮﻓﻊ ﻭﺭﻓﻌﻪ ﻣﻮﺕ ﺭﻭﺍﺗﻪ، ﻓﻮﺍﻟﺬﻱ ﻧﻔﺴﻲ ﺑﻴﺪﻩ ﻟﻴﻮﺩّﻥّ ﺭﺟﺎﻝ ﻗﺘﻠﻮﺍ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﺷﻬﺪﺍﺀ ﺃﻥ ﻳﺒﻌﺜﻬﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻤﺎﺀ ﻟﻤﺎ ﻳﺮﻭﻥ ﻣﻦ ﻛﺮﺍﻣﺘﻬﻢ، ﻓﺈﻥ ﺃﺣﺪﺍ ﻟﻢ ﻳﻮﻟﺪ ﻋﺎﻟﻤﺎ ﻭﺇﻧﻤﺎ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺑﺎﻟﺘﻌﻠﻢ “Wajib atas kalian untuk menuntut ilmu, sebelum ilmu tersebut diangkat/dihilangkan. Hilangnya ilmu adalah dengan wafatnya para periwayatnya/ulama. Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sungguh orang-orang yang terbunuh di jalan Allah sebagai syuhada, mereka sangat menginginkan agar Allah membangkitkan mereka dengan kedudukan seperti kedudukannya para ulama, karena mereka melihat begitu besarnya kemuliaan para ulama. Sungguh tidak ada seorang pun yang dilahirkan dalam keadaan sudah berilmu. Ilmu itu tidak lain didapat dengan cara belajar.” [Al-’Imu Ibnu Qayyim, hal. 94] Mari kita semakin semangat menuntut ilmu, menyebarkan dan mengamalkannya, karena hilangnya ilmu agama merupakan tanda-tanda akhir zaman dan dekatnya zaman fitnah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ﻳَﺘَﻘَﺎﺭَﺏُ ﺍﻟﺰَّﻣَﺎﻥُ ﻭَﻳُﻘْﺒَﺾُ ﺍﻟْﻌِﻠْﻢُ ﻭَﺗَﻈْﻬَﺮُ ﺍﻟْﻔِﺘَﻦُ ﻭَﻳُﻠْﻘَﻰ ﺍﻟﺸُّﺢُّ ﻭَﻳَﻜْﺜُﺮُ ﺍﻟْﻬَﺮْﺝُ “Zaman saling berdekatan, ilmu dihilangkan, berbagai fitnah bermunculan, kebakhilan dilemparkan (ke dalam hati), dan pembunuhan semakin banyak.“[HR. Muslim] Termasuk tanda kiamat yang sudah cukup dekat adalah diangkatnya ilmu dan kebodohan yang merajalela. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ﻣﻦ ﺃﺷﺮﺍﻁ ﺍﻟﺴﺎﻋﺔ ﺃﻥ ﻳُﺮْﻓَﻊَ ﺍﻟﻌﻠﻢ، ﻭﻳَﺜْﺒُﺖَ ﺍﻟﺠﻬﻞُ “Termasuk tanda-tanda hari kiamat adalah diangkatnya ilmu dan tetapnya kebodohan.“[HR. Bukhari] Allah Ta’ala berfirman : ﻧَّﻤَﺎ ﻳَﺨْﺸَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻣِﻦْ ﻋِﺒَﺎﺩِﻩِ ﺍﻟْﻌُﻠَﻤَﺎﺀُ ۗ “Hanyalah yang memiliki khasy-yah (takut) kepada Allah dari kalangan hamba-hamba-Nya adalah para ‘ulama.” [Fathir : 28] 💭 Penulis: Raehanul Bahraen hafizhahullah
Show all...
2👍 1
OBAT JATUH CINTA ADALAH MENIKAH Tidak ada obat yang lebih indah dan berfaidah bagi yang sedang jatuh cinta kepada ajnabi atau ajnabiyah, kecuali menikah. Jika belum siap menikah, menjauhlah dari pintu-pintu fitnah, sebelum luka hatimu bertambah parah dan kian berdarah-darah. 💭 Ustadz Abu Muhammad Syihabuddin Al-Atsary
Show all...
4🤗 1
Bagi yg ingin istiqomah dalam kebaikan, maka hendaklah diantara target utamanya menjauhi teman buruk. Ibrahim bin Adham pernah mengatakan: "Barangsiapa ingin bertaubat, maka hendaklah dia meninggalkan pertemanannya dengan orang (buruk) yang dulu pernah menjadi temannya. Jika tidak demikian, dia tidak akan dapat meraih (taubat) yang diinginkannya." (Tarikh Dimasyq, karya: Ibnu Asakir, 6/288) Teman buruk, bukan hanya pada hal-hal yang berhubungan dengan syahwat dan hawa nafsu. Tapi teman buruk juga ada pada hal-hal yang bersifat syubhat, bid'ah, dan kesyirikan. Maka, jangan dekati mereka lagi, kecuali bila engkau lebih kuat pengaruhnya terhadap mereka. Gantilah dengan sahabat yang saleh dan bisa membawamu dan menguatkanmu di atas kebaikan. 💭 Ustadz Ad Dariny hafizhahullah
Show all...
👍 4 1
Photo unavailableShow in Telegram
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ Semoga Allah Ta'ala menerima amal ibadahnya, mengampuni dan merahmatinya. Dan bagi keluarga yang ditinggalkan, semoga diberi ketabahan dan kesabaran. 🤲🏻🥀
Show all...
😭 7😢 2👍 1 1
ENAM TANDA KEMUNAFIKAN DALAM SHALAT ✍🏻 Al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah berkata, ‏فهذه ست صفات في الصلاة من علامات النفاق 1. الكسل عند القيام إليها 2. ومراءاة الناس في فعلها 3. وتأخيرها 4. ونقرها 5. وقلة ذكر الله فيها 6. والتخلف عن جماعتها Berikut ini adalah enam hal dalam shalat, yang termasuk tanda kemunafikan: 1. Malas ketika bangkit untuk menegakkannya. 2. Riya' ketika mengerjakannya. 3. Menunda-nundanya. 4. Gerakannya terlalu cepat. 5. Sedikit menyebut atau mengingat Allah di dalamnya. 6. Tidak mengerjakannya secara berjamaah." 📚 Ash-Shalah wa Hukmu Tarikiha, jilid 1 hlm. 173 🗒 Salafy Indonesia
Show all...
5
Choose a Different Plan

Your current plan allows analytics for only 5 channels. To get more, please choose a different plan.