Aku Bersajak
Semua kebutuhan mu akan aku penuhi melalui @akubersajakbot Since 02 Feb 19
Show more976
Subscribers
No data24 hours
No data7 days
No data30 days
- Subscribers
- Post coverage
- ER - engagement ratio
Data loading in progress...
Subscriber growth rate
Data loading in progress...
Hujan memang selalu menjadi pengingat kenangan yang telah usai atau bahkan yang tak pernah usai.
Ayah, aroma hujan ini mengingatkanku padamu.
Ayah, aku rindu.
Ayah bahkan tidak pernah mau tau tentangku.
- 👾
Dibawah rintikan hujan ada seseorang yang sedang kebingungan mencari jalan. ia diam ditengah jalan, menatapi sebuah jalan menuju satu titik yang ingin ia kunjungi, namun setiap panjang nya jalan terdapat banyak beberapa orang di sana. Ya, mereka berlomba-lomba ingin masuk pada satu titik yang ingin aku tuju. Perasaanku saat ini sangat khawatir, khawatir akan ada yang masuk menggantikan diriku di sana.
Aku tahu rumahku masih berdiri kokoh diujung sana, aku tahu ia masih tetap sama dan tidak ada yang berubah sama sekali, masih tetap banyak yang menginginkan nya selain aku. Benar hal itu masih terjadi hingga kini.
Aku menginginkan rumah itu kembali kepada pemiliknya, dan aku lah pemiliknya. Aku tidak akan membiarkan siapapun menggantikan posisi diriku sebagai penghuni rumah itu.
Dia tetap menjadi rumahku untuk pulang.
Dia tetap menjadi atap tempatku berteduh dari derasnya badai di luar.
Dia tetap menjadi tempatku meluapkan semua perasaanku.
Dan, dia akan tetap menjadi bangunan kokoh dalam setiap perjalanan hidupku.
Tak perlu khawatir rumah itu akan rusak atau bahkan kotor tak terurus, karena aku takkan membiarkan itu terjadi.
Singkat saja. Melupakanmu bukan perihal yang mudah. Perasaan ini makin meluap tak terbantah. Aku tak tahu kemana arah. Tapi aku percaya, kita masih punya kisah. Pulanglah.
aksarasa.
Aku kehilangan cara untuk merangkai kata menjadi karangan.
Seperti kita yang tlah hilang genggaman.
Namun Tuan, lihatlah di ujung jalan sana.
Rumah kita masih kokoh, tak tergoyahkan.
Ia hanya kosong.
Ditinggalkan penghuninya berkelana.
Tapi aku tak pernah jauh dari rumah.
Aku ada disekitarnya, meneduh dibawah pohon ini.
Rasanya tak bisa jika aku harus sendiri tinggal.
Sudikah kau pulang?
Dengan harsa yang masih terus berpijar?
Pulanglah. Kau tau kemana arahnya.
Pulanglah. Namamu masih terpatri disini.
Aku rindu tuanku.
aksarasa.
Puan, kekecewaan yang kau tinggalkan cukup dermawan, sehingga membuatku semakin merasa kecewa jika berusaha melupakan.
Choose a Different Plan
Your current plan allows analytics for only 5 channels. To get more, please choose a different plan.