Ponsel Muslim

TIDAK BERHENTI DI KEMATIAN Kalaulah setelah mati kita dibiarkan (tanpa pertanggung-jawaban).... Niscaya kematian menjadi peristirahatan bagi setiap kehidupan. Namun ternyata, setelah mati kita pasti dibangkitkan.... Dan ditanya tentang segala amal perbuatan. [Bahr al-Dumuu' li Ibn al-Jauziy: 20] ---•••=•𑁍❁❀••••࿐⃨⃔⃕✰* Https://t.me/ponselmuslim

HUKUM MEMPERPANJANG RUKU' AGAR YANG BARU HADIR BISA MENDAPATKANNYA Oleh: Asy-Syekh Abdul Aziz bin Abdullah bin Bãz -rahimahullah Pertanyaan: Ketika saya shalat sebagai imam, kemudian saya mendengar ada yang datang untuk ikut shalat, maka saya pun memperpanjang ruku' hingga yang terlambat tersebut bisa mengejar jama'ah. Apa tindakan ini benar? Jawaban: Inilah yang sunnah. Jika anda mendengar kedatangan seseorang, agar jangan terburu di dalam ruku'. Dengan syarat, panjangnya tidak sampai memberatkan orang yang shalat bersamamu, akan tetapi panjang yang ringan, sehingga tidak memberatkan para makmum. Sumber: Fatãwã Nuur 'Alã al-Darb li Ibni Bãz : 11/259 ---☼︎•=•𖣔•=•☼︎--- Https://t.me/ponselmuslim

JASAD, ILMU, DAN JAHIL (Subhanallãh, betapa dalam ungkapan ini) Kebodohan sebelum mati adalah kematian.... Jasad mereka sebelum dikubur adalah kuburan... Jika seseorang tidak bisa hidup dengan ilmu maka dia adalah mayit.... Dan dia tidak akan bangkit sampai dibangkitkan... Sumber: Adãb al-Duniya wa al-Diin, al-Mãwardii: 37 ----•=•=•᪥𖧷𑁍••••࿐⃨⃔⃕✰* Https://t.me/ponselmuslim

HIKMAH TURUNNYA SURAT AT-TAUBAH TANPA BASMALAH Dijawab oleh: Asy-syekh Shalih al-Fauzan -hafizhahullah Pertanyaan: Kami mengharapkan kejelasan tentang hikmah turunnya surat At-taubah tanpa diawali basmalah? Jawaban: Setiap surat dari Al-Qur'an diawali dengan "bismillãhirrahmãnirrahîm" kecuali surat At-taubah. Dan para ulama telah menjawab masalah ini dengan dua jawaban: Pertama: Sesungguhnya surat At-Taubah adalah penyempurna surat Al-Anfal, sehingga tidak diawali dengan "bismillãhirrahmãnirrahîm" karena dia merupakan penyempurna surat Al-Anfal. Kedua: Bahwa surat At-Taubah tidak diawali dengan basmalah karena ia merupakan surat yang disebutkan padanya perkara jihad, peperangan melawan orang-orang kafir, ancaman bagi orang-orang munafik, serta penjelasan tentang kasus dan hal-hal yang memalukan dari mereka. Sementara "bismillãhirrahmãnirrahîm" disebutkan untuk perihal rahmat. Sedangkan surat ini membicarakan tentang jihad dan sifat-sifat orang munafik. Dan surat ini bukanlah tempat penyebutan rahmat, bahkan merupakan tempat penyebutan ancaman dan ultimatum. Sumber: Majmu' Fatãwã al-Syekh Shãlih al-Fauzan: 1/129 ---••••✧::::::✧••••--- Https://t.me/ponselmuslim

SIFAT KELUH KESAH MANUSIA "Sesungguhnya manusia itu sangatlah ingkar (tidak bersyukur) kepada Rabbnya" (Al-Adiyat: 6) Berkata al-Hasan bin Abi al-Hasan -rahimahullah, "Yaitu selalu mengeluhkan musibah, akan tetapi melupakan nikmat." Muhammad al-Warraq -rahimahullahu berkata, Wahai orang-orang yang aniaya dengan perbuatan.... Dan kezaliman itu akan kembali kepada siapa yang melakukan kezaliman.... Sampai kapan dan hingga kapan.... Engkau mengeluhkan musibah dan lupa dengan kenikmatan?.... Sumber: Al-Syukr li Ibn Abi Dunya: 25 ✧✧•=•~~~~~~~~~•=•✧✧ Https://t.me/ponselmuslim

KATA MEREKA TENTANG SYUKUR "Ikatlah nikmat itu dengan syukur" (Umar bin Abdul Aziz -rahimahullah) "Setiap nikmat yang tidak mendekatkan pada Allah, maka nikmat itu adalah petaka" (Al-imam Abu Hazim -rahimahullah) "Sungguh, jika aku diberi kesehatan lantas aku bisa bersyukur, lebih aku sukai daripada ketika aku ditimpa musibah lalu aku bisa bersabar" (Mutharrif bin Abdillah -rahimahullah) Sumber: [Al-Sukr li Ibn Abi Dunya: 11-14] *࿐⃨⃔⃕✰••••❁=•-------• Https://t.me/ponselmuslim

ADAKAH DOSA YANG TIDAK TERAMPUNI? Dijawab oleh: Asy-Syekh Shalih al-Fauzan -hafizhahullah Pertanyaan: Adakah dosa yang tobat pelakunya tidak diterima? Jawaban: Yang benar adalah tidak ada dosa yang tidak diterima tobat bagi pelakunya, karena Alla ﷻ akan menerima tobat orang kafir apabila dia bertobat. Allah Ta'ala berfirman: "Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu, 'Jika mereka berhenti, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka yang telah lalu, dan jika mereka kembali lagi, sungguh berlaku sunnah (Allah terhadap) orang-orang dahulu (dibinasakan).'" (Surat Al-Anfal: 38) Begitu pula pelaku kesyirikan, apabila dia bertobat darinya maka Allah akan menerima tobatnya, padahal kesyirikan adalah dosa yang paling besar. Maka dari dua pendapat ulama, yang shahih adalah, tidak ada dosa yang tidak diterima tobat pelakunya. Sumber: Majmu' Fatãwã, asy-syekh Shãlih al-Fauzan: 1/145 ---•=•=•=•᪥ ᪥•=•=•=•--- Https://t.me/ponselmuslim