Bantahan Manhaj Menyimpang
Kumpulan Artikel salafy yg mencakup tentang Firqah Menyimpang dalam agama ini Membantah Firqah & Manhaj menyimpang yang masih terlihat sembunyi-sembunyi hingga terang-terangan. ☝ Manhaj Salaf adalah Manhaj yang Haq
Show more519
Subscribers
No data24 hours
-27 days
-530 days
- Subscribers
- Post coverage
- ER - engagement ratio
Data loading in progress...
Subscriber growth rate
Data loading in progress...
Repost from Nasehat Etam
📕📚☝🏻 INTI SARI KITAB AQIDAH WASITHIYYAH (BAG. 66)
◾️ Selayang Pandang tentang Kelompok-kelompok Menyimpang
2) Mu'tazilah
Kelompok Mu'tazilah merupakan kelompok yang mengikuti ajaran Washil bin Atha'. Pada suatu waktu, ketika Hasan Al-Bashri tengah menjelaskan bahwa pelaku dosa besar tetap mukmin meskipun imannya berkurang, tetiba Washil menjauh dari mejelis Hasan Al-Bashri lalu memunculkan keyakinan nyeleneh bahwa pelaku dosa besar berada di antara dua keadaan, yakni tidak lagi mukmin namun juga tidak kafir.
Mu'tazilah memiliki beberapa prinsip menyimpang, yang antara lain sebagai berikut:
• Prinsip Mu'tazilah terkait sifat Allah adalah menolaknya. Mirip dengan prinsip kelompok Jahmiyah.
• Mereka juga berpendapat bahwa manusia memiliki kuasa penuh dalam tindakan dan kehendaknya, yang tidak berkaitan dengan takdir dan kehendak Allah.
Prinsip ini berlawanan dengan kelompok Jahmiyah yang berkeyakinan Jabriyah. Oleh karena itu, mereka juga disebut sebagai "Al-Qadariyah" (pengingkar takdir).
• Dalam hal ancaman neraka: Mu'tazilah berpendapat bahwa pelaku dosa besar akan kekal di Neraka.
Prinsip ini berlawanan dengan prinsip Jahmiyah yang berkeyakinan pelaku dosa besar tidak akan masuk Neraka.
• Dalam hal konsekuensi keimanan, mereka berkeyakinan bahwa pelaku dosa besar berada di antara dua keadaan; tidak mukmin namun, juga tidak kafir.
Ini berlawanan dengan prinsip Jahmiyah yang meyakini bahwa pelaku dosa besar tetap mukmin dengan iman yang utuh.
📔 Syaikh al-‘Utsaimin, Mudzakkirah ‘ala al-Aqidah al-Wasithiyyah hlm. 55-56
✍ -- Abu Fawwaz Ammar
8 Shafar 1445 / 25 Agustus 2023
————————————————————————
▶️ Mari ikut berdakwah dengan turut serta membagikan artikel ini, asalkan ikhlas insyaallah dapat pahala.
•••
📡 https://t.me/nasehatetam
🖥 www.nasehatetam.net
Nasehat Etam
✅ Menebar Nasihat Bahagia Akhirat Channel resmi situs nasehatetam.net 📩 Kritik/Masukan : 0812 5422 8165 📍 Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Repost from Kajian Salafy Kawunganten
🪃 JANGAN IKUTI SIFAT FILSUF DALAM BERFILSAFAT, AGAR TAK PLINTUT-PLINTAT
_____
"Kamu dapati Ahli Kalam/Filsuf adalah mayoritas orang yang berpindah-pindah dari suatu ucapan ke ucapan lain, dan menyatakan dengan suatu ucapan di tempat tertentu, lalu menyatakan dengan lawannya dan mengingkari pengucapnya di tempat lain.
*Dan ini adalah dalil petunjuk tidak adanya keyakinan*
Karena sesungguhnya iman itu sebagaimana yang dikatakan Qaishar tentangnya tatkala bertanya kepada Abu Sufyan mengenai orang yang berislam bersama Nabi ﷺ
«Apakah salah seorang diantara mereka ada yang rujuk dari agamanya karena murka setelah masuk kedalamnya?»
Berkata Abu Sufyan: "Tidak."
Berkata Qaishar: "Begitulah iman apabila telah merasuk ke relung hati tidak akan murka seorangpun."
Oleh karenanya sebagian Salaf berkata -Umar bin Abdul Aziz atau selainnya-
«Siapa yang menjadikan agamanya sebagai medan perdebatan, maka akan banyak berpindah-pindah."»
Adapun Ahlissunnah dan Ahli Hadits, maka tidak diketahui salah seorang pun dari Ulama mereka, tidak pula orang yang Shalih dari kalangan awamnya, kembali rujuk mencabut dari ucapannya dan keyakinannya, bahkan mereka itu adalah orang yang paling besar sabarnya dalam hal itu, meskipun mendapati cobaan dengan beragam jenis cobaan dan mereka diuji dengan berbagai jenis fitnah ujian, dan inilah keadaan para Nabi dan pengikutnya, dari orang-orang terdahulu seperti orang-orang yang disiksa pada parit Ukhdud dan semisalnya. Dan seperti Salaf umat ini dari kalangan shahabat, Tabiin, dan selainnya dari para tokoh imam panutan."
Ibnu Taimiyah, dalam Al Majmu' (4/50)
https://is.gd/YWA5d2
💎https://t.me/salafykawunganten/4700
مجموعة الفتاوى لشيخ الإسلام ابن تيمية - ج 4 - مفصل الاعتقاد
Repost from Kajian Salafy Kawunganten
🪃 JANGAN IKUTI SIFAT FILSUF DALAM BERFILSAFAT, AGAR TAK PLINTUT-PLINTAT
_____
"Kamu dapati Ahli Kalam/Filsuf adalah mayoritas orang yang berpindah-pindah dari suatu ucapan ke ucapan lain, dan menyatakan dengan suatu ucapan di tempat tertentu, lalu menyatakan dengan lawannya dan mengingkari pengucapnya di tempat lain.
*Dan ini adalah dalil petunjuk tidak adanya keyakinan*
Karena sesungguhnya iman itu sebagaimana yang dikatakan Qaishar tentangnya tatkala bertanya kepada Abu Sufyan mengenai orang yang berislam bersama Nabi ﷺ
«Apakah salah seorang diantara mereka ada yang rujuk dari agamanya karena murka setelah masuk kedalamnya?»
Berkata Abu Sufyan: "Tidak."
Berkata Qaishar: "Begitulah iman apabila telah merasuk ke relung hati tidak akan murka seorangpun."
Oleh karenanya sebagian Salaf berkata -Umar bin Abdul Aziz atau selainnya-
«Siapa yang menjadikan agamanya sebagai medan perdebatan, maka akan banyak berpindah-pindah."»
Adapun Ahlissunnah dan Ahli Hadits, maka tidak diketahui salah seorang pun dari Ulama mereka, tidak pula orang yang Shalih dari kalangan awamnya, kembali rujuk mencabut dari ucapannya dan keyakinannya, bahkan mereka itu adalah orang yang paling besar sabarnya dalam hal itu, meskipun mendapati cobaan dengan beragam jenis cobaan dan mereka diuji dengan berbagai jenis fitnah ujian, dan inilah keadaan para Nabi dan pengikutnya, dari orang-orang terdahulu seperti orang-orang yang disiksa pada parit Ukhdud dan semisalnya. Dan seperti Salaf umat ini dari kalangan shahabat, Tabiin, dan selainnya dari para tokoh imam panutan."
Ibnu Taimiyah, dalam Al Majmu' (4/50)
https://is.gd/YWA5d2
💎https://t.me/salafykawunganten/4700
مجموعة الفتاوى لشيخ الإسلام ابن تيمية - ج 4 - مفصل الاعتقاد