*NUL PUTHUL, CELAAN ALA YAHUDI, NASRANI DAN MUSYRIKIN QURAISY*
🔥Lontaran ucapan nul puthul atau shifr 'alasy syimal atau laisa 'ala syai', termasuk dari celaan penghinaan nan keji.
❓Tidakkah kalian sadari bahwa kalian telah mengikuti jejak umat-umat terdahulu yang mendustakan kebenaran (kenabian), juga Yahudi dan Nasrani, serta musyrikin Quraisy..?
📢Sungguh Yahudi dan Nasrani pernah saling melontarkan celaan ini, dan kisah ini Allah abadikan dalam al-Qur'an. Allah Ta'alaa berfirman,
-{وَقَالَتِ الْيَهُودُ لَيْسَتِ النَّصَارَىٰ عَلَىٰ شَيْءٍ وَقَالَتِ النَّصَارَىٰ لَيْسَتِ الْيَهُودُ عَلَىٰ شَيْءٍ وَهُمْ يَتْلُونَ الْكِتَابَ ۗ كَذَٰلِكَ قَالَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ مِثْلَ قَوْلِهِمْ ۚ فَاللَّهُ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ}-
"Dan orang-orang Yahudi berkata: "Orang-orang Nasrani itu nul puthul (tidak memiliki pegangan/hujjah)", dan orang-orang Nasrani berkata: "Orang-orang Yahudi itu nul puthul (tidak memiliki pegangan/hujjah)", padahal mereka (sama-sama) membaca Al-Kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui, juga mengatakan seperti ucapan mereka itu (ketika mendustakan Nabi). Maka Allah akan mengadili diantara mereka kelak pada hari Kiamat, tentang apa-apa yang mereka berselisih padanya."
(Q.S. Al-Baqarah: 113)
*⚠️Perhatikanlah..!*
Pada ayat ini jelas sekali Allah menceritakan, Yahudi menuduh Nasrani "nul puthul", tidak memiliki pegangan/hujjah yang benar, dalam rangka mengingkari kenabian Isa 'alaihis salam dan risalah yang dibawa beliau.
Demikian pula sebaliknya Nasrani juga menuduh Yahudi "nul puthul", tidak memiliki pegangan/hujjah yang benar, dalam rangka mengingkari kenabian Musa 'alaihis salam dan risalah yang dibawa beliau.
Padahal mereka sama-sama membaca kitab mereka masing-masing (Taurat dan Injil) yang disebutkan (diisyaratkan) di sana tentang kebenaran kenabian Isa dan Musa 'alaihimas salam.
📚Disebutkan di kitab-kitab tafsir, orang-orang sebelum mereka dari umat-umat kafir terdahulu juga pernah berucap semisal yang demikian, dalam rangka mendustakan kenabian nabi-nabi yang diutus kepada mereka.
Disebutkan pula oleh sebagian ahli tafsir, musyrikin Quraisy pun pernah berucap semisal itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wassallam dalam rangka mendustakan kenabian Beliau.
📝Ayat ini menjadi bukti bahwa,
- Ucapan "nul puthul" atau "shifr alasy syimal" alias "laisa ala syai" adalah ucapan yang pernah dilontarkan oleh umat-umat terdahulu dalam rangka mendustakan dan mengingkari kebenaran (kenabian) nabi-nabi mereka.
- Lontaran ucapan dan tuduhan ini (nul puthul atau shifr alasy syimal alias laisa ala syai') adalah celaan dan tuduhan buruk nan keji, jika diucapkan tidak pada tempatnya dan tidak pada yang sepantasnya.
*- Jika hal di atas dilakukan maka ia telah meniru umat-umat pendusta dan pengingkar kebenaran (kenabian), mengikuti jejak Yahudi dan Nasrani serta musyrikin Quraisy.*
✋🏻 *Sehingga tidak sepantasnya seorang ahlus sunnah mencela dan menuduh ahlus sunnah lainnya dengan ucapan seperti itu, apalagi kepada Da'i-da'i Ahlus Sunnah.*
Syaikh al-Albany memang pernah suatu kali mengucapkan itu, namun kepada kaum shufi ketika beliau berbicara tentang kebodohan mereka terhadap ilmu tauhid dan hal itu pantas/sesuai pada mereka. *BUKAN beliau ucapakan pada seorang ahlus sunnah.*
Nas-alullohas salaamah wal'afiyah..
🖋️Abu Ahmad Mush'ab.
13 Shafar 1445 H / 30 Agustus 2023
*📲Join & Share Channel:*
https://t.me/salafy_sorowako
https://t.me/assunnahsorowako