cookie

We use cookies to improve your browsing experience. By clicking «Accept all», you agree to the use of cookies.

avatar

Gen Saladin Channel

Media Dakwah Berbasis Sejarah dan Kepalestinaan • "Learn History, Repeat Victory" • gensaberilmu.com • Free to share 😃

Show more
Advertising posts
26 834
Subscribers
+224 hours
+497 days
+16730 days
Posting time distributions

Data loading in progress...

Find out who reads your channel

This graph will show you who besides your subscribers reads your channel and learn about other sources of traffic.
Views Sources
Publication analysis
PostsViews
Shares
Views dynamics
01
"setelah permainan usai, raja dan pion kembali ke kotak yang sama" —pepatah Italia
1 5413Loading...
02
"Ancur-ancuran" zionis Pertahankan Harga Dirinya di Dunia Internasional Edgar Hamas, Founder Gen Saladin | @gen.saladin | t.me/gensaladin Tulisan ini akan kami mulai dari berita Aljazeera, "Belgia menolak menjadi tuan rumah tim nasional Israel di stadionnya dalam EURO pada 6 September", dan alasannya cukup logis untuk diterima kalangan internasional, "tidak diragukan lagi, ini (datangnya timnas Israel) akan menyebabkan demonstrasi besar-besaran." (20/6) Membaca itu, kita sudah bisa memahami bahwa kini dunia internasional sudah semakin sadar tentang apa yang terjadi di Palestina. Bukan konflik, tapi pembantaian. Kini, zionis semakin "ancur-ancuran" mempertahankan harga dirinya di depan masyarakat dunia. Karena narasi yang bergulir di media telah menghancurkan segala opini palsu yang selama ini mereka andalkan. Kini, bahasa mudahnya, apa yang dikatakan Israel, sudah tidak ada lagi yang percaya. Jangankan dunia internasional, bahkan "ungkapan 'negara penyakitan' dikatakan sendiri oleh penduduk Israel sehari-hari", tulis Dr Yaser Za'atreh pakar politik berkebangsaan Palestina.(18/6) Kemarin pada pertemuan G7 (blok negara-negara demokrasi industri—Amerika Serikat, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Inggris Raya), Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengatakan langsung dalam konferensi pers, "tampaknya Israel telah jatuh ke dalam perangkap Hamas yang bertujuan untuk mengisolasinya, dan tampaknya Hamas berhasil." (16/6) Sebab kini justru yang muncul di permukaan, adalah dukungan besar-besaran bagi Palestina. Negara sekelas Belgia saja jadi berpikir panjang untuk jadi tuan rumah bagi timnas Israel. Kami suka untuk mengutip kalimat Dr Yaser Za'atreh, "kebohongan-kebohongan selama beberapa dekade menguap, dan kini Palestina yang menguasai dunia." Inilah hasil nyata dari keteguhan yang diteladankan oleh teman-teman kita di garis depan perjuangan. Jika engkau mengira bahwa dalam perjuangan ini kesungguhan dan ketabahan mereka adalah sia-sia, maka engkau salah. Sebab kini kita, insyaallah, akan melihat sebuah era baru yang menjadi "topan" yang memorakporandakan musuh, dimulai dari citranya yang hilang. Kemenangan narasi ini, selain membuka borok musuh, juga membuat penduduk mereka sendiri jadi tak nyaman menjadi warga negara Israel. Jajak pendapat Institut Zionis untuk Studi Keamanan Nasional menunjukkan bahwa 15% penduduk negara ilegal tersebut mempertimbangkan keluar dari sana. Ditambah lagi fakta bahwa dalam uraiannya sendiri, juru bicara penjajah berkata tentang penduduk Gaza, "siapapun yang berpikir bahwa kami bisa memberantasnya (semangat perjuangan) dari hati masyarakat, maka mereka salah." (19/6) Nampaknya para pejuang memang benar-benar sudah paham tadabbur dari ayat Al Isra yang ketujuh, yakni firman Allah mengenai hancurnya Yahudi, "Apabila datang saat hukuman (kejahatan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu..." Prof Abdul Fattah Al Awaisi mentadabburi ayat tersebut, "apa hal paling mulia yang menjadi simbol dari seseorang? Ya, wajah. Dan jika wajah telah suram, maka hilanglah semua pencitraannya." Beliau menggambarkan, bahwa satu hal utama yang menjadi jalan pembebasan Al Aqsha adalah: suramkan wajah musuh. Bongkar kebohongannya, dan menangkan narasi perjuangan, terus menerus! Referensi: 1. Aljazeera 2. TRT Arabi 3. Laman X Dr Yaser Za'atreh 4. Ahmed Mansour, Reporter Senior Aljazeera.
1 7413Loading...
03
Media files
1 5685Loading...
04
Kasih ide dong kira-kira enaknya bahas apa yang viral viral. Silahkan ketik di kolom komen yaa
1 5590Loading...
05
G...g...g... Gassss?
1 7601Loading...
06
Memiliki pemikiran sejarah (historical thinking) memberikan beberapa kelebihan: 1. Pemahaman Mendalam: Membantu memahami kejadian dan perkembangan yang membentuk dunia saat ini. 2. Keterampilan Analitis: Meningkatkan kemampuan untuk menganalisis informasi, mengevaluasi sumber, dan mengidentifikasi bias. 3. Perspektif Luas: Mengajarkan untuk melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang, sehingga dapat lebih bijaksana dalam mengambil keputusan. 4. Penghargaan Terhadap Keragaman: Menumbuhkan rasa penghargaan terhadap keragaman budaya dan sejarah. 5. Kemampuan Mengatasi Tantangan: Mengajarkan cara mengatasi tantangan dengan belajar dari masa lalu dan mengidentifikasi pola perubahan. 6. Pengembangan Berpikir Kritis: Meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan memecahkan masalah. 7. Kesadaran Sejarah: Membantu menghindari pengulangan kesalahan masa lalu dan belajar dari pengalaman sejarah.
2 26221Loading...
07
Bener berapa Gensatroops? 😊
2 7050Loading...
08
Media files
2 6511Loading...
09
Media files
2 6240Loading...
10
Media files
2 3641Loading...
11
Media files
2 2240Loading...
12
Media files
2 3524Loading...
13
Media files
3 4639Loading...
14
Plot Twist @edgarhamas Tak ada yang baru di bawah kolong langit, dan sejarah menjadi pembuktiannya. Para pengkaji sejarah akan memahami gaya sunnatullah yang terjadi berkali-kali pada mereka yang yakin akan kuasa-Nya, sepenuhnya, sebakda ikhtiar sebaik-baiknya. Ada akhir yang mengejutkan, yang tak pernah diperkirakan siapapun. Awalnya, Kaum Muslimin hanya berniat menghadang Kafilah dagang Abu Sufyan. Tapi di tengah cerita, 1000 bala tentara Quraisy lantang menyeru perang yang tak diperkirakan Kaum Muslimin. Semua kabilah mengira Madinah akan hangus di Badar, tapi plot twist terjadi; 313 muslimin memenangkan pertempuran dengan jaya. Awalnya, semua rakyat Arabia begitu yakin berkumpulnya 10 ribu pasukan koalisi kabilah musyrikin akan meruntuhkan dinding pertahanan Madinah yang membuat Khandaq. Keyakinan mereka berdasarkan logika; penduduk Madinah kehabisan logistik di tengah musim dingin mencekik. Namun plot twist terjadi; pasukan musuh tercerai berai, ditambah lagi angin meluluhlantakkan kemah mereka. Awalnya, Kaum Muslimin mengira Perjanjian Hudaibiyah merugikan mereka. Survei-survei pun berkata bahwa Umat Islam yang dipimpin Rasulullah akan kalah dalam menghimpun koalisi. Namun ternyata plot twist terjadi; justru 2 tahun setelah Hudaibiyah, Rasullullah memimpin Fathu Makkah yang jaya raya bersama 10 ribu sahabatnya. Awalnya, setelah Rasulullah wafat banyak sekali kabilah-kabilah Arab kembali murtad. Nabi-nabi palsu bermunculan dan Madinah terhimpit. Para sahabat bahkan menyarankan Abu Bakar untuk berkompromi dengan kabilah yang tak mau membayar zakat. Namun plot twist terjadi; Abu Bakar ambil langkah tegas, umumkan kesiagaan segera; 2 tahun pemerintahannya Jazirah Arab bersatu dalam bendera Kekhalifahan. Awalnya, Umar melarang Kaum Muslimin terjun ke medan lautan untuk berjihad, karena keadaan samudra dikuasai penuh oleh Kekaisaran Romawi, sedangkan bangsa Arab bukanlah ahlinya bertempur di atas kapal. Namun plot twist paling legendaris terjadi, justru ketika 200 kapal Muslimin dipimpin Abdullah bin Sa'ad berhasil meredam serangan 1000 kapal raksasa Romawi di medan Phoenix. Awalnya, Bangsa Mongol seperti hantu mengerikan yang mengancam hidup matinya Kekhalifahan Abbasiyah, merongrong nyawa jutaan Kaum Muslimin di Timur Tengah. Jutaan muslim dipenggal, kota-kota dihancurkan oleh Hulagu dan tentaranya. Namun tak lama setelah itu, plot twist terjadi; anak cucu Hulagu justru memeluk Islam dan menjadi penyebar Islam di daratan Asia. Yang punya zaman dan plot peradaban itu Allah. Sebesar-besarnya makar dan logika-logika manusia untuk meredam kebenaran, justru biasanya kemenangan muncul dari arah yang tidak disangka. Dan amat mudah bagi Allah menyiapkan plot twist yang mengagetkan bahkan untuk orang beriman. Saatnya bertawakal dengan ikhtiar, mintalah tolong pada Allah dengan shalat dan sabar. Orang-orang beriman tak akan gusar, tiada khawatir, tiada ragu seperti Daud menghadapi Jalut, seperti Yusya hadapi Jabbarin, seperti tsabatnya Para sahabat yang tetap kokoh walau ada Psy War wafatnya Rasulullah di Uhud. Saatnya spirit sejarah bicara padamu tanpa sekat, karena disana ada penguat hati dan pengokoh jiwa. "Dan semua kisah rasul-rasul, Kami ceritakan kepadamu (Muhammad), agar dengan kisah itu Kami teguhkan hatimu; dan di dalamnya telah diberikan kepadamu (segala) kebenaran, nasihat dan peringatan bagi orang yang beriman." (Hud 120)
4 12111Loading...
15
Ayyayyayyayyaaaaaa
3 9530Loading...
16
Penisirin?
3 8720Loading...
17
Kemenangan, keruntuhan, itu adalah sesuatu yang terjadi untuk semua ciptaan Allah. Tidak ada yang abadi selain Allah. Apapun itu, sampai-sampai sebuah negara dan peradaban. Mungkin bagimu Amerika Serikat umurnya panjang dan pengaruhnya besar, 243 tahun lamanya. tapi apakah ia akan selamanya ada? Banyak peneliti yang membahas satu isu bernama American Decline, sebuah isu yang membahas bahwa “Amerika Serikat semakin berkurang kekuatannya secara geopolitik, militer, finansial, ekonomi, dan teknologi”, sebagaimana ditulis salah satunya dalam Huffington Post. Padahal dalam film-film, kita melihat bagaimana Amerika sukses besar melawan alien, menggempur planet lain atau menciptakan teknologi yang mampu merekayasa cuaca. Tapi, ya, itu kan film. Film adalah salah satu cara Amerika untuk mempertahankan “sok hebatnya” di hadapan negara-negara lain di dunia. Pada akhirnya, yang semantap Amerika pun punah juga kelak. Cepat atau lambat. Israel, negara itu dibangun dengan sebuah kesombongan. Penduduknya mengklaim bahwa pasukannya adalah yang terbaik dan tak akan terkalahkan. Mungkin jika kamu melihatnya di tahun 2024 kamu akan tertawa dengan anggapan itu. Tapi, jika kamu melihat sejarah zionis, kamu akan tahu bahwa mereka memang pernah di atas angin… ****** Tulisan di atas adalah kutipan salah satu tulisan di buku Lost Islamic Victory #2 yang akan cetak sebentar lagi. Kamu penasaran ini lagi membahas apa? 😁 —Edgar Hamas, Founder Gen Saladin
3 7125Loading...
18
“He that is good for making excuses is seldom good for anything else…” Saya suka sekaligus selalu tersindir dengan kalimat di atas, “siapa yang bagus dalam membuat alasan-alasan, biasanya akan jarang bagus dalam hal lain.” Jujur, saja, salah satu yang membuat kita semakin bertambah umur semakin sulit untuk maju, adalah karena kita mulai pandai membuat alasan. Kita bermain-main dengan pikiran kita. Menganggap bahwa kita bisa mencari pembenaran atas ketidakmauan kita berusaha. Akhirnya kita kalah. Karena kita menyerah. Menyerah dengan alasan-alasan… ****** Tulisan di atas adalah kutipan salah satu tulisan saya di buku Lost Islamic Victory #2 yang akan cetak sebentar lagi. Kamu penasaran ini lagi membahas apa? 😁 —Edgar Hamas, Founder Gen Saladin
3 6735Loading...
19
Media files
3 5515Loading...
20
Abad-abad yang hilang itu, mari kita cari. Sebab ia akan mengabarkan padamu apa yang sebenarnya terjadi. Jika ia tetap terkubur, kita akan tersandera ilusi. Yang singa malah menjadi domba yang mengembik sangsi. Padahal seharusnya ia mengaum, jika ia paham dan menyadari...
3 4851Loading...
21
Room Tour Kantor Netanyahu, Dan Inilah Yang Akan Kamu Lihat... Edgar Hamas, Founder Gen Saladin "Peta Gaza lebih besar dari peta dunia", itulah judul berita yang ditulis Aljazeera saat merilis video ini di akun medianya. Perdana menteri zionis Benjamin Netanyahu dalam video tersebut terlihat sedang mengadakan semacam "room tour" bagi anak-anak Israel yang mengunjungi kantor pemerintahan. Yang menarik adalah, banyak simbol-simbol yang secara resmi dipajang di kantor tersebut, tentu memiliki alasan yang kuat mengapa hal-hal itu dipajang. Seperti ketika Netanyahu menunjukkan gambar Masjid Al Aqsha dan menamainya dengan "Haikal" (Kuil), pasti itu bukanlah salah bicara. Sebab, pada dasarnya begitulah salah satu bingkai berpikir zionis ketika menjajah Palestina. Mereka memiliki keyakinan, bahwa "tidak ada artinya menguasai Palestina tanpa Yerusalem. Dan tidak ada artinya menguasai Yerusalem tanpa membangun Haikal (kuil)." Dan itu menjadi sebuah ideologi yang diwariskan dari generasi ke generasi zionis bahkan semenjak mereka belum datang ke tanah suci Palestina. Kedua, adalah ketika Netanyahu mengajak anak-anak tersebut melihat peta dunia, lalu ia berkata sembari menunjuk dimana posisi Israel (Palestina terjajah) di tengah peta dunia tersebut, "dimanakah Israel? Ya, ia memang kecil. Namun sebenarnya ia besar dan perkasa..." Melihat itu, kita perlu mengetahui bahwa generasi zionis benar-benar diinstal dengan keyakinan bahwa mereka adalah bangsa besar yang tak terkalahkan. Tentu mereka merujuk pula pada sejarah-sejarah tahun 1948 dan 1967 ketika Israel pernah mengalahkan gabungan negara-negara Arab. Maka, adakah Kaum muslimin mau mempelajari sejarahnya untuk menciptakan mental pemenang? Kemudian, Netanyahu membawa anak-anak tersebut ke ruang khusus dimana terlihat peta Gaza yang sangat besar, melebihi besarnya peta dunia di ruang sebelumnya. Sembari menunjuk ke gambar satelit Gaza yang telah porak-poranda itu, setelahnya Netanyahu menunjukkan foto Theodore Hertzl, inisiator didirikannya negara ilegal Israel sembari berkata, "jika tanpa dia, maka kita tidak akan mungkin ada di sini." Simbol-simbol tersebut secara "official" terpasang dengan penuh kebanggaan di dinding kantor perdana menteri zionis la'natullah. Mengingatkan kami tentang kalimat dari Syaikh Muhammad Al Audah Al Ghamidi seorang pakar sejarah pemikiran Islam dan Perang Salib, "mereka (zionis) yang memiliki sejarah palsu saja meyakini betul isinya, maka bagaimana mungkin ada sebuah umat yang buta pada sejarahnya sendiri?" Sebab masa lalu bukanlah sekadar apa yang telah terjadi. Ia adalah peta tentang hari-hari lalu yang bisa kita pelajari untuk memberi energi pada hari ini dan memproyeksikan masa depan. Netanyahu dengan jelas menyebut Al Aqsha sebagai Haikal dan ia berserta kaumnya meyakini itu, maka tidakkah kita berusaha memahami sepenting apa Al Aqsha dan bagaimana storyline istimewa yang membuatnya abadi bahkan dalam ayat-ayat Al Qur'an? Sebab itulah yang dipahami dengan baik oleh pejuang. They understand better, they, they fight harder.
3 88310Loading...
22
Media files
2 6167Loading...
23
Media files
3 5225Loading...
24
Media files
2 6252Loading...
25
Enak, ringan. Ga mau nikmatin podcast ini sendirian. Kamu udah nonton juga? 😃 https://youtu.be/Mp05bjxKvNs?si=Z22qXR3l2mvPLfJ0
2 7037Loading...
26
Kisah Shalahuddin Al Ayyubi dan Impiannya Untuk Berhaji Gen Saladin | @gen.saladin | t.me/gensaladin Shalahuddin, nama itu kita kenang dengan megah dan indah di hati. Sosok pahlawan yang terkenal dengan kalimatnya, "bagaimana bisa aku tersenyum, sementara Al Quds terjajah?" Namun kali ini ada sebuah kisah tentang beliau yang jarang kita dengar. Kisah tentang azamnya untuk berhaji, yang tertunda sebab beliau tak punya biaya. Begini kisahnya... Setelah melakukan perjuangan panjang membebaskan setiap jengkal bumi suci Palestina, Shalahuddin memutuskan untuk melakukan perjalanan haji. Ia berniat haji di tahun 588 Hijriah (1192 M), tepat setelah menyepakati gencatan senjata antara beliau dan Raja Richard The Lionheart dari Inggris. Gencatan senjata itu bernama perjanjian Ramla, dan isinya adalah kesepakatan bahwa Baitul Maqdis tetap berada di tangan Kaum Muslimin tapi umat Kristen diizinkan untuk menziarahinya. Kemudian yang kedua; Tentara salib akan tetap mempertahankan pantai Syiria dari Tyre sampai ke Jaffa. Perjanjian itu telah disepakati, dan niat Shalahuddin untuk haji pun semakin meninggi. Namun kondisi keuangan pribadinya ternyata tak memungkinkannya untuk berangkat. Para menteri dan orang-orang dekat Shalahuddin memberi tahu bahwa kas pribadi Shalahuddin telah sampai ke status di bawah garis kemiskinan. Kas negara pun sedang menipis, karena banyak sekali yang digunakan untuk berjihad melawan pasukan Salib. Akhirnya, para penasihat Shalahuddin memberi saran untuk menunda haji tahun depannya lagi. Setidaknya ada 2 pertimbangan mengapa niat haji itu perlu ditunda. Pertama, agar Shalahuddin dan kafilah yang dipimpinnya bisa datang berhaji ke Makkah sekaligus menyantuni para faqir di kota suci. Yang kedua, adalah karena Richard —pemimpin pasukan Salib— dikhawatirkan akan menyerang Baitul Maqdis selagi Shalahuddin berangkat haji. Akhirnya Shalahuddin menunda niat hajinya meski rindu telah berbuncah ingin bertamu ke Baitullah dan berziarah ke Kota Rasulullah ﷺ. Beliau tetap melakukan tugasnya sebagai kepala negara: melepas jama'ah haji pada bulan Dzulqa'dah 588 Hijriah, dan menyambut mereka lagi setelah pulang haji pada bulan Shafar di tahun yang sama. Namun titah Allah berkata lain. Allah telah menyiapkan takdir yang berbeda bagi impian Shalahuddin. Di bulan Shafar, setelah menyambut kedatangan jama'ah haji, Shalahuddin jatuh sakit. Di akhir bulan Shafar, Shalahuddin menghembuskan napasnya yang terakhir. Beliau wafat dalam keadaan tak ada uang yang cukup bahkan untuk dibelikan kain kafan. Maka orang-orang saling berinfaq untuk memenuhi kebutuhan jenazahnya. Bayangkan, kawan. Shalahuddin, nama itu megah dan gagah, dikagumi musuh dan dicintai sahabat. Namun Shalahuddin, raja negeri kaya Mesir dan Syam itu, wafat dalam keadaan telah mendermakan dunianya sepenuhnya di jalan Allah. Impiannya untuk bertamu ke Baitullah, dibalas Allah dengan kesyahidan yang indah untuk langsung menghadap-Nya, berbaris bersama para syuhada dan pejuang kebenaran. Rahimahullah rahmatal abraar. Sumber : Qanat Harakah At Tarikh, Prof. Dr Ali Muhammad Al Audah Al Ghamidi, Pakar Sejarah Perang Salib
2 53412Loading...
27
Media files
3 1266Loading...
Photo unavailableShow in Telegram
"setelah permainan usai, raja dan pion kembali ke kotak yang sama" —pepatah Italia
Show all...
👍 35 9😁 3
"Ancur-ancuran" zionis Pertahankan Harga Dirinya di Dunia Internasional Edgar Hamas, Founder Gen Saladin | @gen.saladin | t.me/gensaladin Tulisan ini akan kami mulai dari berita Aljazeera, "Belgia menolak menjadi tuan rumah tim nasional Israel di stadionnya dalam EURO pada 6 September", dan alasannya cukup logis untuk diterima kalangan internasional, "tidak diragukan lagi, ini (datangnya timnas Israel) akan menyebabkan demonstrasi besar-besaran." (20/6) Membaca itu, kita sudah bisa memahami bahwa kini dunia internasional sudah semakin sadar tentang apa yang terjadi di Palestina. Bukan konflik, tapi pembantaian. Kini, zionis semakin "ancur-ancuran" mempertahankan harga dirinya di depan masyarakat dunia. Karena narasi yang bergulir di media telah menghancurkan segala opini palsu yang selama ini mereka andalkan. Kini, bahasa mudahnya, apa yang dikatakan Israel, sudah tidak ada lagi yang percaya. Jangankan dunia internasional, bahkan "ungkapan 'negara penyakitan' dikatakan sendiri oleh penduduk Israel sehari-hari", tulis Dr Yaser Za'atreh pakar politik berkebangsaan Palestina.(18/6) Kemarin pada pertemuan G7 (blok negara-negara demokrasi industri—Amerika Serikat, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Inggris Raya), Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengatakan langsung dalam konferensi pers, "tampaknya Israel telah jatuh ke dalam perangkap Hamas yang bertujuan untuk mengisolasinya, dan tampaknya Hamas berhasil." (16/6) Sebab kini justru yang muncul di permukaan, adalah dukungan besar-besaran bagi Palestina. Negara sekelas Belgia saja jadi berpikir panjang untuk jadi tuan rumah bagi timnas Israel. Kami suka untuk mengutip kalimat Dr Yaser Za'atreh, "kebohongan-kebohongan selama beberapa dekade menguap, dan kini Palestina yang menguasai dunia." Inilah hasil nyata dari keteguhan yang diteladankan oleh teman-teman kita di garis depan perjuangan. Jika engkau mengira bahwa dalam perjuangan ini kesungguhan dan ketabahan mereka adalah sia-sia, maka engkau salah. Sebab kini kita, insyaallah, akan melihat sebuah era baru yang menjadi "topan" yang memorakporandakan musuh, dimulai dari citranya yang hilang. Kemenangan narasi ini, selain membuka borok musuh, juga membuat penduduk mereka sendiri jadi tak nyaman menjadi warga negara Israel. Jajak pendapat Institut Zionis untuk Studi Keamanan Nasional menunjukkan bahwa 15% penduduk negara ilegal tersebut mempertimbangkan keluar dari sana. Ditambah lagi fakta bahwa dalam uraiannya sendiri, juru bicara penjajah berkata tentang penduduk Gaza, "siapapun yang berpikir bahwa kami bisa memberantasnya (semangat perjuangan) dari hati masyarakat, maka mereka salah." (19/6) Nampaknya para pejuang memang benar-benar sudah paham tadabbur dari ayat Al Isra yang ketujuh, yakni firman Allah mengenai hancurnya Yahudi, "Apabila datang saat hukuman (kejahatan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu..." Prof Abdul Fattah Al Awaisi mentadabburi ayat tersebut, "apa hal paling mulia yang menjadi simbol dari seseorang? Ya, wajah. Dan jika wajah telah suram, maka hilanglah semua pencitraannya." Beliau menggambarkan, bahwa satu hal utama yang menjadi jalan pembebasan Al Aqsha adalah: suramkan wajah musuh. Bongkar kebohongannya, dan menangkan narasi perjuangan, terus menerus! Referensi: 1. Aljazeera 2. TRT Arabi 3. Laman X Dr Yaser Za'atreh 4. Ahmed Mansour, Reporter Senior Aljazeera.
Show all...
Gen Saladin Channel

Media Dakwah Berbasis Sejarah dan Kepalestinaan • "Learn History, Repeat Victory" • gensaberilmu.com • Free to share 😃

👍 38 26🔥 4
👍 21
Kasih ide dong kira-kira enaknya bahas apa yang viral viral. Silahkan ketik di kolom komen yaa
Show all...
Photo unavailableShow in Telegram
G...g...g... Gassss?
Show all...
🔥 98👍 11😁 8👏 3
Memiliki pemikiran sejarah (historical thinking) memberikan beberapa kelebihan: 1. Pemahaman Mendalam: Membantu memahami kejadian dan perkembangan yang membentuk dunia saat ini. 2. Keterampilan Analitis: Meningkatkan kemampuan untuk menganalisis informasi, mengevaluasi sumber, dan mengidentifikasi bias. 3. Perspektif Luas: Mengajarkan untuk melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang, sehingga dapat lebih bijaksana dalam mengambil keputusan. 4. Penghargaan Terhadap Keragaman: Menumbuhkan rasa penghargaan terhadap keragaman budaya dan sejarah. 5. Kemampuan Mengatasi Tantangan: Mengajarkan cara mengatasi tantangan dengan belajar dari masa lalu dan mengidentifikasi pola perubahan. 6. Pengembangan Berpikir Kritis: Meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan memecahkan masalah. 7. Kesadaran Sejarah: Membantu menghindari pengulangan kesalahan masa lalu dan belajar dari pengalaman sejarah.
Show all...
👍 63 35
Bener berapa Gensatroops? 😊
Show all...
💯 82👍 20 3
5. Nabi Ibrahim disebutkan dalam Al Qur'an lebih banyak daripada Nabi MusaAnonymous voting
  • Benar
  • Salah
0 votes
14👍 1
4. Negeri ini pernah didatangi oleh Nabi Ibrahim...Anonymous voting
  • Mesir
  • Yunani
  • Siberia
0 votes
11
3. Nabi ini hidup sezaman dengan Nabi Ibrahim...Anonymous voting
  • Nabi Nuh
  • Nabi Musa
  • Nabi Luth
0 votes
15👍 2
Sign in and get access to detailed information

We will reveal these treasures to you after authorization. We promise, it's fast!