mas arav.

kamu sama saya itu berbeda, dari segala hal.

kembali merasakan sakit karena ekpetasi yang begitu tinggi.

saya berharap kamu kembali, menjadi sandaran saya disaat terluka seperti dulu, disaat kamu masih menjadi rumah untuk saya.

banyak orang yang datang, namun hanya kamu yang saya harapkan untuk kembali.

saya lebih memilih berpamitan dengan cara yang menyakitkan daripada berpamitan dengan cara yang baik, karena mungkin luka nya akan sembuh dalam waktu yang lebih lama.

saya menunggu kamu kembali, berharap kamu ingin memulai cerita ini dari awal. Tapi ternyata harapan hanyalah sebuah harapan, akhirnya saya terjatuh oleh harapan saya sendiri

banyak hal di dunia ini yang keberadaan tak pernah kamu ketahui.

saya butuh sandaran, tapi sepertinya saya tidak akan pernah mendapatkannya.

apakah kamu tau? ada banyak hal yang terjadi kepada saya belakangan ini, tapi sepertinya kamu juga tidak akan peduli jika saya bercerita kepada kamu.

kamu pergi, saya menunggu. tapi sampai kapan saya harus menunggu?