🔸 Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa ketika Rosululloh –Shollallohu’alai wasallam- berpuasa pada hari ‘Asyuro dan memerintahkan umatnya untuk berpuasa hari itu, para sahabat berkata: “Wahai Rosululloh, hari itu adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani?! Maka Rosululloh –Shollallohu’alai wasallam- menjawab:
فإذا كان العام المقبل - إن شاء الله - صمنا اليوم التاسع
“(Kalau demikian) Insya Alloh pada tahun yang akan datang kita puasa pada hari kesembilan.”
Di riwayat yang lain beliau berkata: “Jika aku masih hidup tahun depan, sungguh aku akan puasa pada hari kesembilan.”
Akan tetapi belum sampai datang tahun tersebut Rosululloh sudah meninggal. (HR Muslim: 1134)
Hadits ini menunjukkan bahwa orang yang ingin berpuasa ‘Asyuro, disunnahkan juga untuk untuk berpuasa pada hari ke sembilan agar penyelisihan terhadap ibadah orang-orang Yahudi lebih jelas. Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh Ibnu ‘Abbas yang diriwayatkan oleh imam al-Baihaqi (4/287) . bahwa dia berkata:
صوموا التاسع والعاشر خالفوا اليهود
“Puasalah kalian pada hari kesembilan dan kesepuluh, selisihilah orang-orang Yahudi.”
[Atsar ini juga diriwayatkan oleh: Abdurrozzaq (7839) dan Ath-Thohawy (2/78) dengan sanad yang shohih, telah menshohihkannya Syaikh Al-Albany.
(lihat: Catatan kaki Shohih Sunan Abi Dawud: 7/207).
Lihatlah wahai saudaraku, bagaimana syareat kita ini sangat bertentangan dengan penyerupaan diri terhadap orang-orang kafir, lalu bagaimana dengan keadaan kebanyakan kita saat ini yang berlomba-lomba untuk mengambil perkara-perkara yang datang dari mereka??!! Semoga Alloh memberikan hidayah Nya kepada kita semua.
🍃〰🍃〰🍃〰🍃
🔴
https://abuzakarialjawiy.blogspot.com
📡 ⓙⓞⓘⓝ ⓒⓗⓐⓝⓝⓔⓛ:
"FAWAAID MA'HAD AL-UTSMANIY"
http://t.me/fawaaidalutsmaniy