cookie

We use cookies to improve your browsing experience. By clicking «Accept all», you agree to the use of cookies.

avatar

ci-bey

Show more
The country is not specifiedThe language is not specifiedThe category is not specified
Advertising posts
189
Subscribers
No data24 hours
No data7 days
No data30 days

Data loading in progress...

Subscriber growth rate

Data loading in progress...

seneng bisa ketemu sama agustus, banyak banget cerita yang bisa di ambil pelajarannya, banyak saran dan kritik dari tiap kesalahan, banyak nemuin jalan baru buat nyelesein masalah. ada di titik terendah dan harus keliatan ok ok aja ternyata seru, walaupun ga akan mau kaya gini lagi. hope for the future bakalan jadi jauh lebih baik dan bisa jadiin semua yang ada di agustus sebagai pembelajaran. berhenti berpura pura jadi orang lain dan menindas diri sendiri demi orang lain. intinya terimakasih untuk luka, tawa, tangis, dan bahagia nya di agustus. kembali bertemu di tahun yang akan datang dengan versi yang lebihhhh baik dan yang tentunya bukan seperti sekarang. for people who are desperate at this time, please keep the spirit. because all of your lives are in your hands. inget, gaakan ada orang lain yang ngerti kamu selain diri kamu sendiri. take care of your health, take care of your heart, take care of your mind, we all need ourselves to continue the next round 🤍
Show all...
00:37
Video unavailableShow in Telegram
IMG_5007.MOV11.19 MB
isi apa ya
Show all...
jelek amat matanya ya
Show all...
00:16
Video unavailableShow in Telegram
ini lucu
Show all...
IMG_3413.MP43.19 MB
00:07
Video unavailableShow in Telegram
🤓
Show all...
IMG_3392.MOV2.20 MB
Repost from ci-bey
Kali ini bukan cerita tentang seberapa cantik nya sang senja ataupun seberapa ramai nya makhluk yang berlalu lalang di sebuah jalan, tapi tentang dia yang menjadi saksi seberapa leburnya seorang gadis kala itu. Bersimpuh pada sebuah takdir yang sama sekali tak pernah terlintas di pikirannya, terjaga dengan duduk nya sembari mengayunkan kaki perlahan. Sayup angin menusuk tulang - tulang nya, getaran bahu terus berkelanjutan hingga rasa dingin terabaikan. Di pandang nya sebuah langit cantik yang kini menjadi saksi dirinya bertahan sejauh ini, mata nya berbinar seolah berkata “mengapa aku begini?”. Meringkuk secara perlahan berusaha mendekap dirinya sendiri dan menutup rapat - rapat mulutnya agar gerutu kecil tak terdengar. “Tuhan, hanya Engkau yang percaya aku kini, dan mungkin selamanya. Hanya Engkau yang tahu seberapa kuat aku bertahan, dan hanya Engkau satu satu nya tempat aku berharap. Aku serahkan semua nya, aku jalani semua yang Engkau tulis, tapi tolong tetap disini, dekap aku, dan jangan pernah berhenti menerangi jalan untuk aku pulang.” Disini lah dia berserah, menumpahkan semua keluh kesah nya kepada sang senja dan jalanan, malam itu dia bersumpah, untuk terus menuntun dirinya sendiri dan berusaha untuk terus bisa memijakkan langkah nya di atas neraka kehidupan.
Show all...
Repost from ci-bey
00:19
Video unavailableShow in Telegram
IMG_3090.MOV2.69 MB
kocak geming
Show all...
Photo unavailableShow in Telegram
🥹🥹🥹🥹🥹
Show all...
Choose a Different Plan

Your current plan allows analytics for only 5 channels. To get more, please choose a different plan.