Tashfiyyah Official

BENTENG BAGI SETIAP KELUARGA Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata, ﻓﻜﻠﻤﺎ ﻛﺎﻥ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺒﻴﺖ ﺃﻛﺜﺮ ﻗﺮﺍﺀﺓ ﻟﻠﻘﺮﺁﻥ، ﻭﺃﻛﺜﺮ ﻣﺬﺍﻛﺮﺓ ﻟﻸﺣﺎﺩﻳﺚ، ﻭﺃﻛﺜﺮ ﺫﻛﺮﺍً ﻟﻠﻪ ﻭﺗﺴﺒﻴﺤﺎً ﻭﺗﻬﻠﻴﻼً، ﻛﺎﻥ ﺃﺳﻠﻢ ﻣﻦ ﺍﻟﺸﻴﺎﻃﻴﻦ ﻭﺃﺑﻌﺪ ﻣﻨﻬﺎ . ﻭﻛﻠﻤﺎ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﺒﻴﺖ ﻣﻤﻠﻮﺀًﺍ ﺑﺎﻟﻐﻔﻠﺔ، ﻭﺃﺳﺒﺎﺑﻬﺎ ﻣﻦ ﺍﻷﻏﺎﻧﻲ ﻭﺍﻟﻤﻼﻫﻲ ﻭﺍﻟﻘﻴﻞ ﻭﺍﻟﻘﺎﻝ ، ﻛﺎﻥ ﺃﻗﺮﺏ ﺇﻟﻰ ﻭﺟﻮﺩ ﺍﻟﺸﻴﺎﻃﻴﻦ ﺍﻟﻤﺸﺠﻌﺔ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺒﺎﻃﻞ . Jika sebuah keluarga semakin memperbanyak membaca Al-Qur'an, mempelajari hadits Nabi, dan berzikir kepada Allah dengan tasbih dan tahlil; mereka akan semakin selamat dan jauh dari gangguan setan. Sebaliknya, jika sebuah rumah penuh dengan hal-hal yang melalaikan dan penyebabnya, seperti nyanyian (musik), permainan, dan pembicaraan yang sia-sia; rumah tersebut semakin dekat dengan setan yang mengajak kepada kebatilan. 📚Referensi : Al-Fawaid Al-Ilmiyah Min Ad-Durus Al-Baziyah, 1/142

Betapa menenangkannya ketika kita memiliki sahabat-sahabat yang senantiasa memberikan udzur kepada kita. Meski berulangkali kita mengabaikannya, membuatnya menunggu lama, atau bahkan terlupa membalas pesannya setelah dibaca. Meski barangkali di fase menghilangnya membuat kita bertanya-tanya kenapa. Kepadamu hati yang baik, terima kasih. Untuk tidak pernah pergi meski berulangkali badai membersamai. Kepadamu jiwa-jiwa yang baik, terima kasih. Untuk tidak pernah meninggalkan, ketika aku tengah diterpa banyak cobaan. Kepadamu, terima kasih. Untuk tidak pernah pergi, Meski tahu ada banyak aib yang tertutupi. /annathaan https://t.me/TashfiyyahOfficial

❝ Hasad Berdampak Buruk di Dunia Maupun di Akhirat ❞ Mungkin, kebahagiaannya saat ini adalah balasan dari kesabaran atas kepedihan dan air matanya yang mengalir deras selama bertahun-tahun. Tapi, kamu tidak mengetahui itu. Siapa tahu, selama ia memiliki kesedihan mendalam yang selama ini tak pernah ia ceritakan pada siapapun. Jangan pernah menaruh rasa iri, dengki bahkan hasad atas kebahagiaan saudaramu. Berbahagialah atas kebahagiaannya. Doakan kebaikan dan keberkahan untuknya. Berilah dan salinglah memberi hadiah. Percayalah, hidup akan menjadi lebih tenang, jika kita jalani dengan rasa saling mencintai atas dasar cinta kita kepada saudara sesama Muslim. Sesungguhnya, perasaan iri, hasad dan dengki itulah yang hanya akan membuat kehancuran pada hidupmu sendiri. Syaikh Musthafa Al-'Adawi حفظه الله berkata, “Ketahuilah bahwa orang yang didengki (dihasadi) akan mendapatkan kebaikan dari orang yang hasad. Kebaikan dari orang yang hasad akan diambil dan akan diberi pada orang yang dihasadi. Apalagi sampai ada ghibah dan menjelekkan.” (Fiqih Al-Hasad, hlm. 47) /maktabahannafidzah https://t.me/TashfiyyahOfficial

Orang Cerdas Imam Syafi'i rahimahullah berkata, "Orang cerdik yang berakal adalah orang yang bersikap bijak dan mudah melupakan (kesalahan orang lain)." 📚 Hilyah al-Auliyaa, jilid 9 hlm 123 fawaidhsylvvea https://t.me/TashfiyyahOfficial

Hanya hitungan waktu iman itu kembali melemah. Tak ayal, istiqomah itupun harus ternodai dengan corak dosa lama. Ini bulan penuh berkah. Sadarkah dikau ?? Tak elok untuk lalai. Tak pantas untuk melemah. Kemari, ku ingin berbisik Kemana air mata itu ? Kemana tilawah Al-Quranmu ? Kemana semangat mu ? Di bawah naungan ka'bah Di tepi rumah-Nya Di bumi harām Namun, di mana adabmu dengan-Nya ? Sadarlah, Allah melihatmu, maka beradablah !! /disudutlembar

Sudahkah Kita Ikhlas Dalam Beramal? Dzun Nuun menyebutkan tiga tanda ikhlas: -Tetap merasa sama antara pujian dan celaan orang lain. -Melupakan amalan kebajikan yang dulu pernah diperbuat. -Mengharap balasan dari amalan di akhirat (dan bukan di dunia). Al Fudhail bin ‘Iyadh mengatakan, “Meninggalkan amalan karena manusia adalah riya’. Beramal karena manusia termasuk kesyirikan. Sedangkan ikhlas adalah engkau terselamatkan dari dua hal tadi.” Sumber: Artikel Rumaysho.com: Berusaha Untuk Ikhlas.