TRIK IBLIS
Dahulu, ada sebuah pohon yang dikeramatkan oleh banyak orang.
Bahkan mereka menyerahkan sesembahan kepada pohon itu, bukan kepada Allah.
Maka, ketika berita tentang hal ini sampai kepada seseorang, ia pun mendatangi pohon itu untuk memastikan berita yang telah sampai kepadanya.
Setelah benar-benar melihat bahwa memang pohon itu disembah, ia pun berkata, "Sungguh, akan aku tebang pohon ini."
Lalu, ia kembali pulang untuk mengambil kapaknya.
Kemudian, ia mendatangi pohon itu disertai dengan perasaan cemburu dan marah karena Allah Ta'ala.
Namun, apakah ia berhasil menyelesaikan misi ini?
Ternyata tidak.
Iblis dan bala tentaranya tidak akan tinggal diam. Mereka akan selalu menghalangi manusia dari jalan Allah.
Maka, tipu daya mulai dilancarkan.
IBLIS BERWUJUD MANUSIA pun mendatangi orang tersebut dan mengajak bicara, "Mas, mau ngapain?"
“Aku ingin menebang pohon yang dikeramatkan dan disembah selain Allah oleh orang-orang itu." Jawab orang itu.
“Hmm, sebentar... Kamu kan tidak ikut-ikutan memuja pohon itu seperti mereka. Tapi, apakah kamu dirugikan oleh orang yang menyembah dan memuja-muja pohon ini?” Kata Iblis berwujud manusia itu.
“Ya tidak sih... Tapi, aku akan tetap menebangnya." Jawab orang itu.
Iblis terus mengeluarkan bujuk rayunya kepada orang tersebut,
“Tunggu, tunggu... Begini saja, apakah kamu mau dapat sesuatu yang lebih baik dari apa yang kamu lakukan?"
"Kamu akan mendapatkan uang sebesar dua dinar di bawah bantalmu setiap pagi. Dengan syarat, jangan kamu tebang pohon itu." Lanjutnya.
Mendengar iming-iming duniawi seperti ini, orang itu pun mulai berubah niat dan goyah keyakinannya.
“Baik. Tapi, dari siapa aku mendapatkannya?" Kata orang itu.
Iblis berwujud manusia:
“Aku yang akan memberikannya untukmu."
Mendapat jawaban yang begitu meyakinkan, orang tersebut akhirnya kembali pulang dan membatalkan niatnya untuk menebang pohon yang dikeramatkan.
Ketika datang waktu pagi, ternyata benar, dia mendapati uang dua dinar di bawah bantalnya.
Maka, di hari itu ia tidak menebang pohon yang dikeramatkan oleh orang-orang.
Dan ia pun mengharapkan bahwa hari berikutnya juga akan mendapatkan uang seperti itu juga.
Namun, keesokan harinya, ketika ia bangun dan melihat bagian bawah bantalnya, ia tidak lagi mendapati uang dinar.
Dia pun marah dan segera bergegas pergi untuk menebang pohon yang dikeramatkan tersebut.
Namun, apakah kemarahannya ini disebabkan cemburu karena Allah?
Ternyata tidak.
Ia marah karena hudzudzun nafs (tendensi pribadi). Dalam hal ini, ia tidak lagi mendapatkan harta duniawi.
Iblis telah berhasil membuat tipu daya.
Maka, kali ini iblis menemuinya dalam wujud aslinya sambil berkata,
“Hei, mau ngapain kamu?”
“Aku mau menebang pohon yang dikeramatkan dan disembah-sembah selain Allah itu!”
“Apa iya? Coba saja! Pasti kamu tidak akan bisa melakukannya."
Mendapat kata-kata tantangan seperti ini, orang itu pun bertambah geram dan bersikeras untuk menebang pohon tersebut.
Maka, sebelum orang itu menebang pohon yang dikeramatkan, iblis langsung membantingnya, lalu mencekiknya hingga hampir mati. AAAKH!!
Syaithan lalu berkata kepadanya,
“Kamu tahu siapa aku? Aku adalah syaithan."
"Pada kali pertama, kamu datang untuk menebang pohon ini karena Allah, sehingga waktu itu aku tidak bisa berbuat apa-apa untuk menyakitimu. Lalu, aku membuat trik dengan mengiming-imingimu uang sebanyak dua dinar, dan kamu pun menerimanya dan mengurungkan niatmu menebang pohon ini."
"Ketika kamu datang dalam keadaan marah disebabkan tidak lagi mendapati uang dua dinar tersebut, bukan disebabkan cemburu karena Allah, maka aku bisa mengalahkanmu.”
Pembaca yang semoga dirahmati Allah...
Demikian kisah yang menggambarkan tentang TRIK dan TIPU DAYA IBLIS dalam menjerumuskan manusia pada KESALAHAN YANG SANGAT FATAL.
Semoga Allah memberi taufik kepada kita selalu mengikhlaskan niat. Dan semoga Allah senantiasa melindungi kita dari trik dan tipu daya iblis dan bala tentaranya. Aamiin.
Rujukan:
- Al-Qur'an
- Awaiquth Thalab
- Talbis Iblis
Https://t.me/ulama_dan_kitab/1902