Proses Pembentukan Syahsiah Islamiah pada Diri Pengemban Dakwah
===========================
Penulis: Ustaz Adi Victoria
Halaqah adalah proses
tasqif (pembinaan), yakni untuk menjadi seorang pengemban dakwah yang bersyahsiah islamiah (berkepribadian Islam).
Syahsiah islamiah atau kepribadian Islam itu meliputi dua hal, yakni:
1. Memiliki '
aqliyah islamiah (pola pikir islam)
2. Memiliki nafsiyah islamiah (pola sikap islam)
'
Aqliyah (pola pikir) ini bisa didapatkan dengan cara belajar
(dirasah), yakni saat duduk di majelis halaqah tersebut. Ia dibina agar terbentuk pola pikir yang sesuai dengan Islam.
Kemudian ia memahami (
al fahmu) dengan baik apa itu pola pikir islam (pemikiran Islam). Pemikiran Islam sendiri didefinisikan sebagai:
ุงูุญูู
ุนูู ุงููุงูุน ู
ู ูุฌูุฉ ูุธุฑ ุงูุฅุณูุงู
"Upaya menilai fakta dari sudut padang Islam."
Maka, seseorang yang memikirkan sesuatu untuk mengeluarkan keputusan hukum terhadapnya maka sebelumnya ia akan menyandarkan pemikiran tersebut kepada akidah Islam. Inilah yang disebut dengan pola pikir Islam.
Adapun nafsiyah islamiah (pola sikap Islam), yakni berkaitan dengan pemenuhan terhadap fitrah nya sebagai manusia yang memerlukan pemenuhan untuk dipenuhi, baik fitrah berupa
gharaiz (naluri-naluri), seperti,
1.
Gharizah at tadayun (naluri beragama),
2.
Gharizah an nau (naluri melestarikan keturunan), dan
3.
Gharizah al Baqa (naluri mempertahankan diri).
Serta pemenuhan terhadap fitrah lainnya berupa
hajat al-โudhawiyah (kebutuhan jasmani) dan upaya memenuhi tuntutan tersebut (
gharizah dan
hajatul 'udhawiyah) berdasarkan kaidah yang diimani dan diyakininya
(i'tiqodi).
Nafsiyah (pola sikap) tidak akan terbentuk jika hanya diimani dan diyakini saja, namun harus diterapkan di dalam hidupnya
(at-tathbiq).
Contoh terkait pemenuhan
gharizah at tadayun (naluri beragama), maka ia harus melaksanakan aktivitas berupa salat, baik yang bersifat wajib dan sunnah. Jika ia melakukan hal tersebut, maka akan terbentuk nafsiyah di dalam dirinya. Nafsiyah tidak akan terbentuk walaupun ia sudah khatam kitab pembentukan nafsiyah misalnya. Walaupun ia tahu
fadhilah salat berjemaah, namun jika ia tidak menerapkannya (tidak salat berjemaah) maka nafsiyah tersebut tidak akan terbentuk. Inilah yang seolah membuat kering dalam diri seorang pengemban dakwah. Begitu pula dengan berbagai amal saleh, baik yang bersifat wajib dan sunah, akan terbentuk nafsiyah dalam dirinya jika ia menerapkannya di dalam kesehariannya.
Jadi, seorang pengemban dakwah jika ingin terbentuk syahsiah islamiah dalam dirinya adalah dengan cara senantiasa menjadikan pola pikirnya selalu berpijak kepada akidah Islam, dan senantiasa menerapkan syariat Islam dengan baik dalam pola sikapnya guna memenuhi semua
gharizah dan
hajatul 'udhawiyahnya. Dan semua itu dimulai dari yang namanya halaqah. Jika ia menjalankan proses di atas dengan baik, tidak akan ada perasaan kering atau gersang saat hadir di perhalaqahan. Wallahualam bissawab.
***
Silakan share, semoga menjadi amal saleh kita bersama. Aamiin. Jazakumullahu khairan
Join us:
https://t.me/komunitasmuslimah
Grup Telegram Komunitas Muslimah:
https://t.me/+lkYb2YSLNKYyODc9
WA Channel:
https://whatsapp.com/channel/0029VaL8X0aEawdz8RLumB1g