cookie

We use cookies to improve your browsing experience. By clicking «Accept all», you agree to the use of cookies.

avatar

Peduli Sahabat

Layanan Konsultasi dan Pendampingan Seputar Dunia Orientasi Non-Heteroseksual (LGBT) https://www.facebook.com/groups/pedulisahabat2014/

Show more
Advertising posts
326
Subscribers
No data24 hours
No data7 days
No data30 days

Data loading in progress...

Subscriber growth rate

Data loading in progress...

Repost from Sahabat Ayah
00:55
Video unavailableShow in Telegram
@BUKA BUKU ASAL USUL PRILAKU YANG TERBENTUK SAAT DEWASA - USTADZ BENDRI JAISYURRAHMAN
Show all...
youtube_com_3e1ls36h2nw.mp42.04 MB
00:27
Video unavailableShow in Telegram
@dedenwahyudi @Commandsurabaya @tanyakanrl Hidup itu singkat banget ya Gue ga tau seberat apa masalah alm. ini, tapi mungkin ini ga terjadi kalo orang terdekatnya mungkin bisa lebih peka terhadap keadaan alm. Plis untuk kalian diluar sana, jaga diri kalian, jaga mental kalian, apapun masalahnya pasti ada jalan keluarnya https://t.co/yuuUN1XBCi
Show all...
twitter_com_2DNcgYvFWy2sozwi.mp42.11 MB
@pedulisahabat Sebuah pesan untuk kita orang tua dalam menentukan sekolah dalam ikhtiar kehati-hatian. Semoga bermanfaat parents.
Show all...
Photo unavailableShow in Telegram
@pedulisahabat Salah satu keresahan pria homoseksual yang ingin hidup dalam fitrahnya. #yayasanpedulisahabat #rumahbelajarsahabatalfitrah #kaksinyo #homoseksual #homosexual #priahomoseksual #menikah #resah
Show all...
Photo unavailableShow in Telegram
@pedulisahabat Bagaimana cara mengelolanya? @rumahbelajarsahabatalfitrah #yayasanpedulisahabat #rumahbelajarsahabatalfitrah === banyak yang tanya bagaimana cara mengelolanya bisa dilihat di sini ya https://youtu.be/E02QQX3qOeE
Show all...
Photo unavailableShow in Telegram
@pedulisahabat Salah satu keresahan pria homoseksual yang ingin hidup dalam fitrahnya. #yayasanpedulisahabat #rumahbelajarsahabatalfitrah #kaksinyo #homoseksual #homosexual #priahomoseksual #menikah #resah
Show all...
Photo unavailableShow in Telegram
@pedulisahabat postingan ini ditunjukan untuk setiap dari kita yang sedang berjuang dengan kesabaran, teruntuk para sahabat yang sedang di uji dengan pasanganya, keluarganya, maupun setiap orang yang berada di lingkaran hidup kita. terkhusus klien Menanti mentari. "We help people who need us, we don't look for people who don't" Kontak kami di, ☎ 0812-3456-9615 / 0821-2333-3181 📧 sekretariat@pedulisahabat.org curhat@pedulisahabat.org (konsultasi) 🔎 Pedulisahabat (instagram) 💻 facebook.com/groups/pedulisahabat2014 🌏 http://pedulisahabat.org
Show all...
→Hari ini masih banyak orangtua yang merasa aman ketika kita ajak mereka berbincang mengenai salah satu dari tiga isu utama remaja agar tidak mengalami krisis. Dalam hal ini, isu berkenaan dengan identitas jenis kelamin yang berhubungan dengan love and relationship (cinta dan relasi, secara lebih khusus dengan “lawan jenis”). Tetapi jika kita tidak sigap untuk sedari awal mendidik mereka agar anak-anak itu menyadari dirinya laki-laki atau perempuan sekaligus mantap dengannya, maka mereka bisa bermasalah bahkan sebelum menginjak usia remaja. Apalagi jika orangtua abai. ⁣ ⁣ Saya menemukan kasus semacam itu di sebuah SD; sebuah daerah tetangganya Jogja. Baru kelas 4, tetapi masalahnya sudah cukup berat. ⁣ ⁣ Lebih lanjut tentang remaja, silakan simak kembali video saya bulan lalu bersama Mas @emfatan “Begini Seharusnya Remaja”. In sya Allah Ahad, 11 September 2022, kita akan kembali berbincang tentang remaja, membahas lebih rinci tiga isu utama tersebut. Satu per satu. ⁣ ⁣ ⁣ #komunitaspsikologimengaji
Show all...
00:21
Video unavailableShow in Telegram
@mohammadfauziladhim ⁣ Laki-laki ini secara diplomatis mengatakan bahwa jumlah gender hanya ada dua, tetapi ia harus memutar dulu untuk menjawabnya. Hari ini kita mungkin masih merasakannya sebagai jawaban yang lucu, tetapi jika kerusakan telah meluas, yang demikian ini bisa menjadi horror. Seseorang harus cermat berhitung dan cerdik menjawab agar tidak terkena delik diskriminatif saat menjawab. ⁣ ⁣ →
Show all...
instagram.com.767809957786753_6978631633889718864_n.mp45.33 MB
Repost from Diskusiteras
Suatu hari salah seorang murid Nur, pemuda yang hafal Al Qur'an seperti anggapan banyak orang, bertanya kepadaku: _"Semakin hari aku semakin pelupa. Apa yang harus kulakukan?"_ Kujawab: Berusahalah semampu mungkin untuk tidak melihat kepada yang haram. Sebab, melihat kepada yang haram menyebabkan lupa, sebagaimana riwayat dari Imam Syafi'i*. Ya, semakin sering umat Islam melihat kepada yang haram, syahwat mereka juga semakin bergelora. Akhirnya muncul sikap menyimpang dan melampaui batas. Kadang seseorang harus mandi wajib beberapa kali dalam seminggu sehingga melemahkan kekuatan hafalannya, seperti yang disebutkan dalam ilmu kedokteran. Lalu, yang menjadikan penyakit lupa ini menyebar secara luas adalah fenomena _tabarruj_ (sikap berlebihan dalam berhias diri) dan membuka aurat yang tampak di mana-mana di masa kini, terutama di negara-negara bercuaca panas. Inilah yang membuat orang sering melihat kepada yang haram yang kemudian melahirkan perbuatan menyimpang dan melampaui batas. Sehingga semua orang mengeluh menjadi pelupa, sesuai dengan kadar keadaan masing-masing. [Tuntunan Generasi Muda, Badiuzzaman Said Nursi]
Show all...
Choose a Different Plan

Your current plan allows analytics for only 5 channels. To get more, please choose a different plan.