Kopwah di Polda
"Belum ada undangan (dari) Polda, Bah?"
Begitu isi japrian dari Abu Fatih Agus salah seorang sohib saya di Manglayang. Tidak cuma sekali --seingat saya dua kali-- dia menjapri saya menanyakan undangan itu. Sebelumnya dia juga japri bertanya, "Bah, gak ada agenda ngopi2 sebelum mulai sibuk nih."
Lho, apa hubungannya undangan dari Polda dan ngopi-ngopi? Hehehe...
Undangan dari Polda yang dimaksud Abu Fatih Agus adalah undangan ngopi-ngopi dari Abu Sa'id Faishal. Abu Sa'id Faishal adalah shohib kami yang tinggal di kompleks Polda Gunung Jati yang letaknya berdekatan dengan Ma'had Al Hijrah. Cuma berjarak kurleb 150 meter.
Nah, di rumah Kakak Ical --begitu ikhwan kelahiran Luwuk, Sulawesi Tengah itu juga biasa disapa-- itulah kerap jadi tuan rumah kopwah (kopi ukhuwah) ikhwah Manglayang. Apalagi dia memiliki peralatan seduh kopi yang terbilang paling komplet di antara ikhwah Manglayang. Alhamdulillah.
Kak Ical jugalah yang menjadi salah satu barista di Dauroh Pantura dan diminta datang ke Dauroh Tapal Kuda di tahun lalu. Jadi urusan seduh kopi, tak perlu diragukan lagi. Dia jago bikin caffe latte atau cappucino bergambar.
Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Di hari Sabtu (20/4) malam pukul 20:38, muncul pesan dari Abu Sa'id Faishal di salah satu WAG saya. Isi pesan: "In syaa Allah besok malam ba’da isya ngopi2 di Polda # ya guys"
Jadilah di Minggu (21/4) malam itu berlangsung Kopwah Manglayang di rumah Kak Ical. Sepeti biasa, tuan rumah memuliakan tamunya dengan makanan dan berbagai camilan. Malam itu ada spaghetti, french fries, sosis ayam, dan sosis sapi. Camilan ada happy tos, bakpia, brownies, putri salju, kastangel, dan nastar.
Pilihan minuman malam itu ada air mineral, wedang uwuh, Coca-Cola, dan kopi (cold brew, V60, dan caffe latte). Melihat sajian seistimewa itu jadi mengingatkan saya pada jamuan dauroh-dauroh yang digelar di Masjid Agung Al-Ukhuwwah Bandung dulu. Jazaakallahu khoiron katsiron Kakak Ical.
Namun bukan semata-mata karena sajian seistimewa itu yang membuat Abu Fatih Agus --begitu juga saya-- selalu kangen ngopi bareng di kompleks Polda Gunung Jati. Melainkan karena bisa berkumpul dengan saudara-saudara seagama dan semanhaj. Berkumpul dengan orang-orang yang Allah 'azza wa jalla telah satukan hati-hati mereka.
"Sungguh, bukan hanya soal makanan dan minumannya yang kita nikmati dan rasakan. Tapi soal kebersamaan, kekompakan, dan ukhuwah yang harus tetap kita jaga dan pertahankan," begitu nasihat gurunda yang saya catat.
Malam Senin itu berkumpul 19 ikhwah. Acara berlangsung mulai selepas sholat Isya dan berakhir hingga pukul 23;00. Menikmati jamuan, ngobrol ini ngobrol itu diselingi gelak tawa. Malam yang penuh kehangatan dan keakraban.
Malam itu mereka berkumpul untuk menguatkan kekompakan. Mereka berkumpul sebagai ikhtiar untuk menjaga kebersamaan. Mereka berkumpul agar bisa Istiqomah dalam berukhuwah.
Ukhuwah suci berlandaskan cinta dan benci karena Allah 'azza wa jalla. Bukan ukhuwah palsu, cinta dan benci karena sosok seorang guru.
(Abu Zakariyya Thobroni, Senin 13 Syawal 1445H/22 April 2024)
https://t.me/geraifathimah