cookie

We use cookies to improve your browsing experience. By clicking «Accept all», you agree to the use of cookies.

avatar

Diksi Kata

Diktat Aksara Menjadi Kalimat Meluah Rasa Instagram | Twitter : @diksikata

Show more
The country is not specifiedThe language is not specifiedThe category is not specified
Advertising posts
423
Subscribers
No data24 hours
No data7 days
No data30 days

Data loading in progress...

Subscriber growth rate

Data loading in progress...

Dahagi Manusia Magis Puisi dan Prosa Masih boleh dimiliki di #PBAKL2018 dari @terbitanLANGIT di Rerurai bernombor 3259, Dewan Tun Razak 3, Pusat Dagangan Dunia Putra (PWTC) “Tulisan memberontak yang tidak pernah mahu mati selagi magisnya di jiwa” Tak dapat pergi boleh hubungi Langit untuk zine #DahagiManusiaMagis ini terus di depan rumah Sebarkan ke seluruh angkasa!
Show all...
Hidup, Bukan macam drama petang-petang Sekali kau tak di sayang dibayang Selamanya kau takkan dikenang! Hidup, Sekali kau di manja disayang Selamanya kau ditimang-timang Selamanya kau dijulang-julang! Manusia memang memilih yang terpilih Tak peduli langsung yang bakal tersisih Dia tak merasa menjadi yang terhiris di alih kalih! Manusia itu peduli apa? Asal yang disayang dipilih ada semata-- Depan mata-- @amoirara_ telegram.me/diksikata
Show all...
Nanti bila dinihari pulang mengejutkan fajar dengan ciuman embun; disujud akhir ajarkan rindu berdoa melepaskan Mentari akan senyumkan gerimis A.Hana telegram.me/diksikata
Show all...
Rasa yang mati sedang berdenyut semula; bermandi senyuman embun dalam mahu mohon dinihari tunjuk cara A.Hana telegram.me/diksikata
Show all...
Dalam Diam Karya : Ony Wijqyanto Dalam diam ada rindu yang penuh. There was love in the silence. Even now after all of these years. You're the light in my darkness. Dalam diam ada rindu yang utuh. Kita bisa melihat sekat antara niat hati dan realita yang tak pernah bersahabat. Kita mampu menciptakan ruang. Hati meregang. Mampu berpikir tanpa kekang. Hati bicara walau lidah tak merangkai kata. Menelanjangi yang fana agar jadi nyata. Dalam diam selalu ada rindu yang penuh dan utuh...
Show all...
DI HUJUNG PERJUANGAN Apakah kami tidak dibenar meladeni lelah sebelum waktu Apakah kami tidak diizin menyandar lesu di dada ibu Apakah apabila keringat tersejat tak tinggal sisa kami masih diberi masa mencuri hanya nafas sehela Apakah kami perlu memaksa belulang kaki menampung beban kian hari Apakah kami, wahai Tuhan dikurnia kesempatan barang sesaat mengakui kami sudah penat? ROZALIA RAJALI Kuching 19/10/2017 telegram.me/diksikata
Show all...
Angin bayu menyapa, meraikan pemergian mereka Bercampurnya sedih dan gembira, adakah aku sahaja yang berasa Melihat mereka berlalu, bergembira bersama-sama ibu bapa Aku melihat dari tingkap, hanya mampu tersenyum sahaja Aku pergi ke arah jendela, mengambil angin yang tenang Pulang ke kamar, melihat sepucuk surat terpampang Setelah kukeluarkan dari almari, kubacanya tanpa melihat penulis Semakin lama kumenatapnya, semakin hancur kalbu dihiris Memikirkan apa salahku, mengapa mangsanya diriku Banyak corak tulisan, melihatkan pada gayanya Namun adakah ia surat persendirian, hatiku mula bertanya Walaupun aku tidak mendapat jawapan, hatiku sudah sangsi Bersatu untuk menjatuhkan, itulah moto mereka Namun aku juga memikirkan, adakah sasaran mereka diri ini Pengecut! Tiada kemaluan! Mengapa tidak serang yang lebih tinggi Hanya diriku, yang berbaju suci Dalam genggaman penaku, penuh tembakan cinta dariku Yang sudah lama dipendam, dinyalakan bara dendam Seletah berjuta darah, peluh dan air mata kukorbankan untuk mempertahankan kalian Adakah aku patut mendapat fitnah dan makian Tidak menolak takdir, namun rasa sesal pula yang hadir Dosaku bukan buatmu, namun mengapa kau peduli tentang diriku Kau bukanlah mangsaku, malah kasih sahaja yang diberikan olehku Celaka buat dirimu, celaka juga buat golonganmu Aku masih keliru, mengapa aku difitnah sebegini Mengatakan aku menikam, juga menghinamu Mempersalahkan golongan sebelumku, atas segala salahmu Namun segala kasih dan hormat, kutelah taburkan untuk mereka dan kamu Hujahmu ibarat burung kakak tua, menghina namun keliru akan kebenarannya Penipuanmu ibarat najis, tidak kuhentikan begitu sahaja Mempersoalkan didikan yang diberikan kepada kami Tanpa memeriksa apa yang kami semua hadapi Lalu dikenakan pada golongan didikan kami Di mana 'Contoh Tauladan Yang Baik' yang kalian megahkan pada kami Kau tidak tahu bebanan kami Kau hanya berseronok menambahkannya lagi Kepala runsing, badan buat hal lagi Dengan koordinasi sebegini, membuatkan kami separuh mati Lantas kau layak mempertikaikan masalah kami Oh, sebenarnya masalah yang kau berikan pada kami Tidak, kau membutakan dirimu, serta kepalamu Dengan fitnah yang dirasakan agak terburu-buru Kekadang, aku rasa sudah letih Bersendirian menanggung hati yang pedih Mengalirkan air mata memikirkan akan silapku, juga nasibmu Namun, aku silap, semua mengabaikan diriku Buta dengan beban, pekak dengan dunia Sehingga aku berjuang, aku yang sengsara Tiada yang menang, hanya aku yang tewas Akhirnya aku tidak mampu untuk saling mempertahankan mereka Kini aku sudah sendiri Tidak lagi menangisi akan kesemuanya Membuang segalanya, membakarnya ke dalam api Bebas kurasa, namun sakit masih terasa Adalah pengajaran buatku, untuk berhati-hati selepas ini - mohddanhakim telegram.me/diksikata
Show all...
Daripada abah Alamat berubah-ubah Kadang di bukit kadang di lembah Masih lagi di atas tanah Belum berpindah ke alam barzakh Ke hadapan anak-anakku yg bersekolah dan yang berhingus Dewasamu nanti jadilah orang yang bagus Cari ilmu dunia bertungkus-lumus Ilmu akhirat jangan terhapus Jadilah kamu orang yang baik Sesama manusia seperti adik beradik Bicara sopan tiada herdik Berbilang bangsa tidak berjelik Adab itu bawaan kamu Berucap salam usahlah jemu Sesama saudara berkunjung bertamu Saling hormat di kala bertemu Senyum itu satu sedekah Membalas juga tidaklah susah Jangan kamu bersikap megah Orang bermanis tidak diendah Saat kamu dipinjamkan senang Yang dihimpit sempit jadikan lapang Dalam hartamu ada hak orang Berzakat menjadi bersih dan kembang Allah Taala Tuhan yang satu Hadaplah Dia setibanya waktu Pohonlah doa mengiring jalanmu Moga tak sesat di lorong berliku Anak-anakku yang kukasihi Bila abahmu tiada nanti Pandailah kamu mengatur diri Dugaan hidup kanan dan kiri Segala mungkar kamu hindari Sebelum jasadku keras dan kejang Ini pesanku sering kuulang Carilah ilmu carilah wang Jangan kau jadi orang menumpang Pecah kaca pecah gelas Hidup berjasa jujur dan ikhlas Yang benar Encik abah demam tak kebah-kebah telegram.me/senja_berdarah
Show all...
senja_berdarah

aku, manusia yang bakal dilupa kamu suatu hari nanti aku pasti--

Bunga anggerik menjalar liar, Berwarna ungu menghias laman; Ilham bertandang jangan dibiar, Nukilkan sajak kepada teman. Cempaka kuning berkelopak lima, Dipetik sekuntum oleh si dara; Karya moden ataupun lama, Ilham pemangkin jiwa sejahtera. Bunga raya pelbagai warna, Diiktiraf sebagai bunga kebangsaan; Idea hadir tak kira di mana, Jadikan menulis amalan harian. Cantik sungguh teluki merah, Jambangan pemikat si buah hati; Hendak menulis idea dikerah, Karya agung menjadi bukti. Bunga matahari tersangat indah, Buat hadiah kepada guru; Sebuah kisah tamatlah sudah, Menunggu tiba ilham yang baru. Rozalia Rajali telegram.me/diksikata
Show all...