cookie

We use cookies to improve your browsing experience. By clicking «Accept all», you agree to the use of cookies.

avatar

نصحتي النسا ء

Sebagai Nasehat Diri (Khusus) dan Salafiyyat (Umum) IG: @nasehatilinnisaa

Show more
The country is not specifiedThe language is not specifiedThe category is not specified
Advertising posts
606
Subscribers
No data24 hours
No data7 days
No data30 days

Data loading in progress...

Subscriber growth rate

Data loading in progress...

📢🌅⚪🌱 INFO DAN HIMBAUAN TA'AWUN BISMILLAH... ⏺ MUKADIMAH Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah, yang telah memberikan kepada kita berbagai nikmat, terkhusus nikmat Islam dan Sunnah, dan semoga Allah senantiasa menjaganya. Seperti yang telah kita ketahui bersama, betapa pentingnya dakwah di jalan Allah, yang merupakan jalan yang Allah pilihkan untuk para Nabi dan utusan-Nya. Allah berfirman (artinya): “Katakanlah: ‘Inilah jalanku, aku berdakwah ke jalan Allah atas dasar bashirah (ilmu), aku dan orang orang yang mengikutiku (berdakwah di atas ilmu).” (Yusuf:108) ⏺ TUJUAN Atas dasar itu, kami bertekad untuk membuat markaz dakwah di wilayah ibu kota Indonesia, Jakarta. Karena kebutuhan yang sangat mendesak terhadap tempat di daerah Jakarta dan atau sekitarnya, untuk: 1. Masjid sebagai tempat taklim rutin salafiyin Jakarta dan atau sekitarnya. 2. Tempat pendidikan anak-anak salafiyin. 3. Tempat daurah masyaikh tahunan 4. Tempat persinggahan asatidzah dan masyayikh Ahlus sunnah (sehingga bisa meminimalisir biaya operasional). Maka, untuk tahap pertama, kami akan membebaskan tanah di daerah Pondok Gede, seluas lebih kurang 1000 m2 dengan harga: Rp. 1.000.000.000,00. ,(Satu milyar rupiah). Di lokasi yang berdampingan, ada tanah seluas 1000 m2 yang hendak dijual juga dan kini sedang proses penjajagan untuk kami bebaskan juga. Adapun untuk rencana pembangunan selanjutnya, kami mengharap kemudahan dari Allah 'Azza wa Jalla. Jika sampai batas waktu yang ditentukan belum ada konfirmasi dari pihak muhsinin, kami akan membuka donasi berikutnya kepada salafiyin guna pembangunan mesjid dan sarana prasarana yang terkait lainnya. ⏺ AJAKAN Untuk itu kami mengajak semua ikhwah salafiyyin di seluruh Indonesia untuk berpartisipasi dalam kerangka "TA'AWWUN 'ALAL BIRRI WAT-TAQWA" . Transfer dana bisa melalui rekening: a.n Firman Primahardhika BCA No. Rek. 6840163162         Bila dana bantuan antum sudah ditransfer ke nomor rekening di atas, mohon konfirmasi ke nomor HP: 08129394826 Mengetahui dan Turut Menghimbau Pembina: 1. Ustadz Luqman Ba'abduh 2. Ustadz Muhammad Umar As-Sewed 3. Ustadz Qomar Suaidy 4. Ustadz Abdush Shomad 5. Ustadz Usamah Mahri 6. Ustadz Askari 7. Ustadz Muhammad Afifuddin as-Sidawi 8. Ustadz Ayip Syafrudin 9. Ustadz Muhammad Sarbini 10. Ustadz Syafrudin 11. Ustadz Abdurrahman Mubarak  --------- Hafizhohumullohu ----------- Atas ta'awunnya kami sampaikan Jazaakumullaahu khoiro ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Publikasi Resmi oleh : ••••••••••••••••••••• 🌠📝📡 Majmu'ah Manhajul Anbiya 📟▶ Join Telegram https://tlgrm.me/ManhajulAnbiya 💻 Situs Resmi http://www.manhajul-anbiya.net ~~~~~~~~~~~~~~~~~ ➖➖➖➖➖➖➖➖➖🌸 نصحتي النسا ء telegram 📝 🌸➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Show all...

~~~~~~~~~~~~ ✅🚫➡ SIKAP KEPADA TETANGGA YANG BUKAN SALAFIY 🏡 Tetanggaku yang hidup bersamaku di kamar asrama yang ada di kampus universitas bukanlah seorang salafiy. Apakah saya wajib memuliakannya? 🔸Asy Syaikh 'Ubaid bin 'Abdillah Al-Jabiriy hafizhahullah ~~~~~~~~~~~~ 🔆 Penanya : Semoga Alloh memberikan keberkahan kepada engkau, wahai Syaikh kami. Pertanyaan ke-3, (penanya) mengatakan: Tetanggaku yang hidup bersamaku di kamar asrama yang ada di kampus universitas bukanlah seorang salafiy. Apakah saya wajib memuliakannya, sementara saya khawatir terkena syubuhat? 🔆 Jawaban : ☑ Selama engkau diuji dengan (kebersamaan)nya, maka bersikaplah dengan tepat dan mendekati (kebenaran) (*) ketika bersama dengannya. ☑ Ucapkan salam kepadanya. Jika dia mengucapkan salam kepadamu, maka jawablah salamnya. Kemudian jadikankanlah majelismu (mendekat) kepada saudara-saudaramu ahlus sunnah. ☑ Jika engkau melihat adanya keterbukaan & kelapangan dada darinya, maka tidak mengapa engkau mengingatkannya dan menasihatinya. ⚠❗Akan tetapi, jika engkau mengenalnya bahwa dia adalah orang yang memiliki syubhat-syubhat, maka janganlah engkau memberinya kelonggaran untuk menguasai pendengaranmu (**) 📌 Sungguh saya telah menyebutkan kepada kalian berulang-kali perkataan Ayyub As-Sikhtiyaniy rahimahullah 《 Abu Qilabah telah berkata kepadaku: Wahai Ayyub, hafalkan (ingatlah selalu) 4 hal dariku: ▪Janganlah engkau berbicara tentang (isi) Al-Qur'an dengan akalmu; ▪Dan berhati-hatilah engkau terhadap (pembicaraan tentang) takdir; ▪Dan jika para sahabat (Nabi) Muhammad ~shollallohu 'alaihi wa sallam~ disebut-sebut, maka tahanlah dirimu (***) ▪Serta janganlah engkau memberi kelonggaran kepada para pengikut hawa nafsu untuk menguasai pendengaranmu (**), sehingga mereka membuang apa saja (syubhat) yang mereka maukan ke dalamnya (pendengaranmu).》 📌 Para imam ahlus sunnah telah sepakat tentang ↔ Memisahkan diri dari ahlul ahwa' (para pengikut hawa nafsu; ahlul bid'ah), 💨 dan menjauhi mereka, ❌ serta tidak bermajelis dan memasang pendengaran untuk mereka. ➖➖➖➖➖➖➖ (*) Beliau berpesan untuk mengamalkan hadits ((سددوا وقاربوا)) dalam bermuamalah dengan tetangganya tersebut. Wallohu a'lam (**) Menyampaikan syubhat-syubhatnya kepadamu. (***) Jangan membicarakan keburukan mereka. ~~~~~~~~~~~~ جاري الذي يعيش معي في الغرفة في الجامعة ليس بسلفي، هل عليّ أن أُكرمه؟ الشيخ عبيد بن عبد الله الجابري حفظه اللّٰه السؤال: بارك الله فيكم شيخنا، السؤال الثالث، يقول: جاري الذي يعيش معي في الغرفة في الجامعة ليس بسلفي، هل عليَّ أن أُكرمه مع أني أخشى أن يلقنني شُبهات؟ الجواب : ما دمت بُليت به فسَدِّد وقارب معه، أَلْقِ- عليه السلام- وإذا سَلَّم عليك فرُدّه عليه، ثم اجعل مجلسك إلى إخوانك أهل السُّنّة، وإن رأيتَ منهُ رحابة صدر وانشراح فلا مانع أن تُذاكره وتناصحه، لكن إذا عرفت أنه صاحب شُبَه فلا تُمَكِّنه من سَمعِك، وقد ذكرت لكم مرارًا قول أَيُّوبَ  السَّخْتِيَانِيِّ - رحمه الله-:  (قَالَ لِي أَبُو قِلَابَةَ: يَا أَيُّوبُ احْفَظْ عَنِّي أَرْبَعًا: لَا تَقُلْ فِي الْقُرْآنِ بِرَأْيِكَ, وَإِيَّاكَ وَالْقَدَرَ، وَإِذَا ذُكِرَ أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم- فَأمْسِك، وَلَا تُمَكِّنُ أَصْحَابَ الْأَهْوَاءِ مِنْ سَمْعِكَ , فَيَنْبُذُوا فِيهِ مَا شَاءُوا)، وأئمة أهل السنة مُجمعون على مفاصلة أهل الأهواء والبعد عنهم وعدم مجالستهم والاستماع إليهم. 📮 Repost: 💎 https://bit.ly/AlmaktabahAnnadzirah 🗂 http://miraath.net/questions.php?cat=50&id=396 🔻🔻🔻🔻🔻🔻 ✍🏼 Ibnu abi Humaidi hafizhahullah 🎯 Majmu'ah Ashhaabus Sunnah 🚀 ©hannel telegram : http://bit.ly/ashhabussunnah ➖➖➖➖➖➖ ➖➖➖➖➖➖➖➖➖🌸 نصحتي النساء telegram 📝 🌸➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Show all...

amnya arisan telah terbantah pada kedua fatwa ini. Arisan bukan piutang yang menarik manfaat/riba, karena setiap peserta arisan tidak mengambil uang lebih dari uangnya sendiri yang dikumpulkannya selama berjalannya arisan. Arisan bukan pengutangan yang mengandung syarat diutangi pula sebagai timbal baliknya. Sebab, setiap peserta yang mendapat undian (giliran) untuk mendapatkan sejumlah uang arisan yang terkumpul berarti dia diutangi oleh peserta arisan berikutnya (yang belum dapat giliran). Adapun peserta yang telah dapat giliran, setorannya untuk membayar utangnya kepada pesertapeserta yang belum dapat giliran. Demikianlah seterusnya hingga berakhir. Jadi, tidak ada sama sekali persyaratan akad lain yang membonceng padanya untuk memetik riba. Wallahu a’lam. Namun, pada perkembangannya ada model-model arisan yang diboncengi dengan lelang motor atau semacamnya yang perlu diwaspadai. Sebab, boleh jadi itu tergolong pengutangan yang menarik manfaat/riba sehingga haram. Hal itu apabila peserta arisan yang mendapat giliran di putaran-putaran berikutnya atau putaran terakhir diuntungkan oleh peserta-peserta sebelumnya dengan mendapat kelebihan dari nilai uang yang dikumpulkannya selama arisan berlangsung. Wallahul musta’an. bit.ly/majalahqonitah Sumber: http://asysyariah.com/problem-anda-hukum-arisan/ 🔆🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🔆 ➖➖➖➖➖➖➖➖➖🌸 نصحتي النسا ء telegram 🌸➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Show all...
QONITAH Menyapa

Channel Telegram Majalah Muslimah Qonitah www.qonitah.id Email saran/pertanyaan/info/artikel tips bermanfaat ke: [email protected] الدال على الخير كفاعله

🌸A🌸R🌸I🌸S🌸A🌸N🌸 Apa Hukum Arisan? Dijawab oleh al-Ustadz Abu Abdillah Muhammad as-Sarbini حفظه الله Arisan dikenal oleh sebagian orang  Arab dengan istilah jam’iyyah (kumpulan peserta arisan). Ini termasuk masalah kontemporer yang tengah marak ditekuni oleh banyak kaum muslimin mengingat manfaat yang mereka rasakan darinya. Masalah ini diperselisihkan oleh ulama ahli fatwa masa kini. 1. Ada yang berpendapat haram. Al-‘Allamah Shalih al-Fauzan hafizhahullah berfatwa, “Ini dinamakan pengutangan di antara sekumpulan orang (arisan) dan perkara ini kehalalannya diragukan. Sebab, arisan adalah piutang dengan syarat adanya timbal balik dengan diutangi pula dan termasuk piutang yang menarik manfaat. Karena dua alasan tersebut, arisan haram. Di antara ulama ada yang berfatwa boleh dengan alasan manfaat yang ditarik karena pengutangan itu tidak khusus pada salah satu pihak (pemiutang) melainkan pada kedua belah pihak. Menurut saya, yang rajih (terkuat) adalah pendapat pertama (yang mengharamkan). Dalilnya adalah sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, كُلُّ قَرْضٍ جَرَّ مَنْفَعَةً فَهُوَ رِبًا. “Setiap piutang yang menarik suatu manfaat, hal itu adalah riba.”1 (LihatkitabAsna al-Mathalib hlm. 240, al- Ghammaz ‘ala al-Lammaz hlm. 173,dan Tamyiz al-Khabits min ath-Thayyib hlm. 124) Seluruh ulama telah sepakat atas makna yang terkandung pada hadits ini, sementara itu arisan termasuk dalam makna ini. Selain itu, arisan termasuk pengutangan yang mengandung syarat diutangi pula sebagai timbal baliknya, padahal Nabi n melarang adanya dua akad dalam satu akad. Wallahu a’lam.”2 2. Ada yang berpendapat boleh. Ini adalah fatwa Ibnu Baz—bersama Haiat Kibar al-‘Ulama (Dewan Ulama Besar Kerajaan Arab Saudi) yang dipimpinnya—dan Ibnu ‘Utsaimin. Berikut kutipan fatwa mereka. • Al-Imam Ibnu Baz  rahimahumullah ditanya mengenai hukum arisan. Gambarannya, sekelompok pengajar mengumpulkan sejumlah uang di akhir bulan dari gaji mereka, lalu mereka memberikannya kepada salah seorang dari mereka, lalu diberikan kepada orang berikutnya di akhir bulan berikutnya, demikian seterusnya sampai seluruh peserta mengambil uang yang telah dikumpulkannya selama ini. Beliau t menjawab, “Hal itu tidak mengapa. Arisan adalah piutang yang tidak mengandung syarat memberi tambahan manfaat kepada siapa pun. Majelis Haiat Kibar al-‘Ulama telah mempelajari masalah ini dan mayoritas  mereka membolehkannya mengingat adanya maslahat untuk seluruh peserta arisan tanpa mengandung mudarat. Hanya Allah l yang memberi taufik.” • Al-Imam Ibnu ‘Utsaimin berfatwa dalam syarah Bulughul Maram, “Terjadi masalah di kalangan para pegawai yang gajinya dipotong setiap bulan (untuk dikumpulkan) senilai tertentu menurut kesepakatan mereka. Uang itu lantas diberikan kepada salah seorang dari mereka di bulan pertama, lalu kepada orang kedua di bulan kedua, dan seterusnya hingga uang itu bergilir kepada seluruh peserta (arisan). Apakah masalah ini tergolong piutang yang menarik manfaat/riba? Jawabannya, tidak. Hal itu bukan piutang yang menarik manfaat/ riba, karena tidak ada peserta yang mendapatkan uang lebih dari jumlah yang telah diberikannya. Ada yang berkata, ‘Bukankah disyaratkan piutang itu dibayar sepenuhnya kepadanya, yang berarti syarat pada piutang (yang menarik manfaat/riba)?’ Kami jawab bahwa hal itu bukan syarat adanya akad lain, tetapi sematamata syarat agar utang itu dilunasi. Artinya, peserta memberikannya kepada peserta lainnya dengan syarat ia mengembalikannya kepadanya senilai itu juga, tidak lebih dari itu. Berdasarkan keterangan ini, pendapat bahwa arisan termasuk piutang yang menarik manfaat/riba adalah anggapan yang keliru. Sebab, arisan adalah piutang yang tidak mengandung penarikan manfaat/riba sama sekali. Seandainya peserta memiutangi uang senilai seribu dengan syarat dikembalikan dua ribu, tentu saja hal itu tidak boleh, karena tergolong piutang yang menarik manfaat/riba.” Alhasil, yang benar menurut kami adalah pendapat yang membolehkan. Ada pun kedua alasan yang dikemukakan oleh a l-‘Allamah al-Fauzan sebagai dasar untuk menghukumi har
Show all...
اه والنظائر، وقاس هذا على هذا، واستخرج الحكم من غير أن يكون مقلِّدا، فإن المقلِّد ليس بعالم ، فإذا وصل إلى الحكم مستنبطا فهذا عالم. ضوابط تكفير المُعيّن" (٧٢/٧١) ] "طبعة أضواء السلف" 👆🏾👆🏾👆🏾✍ ✍ انتقاء أخت لنا جزاها الله خيرا . 🌺🍃Akhwat Salafiyyat🌺🍃 ▶ Dipublikasihkan oleh 🌺🍃http://bit.ly/AkhwatSalafiyatBerbagiFaedah🌺🍃 ➖➖➖➖➖➖➖➖➖🌸 نصحتي النسا ء telegram 🌸➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Show all...
💬💬💬 TERNYATA, SAYA MASIH AWAM... 🌱Betapa sering ketika kita berkisah tentang suatu kejadian,kita mengucapkan : "maklum dia masih awam..." atau "dulu ketika ana masih awam.." atau "oragtuaku masih awam sih.." atau "kamu seperti orang awam saja" dst.. 🌱Tahukah kita,apa makna awam ❓Atau kapan sesorang dikatakan awam ❓ 🌱Berikut ini sebuah tulisan singkat yang ana terjemahkan dari sebuah faedah yang dikirimkan ke majmu'ah " الأتــرجــة " berkaitan dengan istilah yang sering kita gunakan tersebut. 👇🏻👇🏻👇🏻 〰〰〰🌱🌱🌱〰〰〰 SIAPAKAH ORANG YANG AWAM DARI KALANGAN KAUM MUSLIMIN❓❓❓ SIAPAKAH PENUNTUT ILMU ITU ❓❓❓ DAN SIAPAKAH ORANG YANG ALIM (ULAMA) ❓❓❓ ✒ Syaikh Muhammad Sa'id Ruslan -hafidzahullah- akan menjawabnya untukmu ✔ Orang awam dari kalangan muslimin adalah : orang yang mengetahui pokok-pokok aqidah secara global/umum. Melakukan apa-apa yang diperintahkan oleh Rabb semesta alam dan menjauhi apa-apa yang diharamkan-Nya. Ia bersungguh-sungguh berusaha untuk melakukan berbagai amal kebaikan dan meninggalkan perbuatan-perbuatan mungkar. Memperhatikan Al-Qur'an dengan membacanya,memiliki perhatian terhadap shalat lail,turut serta dalam menyambung tali kekerabatan,berbuat baik kepada para anak yatim serta mengasihi mereka,dan sebagainya. 👉🏻 apabila engkau melakukan seluruh perkara-perkara tersebut maka engkau adalah muslim yang awam / muslim keumuman. Ini sesuatu yang dituntut dari setiap muslim. Maka inilah definisi MUSLIM YANG AWAM. Engkau adalah seorang muslim ketika engkau melakukan semisal permasalahan-permasalahan ini. ✔ Penuntut ilmu : meningkat dari derajat tersebut (di atas),penuntut ilmu adalah orang sibuk mendatangi para ulama,serius dan bersungguh-sungguh,menghafal,menceraikan dunia dan menghadapkan diri ke jalan ilmu dengan penuh adab/etika. Ia bersungguh-sungguh untuk menghilangkan setiap rintangan didalamnya,dan hidupnya mengarah pada satu tujuan yaitu dalam menuntut ilmu. Inilah PENUNTUT ILMU...dst ✔ Adapun ulama : maka ia adalah orang yang mengetahui sumber-sumber dalil dan mengetahui berbagai pendapat,yaitu tentang landasan-landasannya,dan mampu menggabungkan/mengkompromikan apa-apa yang sama atau berbeda dari berbagai pendapat tsb,dan mampu menetapkan berbagai keputusan secara benar. Mengetahui secara mendalam seluk-beluk berbagai madzhab didalam permasalahan aqidah,fiqih,ibadah,amalan,akhlak,dan manhaj. 👉🏻apabila demikian keadaannya,yang mana apabila ia ditanya,dia mengetahui sumber-sumber dalil,permasalahan-permasalahan yang serupa dan yang semisal,mampu mengkiaskan masalah yang ini dengan yang itu,dan mengeluarkan hukum tanpa harus taqlid,karena orang taqlid bukanlah ulama. Sehingga apabila ia bisa sampai pada suatu hukum dengan meneliti dan menggali berbagai dalil,maka inilah orang yang ALIM (ULAMA). 📚faedah dari majmu'ah "الأتــرجــة" dinukil/dikutip dari kitab "dhowabith takfiiril mu'ayyan (71/72)" cetakan adhwa'us salaf ✍🏻 ummu hudzaifah as-samarindiyyah -'afallahu 'anha- 🌷🍃ash-shalihah🍃🌷 🔘 منْ هُوَ العَامّي المُسْلِم؟ 🔘 ومَنْ هُوَ طَالِبُ العِلْم؟ 🔘 ومَنْ هُوَ العَالِم؟ يجِـيبُك الشّيْخ مُحَمّد سَعِيد رَسْلاَن -حَفِظهُ الله- : ❶ العـاميّ المسلم: هو الذي يعرف أصول اعتقاده معرفة إجمالية، ويأتي بما فرض رب العالمين عليه وينتهي عما حرم الله رب العالمين عليه، ويَجِّد في فعل الخيرات وترك المنكرات، فإذا كان كذلك وهو مقبل على كتاب الله تعالى تلاوة، وله حظ في قيام الليل ومشاركةٌ في صلة الأرحام وبر الأيتام والعطف عليهم إلى غير ذلك. إذا أتيت بجميع هذه الأمور فأنت مسلم عامي، هذا مطلوب من كل مسلم، فهذا حد المسلم العاميِّ، تكون مسلما عندما تأتي بأمثال هذه المسائل. ❷ طـالب العلم: يرتقي فوق هذه الدرجة، فينقطع فيزاحم العلماء بالركب، ويُجِدُّ، ويجتهد، ويحفظ ويستظهر، ويُطلّق الدنيا جانبا ويقبل على سبيل العلم بأدبه، ويجتهد في نفي الآفات عنه، وتصير حياته في اتجاه واحد في طلب العلم، فهذا طالب العلم...إلخ . ❸ أمـا العالم: فهو الذي عرف الموارد والمصادر وأحاط بالأقوال في أصولها وجمع المؤتلف والمختلف منها، وحرر القضايا على الوجه الصحيح، وعلِم دقائق المذاهب في الاعتقاد وفي الفقه وفي العبادة وفي العمل وفي السلوك وفي المنهاج . فإذا صار كذلك بحيث إذا ماسئل عرف الموارد والمصادر والأشب
Show all...