شرح السنة/Syarhus Sunnah📚

TIDAK ASAL BERKAWAN

𝐌𝐀𝐍𝐅𝐀𝐀𝐓 𝐈𝐒𝐓𝐈𝐆𝐇𝐅𝐀𝐀𝐑 Firman Allah menceritakan Hud memerintahkan kaumnya untuk istighfar : {وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ} Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Rabb kalian lalu bertobat­lah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atas kalian, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatan kalian, dan janganlah kalian berpaling dengan berbuat dosa.” (QS,. Huud : 52) Kemudian Nabi Hud menganjurkan kaumnya untuk beristigfar, karena dengan istigfar itu dosa-dosa yang telah lalu dapat dihapuskan, dan hendaknyalah mereka bertobat dari dosa-dosa tersebut di masa mendatangnya. Barang siapa yang menyandang sifat ini, niscaya Allah akan memudahkan jalan rezekinya dan semua urusannya, dan Allah akan selalu memeliharanya. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya: {يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا} niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atas kalian. (Hud: 52; Nuh: 11) Di dalam sebuah hadis disebutkan seperti berikut: "مَنْ لَزِمَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مَنْ كُلِّ هَم فَرَجًا، وَمَنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ". Barang siapa yang tetap melakukan istigfar, Allah menjadikan baginya kemudahan dari setiap kesulitan dan dari setiap kesem­pitan jalan keluarnya, serta Allah memberinya rezeki dari arah yang tidak diduga-duganya. [HR. Abu Dawud dll, dhaif] 🍃Asy Syaikh Ibnu Utsaimin berkata,"Hadits dhoif akan tetapi maknanya benar. Karena Allah berfirman: ( وَأَنْ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعاً حَسَناً إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ ) dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabbmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. (Hud :13) Dan Nabi Hud berkata kepada kaumnya: {وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ} Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhan kalian lalu bertobat­lah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atas kalian, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatan kalian, dan janganlah kalian berpaling dengan berbuat dosa.” (QS,. Huud : 52) Dan tidak diragukan bahwa istighfar penyebab dihapuskannya dosa-dosa dan jika dosa-dosa dihapus maka akan meninggalkan jejaknya yang diakibatkan olehnya. Dan ketika itu seorang mendapatkan rizki dan penyelesaian dari setiap malapetaka dan kedukaan. Maka hadits sanadanya lemah tetapi maknanya shahih". (Fatawa Nur Alad Darbi, 238)

𝐍𝐀𝐒𝐈𝐇𝐀𝐓 𝐃𝐀𝐑𝐈 𝐑𝐀𝐌𝐁𝐔𝐓 𝐔𝐁𝐀𝐍 صَبَا مَا صَبَا حَتى عَلا الشَّيبُ رأسَهُ ... فلمَّا عَلاهُ قَالَ لِلْبَاطِلِ: ابطُل Diturutinya semua yang disukainya sehingga uban telah menghiasi kepalanya. Dan manakala uban telah memenuhi kepalanya, ia berkata kepada kebatilan, "Menjauhlah dariku!" ******* [Tafsir Ibnu Katsir]

𝐏𝐄𝐌𝐁𝐀𝐓𝐀𝐋 𝐊𝐄𝐈𝐒𝐋𝐀𝐌𝐀𝐍 6️⃣ Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab berkata : 📚المتن ⬅️ السَّادِسُ: مَنِ اسْتَهْزَأَ بِشَيْءٍ مِنْ دِينِ الرَّسُولِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَم، أَوْ ثَوَابَ اللهِ، أَوْ عِقَابِهِ، كَفَرَ، وَالدَلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: { قُلْ أَبِٱللَّهِ وَءَايَٰتِهِۦ وَرَسُولِهِۦ كُنتُمْ تَسْتَهْزِءُونَ} 🍃Orang yang memperolok sesuatu dari agama ar Rasul صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَم, pahala, atau siksaan Allah maka kafir dan dalilnya firman Allah ta'ala : { قُلْ أَبِٱللَّهِ وَءَايَٰتِهِۦ وَرَسُولِهِۦ كُنتُمْ تَسْتَهْزِءُونَ} Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?" (At Taubah 9:65) 📚𝐊𝐄𝐓𝐄𝐑𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 Orang yang memperolok Allah, Rasul, Kitab, Sunnah atau salah satu hukum dari hukum Islam atau merendahkan hukum Islam maka kafir, murtad keluar dari Islam, termasuk pembatal keislaman. Latarbelakang turun ayat ini : bahwa ada seorang lelaki dari kalangan orang-orang munafik mengatakan, "Me­nurut penilaianku, mereka yang menjadi tamu kita tiada lain adalah orang-orang yang paling mengabdi kepada perutnya, paling dusta lisannya, dan paling pengecut di saat perang berkecamuk." Lalu hal itu disampaikan kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam, dan lelaki itu datang kepada Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam yang telah berada di atas untanya dan memacunya untuk berangkat, kemudian lelaki itu berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguh­nya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja." Maka Allah Subhanahu wa Ta'ala menjawabnya melalui firman-Nya:." Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya, dan Rasul-Nya kalian selalu berolok-olok". (At-Taubah: 65) Sampai dengan firman-Nya: mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa. (At-Taubah: 66) Maka orang yang membicarakan kejelekan syariat, ulama atau pengikut Ar Rasul صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَم dan mensifati mereka dengan kekurangan, lalai dan bodoh maka dia murtad . Maka wajib bagi kita berhati-hati dan tidak menggampang-gampangkan canda dan main-main. (Dinukil dari Syarh Syaikh Sholih Al Fauzan)

KITAB FATHUL MAJID _ DO'A IBADAH MENGHARUSKAN DO'A PERMINTAAN DAN SEBALIKNYA.m4a

𝐌𝐔𝐊𝐌𝐈𝐍 𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐂𝐄𝐑𝐃𝐀𝐒 𝐒𝐞𝐧𝐢𝐧, 12 𝐃𝐳𝐮𝐥𝐪𝐨'𝐝𝐚𝐡 1445 𝐇 𝐅𝐚𝐞𝐝𝐚𝐡 𝐀𝐬𝐲 𝐒𝐲𝐚𝐢𝐤𝐡 𝐈𝐛𝐧𝐮 𝐔𝐭𝐬𝐚𝐢𝐦𝐢𝐧 رحمه الله berkata, "Mukmin yang cerdas ialah yang menjadikan dunia ini jalan ke negeri akhirat. Oleh karenanya dia memperbanyak beramal shalih yang bermacam-macam yang menjadi bekal baginya pada hari kiamat". [Liqo Baabil Maftuh, 1/122] - Wallahulmusta'aan - المؤمن الفطن هو من يجعل هذه الدار طريقاً له إلى الآخرة فيكثر فيها من الأعمال الصالحة المختلفة التي تكون له زاداً يوم القيامة. القاء الباب المفتوح (١/١٢٣)].

DISUNNAHKAN BERDO'A PADA SEPERTIGA MALAM TERAKHIR عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَتَنَزَّلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ dari Abi Hurairah radhiallahu'anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, "Rabb kita Tabaraka wata'ala setiap malam turun ke langit dunia ketika sepertiga malam terakhir, lantas Dia berfirman, 'Siapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengijabahinya, siapa yang meminta sesuatu kepada-Ku, niscaya Aku akan memberinya dan siapa yang meminta ampun kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuninya." (HR Bukhari dan Muslim)

JUMLAH SHALAT WITIR NABI عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوتِرُ بِثَلَاثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً فَلَمَّا كَبِرَ وَضَعُفَ أَوْتَرَ بِسَبْعٍ dari Ummu Salamah, dia berkata, Nabi ﷺ melaksanakan salat Witir tiga belas rakaat, namun tatkala beliau lanjut usia dan semakin lemah, beliau berwitir tujuh rakaat". (HR.Tirmidzi dan shahih menurut Al Albani) Tirmidzi berkata: Dan telah diriwayatkan dari Nabi ﷺ, bahwa shalat Witir itu sebanyak tiga belas rakaat, sebelas rakaat, sembilan rakaat, tujuh rakaat, lima rakaat, tiga rakaat dan satu rakaat. Ishaq bin Ibrahim berkata, Maksud hadits yang meriwayatkan bahwa Nabi ﷺ melaksanakan shalat Witir sebanyak tiga belas rakaat, yaitu Nabi ﷺ melakasankan shalat malam tiga belas rakaat bersama witir, oleh karenya shalat malam dinisbatkan kepada shalat Witir. Dalam hal ini juga ada hadits yang diriwayatkan oleh A'isyah. Ishaq berdalil dengan apa yang diriwayatkan dari Nabi ﷺ, bahwa beliau bersabda, "Laksanakanlah witir wahai ahlul Al-Qur'an!" Ishaq melanjutkan, bahwa maksudnya adalah shalat malam, dia mengatakan bahwa shalat malam dianjurkan atas ahlul Al-Qur'an. (Sunan Turmudzi)

PAHALA NIAT MENUNTUT ILMU