cookie

Sizning foydalanuvchi tajribangizni yaxshilash uchun cookie-lardan foydalanamiz. Barchasini qabul qiling», bosing, cookie-lardan foydalanilishiga rozilik bildirishingiz talab qilinadi.

avatar

Dongeng aescityv

Ko'proq ko'rsatish
Mamlakat belgilanmaganTil belgilanmaganToif belgilanmagan
Reklama postlari
505
Obunachilar
Ma'lumot yo'q24 soatlar
Ma'lumot yo'q7 kunlar
Ma'lumot yo'q30 kunlar

Ma'lumot yuklanmoqda...

Obunachilar o'sish tezligi

Ma'lumot yuklanmoqda...

sticker.webp0.00 KB
𝐈𝐍𝐅𝐎𝐑𝐌𝐀𝐓𝐈𝐎𝐍 Mulai tanggal 5 November 2021 sampai dengan tanggal yang tidak bisa kami tentukan secara pasti, AESCITYV resmi VAKUM dari segala kegiatan-kegiatan yang bersangkutan dengan roleplayer world. Karena suatu alasan yang tidak dapat kami beritahukan, di mohon kebijakan dalam berbagai oknum untuk tidak membawa-bawa nama AESCITYV selama masa vakum ini berlangsung dan tidak boleh ada circle dalam circle, jika ingin keluar dari AESCITYV, silahkan keluar. Jika masih ingin bertahan, terimakasih. We'll be back soon, see you 👋👋 ©All adm & team AESCITYV
Hammasini ko'rsatish...
sticker.webp0.08 KB
Samosir akhirnya membawa makanan dan minuman itu menuju ladang. Di tengah perjalanan, Samosir merasa lapar. Ia kemudian menghentikan langkahnya dan memakan makanan yang seharusnya untuk ayahnya, dan hanya disisakan sedikit. Dengan makanan dan minuman yang tersisa sedikit, Samosir melanjutkan perjalanan menuju ladang. Setibanya di ladang, Samosir memberikan makanan dan minuman itu kepada ayahnya. Toba yang merasa sangat lapar karena bekerja sejak pagi langsung membuka bekal tersebut. Namun, ia terperanjat melihat makanan untuknya tinggal sedikit. "Mengapa jatah makanan dan minumanku tinggal sedikit," tanya Toba dengan raut wajah kesal. "Tadi di jalan aku sangat lapar, Ayah. Oleh karena itu, jatah makanan dan minuman Ayah telah kumakan sebagian. Tapi, tidak semua kuhabiskan, bukan? Masih tersedia sedikit makanan dan minuman untuk Ayah," jawab Samosir dengan wajah polos. "Anak tidak tahu diuntung," maki Toba kepada anaknya. Kemarahan Toba kian meninggi dan akhirnya tidak tahan untuk menahan kesabaran. "Dasar kau anak keturunan ikan," umpat Toba. Mendengar umpatan tersebut, Samosir sangat terkejut dan langsung berlari ke rumah. Pada saat bertemu ibunya, Samosir langsung menceritakan umpatan dan cacian ayahnya yang menyebutkan dirinya keturunan ikan. Mendengar pengaduan anaknya, ibu Samosir sangat sedih. Tidak disangka jika suaminya melanggar sumpah untuk tidak menyebutkannya berasal dari ikan. Kemudian, Samosir dan ibunya saling berpegangan. Dalam hitungan sekejap, keduanya menghilang. Lalu, keajaiban pun terjadi. Dibekas pijakan kaki Samosir dan ibunya, menyembur air yang sangat deras. Dari dalam tanah, air disemburkan seolah tiada henti. Semakin lama, semburan itu semakin besar. Dalam waktu cepat, permukaan tanah tergenang. Permukaan air terus meninggi dan tak berapa lama kemudian, lembah tempat tinggal Toba telah tergenang air. Kemudian, terbentuk sebuah danau yang sangat luas di tempat itu. Penduduk kemudian menamakan danau itu sebagai Danau Toba. Adapun pulau kecil yang berada di tengah-tengah Danau Toba disebut Pulau Samosir untuk mengingatkan kepada anak lelaki Toba.
Hammasini ko'rsatish...
Akhirnya, Toba memperkenalkan namanya. Begitu juga dengan perempuan tersebut yang memperkenalkan namanya sebagai Putri. Terpesona dengan kecantikan Putri, Toba akhirnya menjelaskan keinginannya untuk menikahi perempuan tersebut. "Bersediakah kau menikah denganku," tanya Toba. "Baiklah, aku bersedia tuan. Selama tuan bersedia pula memenuhi satu syarat yang aku ajukan," jawab Putri. "Syarat apa yang kau kehendaki? Sebutkan. Niscaya aku akan memenuhinya?," kata Toba. "Permintaanku hanya satu, hendaklah tuan menutup rapat-rapat rahasiaku. Jangan sekali-kali tuan menyebutkan jika aku berasal dari ikan. Jika tuan menyatakan kesediaan tuan untuk menjaga rahasia ini, aku bersedia menjadi istri Tuan," Putri meminta. "Baiklah. Aku akan menutup rapat-rapat rahasia ini. Rahasia ini hanya kita ketahui berdua saja," ujar Toba. Setelah memenuhi permintaan tersebut, Toba dan Putri akhirnya menikah. Keduanya hidup berbahagia meskipun dalam kesederhanaan. Kehidupan mereka semakin lengkap dengan kelahiran anak lelaki mereka yang diberi nama Samosir. Samosir tumbuh menjadi anak yang sehat dan kuat. Namun, sayangnya ia agak nakal dan pemalas. Kerjaannya hanya tiduran saja. Ia juga tidak peduli atau ingin membantu ayahnya yang sibuk bekerja di ladang. Bahkan, untuk sekadar mengantar makanan dan minuman untuk ayahnya pun, Samosir kerap menolak. Tak hanya itu, Samosir juga memiliki nafsu makan yang besar. Jatah makanan keluarganya untuk sehari bisa ia habiskan dalam sekali makan. Toba merasa harus bekerja lebih keras lagi untuk memenuhi keinginan makan anak laki-lakinya. Hingga akhirnya pada suatu hari, Samosir diminta ibunya untuk mengantarkan makanan kepada ayahnya. Meskipun awalnya Samosir malas untuk mengantarkan makanan tersebut, ia akhirnya mau melakukannya setelah ibunya memaksa, meskipun dengan wajah tersungut-sungut.
Hammasini ko'rsatish...
Kisah bermula ketika zaman dahulu hidup seorang pemuda bernama Toba yang merupakan yatim piatu. Sehari ia bekerja sebagai petani dan sesekali mencari ikan di sungai yang berada tak jauh dari gubugnya. Hasil tangkapan ikan itu yang biasanya ia jadikan sebagai lauk untuk makan sehari-hari dan sisanya dijual ke pasar. Pada suatu hari, saat Toba memancing ke sungai, ia sangat berharap mendapat ikan besar agar bisa segera dimasak dan dijadikan lauk. Harapan Toba akhirnya terpenuhi, karena tak lama setelah melemparkan pancingnya ke sungai, mata kailnya disambar ikan. Melihat hal itu, Toba sangat gembira dan langsung menarik tali pancingnya, kemudian mendapati seekor ikan besar tersangkut di mata pancingnya. Sejenak, Toba memperhatikan ikan besar yang berhasil dipancingnya itu. "Ikan yang aneh," gumam Toba. Ya, Toba merasa ikan itu aneh, karena seumur hidupnya belum pernah melihat ikan yang memiliki warna kekuningan dengan sisik berwarna kuning keemasan. Sisik-sisik di ikan itu juga terlihat berkilauan ketika terkena sinar matahari. Ketika Toba melepaskan mata kail dari mulut ikan tersebut, sebuah keajaiban mendadak terjadi. Ikan itu menjelma menjadi seorang perempuan dengan paras cantik jelita. Melihat hal tersebut, Toba terheran-heran dan berdiri dengan mata membulat, serta mulut melongo. "Tuan. Aku adalah kutukan dewa karena telah melanggar larangan besarnya. Telah ditakdirkan kepadaku bahwa aku akan berubah bentuk menyerupai makhluk apa saja yang memegang atau menyentuhku. Karena tuan telah memegangku, maka aku pun berubah menjadi manusia seperti tuan," kata perempuan jelmaan ikan itu.
Hammasini ko'rsatish...
Cr: Google Aescityv ( @terpanahasmaranya )
Hammasini ko'rsatish...
sticker.webp0.08 KB
List cerita 1. Cinderella https://t.me/aescityvstory/837 2. Asal usul danau toba https://t.me/aescityvstory/849
Hammasini ko'rsatish...
sticker.webp0.08 KB
Boshqa reja tanlang

Joriy rejangiz faqat 5 ta kanal uchun analitika imkoniyatini beradi. Ko'proq olish uchun, iltimos, boshqa reja tanlang.