Tinta Sejarah Islam & Jihad

Politisi Inggris Marmaduke Bactwell mengatakan: Umat ​​Islam hari ini dapat menyebarkan peradaban mereka di dunia dengan kecepatan yang sama seperti mereka menyebarkannya di zaman dahulu. Dengan syarat mereka kembali ke akhlak yang mereka miliki ketika pertama kali mereka menguasai dunia, karena dunia yang kosong ini tidak dapat menahan semangat peradaban mereka.

Ibnu Qutaybah berkata: "Seorang wanita datang ke Mekah ingin menunaikan haji dan umrah, dan dia adalah termasuk wanita yang paling cantik. Ketika dia pergi ingin melaksanakan lempar jumroh, Umar bin Abi Rabiah, seorang penyair terkenal, melihatnya lantas iapun menyukai wanita itu dan menggodanya dan berbicara dengannya tetapi wanita itu tidak menjawabnya. Pada malam kedua wanita itu di goda kembali, dan ia berteriak kepadanya: "Tinggalkan aku sendiri. Sebab aku berada di tempat suci Allah (makkah), dan berada hari-hari kesucian besar" Wanita itu bersikeras padanya, dan takut masalahnya akan terungkap, lalu ia meninggalkan Umar bin Rabi'ah dan kembali ke tendanya. Lalu wanita itu melaporkan kejadianya kepada saudara laki-lakinya pada malam ketiga, saudaranya berkata : "Pergilah bersamaku dan tunjukkan padaku perlakuanya" Ketika Umar bin Abi Rabi'ah melihat saudara laki-lakinya bersamanya, dia tetap di tempatnya dan tidak menggodanya, maka saudara laki-laki itu tertawa dan berkata padanya dengan kata-kata terkenal: تعدو الكلابُ على من لا أسودَ له..       وتتقي صولةَ المستأسدِ الضاري. "Anjing menyerang mereka yang tidak memiliki singa." "Dan kamu takut akan kekuatan singa penindas yang ganas." Ketika Abu Ja'far Al-Mansur mendengar cerita ini, dia berkata: "Aku berharap tidak ada seorang gadis Quraisy yang tersisa yang tidak mendengar berita ini" Berita itu menyebar hingga di suatu negara ada seorang wanita dan dia memiliki seorang gadis bersamanya. Ketika anak gadisnya ingin meninggalkan rumah, dia akan berkata kepada putranya: "Pergi keluar dengan adikmu; Seorang wanita tanpa pria yang melindunginya dan memperluas jalannya, seperti domba di antara serigala yang akan diserang kelemahanya" Sumber : 'Uyun Al Akhbar

Hukuman mati kuno, dimana terdakwa dibaringkan terbalik di atas seekor keledai dan diseret keliling kota sambil diikat. Hukuman mati merupakan hukuman bagi mereka yang berbuat curang dan juga hukuman bagi mereka mengaku-ngaku mengklaim garis keturunan bangsawan.

Gambar Komandan kaum muslimin “Tariq bin Ziyad bin Abdullah Al-Laithi”, sang penakluk Andalusia. Gambarnya terdapat pada mata uang Eropa pada masa pemerintahan Inggris di Gibraltar mereka berupaya mengeluarkan mata uang kertas sebesar 5 pound yang memuat gambarnya. Di bawah gambar terdapat nama Tariq bin Ziyad dalam huruf latin, dan di sebelah kiri koin terdapat kastil Islam yang terletak di Selat Gibraltar #andalusialostparadise

Seorang pembunuh berantai Inggris Louis_Wetzel mengatakan : Barang rampasan kulit kepala Indian merah tidak kurang dari 40 kulit kepala per ekspedisi Artinya, 1.200 orang India per bulan, dan ini adalah profesinya selama bertahun-tahun

Ketika istri Abu Rabi’ah Al Faqih meninggal, dia menguburkannya dan mencuci tangannya, lalu kembali ke rumahnya dengan perasaan sedih dan menangis. Lalu dia berkata kepada dirinya : "Sekarang rumahnya pun sudah mati wahai Abu Khaled! Bangunan ini hidup dengan semangat wanita yang hidup di dalamnya"

Di antara keajaiban yang diriwayatkan oleh Malik bin Dinar Rahimahullah, beliau mengatakan: Suatu hari aku memasuki kota Basrah dan menemukan orang-orang berkumpul di Masjidil jami' Mereka berdoa kepada Allah dari salat zuhur hingga salat magrib Aku berkata kepada mereka: "ada apa dengan kalian?!" Mereka berkata: "langit telah menahan airnya dan sungai-sungai telah mengering, dan kami berdoa kepada Allah agar memberi kami air" "Lalu aku masuk dan bergabung bersama mereka, Mereka shalat zuhur lalu berodoa, dan shalat lalh berdoa lagi, dab shalat magrib lalu berdoa lagi dan tidak turun hujan setetes pun." Beliau melanjutkan: "Kemudian mereka  pulang ke rumahnya masing-masing, dan aku duduk di masjid dan tidak mempunyai rumah." "Kemudian seorang pria kulit hitam masuk, Berhidung pesek dan perutnya yang besar." "Dia mengenakan dua kain pada tubuhnya; Dia menggunakan satu kain menutupi bagian auratnya dan meletakkan kain yang lain di bahunya. Dia shalat dua rakaat dan tidak lama setelah itu Kemudian dia menoleh ke kanan dan ke kiri sehingga tidak melihat siapa pun, tetapidia tidak melihatku" Dia mengangkat tangannya ke arah kiblat dan berkata: Tuhanku, Tuanku, Penolongku... Engkau menahan tetesan air dari negerimu untuk mendidik hamba-hambu... Maka aku mohon kepadamu wahai maha yang lembut kepadaku... Wahai maha yang tidak dikenal kecuali kedermawananya.... Siramilah mereka waktu demi waktu.... Malik bin Dinar berkata : "tidaklah ia meletakkan kedua tanganya kecuali langit sudah menjadi gelap dan awan datang dari mana-mana dan hujan turun seperti muara air." Beliau meneruskan ; "aku kagum dengan pria itu, Maka dia keluar dari masjid, lalu aku mengikutinya, dan dia terus berjalan melewati gang-gang dan jalan setapak hingga dia memasuki sebuah rumah. Aku tidak menemukan apa pun yang dapat digunakan untuk menandai rumah itu kecuali tanah liat, maka aku ambil sebagian dan membuat tanda di pintu." "Ketika matahari terbit, aku mengikuti jalan yang telah ditandai hingga tiba di tanda tanah liat tersebut, dan aku melihat bahwa itu adalah rumah seorang pedagang budak yang menjual budak. Aku berkata; "aku ingin membeli seorang budak darimu." Penjual itu kemudian menunjukkan  padaku budak-budak yang tinggi, yang pendek, dan yang tampan Aku berkata: "Tidak, tidak, apakah kamu tidak punya yang lain?" Penjual budak berkata: "aku tidak punya apa-apa selain ini untuk dijual" Malik berkata : Ketika aku meninggalkan rumah penjual budak, aku melihat sebuah gubuk kayu di sebelah pintu, lalu aku berkata; "Apakah ada orang di gubuk ini?" Si penjual budak berkata: "Siapapun yang di dalamnya adalah sesuatu yang tidak layak, Kamu ingin membeli budak, dari gubuk yang apapun di dalamnya tidak layak?" Aku berkata: "Aku melihatnya..?" Lalu penjual itu mengeluarkannya kepadaku, dan ketika aku melihatnya, aku mengenalinya dan dialah orang yang shalat di masjid kemarin Aku berkata kepada si pedagang budak: "jualah ia" Dia menjawab kepadaku:  semoga kamu berkata; “Orang itu menipuku.” Ini tidak ada gunanya! Maka aku berkata;"aku akan membelinya." Dia menurunkan harganya dan memberikannya kepada saya Ketika aku sudah menetap di rumahku, pelayan itu mengangkat kepalanya ke arahku dan berkata: "Tuan, mengapa engkau membeliku?, jika engkau ingin seseorang yang kuat, disana ada yang lebih kuat dibanding aku, Jika engkau ingin gengsi, disana ada yang lebih sempurna dariku, jika engkau ingin yang terampil, disana ada yang lebih kreatif dariku. Mengapa engkau membeliku?" Aku berkata: "wahai budak, kemarin orang-orang seluruh Basrah berada di masjid dan terus berdoa kepada Allah dari siang hingga setelah makan malam, dan Allah tidak mengijabah mereka" "Namun setelah Anda masuk dan mengangkat tangan ke langit dan berseru kepada Allah, Allah mengijabah doamu dan mengabulkan apa yang Anda inginkan!" Budak itu berkata: "Mungkin itu orang lain selain aku, dan engkau tidak tahu, mungkin itu laki-laki lain?!" Aku berkata: "Sebaliknya, itu adalah kamu" Pelayan itu berkata: "Apakah kamu mengenalku?" Aku mengatakan "Ya"

Dia berkata: "Apakah engkah yakin tentang aku?" Aku mengatakan "Ya" Malik berkata: "Demi Allah, dia tidak berpaling kepadaku setelah itu Dia hanya bersujud di hadapan Allah dan bersujud dalam waktu yang lama, maka aku mencondongkan tubuh ke arahnya dan mendengar dia berkata: (Wahai pemilik rahasia, sesungguhnya rahasia itu telah terbongkar dan aku tidak sanggup hidup setelah rahasia itu diketahui.) Lalu jiwanya mengalir kepada sang pencipta (meninggal) Sumber : Hilyatul Auliya'