cookie

Sizning foydalanuvchi tajribangizni yaxshilash uchun cookie-lardan foydalanamiz. Barchasini qabul qiling», bosing, cookie-lardan foydalanilishiga rozilik bildirishingiz talab qilinadi.

avatar

NASEHAT INSPIRASI

Dapatkn faedah dakwah lebih banyak melalui app 📺 Radio Islam Indonesia 🌐https://play.google.com/store/apps/details?id Saran dan Kritik [email protected]

Ko'proq ko'rsatish
Reklama postlari
3 344
Obunachilar
Ma'lumot yo'q24 soatlar
-67 kunlar
-3630 kunlar

Ma'lumot yuklanmoqda...

Obunachilar o'sish tezligi

Ma'lumot yuklanmoqda...

Mengkaji Niat Ngaji Sepuluh tahun lebih yang lalu, di sebuah tempat di Jawa Tengah. Kajian agama yang telah rutin diselenggarakan di masjid, diminta untuk tidak dilanjutkan lagi. Rupanya ada sejumlah pihak yang kurang berkenan. Sebagai gantinya, kajian diadakan oleh sejumlah pihak dimaksud. Dibuat meriah. Diberi ini dan itu. Ramai memang. Namun, hanya berjalan beberapa bulan lalu kegiatan itu mati. Takmir masjid yang sekaligus ketua RT setempat meminta pihak pertama agar kembali menyelenggarakan kajian rutin seperti sediakala. Mereka ingin masjidnya makmur. Ngaji seringkali dijadikan padanan kata "thalabul ilmi". Sehingga, Ngaji adalah aktivitas ibadah yang super spesial. Untuk itu, niatnya harus benar. Jangan salah! Imam Ahmad bin Hanbal menegaskan, " Thalabul ilmi/Ngaji tidak dapat disamai oleh ibadah apapun. Sepanjang baik niatnya ". Niat yang tulus, hanya berharap ridha Allah, adalah ruh Ngaji. Tanpanya, Ngaji tidak mendatangkan pahala. Imam Ahmad, dalam lanjutan riwayat di atas, ditanya kriteria niat Ngaji yang baik. Beliau jawab, " Jika ia ingin menghilangkan kebodohan dari dirinya dan dari orang lain ". Jelas! Tujuan Ngaji adalah mencari ilmu syar'i untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu ilmu yang mengalirkan hawa kesejukan dan meniupkan angin kedamaian. Jika Ngaji malah membuat hati sempit, memancing emosi, memprovokasi, atau menebar benci, maka jangan-jangan niatnya sudah tak lagi murni Lillahi. At Tirmidizi meriwayatkan hadis Ka'ab bin Malik (disahihkan Al Albani dalam Sahih Tirmidzi no.2654). Nabi Muhammad ﷺ bersabda : مَن طلبَ العِلمَ ليُجاريَ بهِ العلَماءَ أو ليُماريَ بهِ السُّفَهاءَ أو يصرِفَ بهِ وجوهَ النَّاسِ إليهِ أدخلَهُ اللَّهُ النَّارَ " Barangsiapa thalabul ilmi/Ngaji, untuk berbangga diri di hadapan ulama, merendahkan orang-orang bodoh, atau agar orang-orang memalingkan wajah ke arahnya, Allah masukkan ia ke dalam neraka ". Allahumma sallim sallim. Ya Allah...berilah petunjuk kami ke surga- Mu dengan berniat tulus untuk Ngaji. Hadis di atas menguliti dan mengelupas apa yang tersembunyi di dalam hati. Apa tujuan Ngaji? Benar-benar ikhlas atau ada tendensi duniawi? 3 unsur pokok yang merusak niatan Ngaji telah diperingatkan oleh Nabi Muhammad ﷺ, yaitu : 1. Bisa berbangga-bangga dan menunjukkan diri di hadapan ulama. Apalagi bisa membantah atau merasa sejajar. 2. Memperoleh bahan untuk merendahkan orang. Bukannya dengan Ngaji ia bertambah tawadhu dan rendah hati, malah tinggi hatinya semakin menjadi-jadi. 3. Supaya disanjung dan bertambah pengikutnya. Orang-orang memandangnya wah dan hebat karena Ngaji. Itu yang ia tuntut. Na'udzu billah! Masing-masing kita lemah dalam niat. Oleh sebab itu, koreksi niat mesti dilakukan sepanjang waktu. Apakah benar Lillahi Ta'ala ataukah ada tujuan selain itu? Rasulullah ﷺ bersabda (HR Abu Dawud no.3664 dari Abu Hurairah. Disahihkan Al Albani dalam Sahih Targhib) : من تعلَّم علمًا مما يبتغى به وجهَ اللهِ تعالى ، لا يتعلَّمُه إلا ليُصيبَ به عرضًا من الدنيا لم يجِدْ عَرْفَ الجنةِ يومَ القيامةِ " Barangsiapa mempelajari ilmu yang seharusnya diharapkan dengannya wajah Allah Ta’ala. Lalu ia tidak mempelajarinya kecuali untuk mendapatkan tujuan dunia, kelak ia tidak dapat mencium wanginya surga " Oleh sebab itu, jangan berhenti Ngaji! Teruslah dan semangatlah. Jika muncul gangguan-gangguan dalam niatan, solusinya bukan berhenti. Namun, teruslah Ngaji! Banyak ulama, di antaranya Sufyan, mengatakan, " Kami dahulu, mula-mula, menuntut ilmu untuk tujuan selain Allah. Namun, ilmu itu enggan jika tidak untuk Allah ". Salah satu indikator keikhlasan adalah jika diingatkan mengenai hal ini, ia tidak marah, tidak tersinggung, dan tidak berpikir buruk. Justru ia berterimakasih karena telah diingatkan. Apalagi jika hal-hal semacam ini dijadikan sebagai bahan renungan masing-masing. Ditadabburi sendiri-sendiri. Tentu akan lebih baik lagi. Kolaka, 16 F, 25 Muharram 1445 H/12 Agustus 2023 t.me/anakmudadansalaf
Hammasini ko'rsatish...
20230816_203728.jpg3.81 MB
Photo unavailableShow in Telegram
Oleh sebab itu, jangan berhenti Ngaji! Teruslah dan semangatlah. Jika muncul gangguan-gangguan dalam niatan, solusinya bukan berhenti. Namun, teruslah Ngaji! Banyak ulama, di antaranya Sufyan, mengatakan, " Kami dahulu, mula-mula, menuntut ilmu untuk tujuan selain Allah. Namun, ilmu itu enggan jika tidak untuk Allah ". Salah satu indikator keikhlasan adalah jika diingatkan mengenai hal ini, ia tidak marah, tidak tersinggung, dan tidak berpikir buruk. Justru ia berterimakasih karena telah diingatkan. Apalagi jika hal-hal semacam ini dijadikan sebagai bahan renungan masing-masing. Ditadabburi sendiri-sendiri. Tentu akan lebih baik lagi. Join & Share ⤵ Telegram: https://t.me/nasehatinspirasi Instagram: https://instagram.com/nasehatinspirasi?igshid=18v8idxnvn45z Fanspage: https://www.facebook.com/NASEHATINSPIRASI1/ Youtube: https://youtube.com/channel/UCGCYl-7Rqecm2yLx7n8AC1Q Twitter: https://twitter.com/NASEHATINSPIRA2?s=09 Akun Media Lainnya: https://linktr.ee/nasehatinspirasi
Hammasini ko'rsatish...
(214) Bila Ajal Telah Tiba Baru sekitar setengah jam kami tiba di Pondok Konda Kendari, ketika masuk telpon Ustadz Ahmad Afandi. Ustadz Afandi memberi kabar; seorang santri Pondok Somagede Banyumas asal Bau-Bau baru saja meninggal dunia. Beliau bertanya tentang ambulan, jarak tempuh, dan lain-lain. Sebab, keluarga berharap jenazah dapat dibawa pulang ke Bau-Bau, tempat asalnya. Alhamdulillah, dibantu kawan-kawan Kendari, proses pemulangan jenazah pun berjalan baik. Dari Banyumas ke Jakarta via darat. Pesawat Jakarta ke Kendari cari yang direct. Dilanjutkan perjalanan darat ke Pelabuhan Amolengo. Hampir tengah malam menyeberang menggunakan speedboat ke Labuan. Dilanjutkan darat menuju Bau-Bau. La Ode Muhammad Kiflan Syamsir namanya. Selepas lulus SD umum, Kiflan yang mengikuti orang tua di Kendari karena tugas kerja, didaftarkan sebagai santri di Pondok Kendari. Anaknya rajin dan semangat. Hingga, setahun yang lalu melanjutkan pendidikan di Pondok Somagede Banyumas. Kenaikan kelas kemarin, Kiflan meraih rangking pertama. Jumat 11 Agustus 2023, Kiflan mengalami kecelakaan. Sepeda motor yang dinaiki sepasang suami istri menabrak Kiflan yang naik sepeda onthel dari arah belakang. Sempat dirawat di RS Siaga Medika, Kiflan pun dinyatakan meninggal dunia pada Ahad malam pukul 21.50 WIB di usia 14 tahun. Rahimahullah Sedih dan tentu kasihan. Meninggal di usia muda. Apalagi jika membayangkan orang tua nya, pasti merasa kehilangan. Namun, inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Semuanya adalah milik Allah dan semuanya akan kembali kepada Allah sebagai pemiliknya. Meninggal di usia muda saat sedang thalabul ilmi adalah anugerah. Betapa tidak? Masa muda adalah masa yang rawan, gawat, dan rentan. Banyak remaja tak kuasa melawan pengaruh buruk dari pergaulan bebas. Godaan syahwat sangat berat. Jenuh dan bosan selalu muncul. Maka, meninggal dunia di usia muda saat sedang semangat belajar agama adalah karunia. Rasulullah ﷺ bersabda : يُبْعَثُ كُلُّ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيْهِ " Tiap orang, akan dibangkitkan sesuai kondisinya saat meninggal dunia " HR Muslim no.2878 dari sahabat Jabir. Seorang sahabat yang meninggal dunia ketika sedang ihram haji, Nabi Muhammad ﷺ memerintahkan agar dimandikan dengan air dan bidara, dikafani dengan 2 lembar kain, tidak diberi wewangian, dan bagian kepala dibiarkan terbuka. Sabda beliau : فَإِنَّهُ يُبْعَثُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مُلَبِّيًا " Sungguh! Ia akan dibangkitkan hari kiamat dalam keadaan sedang bertalbiyah " HR Bukhari 1265 dan Muslim 1206. Sebaliknya, orang yang meninggalnya dalam keadaan berbuat jelek, ia pun akan dibangkitkan dalam keadaan itu pula. Allah berfirman dalam surat Ali Imran ayat 161 : وَمَن يَغْلُلْ يَأْتِ بِمَا غَلَّ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ " Barangsiapa yang berkhianat, maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu" Ayat ini diturunkan karena ada harta rampasan perang yang hilang dan diambil padahal belum dibagikan secara resmi. Al Hafiz Ibnu Katsir dalam tafsir ayat di atas, tidak hanya menyebutkan hadis tentang latar belakang ayat diturunkan. Beliau juga membawakan beberapa hadis tentang larangan dan ancaman bagi yang berkhianat, yaitu mengambil sesuatu yang bukan miliknya dan mengklaimnya sebagai miliknya. Maka, siapa yang mencuri, merampas barang, memanipulasi hak tanah, berbuat korupsi, merampok, atau perbuatan semisal, besok di hari kiamat akan datang sambil membawa apa yang ia ambil. Untuk menghinakannya! يُبْعَثُ كُلُّ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيْهِ " Tiap orang, akan dibangkitkan sesuai kondisinya saat meninggal dunia " Semoga Allah merahmati Mas Kiflan. Ia yang meninggal dunia di usia muda saat sedang thalabul ilmi di Tanah Jawa. Semoga kedua orang tua dan adik-adiknya diberi kesabaran dan ketabahan. Semoga kisah Kiflan menjadi motivasi buat anak-anak muda lainnya, agar berusaha menempuh jalan thalabul ilmi sebagai tempat meninggalnya. Bukan sebaliknya, mati saat bermaksiat. Bau-bau, 29 Muharram 1445 H/16 Agustus 2023 t.me/anakmudadansalaf
Hammasini ko'rsatish...
Photo unavailableShow in Telegram
Photo unavailableShow in Telegram
Semoga Allah merahmati Mas Kiflan. Ia yang meninggal dunia di usia muda saat sedang thalabul ilmi di Tanah Jawa. Semoga kedua orang tua dan adik-adiknya diberi kesabaran dan ketabahan. Semoga kisah Kiflan menjadi motivasi buat anak-anak muda lainnya, agar berusaha menempuh jalan thalabul ilmi sebagai tempat meninggalnya. Bukan sebaliknya, mati saat bermaksiat. Bau-bau, 29 Muharram 1445 H/16 Agustus 2023 Join & Share ⤵ Telegram: https://t.me/nasehatinspirasi Instagram: https://instagram.com/nasehatinspirasi?igshid=18v8idxnvn45z Fanspage: https://www.facebook.com/NASEHATINSPIRASI1/ Youtube: https://youtube.com/channel/UCGCYl-7Rqecm2yLx7n8AC1Q Twitter: https://twitter.com/NASEHATINSPIRA2?s=09 Akun Media Lainnya: https://linktr.ee/nasehatinspirasi
Hammasini ko'rsatish...
04:16
Video unavailableShow in Telegram
Ketulusan Akan Diuji saat Disakiti
Hammasini ko'rsatish...
44.66 MB
IMG_20230806_205741.jpg1.97 MB
Photo unavailableShow in Telegram
Yang harus kita jaga dan pelihara diri kita adalah jangan suka berdusta. Jangan suka berdusta artinya bahwa ilmu yang kita pelajari ini, memanggil kita untuk memiliki sifat yang jujur di dalam hidup. Dan ilmu ini memperingati kita agar jangan ber perilaku dan berakhlak dengan akhlak suka berdusta. Al Ustadz Abdurrahman Lombok hafizhahullah Join & Share ⤵ Telegram: https://t.me/nasehatinspirasi Instagram: https://instagram.com/nasehatinspirasi?igshid=18v8idxnvn45z Fanspage: https://www.facebook.com/NASEHATINSPIRASI1/ Youtube: https://youtube.com/channel/UCGCYl-7Rqecm2yLx7n8AC1Q Twitter: https://twitter.com/NASEHATINSPIRA2?s=09 Akun Media Lainnya: https://linktr.ee/nasehatinspirasi
Hammasini ko'rsatish...
Photo unavailableShow in Telegram
🔈💽 CELAKA BAGI SEORANG YANG ZALIM, NAMUN SEOLAH-OLAH DIA YANG TERZALIMI 🎙Disampaikan oleh : Al Ustadz Abu Usamah Abdurrahman Lombok حفظه الله . . Simak selengkapnya di: 📹| https://youtu.be/JIJzQOPIlAs 🌐 Sumber: https://t.me/nasehatinspirasi
Hammasini ko'rsatish...