kata islamic 𓄷

Wah Masya Allah wkwk, di luar ekspektasi ternyata banyak yg suka literasi yah? Udah terlanjur insecure ajah nih jaganim nulis narasinya panjang2 takut how to say nya ga nyampai ke reader, ternyata kalian malah suka baca. But, idk kalian juga baca atau gak tulisannya atau yg di maksud itu suka baca novel ajah wkwk. Tapi ttp Masya Allah ada sedikit kagumnya, insya Allah budaya literasi ini khususnya pada gen-Z atau bahkan sampai Gen-Alfa yh, akan terus naik signifikan di Indonesia.

Sebenarnya nanti jika aku sharing secara live, materinya juga ga jauh berbeda dari apa yang aku tulis di atas sih sebenarnya. Aku cuma pengen tahu ajah, untuk ke efektifan how to say nya ketika akau ada materi untuk di bagi enaknya langsung kita obrolkan apa harus ttp nulis narasi panjang2 kek gitu.

Mental Illness Issue.#4 Penyebab karena realita kebodohan diri, budaya konsumerisme tinggi, standar yang salah malah mereka ikuti. Keseharusan dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terlalu penting (hedonisme). Membeli, mendapatkan sesuatu yang tidak pernah di wajibkan oleh Islam (konsumerisme). Menjadikan standar kekayaan adalah bagian daripada bentuk kekuasaan (kapitalisme). Apalagi jika niatnya sudah salah, keimanannya kurang kuat, dengan Allah mereka kurang dekat, cinta dunia sudah berlebih, akhirnya segala macam cara yang buruk akan mereka lalui. Salah mengikuti standar yang benar, salah mengadopsi sebuah ideologi, salah memilih lingkungan pertemanan. Jangan salah, penyebab bunuh diri yang paling tinggi bukan karena sebab trauma. Paling banyak adalah sebab gaya hidup yang kacau dan bukan karena standar agama Islam. Penyebab depresi kali ini, jauh daripada segala sesuatu di luar kendali manusia. Sudah jelas, ini sangat bisa manusia kendalikan dalam menjalani pilihan hidup. Kepuasan diri, keinginan hasrat yang tinggi, dan dari titik awal ini mereka akan mulai menzalimi diri sendiri. Bahkan mereka berani untuk memilih jalan bunuh diri. Tidak ada solusi lain dari penyebab realita di atas, kecuali bagaimana cara mereka mau merubah pandangan dan lepas daripada toxic nya lingkungan. Berhenti mengambil standar gaya hidup yang tidak mampu untuk di ikuti. Apalagi jika itu sudah mulai menyakiti diri mereka sendiri. @kataislamic

Pahala yang paling tinggi nilainya di sisi Allah adalah ketika manusia tetap taat dalam kondisi yang tidak wajar. @kataislamic

Mental Illness Issue.#3 Kita alih membahas tentang penyebab gangguan jiwa di sekitar realita, adanya sebab trauma, masuknya informasi sera referensi yang mereka terima, dan adapun ideologi yang sedang mereka gandrungi menjadikan itu sebagai suatu keharusan yang harus mereka lakukan/miliki. Misal, efek tragedi di masa lalu, bisa jadi kejadian pelecehan seksual, inner child, dan bullying. Atau ketika mereka mengadopsi sebuah ideologi kapitalisme, hedonisme, referensi opini publik, budaya konsumerisme yang tinggi menyebabkan suatu keharusan yang bersifat berlebih, telah meng-hegemoni sebagian besar masyarakat Indonesia khususnya anak-anak remajanya. Yang pengen aku sampaikan pertama-tama mengenai penyebab dari sudut pandang trauma di luar daripada kendali manusia. Pernahkan kita bertanya-tanya, tentang sebuah keadilan Tuhan yang menjadikan start point terhadap seluruh manusia itu sangatlah tidak adil dalam sudut pandang kita? Ada orang yang dilahirkan dari keluarga kaya, di sisi lain ada yang dari keluarga miskin. Ada orang yang terlahir dalam keadaan cacat, di sisi lain ada manusia yang memiliki porsi tubuh yang sempurna. Ada seorang bayi lahir dari keluarga yang sudah Islam, di penjuru dunia sana ada yang lahir dari keluarga orang-orang kafir. Menariknya adalah, secara start point Allah memang meletakkan hamba-hamba-Nya untuk berjalan dengan segala progres kehidupan manusia secara berbeda-beda, termasuk ujian-ujian mereka, namun bagaimana dengan cara skenario Allah yang Maha hebat itu, ialah Dia tetap menjadikan surga sebagai endpoint dalam kehidupan seluruh manusia di muka bumi. Jika respon yang manusia berikan adalah respon yang terbaik di hadapan Allah. @kataislamic

Mental Illness Issue.#2 Di dalam Islam, Mental Ilness ternyata di gambarkan dengan lebih sangat sederhana. Namun, impact daripada penyimpangan mental itu memberikan sebuah kerusakan yang lebih fatal daripada hanya sekedar depresi, sedih berkepanjangan, bipolar, atau gangguan-gangguan lainnya yang sejatinya itu semua lebih mudah untuk di perbaiki. Allah menceritakan tentang bagaimana perbuatan kaum Bani Israil, ketika mereka yang menyakiti Rasul nya, membunuh saudaranya, merusak bumi, mengkhianati nabi, membantu dan menjadikan mereka sekutu (musuh-musuh Islam). Atau, ketika seseorang mulai memiliki sifat iri, ingkar janji, takut mati, cinta dunia dan menumpuk semua hartanya tanpa mau di bagikan ke orang lain. Maka, sikap-sikap yang seperti di atas tadi adalah bentuk sebuah penyimpangan yang Islam standar kan daripada standar-standar orang dengan mental yang sehat. Dan kesimpulannya bahwa ketaatan kepada Allah adalah sebuah standar yang di berikan Islam, dalam koridor penyimpangan sebuah mental yang bermakna ketika seseorang itu sudah mulai menzalimi diri mereka sendiri dan orang lain. Maka sejatinya ia sudah memiliki sebuah gangguan mental yang harus segera di perbaiki. @kataislamic

Mental Illness Issue.#1 Data menunjukkan, bahwa semakin berkembangnya zaman Mental Ilness Issue naik secara signifikan. Dari 250 jt penduduk di Indonesia, sekitar 20% atau dengan prevalensi 1 dari 5 anggota penduduk berpotensi mengalami gangguan jiwa. Kenapa terjadi seperti itu? Apa hubungannya dengan sebuah ketaatan? Dan bagaimana Islam memandang tentang fenomena Mental Ilness di seluruh dunia? "Tidak ada yang lebih kuat daripada fisik seseorang melainkan sebuah pemikiran." Aku pernah, melihat orang yang tetap bekerja meski tangannya berbalut perban. Aku juga sempat melihat seorang mahasiswa, mengikuti ujian praktek dengan infus yang tetap menempel di tangannya. Atau, mendengar banyak kisah tentang sahabat nabi shallallahu 'alihi wa sallam yang semangat mengikuti jihad meskipun dalam kondisi luka berat. Fisik mereka sakit, tapi pemikiran mereka kuat. Mereka dipenuhi dengan sebuah keyakinan realita (sugesti) tinggi. Jika aku tidak bekerja aku tidak bisa mencari nafkah. Jika aku tidak kuliah hari ini, aku akan mengulang ujiannya sekali lagi. Jika aku tidak jihad, maka mati syahid yang Rasulullah janjikan aku tidak akan dapat. Di dalam Al-Qur'an, Allah banyak men-mention tentang betapa sebuah kekuatan itu juga tergantung bagaimana mereka meyakinkan dirinya, dengan meletakkan pemikirannya di atas hawa nafsunya. Dan itulah golongan orang-orang yang kuat. @kataislamic

Sekian yaaa, semoga bermanfaat. Disini tujuannya selain menambah pengetahuan tentang islam tapi juga melatih ketelitian dan kecermatan kalian dalam membaca suatu persoalan. Hikmahnya, jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan, tapi pikirkan terlebih dahulu dampak apa yang terjadi akibat keputusan/tindakan yang kita ambil. Membawa kemaslahatan atau kemudharatan. Btw, teman-teman benar berapa nih?? semangat semuaaa! semoga allah selalu memudahkan segala langkah dan urusan kita, aamiin. Thank you, and see you❤️‍🔥🙌🏻!