cookie

Sizning foydalanuvchi tajribangizni yaxshilash uchun cookie-lardan foydalanamiz. Barchasini qabul qiling», bosing, cookie-lardan foydalanilishiga rozilik bildirishingiz talab qilinadi.

avatar

Ahgaff Pos

Telegram Resmi Media Mahasiswa Indonesia Universitas al Ahgaff Tarim Hadhramaut Yaman. Facebook: facebook.com/AhgaffPos Instagram: instagram.com/ahgaffpos.official Youtube: tiny.cc/YoutubeAhgaffPos Website: amiahgaff.org Medium: medium.com/@ahgaffpos95

Ko'proq ko'rsatish
Reklama postlari
2 382
Obunachilar
+224 soatlar
+37 kunlar
+2030 kunlar

Ma'lumot yuklanmoqda...

Obunachilar o'sish tezligi

Ma'lumot yuklanmoqda...

Universitas al-Ahgaf Kedatangan as-Syaikh al-Muhaddits Dr. Naji bin Rasyid al-'Arabi asal Bahrain Ratusan Mahasiswa Fakultas Syariah dan Qanun Universitas Ahgaff mengikuti seminar ilmu hadis bersama as-Syaikh al-Muhaddis Doktor Naji bin Rasyid al-'Arabi. Seminar yang mengangkat tema : دور طالب الشريعة في خدمة السنة المطهرة ونصرتها في العصر الحديث "Peran mahasiswa syariah dalam mengabdi pada sunnah dan menunjangnya di era modern". Event ini dibuka oleh Ustadz Muhammad al-Masyhur dan dilanjutkan dengan pembacaan Al-Qur'an oleh saudara Irwan Mahasiswa tingkat tiga dari Lombok, setelah itu dilanjutkan dengan kata sambutan oleh Dr. Abdulllah Awadh bin Smith sebagai Dekan Fakultas Syariah dan Qanun Universitas Al-Ahgaf, Terakhir barulah narasumber memaparkan materi dengan begitu lugas dan detail mengenai ilmu hadis. Daurah ini digelar di Masjid Jamik Fakultas Syariah dan Qanun Universitas Al-Ahgaf, Tarim pada pukul 10 pagi sampai jam 13 siang. Syekh Naji menerima banyak pertanyaan dari mahasiswa sampai-sampai beliau mengatakan : "Seumur hidupku, belum ada yang bertanya seperti ini" setelah Muhyiddin, mahasiswa asal Somalia bertanya. Beliau melanjutkan setelah beberapa mahasiswa bertanya kepada beliau "Karena dikasih pernyataan spektakuler seperti ini, maka bisa dipastikan bahwa guru-guru disini (Al-Ahgaf) sangatlah berkompetem sehingga bisa menghasilkan mahasiswa pintar seperti ini". Pertanyaan seputar hadis terus bergema sampai azan Zuhur dikumandangkan baik dari mahasiswa tingkat satu ataupun mahasiswa magister dari Afrika dan Asia. Smeinar akhirnya ditutup dengan ijazah Hadis Musalsal Bir-rahmah dan Mahabbah serta ijazah 'Ammah milik beliau untuk semua peserta seminar. Reporter: @muhammadsyarifattari Editor:@hanif.pkp Fotografer:@ahda =============== Terus dukung dan ikuti perkembangan kami lewat akun media sosial Ahgaff Pos di; Facebook: facebook.com/AhgaffPos Instagram: instagram.com/ahgaffpos.official Telegram: t.me/AhgaffPos Youtube:https://youtube.com/@ahgaffpos Website: www.amiahgaff.com Medium: medium.com/@ahgaffpos95 Tiktok : http://tiktok.com/@ahgaffpos.official
Hammasini ko'rsatish...
Log in or sign up to view

See posts, photos and more on Facebook.

Universitas al-Ahgaf Kedatangan as-Syaikh al-Muhaddits Dr. Naji bin Rasyid al-'Arabi asal Bahrain Ratusan Mahasiswa Fakultas Syariah dan Qanun Universitas Ahgaff mengikuti seminar ilmu hadis bersama as-Syaikh al-Muhaddis Doktor Naji bin Rasyid al-'Arabi. Seminar yang mengangkat tema : دور طالب الشريعة في خدمة السنة المطهرة ونصرتها في العصر الحديث "Peran mahasiswa syariah dalam mengabdi pada sunnah dan menunjangnya di era modern". Event ini dibuka oleh Ustadz Muhammad al-Masyhur dan dilanjutkan dengan pembacaan Al-Qur'an oleh saudara Irwan Mahasiswa tingkat tiga dari Lombok, setelah itu dilanjutkan dengan kata sambutan oleh Dr. Abdulllah Awadh bin Smith sebagai Dekan Fakultas Syariah dan Qanun Universitas Al-Ahgaf, Terakhir barulah narasumber memaparkan materi dengan begitu lugas dan detail mengenai ilmu hadis. Daurah ini digelar di Masjid Jamik Fakultas Syariah dan Qanun Universitas Al-Ahgaf, Tarim pada pukul 10 pagi sampai jam 13 siang. Syekh Naji menerima banyak pertanyaan dari mahasiswa sampai-sampai beliau mengatakan : "Seumur hidupku, belum ada yang bertanya seperti ini" setelah Muhyiddin, mahasiswa asal Somalia bertanya. Beliau melanjutkan setelah beberapa mahasiswa bertanya kepada beliau "Karena dikasih pernyataan spektakuler seperti ini, maka bisa dipastikan bahwa guru-guru disini (Al-Ahgaf) sangatlah berkompetem sehingga bisa menghasilkan mahasiswa pintar seperti ini". Pertanyaan seputar hadis terus bergema sampai azan Zuhur dikumandangkan baik dari mahasiswa tingkat satu ataupun mahasiswa magister dari Afrika dan Asia. Smeinar akhirnya ditutup dengan ijazah Hadis Musalsal Bir-rahmah dan Mahabbah serta ijazah 'Ammah milik beliau untuk semua peserta seminar. Reporter: @muhammadsyarifattari Editor:@hanif.pkp Fotografer:@ahda
Hammasini ko'rsatish...
Photo unavailableShow in Telegram
Segenap Keluarga Besar Asosiasi Mahasiswa Indonesia (AMI) Al-Ahgaff mengucapkan; SELAMAT TAHUN BARU ISLAM 1 MUHARRAM 1446 H كل عام وأنتم بخير =============== Terus dukung dan ikuti perkembangan kami lewat akun media sosial Ahgaff Pos di; Facebook: facebook.com/AhgaffPos Instagram: instagram.com/ahgaffpos.official Telegram: t.me/AhgaffPos Youtube:https://youtube.com/@ahgaffpos Website: www.amiahgaff.com Medium: medium.com/@ahgaffpos95 Tiktok : http://tiktok.com/@ahgaffpos.official
Hammasini ko'rsatish...
=============== Terus dukung dan ikuti perkembangan kami lewat akun media sosial Ahgaff Pos di; Facebook: facebook.com/AhgaffPos Instagram: instagram.com/ahgaffpos.official Telegram: t.me/AhgaffPos Youtube:https://youtube.com/@ahgaffpos Website: www.amiahgaff.com Medium: medium.com/@ahgaffpos95 Tiktok : http://tiktok.com/@ahgaffpos.official
Hammasini ko'rsatish...

Ada 2 hal yang harus diperhatikan disini : 1. Habib Muhammad bin Zein Bin Sumaith menukil perkataan Imam Abdullah Al-Haddad tersebut dengan redaksi كأن , yang dimana lafadz كأن di antara maknanya adalah "syak wa zhon" yakni ragu-ragu dan dugaan. Sebagaimana dijelaskan dalam Mu'jam Al-Ghaniy. Sehingga dalam menukil perkataan Imam Al-Haddad tersebut, beliau ragu atau hanya menduga, bukan berdasarkan keyakinan. 2. Kedua, andaikata pun nisbat perkataan terhadap Imam Al-Haddad itu benar dan yakin, maka sama sekali perkataan itu tidaklah bermasalah. Karena perkataan itu bukan dalam rangka membandingkan apalagi merendahkan, melainkan ia hanya berupa harapan dan doa sang guru terhadap muridnya. Hikmah dari kejadian ini adalah kita harus berhati-hati dalam membicarakan tokoh sekelas Imam Ahmad bin Zein Al-Habsyi. Dalam menceritakan kedudukan seorang tokoh, kita harus tetap mengacu pada kaidah-kaidah ilmiah dan sumber yang jelas. Karena memposisikan seorang tokoh secara berlebihan justru dapat menzalimi tokoh tersebut. Dampak kezaliman ini kita bisa lihat saat ini, lisan-lisan para pembenci Ba'alawi mulai mengarah kepada merendahkan Imam Ahmad bin zein Al-Habsyi.
Hammasini ko'rsatish...
Yang kami temukan adalah sebuah redaksi perkataan Imam al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad yang merupakan guru dari Imam Ahmad bin Zein Al-Habsyi. Dan redaksi kalimat sesungguhnya hanya berupa harapan atau doa kepada sang murid, bukan sebuah klaim sebagaimana yang dinukil oleh Habib Musa Kazhim. Perkataan Imam Haddad tersebut dinukil oleh Habib Muhammad bin Zein bin Sumaith yang merupakan murid dari Imam Ahmad bin Zein Al Habsyi dalam kitabnya "Bahjatuz-zaman wa Salwatul-ahzan" halaman 105: ورأيثٌ أيضاً كأنّ سيّدنا عبد الله الحدّادٌ قال لسيّدِنا أحمدَ بن زين الحبّشيّ: نرجو أنكَ تفوقٌ الإمامَ محمّد بنَ إدريسَ الشافعيّ في عِلم الظاهر فضلاً عن عِلمٍ الباطن. "Habib Muhammad bin Zein bin Sumaith berkata : Dahulu saya melihat seolah Sayyidina Habib Abdullah Al+Haddad berkata kepada Habib Ahmad bin Zein Al-Habsyi : Kami berharap engkau melebihi Imam as-Syafi'i dalam ilmu zhahir terlebih dalam ilmu bathin."
Hammasini ko'rsatish...
Namun yang perlu dikritik di sini adalah terjemah hiperbolis dari Habib Ahmad Jindan tatkala menerjemahkan فوق dengan "jauh di atas", sehingga seolah-olah pangkat kewalian Imam Ahmad bin Zein Al-Habsyi jauh melampaui Imam as-Syafi'i. Padahal cukup terjemahkan dengan di atas, lebih utama atau semisalnya. Seperti tatkala Imam Ar-razi menafsirkan ayat : Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: وَفَوْقَ كُلِّ ذِيْ عِلْمٍ عَلِيْمٌ Beliau berkata : والمعنى أن إخوة يوسف عليه السلام كانوا علماء فضلاء، إلا أن يوسف كان زائدا عليهم في العلم. "Makna ayat itu adalah saudara-saudara kandungnya Nabi Yusuf a.s merupakan ulama yang memiliki keutamaan, hanya saja Yusuf lebih utama di atas mereka dari segi ilmu." Tinjauan akhir, setelah kami lacak sumber perkataan Habib Musa Kazhim As-Seggaf, ternyata tidak ditemukan satupun dari kalangan Saadah Ba'alawi yang mengatakan demikian.
Hammasini ko'rsatish...
وقال ابن المنِير: أتباع الأئمة الآن الذين حازوا شروط الاجتهاد مجتهدون ملتزمون أن لا يحدثوا مذهباً "Imam Ibnul Munir berkata : Para pengikut imam mazhab yang terpenuhi syarat ijtihad, mereka tidak diperkenankan membuat mazhab yang baru". Kesimpulannya dengan 3 poin diatas, secara faktual Imam Ahmad bin Zein Al-Habsyi dengan keluasan ilmunya tetap tidak setara dengan Imam as-Syafi'i yang mencapai derajat mujathid muthlaq mustaqil. Kedua, perihal pangkat kewalian Imam Ahmad bin zein Al-Habsyi yang dikatakan di atas Imam as-Syafi'i secara rasio mungkin saja terjadi. Namun secara faktual apakah itu benar terjadi? Wallahu a'lam, hanya Allah yang mengetahui hakikat derajat kewalian seseorang.
Hammasini ko'rsatish...
Kenapa harus dilarang? Karena seorang mujtahid muthlaq mustaqil harus independen dalam metodologi istinbath, hal ini menuntutnya untuk melahirkan metodologi baru yang berbeda dari Imam 4 mazhab dan ini dilarang, karena metodologi (ushul fiqh) ini sudah mapan di tangan Imam 4 mazhab beserta para ulama mazhab generasi selanjutnya. Masih dalam kitab yang sama, Imam Suyuthi menukil beberapa pendapat para ulama: قال ابنْ بَرُهان في كتابه في الأصول: « أصول المذاهب وقواعد الأدلة منقولة عن السلف. فلا يجوز أن يحدث في الأعصار خلافها ». "Ibnu Burhan berkata di dalam kitabnya : "Asas dalam mazhab dan metodologi memahami dalil, itu hal yang dinukil dari salaf. Maka tidak boleh di suatu zaman ada yang membuat metodologi baru yang bertentangan dengannya"".
Hammasini ko'rsatish...
Boshqa reja tanlang

Joriy rejangiz faqat 5 ta kanal uchun analitika imkoniyatini beradi. Ko'proq olish uchun, iltimos, boshqa reja tanlang.