cookie

Sizning foydalanuvchi tajribangizni yaxshilash uchun cookie-lardan foydalanamiz. Barchasini qabul qiling», bosing, cookie-lardan foydalanilishiga rozilik bildirishingiz talab qilinadi.

avatar

Sahabat Ayah

Kumpulan Materi dan Informasi Seputar Dunia Parenting

Ko'proq ko'rsatish
Reklama postlari
2 213
Obunachilar
Ma'lumot yo'q24 soatlar
-17 kunlar
-730 kunlar

Ma'lumot yuklanmoqda...

Obunachilar o'sish tezligi

Ma'lumot yuklanmoqda...

Bendri Jaisyurrahman (Instagram) Sini, aku bisikkan satu kalimat kepadamu yang saat ini sedang stress. Terutama stress dalam urusan pengasuhan. "Jangan campuri urusan Pemilik kehidupan. Dia yang menentukan hasil. Dan tugasmu hanya berproses" Paham maksudnya? Stress bermula dari tuntutan bahwa kita harus berhasil. Gak boleh gagal. Kalau gagal malu. Gagal bekerja, aib. Gagal pernikahan, apa kata dunia? Gagal pengasuhan, duh mau taro dimana muka kita? Seolah-olah kita itu harus berhasil. Gak boleh gagal. Padahal hasil akhir urusan Allah. Sehebat apapun kita, gak bisa mengendalikan hasil. Tugas kita hanya berproses. Sekiranya hasil yang menjadi ukuran. Maka banyak Nabi yang bakal stress karena gagal. Nabi Nuh, misalnya. Bagaimana bisa anak kesayangannya malah kafir dan menentangnya? Begitu juga Nabi Adam. Salah satu anaknya adalah pembunuh pertama di muka bumi. Kok bisa anak Nabi, jadi pembunuh? Demikian juga Nabi Muhammad SAW. Bagaimana bisa paman tercintanya tak mampu beliau Islamkan? Hingga akhir hayatnya malah kafir. Lagi-lagi Allah SWT ingin menunjukkan kuasaNya kepada kita. Bahwa tugas kita sebagai hamba berusaha segigih-gigihnya. Urusan hasil, biar itu urusan Allah. Kelak di akherat, Allah SWT bertanya tentang usaha kita dalam mengasuh anak-anak kita. Sekiranya ternyata gagal, kita cukup menjawab prosesnya saja. "Ya Allah selagi di dunia aku telah berusaha sungguh-sungguh mengasuh anakku. Aku baca buku-buku parenting. Aku ikut seminar dan webinar dari Fatherman. Aku praktekkan kepada anak-anakku apa yang disampaikan sang pakar. Aku evaluasi lagi bersama pasanganku. Tapi sampai akhir hayatku tak jua ia mendapat hidayah. Maka, aku serahkan hasil kepadaMu ya Allah". Just it. Itu aja tugas kita. Dan Allah SWT dengan sifat Mahaadilnya tentu akan membalas sesuai usaha kita. Bukan hasilnya. "Katakanlah berusaha saja kamu. Allah, Rasul dan orang mukmin akan melihat usahamu" (At Taubah : 105)
Hammasini ko'rsatish...
Bendri Jaisyurrahman (Instagram) Istri punya kebutuhan, begitu pula suami. Istri pun wajib memahami apa saja kebutuhan suami. Saling ridho untuk memenuhi kebutuhan pasangan, akan berujung pada anak-anak yang tumbuh dalam kebahagiaan, insyaAllah.
Hammasini ko'rsatish...
Bendri Jaisyurrahman (Instagram) Anak-anak yang mengecewakan kita hari ini dengan kelakuannya, bisa jadi adalah anak-anak yang terpenjara dengan harapan dan penilaian kita sejak ia lahir. Sebagai orangtua, terkadang kita punya skoring akan perilaku anak kita. Saat ia bangun sebelum Subuh kemudian mandi. Berangkat ke Masjid menunaikan sholat berjamaah. Lanjut tilawah quran dan dzikir hingga syuruq. Kita lantas memberikan skor 10 atas perilakunya. Wajah kita mudah sekali tersenyum. Namun saat ia keesokan harinya bangun kesiangan. Sholat subuh di rumah. Gak sempat ke masjid. Kemudian tidur lagi sehabis subuh. Kita memberikan skor 6 atas perilakunya. Anehnya kita hanya menghargai skor 10 yang ia capai. Namun tak menghargai skor 6 yang ia peroleh. Dan alhasil kita jadi marah dan kecewa. Desibel suara kita meninggi. Saat anak skor 10 kita bersuara layaknya Umma Nusa Rara. Empuk kayak bantal di Ikea pojok 54A. Tapi saat anak mendapatkan skor 6 suara kita berubah laksana Mpok Nori. Melengking meninggi. Di sinilah asal muasal anak tak nyaman bersama kita. Energi negatif ini ditangkap oleh anak. Anak-anak makin menjauh. Setiap kekecewaan seolah-olah adalah pendorong jarak agar anak jangan mendekat. Anak-anak pun jadi tak betah di rumah. Padahal kalau kita mau jujur, kita pun tak selalu mendapatkan skor 10 dalam kehidupan. Bacaan quran kita masih berantakan kayak rumah tangga artis (eh maap). Sholat juga sulit khusyu'. Masih kalah khusyu' saat mantengin live tiktok flash sale yang lagi banting harga murah. Sebagaimana kita tak sempurna, demikian juga anak kita. Sehingga saat iai tak sesuai ekspektasi kita, tetap tersenyumlah. Masih ada hari esok untuk meningkatkan nilainya. Sebab IPK kehidupan itu dinilai bukan kini. Tapi saat ajal. Kalau skor jelak hari ini, masih ada peluang perbaiki skor di esok hari. Tetap tersenyumlah apapun kondisi anak kita. Paksakan walau berat. Lantas ucapkan "terimakasih" sudah berusaha dapat skor meski belum besar. Lain waktu skornya bisa ditingkatkan. Kalaupun di akhir kehidupan gak dapat "Cum Laude" setidaknya masih dinyatakan lulus dan gak DO. Sekali lagi tersenyumlah. Pandang ke cermin. Dan jangan lupa bersihkan sisa cabe yang nyelip di gigi bawah 😊
Hammasini ko'rsatish...
Photo unavailableShow in Telegram
Hammasini ko'rsatish...
[PARIS] Ustadz Bendri Jaisyurrahman - Ipar Adalah Maut

Bendri Jaisyurrahman (Instagram) Silakan komen di bawah, apa saja adab terhadap lawan jenis yang perlu kita jaga? Di lingkungan mana saja? #iparadalahmaut
Hammasini ko'rsatish...
01:05
Video unavailableShow in Telegram
Bendri Jaisyurrahman (Instagram) "Ipar adalah maut", ternyata bukan sekadar judul film. Itu adalah petikan dari hadist Nabi Muhammad SAW ketika ditanya oleh salah seorang sahabat. Apakah mau menunggu ada kisah nyata baru kita belajar? Bagaimana sikap kita seharusnya terhadap ipar? Mengapa kita butuh belajar tentang hubungan antar saudara & ipar? Kapan kita mulai memahamkan kepada anak dan anggota keluarga? Simak pembahasannya dari perspektif Islam yang akan disampaikan oleh • Ustad Bendri Jaisyurrahman @ajobendri (penggiat parenting Islami) • Coach Wendi Abdillah @wendiabdillah (Entrepreneur) Dalam kajian parenting yang akan dilaksanakan pada, Hari: Ahad, 7 Juli 2024 Pukul: 16.00 WIB Daftar ke Bunda @delinawahyuni.ok (GRATIS) 👍 • • • #islam #iparadalahmaut #ipar #rumahtangga #harmonis #saudara #bismillah #wendiabdillah #bendrijaisyurrahman
Hammasini ko'rsatish...
An9OyXnGGPbEoFW0HPmQvl1u4ar3ul_WjbrD13_0Xw_LsE7LsNauwYzslJhDlwR.mp410.39 MB
01:09
Video unavailableShow in Telegram
Bendri Jaisyurrahman (Instagram) Jangan asal daftar sekolah! Ayah, Bunda, ada peran penting yang mesti kita perhatikan saat anak sudah mulai memasuki usia sekolah. Karena sekolah bukan hanya tanggung jawab guru, tapi juga keterlibatan kita sebagai orang tua. Apa saja? Simak video berikut..
Hammasini ko'rsatish...
9A400A46D2D4FC62EF06BA750907BFBE_video_dashinit.mp47.71 MB
01:18
Video unavailableShow in Telegram
Bendri Jaisyurrahman (Instagram) Salah satu cara agar anak kita tak mengalami penyimpangan : ajarkan mereka cara mengatasi rasa kecewa. Dan cara ini juga bisa kita terapkan pada diri kita sendiri. Selamat mencoba 😊 #kecewa #mentalhealth #kesehatanmental #lukajiwa #lukabatin #pernikahan #ibu
Hammasini ko'rsatish...
An_NZDffyJREyko3t39mGjJlurqKDclNSZxMonK5zXp5B10805cbhER00mk9qDQ.mp415.31 MB
01:00
Video unavailableShow in Telegram
@Oki Setiana Dewi permasalahan ini wajib di selesaikan!! simak baik-baik #podcast #viral #okisetianadewi
Hammasini ko'rsatish...
youtube_com_EDAyBgTD9zo.mp42.96 MB
Boshqa reja tanlang

Joriy rejangiz faqat 5 ta kanal uchun analitika imkoniyatini beradi. Ko'proq olish uchun, iltimos, boshqa reja tanlang.