cookie

Ми використовуємо файли cookie для покращення вашого досвіду перегляду. Натиснувши «Прийняти все», ви погоджуєтеся на використання файлів cookie.

avatar

Faedah Ulama

📚 ʙᴇʀʙᴀɢɪ ғᴀᴇᴅᴀʜ ᴘɪʟɪʜᴀɴ, ᴜʟᴀᴍᴀ ᴀʜʟᴜssᴜɴɴᴀʜ ᴡᴀʟ ᴊᴀᴍᴀ'ᴀʜ, ʙᴇʀᴍᴀɴʜᴀᴊ sᴀʟᴀғᴜssᴀʟɪʜ. ✅Silakan dishare faedahnya kepada yang membutuhkannya. Semoga jariah

Більше
Рекламні дописи
357
Підписники
Немає даних24 години
+17 днів
+1330 днів

Триває завантаження даних...

Приріст підписників

Триває завантаження даних...

Hukum Menundukkan Badan Ketika Bertemu/Mengucapkan Salam
Показати все...
Hukum Menundukkan Badan Ketika Bertemu/Mengucapkan Salam

Menundukan badan ketika bertemu atau ketika mengucapkan salam sebagai bentuk penghormatan hukumnya tidak diperbolehkan, baik kepada sesama muslim atau kepada non muslim, kepada orang yang lebih tua atau lebih tinggi derajatnya (penguasa, ulama, guru, dan yang lainya). Dalil Larangan الرجل منا يلقى أخاه أو صديقه أينحني له؟ "قال النبي ﷺ ( لا )" Seseorang di antara kami bertemu dengan saudaranya atau temannya apakah ia (boleh) menundukkan badan untuknya? Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Tidak!" (HR.…

2
BERAPA LAMA SEBAIKNYA MENJENGUK ORANG SAKIT ▫ Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin rahimahullah punya penjelasan bagus tentang hal ini. Berikut pernyataan beliau: إذا رأيت أن المريض يحب أن تُطيل المقام عنده، فأطل المقام؛ فأنت على خير وعلى أجر، فأطل المقام عنده، وأدخل عليه السرور، ربما يكون في دخول السّرور على قلبه سببًا لشفائه ؛ لأن سرور المريض وانشراح صدره من أكبر أسباب الشفاء. فإذا رأيت أنه يحبّك تبقى فابق عنده، وأطل الجلوس عنده حتى تعرف أنّه قد ملَّ. أمَّا إذارأيت أن المريض متكلّف ولا يحب انك تبقى، أو يحب أن تذهب عنه حتى يحضر أهله ويأنس بهم فلا تتأخر، اسأل عن حاله ثم انصرف. "Bila kamu memandang bahwa saudaramu yang sakit itu senang kamu duduk lama bersamanya; maka bertahanlah. Niscaya engkau berada dalam kebaikan dan limpahan pahala. Perlamalah duduk bersamanya dan buat dia bahagia. Boleh jadi kebahagiaannya menjadi sebab dia sembuh. Karena kebahagiaan dan kelapangan yang dirasakan oleh orang sakit merupakan sebab terbesar dia jadi sembuh. Maka bila kamu melihat dia masih suka kamu menemaninya maka bertahan dan perlamalah duduk bersamanya; hingga kamu lihat dia telah bosan. Sedang jika kamu melihat dia merasa berat dan tidak suka kamu bertahan atau nampak dia ingin agar kamu pergi sehingga dia bisa bersama keluarganya dan menenteramkan hati bersama mereka; maka cukup tanyakan kabarnya lalu pamit." (Syarah Riyadhus Shalihin, I/51) Jadi sederhananya, lihat kondisi. Miliki kepekaan dari melihat bahasa tubuhnya. Semoga manfaat. ✍ -- Jalur Masjid Agung @ Kota Raja -- Hari Ahadi, (16:47) 24 Rabi'ul Akhir 1440 / 31 Desember 2018 @nasehatetam ══════ ◇◆◇◆ ══════ https://t.me/Faedah_Ulama ꜰʀᴇᴇ ꜱʜᴀʀᴇ | ɴᴏ ᴄʀᴏᴘ ••• ════ 📚☆📚════ •••
Показати все...
Faedah Ulama

📚 ʙᴇʀʙᴀɢɪ ғᴀᴇᴅᴀʜ ᴘɪʟɪʜᴀɴ, ᴜʟᴀᴍᴀ ᴀʜʟᴜssᴜɴɴᴀʜ ᴡᴀʟ ᴊᴀᴍᴀ'ᴀʜ, ʙᴇʀᴍᴀɴʜᴀᴊ sᴀʟᴀғᴜssᴀʟɪʜ. ✅Silakan dishare faedahnya kepada yang membutuhkannya. Semoga jariah

2
MACAM-MACANCAM-MACAN TAKBIR DI BULAN DZULHIJJAH DAN WAKTUNYA Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah السؤال: هذا يسأل عن التكبير المطلق، ويقول: ما هو التكبير المطلق، وما هو التكبير المقيد، ومتى وقته؟ Pertanyaan : Orang ini menanyakan takbir mutlaq: "Apa itu takbir mutlaq dan apa itu takbir muqayyad, dan kapan waktunya? الجواب : التكبير في ليلة عيد الفطر تكبير مطلق، Jawaban : ▪️ Takbir pada malam iedul Fitri adalah takbir mutlaq (takbir yg dibaca tidak terikat waktu). • والتكبير في عشر ذي الحجة وأيام التشريق تكبير مطلق ومقيد ▪️ Dan takbir pada sepuluh hari pertama dzulhijjah dan hari tasyriq adalah takbir mutlaq (takbir yang dibaca kapan saja) dan takbir muqayyad (bertakbir yg dibaca setiap selesai shalat lima waktu) . • فالمطلق من دخول شهر ذي الحجة إلى آخر يوم من أيام التشريق، وهي الأيام الثلاثة بعد يوم العيد، ▪️ Dan takbir mutlaq dimulai dari memasuki bulan Dzulhijjah sampai akhir hari tasyriq, yaitu tiga hari setelah iedul Adha. • والتكبير المقيد من صلاة الفجر يوم عرفة إلى آخر أيام التشريق. ▪️ Dan takbir muqayyad (takbir yg dibaca setelah shalat lima waktu) dilakukan dari selesai shalat subuh hari Arafah sampai hari Tasyriq." 📑 Silsilah fatawa Nur Ala Ad-Darbi kaset no 28 ══════ ◇◆◇◆ ══════ https://t.me/Faedah_Ulama ꜰʀᴇᴇ ꜱʜᴀʀᴇ | ɴᴏ ᴄʀᴏᴘ ••• ════ 📚☆📚════ •••
Показати все...
Faedah Ulama

📚 ʙᴇʀʙᴀɢɪ ғᴀᴇᴅᴀʜ ᴘɪʟɪʜᴀɴ, ᴜʟᴀᴍᴀ ᴀʜʟᴜssᴜɴɴᴀʜ ᴡᴀʟ ᴊᴀᴍᴀ'ᴀʜ, ʙᴇʀᴍᴀɴʜᴀᴊ sᴀʟᴀғᴜssᴀʟɪʜ. ✅Silakan dishare faedahnya kepada yang membutuhkannya. Semoga jariah

👍 2
Masalah keempat: Jika seseorang sengaja melanggarnya apakah kurbannya tidak diterima? Tidak diragukan lagi tatkala seseorang melanggar larangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka dia terjatuh ke dalam perbuatan dosa, namun apakah konsekuensinya kurbannya tidak akan diterima? Dalam hal ini syekh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah telah menerangkan, يتوهم بعض العامة أن من أراد الأضحية ثم أخذ من شعره أو ظفره أو بشرته شيئا في أيام العشر لم تقبل أضحيته هذا خطأ بين فلا علاقة بين قبول الأضحية والأخذ مما ذكر لكن من أخذ بدون عذر فقد خالف أمر النبي صلى الله عليه وسلم بالإمساك ووقع فيما نهى عنه من الأخذ فعليه أن يستغفر الله ويتوب إليه ولا يعود وأما ضحيته فلا يمنع قبولها أخذه من ذلك "Sebagian orang awam memahami bahwa barang siapa yang ingin berkurban, kemudian dia mengambil sesuatu dari rambut, kuku atau kulitnya pada waktu sepuluh hari itu, maka kurbannya tidak akan diterima. Ini adalah kesalahan yang jelas, tidak ada kaitannya antara diterimanya kurban dengan mengambil bagian-bagian yang telah disebutkan. Akan tetapi, barang siapa yang melakukannya tanpa uzur, maka sungguh dia telah menyelesihi perintah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam untuk menahan diri dari melakukannya dan dia telah terjatuh ke dalam melanggar larangan. Maka wajib baginya untuk beristigfar bertaubat kepada Allah dan tidak mengulanginya. Adapun kurbannya, maka tidak menghalangi untuk diterima." (Ahkam al-Udhiyyah, Jilid 2, hlm. 256). Masalah kelima: Jika diperlukan untuk memotong rambut, kuku dan kulit dalam kondisi darurat. Jika seseorang terluka di kepala atau di tempat manapun dari anggota tubuhnya yang mengharuskan untuk diambil kulit, rambut atau kukunya, maka hukumnya boleh karena itu semua adalah perkara darurat, dalam hal ini syekh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin menerangkan, وأما من احتاج إلى أخذ الشعر والظفر والبشرة فأخذها فلا حرج عليه مثل أن يكون به جرح فيحتاج إلى قص الشعر عنه أو ينكسر ظفره فيؤذيه فيقص ما يتأذى به أو تتدلى قشرة من جلده فتؤذيه فيقصها فلا حرج عليه في ذلك كله "Adapun seseorang yang memerlukan untuk mengambil rambut, kuku dan kulit, maka tidak mengapa, seperti terdapat luka (dikepalanya) maka diperlukan untuk menggunting rambutnya, atau kukunya retak sehingga hal itu mengganggunya, maka digunting bagian kuku yang mengganggu tersebut, atau kulitnya menggantung sehingga mengganggunya, maka digunting bagian yang mengganggu tersebut, semua ini hukumnya tidak mengapa." (Ahkam al-Udhiyyah, Jilid 2, hlm. 256). Masalah keenam: Ketika bersisir rambut berjatuhan. Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah berkata, إذا احتاجت المرأة إلى المشط في هذه الأيام وهي تريد أن تضحي فلا حرج عليها أن تمشط رأسها ولكن تكده برفق فإن سقط شيء من الشعر بغير قصد فلا إثم عليها لأنها لم تكد الشعر من أجل أن يتساقط ولكن من أجل إصلاحه والتساقط حصل بغير قصد. "Apabila seorang wanita memerlukan untuk bersisir pada sepuluh hari pertama ini dan dia berkeinginan untuk berkurban, maka tidak mengapa dia menyisir rambutnya tetapi, dengan perlahan. Jika berjatuhan tanpa sengaja maka tidak ada dosa baginya karena tidaklah dia menyisir rambutnya dengan tujuan untuk merontokkannya, tetapi untuk merapikannya. Dan berjatuhannya rambut tersebut terjadi tanpa disengaja." (Fatāwa Nūrun āla ad-Darb, Jilid 13, hlm. 2). Masalah ketujuh: Apakah ada tebusan bagi yang melakukannya? Tatkala larangan tersebut dilanggar baik karena lupa ataupun sengaja, maka tidak ada tebusan apapun bagi pelakunya berdasarkan kesepakatan para ulama dan tidak menghalangi keabsahan kurbannya, al-Imam Ibnu Qudamah rahimahullah berkata, إذَا ثَبَتَ هَذَا، فَإِنَّهُ يَتْرُكُ قَطْعَ الشَّعْرِ وَتَقْلِيمَ الْأَظْفَارِ، فَإِنْ فَعَلَ اسْتَغْفَرَ اللَّهَ تَعَالَى. وَلَا فِدْيَةَ فِيهِ إجْمَاعًا، سَوَاءٌ فَعَلَهُ عَمْدًا أَوْ نِسْيَانًا. "Apabila hal ini telah tetap, maka tidak boleh rambut dan kuku dipotong, jika dia lakukan, maka hendaknya dia beristigfar kepada Allah ta'ala. Dan tidak ada tebusan apapun bagi yang melakukannya sesuai dengan kesepakatan ulama baik dikerjakan dengan sengaja ataupun tidak, seperti lupa." (al-Mughni, Jilid 9, hlm. 437).
Показати все...
Masalah kedelapan: Apakah larangan tersebut berlaku pula bagi keluarga yang berkurban dan yang lainnya? Larangan ini hanya berlaku bagi yang berkurban saja, adapun orang-orang yang diniatkan pahalanya seperti keluarga dan yang lainnya maka syekh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah menerangkan, وأما من يضحى عنه فظاهر الحديث وكلام كثير من أهل العلم أن النهي لا يشمله، فيجوز له الأخذ من شعره وظفره وبشرته، ويؤيد ذلك أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يضحي عن آل محمد ولم ينقل أنه كان ينهاهم عن ذلك "Adapun orang yang diniatkan pahalanya, maka yang nampak dari hadis dan penjelasan kebanyakan ulama bahwa larangan tersebut tidak mencakup mereka. Maka boleh bagi mereka untuk mengambil rambut, kuku dan kulitnya, yang menguatkan hal ini adalah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dahulu berkurban untuk keluarga Muhammad dan tidak dinukil bahwa beliau melarang mereka dari yang demikian itu." (Ahkam al-Udhiyyah, Jilid 2, hlm. 256). Dan larangan ini juga tidak berlaku pada wakil yang diserahi penyembelihan, syekh Abdul Aziz Ibnu Baz rahimahullah berkata, أما الوكيل الموكل على الضحايا، فهذا لا حرج عليه، الوكيل ما هو مضحٍّ "Adapun wakil yang diserahi penyembelihan hewan-hewan kurban maka tidak mengapa, karena wakil itu bukanlah yang berkurban." (Fatāwā Nūrun Alā ad-Darb, Jilid 18, hlm. 181). Baca selengkapnya: https://www.alfudhail.com/larangan-memotong-kuku-rambut-dan-kulit-bagi-yang-berkurban/ 📱Ayo Gabung dan Bagikan: 🏡 Kanal Telegram: https://t.me/alfudhail ↘ Situs Web: 🌍 http://alfudhail.com
Показати все...
LARANGAN MEMOTONG KUKU RAMBUT DAN KULIT BAGI YANG BERKURBAN - Al-Fudhail

بسم الله الرحمن الرحيم Dalam hal ini terdapat dalil yang jelas dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dari ummul mukminin ummu Salamah radhiyallahu 'anha bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, إذا دخلت العشر وأراد أحدكم أن يضحي فلا يمس من شعره وبشره شيئا

LARANGAN MEMOTONG KUKU RAMBUT DAN KULIT BAGI YANG BERKURBAN Dalam hal ini terdapat dalil yang jelas dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dari ummul mukminin ummu Salamah radhiyallahu 'anha bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, إذا دخلت العشر وأراد أحدكم أن يضحي فلا يمس من شعره وبشره شيئا "Apabila sudah masuk sepuluh hari pertama bulan Zulhijah dan di antara kalian ada yang ingin berkurban, maka janganlah dia mengambil sedikitpun dari rambut dan kulitnya." (HR. Muslim no. 1.977). Di dalam lafaz lain disebutkan, مَن كانَ له ذِبْحٌ يَذْبَحُهُ فإذا أُهِلَّ هِلالُ ذِي الحِجَّةِ، فلا يَأْخُذَنَّ مِن شَعْرِهِ، ولامِن أظْفارِهِ شيئًا حتَّى يُضَحِّيَ. "Barang siapa yang memiliki sesembelihan yang akan disembelihnya (untuk kurban) dan telah masuk bulan Zulhijah, maka janganlah dia memotong rambut dan kukunya sedikitpun sampai dia berkurban." (HR. Muslim no. 1.977). Kesimpulan dari kedua lafaz hadis di atas, bahwa tidak boleh mengambil salah satu dari bagian yang disebutkan di dalam hadis ini yaitu rambut, kulit dan kuku, larangan tersebut berlaku tatkala seseorang ingin berkurban mulai awal bulan Zulhijah sampai dia berkurban. Masalah pertama: Hukum mengambil salah satu dari bagian-bagian tersebut. Terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum mengambil bagian-bagian yang disebutkan di dalam hadis di atas, pendapat yang kuat wal'ilmu 'indallah bahwa hukumnya adalah haram karena hukum asal di dalam larangan adalah haram, al-Imam Ibnu Qudamah rahimahullah menjelaskan tentang hadis di atas beliau berkata, ومقتضى النهي التحريم "Konsekuensi larangan di dalam hadis tersebut adalah hukumnya haram." (al-Mughni, Jilid 9, hlm. 437). Syekh Abdul Aziz ibnu Baz berkata, حرم على من أراد الضحية من الرجال أو النساء أخذ شيء من الشعر، أو الظفر، أو البشرة من جميع البدن، سواء كان من شعر الرأس، أو من الشارب أو من العانة، أو من الإبط، أو من بقية البدن... حتى يضحي "Haram hukumnya bagi yang ingin berkurban dari kalangan laki-laki maupun perempuan untuk mengambil sesuatu dari rambut, kuku atau kulit dari seluruh tubuh, baik rambut kepala, kumis, rambut kemaluan dan ketiak atau semua yang tumbuh di anggota badan...sampai dia berkurban." (Majmu' al-Fatawa, Jilid 18, hlm. 181). Masalah kedua: Seseorang hendak berkurban setelah tanggal 1 Zulhijah dan sebelum itu sudah memotong rambut. Jika seseorang hendak berkurban di pertengahan hari-hari dari sepuluh hari pertama bulan Zulhijah, misal dia hendak berkurban pada tanggal 6 tetapi antara tanggal 1 sampai 5, dia sudah melakukan potong rambut dan kuku, bolehkah yang demikian ini? Jawabannya adalah boleh, karena Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengaitkan hukum larangan tidak bolehnya mengambil bagian-bagian tersebut dengan keinginan untuk berkurban. Maka larangan tersebut berlaku ketika seseorang memiliki keinginan untuk berkurban, Syekh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah berkata, فإن دخل العشر وهو لا يريد الأضحية ثم أرادها في أثناء العشر أمسك عن أخذ ذلك منذ إرادته ولا يضره ما أخذ قبل إرادته "Jika telah masuk sepuluh hari pertama bulan Zulhijah dalam keadaan dia belum ada keinginan berkurban, kemudian dia baru berkeinginan di pertengahannya (setelah tanggal 1), maka hendaknya dia menahan diri dari mengambil bagian-bagian tersebut semenjak dia berkeinginan. Dan tidak mengapa jika dia telah melakukannya sebelum itu." (Ahkam al-Udhiyyah, Jilid 2, hlm. 255). Masalah ketiga: Jika seseorang lupa atau tidak sengaja. Tatkala seseorang lupa atau tidak sengaja memotong kuku atau melakukan larangan tersebut, maka tidak berdosa berdasarkan firman Allah ta'ala, رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا “Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah.” (QS. Al Baqarah: 286). Lalu Allah menjawab, "ya (Aku telah mengabulkannya)." (HR. Muslim no. 125).
Показати все...
Repost from Nasehat Asatidzah
00:25
Відео недоступнеДивитись в Telegram
Mari Bertakbir di Awal 10 Dzulhijjah    •••• ▣https://t.me/Nasehat_Asatidzah     ✧» ꜰʀᴇᴇ ꜱʜᴀʀᴇ | ɴᴏ ᴄʀᴏᴘ «✧ ▣https://whatsapp.com/channel/0029VaKujQKB4hdJz7BinV0d ••••
Показати все...
3.55 KB
👍 1 1
Repost from Nasehat Asatidzah
🌙 🌙Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Dari Bulan Dzulhijjah ▫️▫️▫️ ▪️Secara keseluruhan, sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah sudah dipuji oleh Allah. Allah تعالـــــﮯ berfirman, {وَالْفَجْرِ وَلَيَالٍ عَشْرٍ} ❝Demi waktu fajar. Demi malam-malam yang sepuluh.❞ (QS. Al-Fajr : 1-2) والليالي العشر هي عشر ذي الحجة، وهذا ما عليه جمهور المفسرين والخلف، وقال ابن كثير في تفسيره: وهو الصحيح. "Malam-malam yang sepuluh (yang dimaksud dalam ayat -pen) adalah sepuluh hari di awal Dzulhijjah, ini yang dipilih mayoritas ulama ahli tafsir dan ulama kontemporer. Ibnu Katsir rahimahullah berkata di dalam kitab tafsirnya, "Dan inilah pendapat yang benar." ▪️Allah تعالـــــﮯ juga berfirman, ﴿وَیَذۡكُرُوا۟ ٱسۡمَ ٱللَّهِ فِیۤ أَیَّامࣲ مَّعۡلُومَـٰتٍ﴾ ❝...dan agar mereka menyebut-nyebut nama Allah pada hari-hari tertentu.❞ (QS. Al-Hajj : 28) وجمهور العلماء على أن الأيام المعلومات هي عشر ذي الحجة، منهم ابن عمر وابن عباس. Mayoritas ulama berpendapat bahwa ❝hari-hari tertentu❞ adalah hari-hari di awal bulan Dzulhijjah, antara lain (yang berpendapat demikian) Ibnu Umar dan Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhum. ▪️Dalam hadits Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma, Rasulullah ﷺ bersabda, «ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام» ـ يعني أيام العشر ـ قالوا: يا رسول الله، ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: «ولا الجهاد في سبيل الله، إلا رجل خرج بنفسه وماله ثم لم يرجع من ذلك بشيء» “Tidak ada satu hari yang amalan shaleh padanya lebih dicintai oleh Allah daripada (amalan shaleh) di hari-hari ini.” -Yaitu sepuluh awal dari bulan Dzulhijjah-. Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah! Tidak pula jihad di jalan Allah (bisa menandinginya -ed)?". Beliau ﷺ menjawab, “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali seorang yang keluar dengan jiwa dan hartanya dan tidak kembali sedikit pun dari itu (mati syahid).” ✒️ [HR. Al-Bukhari, Abu Daud, dan at-Tirmidzi] ▪️Pada sepuluh awal Dzulhijjah terdapat hari 'Arafah yang keutamaan puasa padanya adalah menghapus dosa setahun sebelumnya dan setahun setelahnya. Rasulullah ﷺ pernah ditanya tentang puasa hari 'Arafah, beliau menjawab, «يكفر السنة الماضية والباقية» “Menghapus dosa setahun sebelum dan sesudahnya.” ✒️ [HR. Muslim dari sahabat Abu Qatadah radhiyallahu 'anhu] Dalam riwayat Ibnu Khuzaimah dengan redaksi, وصيام يوم عرفة فإني لأحسب على الله أن يكفر السنة التي قبله والتي بعده “...sedangkan puasa pada hari 'Arafah aku sangat berharap kepada Allah untuk menggugurkan dosa setahun yang sebelumnya dan yang setelahnya.” ✒️ [HR. Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya no. 2087] 🍃🍃🍃🍃🍃 🔍 وعليه فيسن للمسلم أن يصوم تسع ذي الحجة، لأن النبي ﷺ حث على العمل الصالح فيها. Oleh karenanya, disunnahkan bagi seorang muslim puasa 9 hari di awal - awal Dulhijjah, karena Nabi ﷺ menganjurkan untuk melakukan amalan sholeh di dalamnya. وقد ذهب إلى استحباب صيام العشر الإمام النووي وقال: صيامها مستحب استحباباً شديداً. Imam Nawawi berpendapat dianjurkan puasa di awal - diawal 10 dzulhijjah (maksudnya tanggal 1 - 9 Dzulhijjah -pen). Beliau berkata, "Puasa padanya sangat dianjurkan." 🔍 «فأكثروا فيهن من التهليل والتكبير والتحميد» الحديث Sabda Rasulullah ﷺ, “Perbanyak oleh kalian di hari-hari itu membaca tahlil, takbir dan tahmid.” ✒️ [HR. Ahmad no. 6154] Di antara amal sholeh yang bisa diamalkan: Shalat sunah, shalat berjamaah, shalawat kepada Rasulullah ﷺ, membaca al-Qur'an, menyebarkan ilmu, taubat, birul walidain, berpuasa, berdzikir, amar ma'ruf dan nahi mungkar, memuliakan tamu, memuliakan tetangga dan masih banyak lagi, karena amal- amal di hari-hari itu dilipatgandakan oleh Allah Ta'ala. ✍ Al-Ustadz Abu Miqdad حفظه الله @ponpes_assunnah_batu •••• ▣https://t.me/Nasehat_Asatidzah ✧» ꜰʀᴇᴇ ꜱʜᴀʀᴇ | ɴᴏ ᴄʀᴏᴘ «✧ ▣https://whatsapp.com/channel/0029VaKujQKB4hdJz7BinV0d ••••
Показати все...
Nasehat Asatidzah

🍃Insyaallah Menyajikan Nasehat, Faedah Via Status (WA), Rekaman Audio, Dan Video Dari 𝘈𝘴𝘢𝘵𝘪𝘥𝘻𝘢𝘩 𝘈𝘩𝘭𝘶𝘴𝘴𝘶𝘯𝘯𝘢𝘩 𝘚𝘢𝘭𝘢𝘧𝘺. ✅Silakan dishare faedahnya dengan menyertakan linknya tanpa dicrop, bukan tendensi duniawi.

2
Фото недоступнеДивитись в Telegram
MAKNA ISRAEL MENURUT A H L I T A F S I R Imam Asy-Syaukani rahimahullah mengatakan : 👉"Seluruh ahli tafsir sepakat, bahwa Israel adalah Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim ‘alaihimus salam.
Dan maknanya adalah hamba Allah, karena Isra dalam bahasa mereka artinya adalah hamba, dan el artinya Allah.
▪️Ada ulama yang menerangkan, bahwa Nabi Ya’qub memiliki dua nama (yakni : Yaqub dan Israel). ▪️Ada pula yang menjelaskan, Israel adalah julukan untuk beliau. اتفق المفسرون على أن إسرائيل هو يعقوب بن إسحاق بن إبراهيم عليهم السلام، ومعناه عبد الله، لأن “إسر” في لغتهم هو العبد، و”إيل” هو الله، قيل: إن له اسمين، وقيل: إسرائيل لقب له 📚 (Fathul Qadir Cet Daar An-Nawaadir 1/73-74, tafsir surat Al-Baqarah ayat 40-42). ══════ ◇◆◇◆ ══════  https://t.me/Faedah_Ulama     ꜰʀᴇᴇ ꜱʜᴀʀᴇ | ɴᴏ ᴄʀᴏᴘ ••• ════ 📚☆📚════ •••
Показати все...
👍 1 1
🍃🌼 NASEHAT ULAMA DALAM MENYAMBUT SEPULUH PERTAMA DZULHIJJAH Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah Pertanyaan : Beberapa hari lagi kita akan menyambut sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, apa nasehat anda untuk segenap kaum muslimin dalam memanfaatkan waktu ini ? Saya berharap penjelasan tentang keutamaan dan amalan apa yang disunnahkan padanya? Jawaban : Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dimulai dari masuknya bulan Dzulhijjah dan berakhir pada hari kesepuluh, hari Idul Adha. Maka amalan Shalih di sana memiliki keutamaan, Rasulullah  ﷺ bersabda : «ما من أيام العمل الصالح فيهنَّ أحب إلى الله من هذه الأيام العشر» قالوا: ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: «ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجلاً خرج بنفسه وماله فلم يرجع من ذلك بشيء» "Tidaklah ada hari-hari yang amalan Shalih disana lebih dicintai oleh Allah daripada sepuluh hari ini. Para sahabat berkata : Tidak juga jihad wahai Rasulullah? Beliau  menjawab : Tidak juga jihad fisabilillah, kecuali seorang yang keluar membawa dirinya dan seluruh hartanya dan tidak kembali dari itu semua sedikitpun." [HR. Bukhari] Atas dasar ini, maka sesungguhnya aku menganjurkan kepada saudara-saudaraku kaum muslimin, untuk memanfaatkan kesempatan yang sangat Agung ini. Hendaknya memperbanyak di sepuluh pertama bulan Dzulhijjah dengan amal-amal Shalih, seperti membaca Al-Quran, berdzikir dengan berbagai macam jenisnya, seperti takbir, tahlil, tahmid, tasbih, Bersedekah, berpuasa, dan segala amalan sholeh. Untuk bersungguh-sungguh di dalamnya. Dan yang aneh sesungguhnya manusia lalai dari keutamaan sepuluh pertama bulan Dzulhijjah. Engkau mendapati mereka bersemangat di sepuluh terakhir Bulan Ramadhan, akan tetapi di sepuluh pertama Dzulhijjah,  hampir engkau tidak melihat seorangpun yang membedakan antara 10 pertama Dzulhijjah dengan yang lainnya. Dan jika seorang insan beramal sholeh di 10 pertama Dzulhijjah ini, maka dia telah menghidupkan apa yang dibimbingkan oleh Nabi  ﷺ dari amalan Shalih. Dan jika telah tiba sepuluh pertama bulan Dzulhijjah, dan seorang insan ingin berkurban, maka sesungguhnya dia tidak boleh mengambil rambutnya, kukunya atau kulitnya sedikitpun. Semua ini tidak boleh diambil, kalau dia ingin berkurban. Adapun keluarga orang yang ingin berkurban, maka tidak mengapa. Apabila seorang insan ingin berkurban darinya atau dari keluarganya satu hewan kurban saja seperti yang disunnahkan maka keluarganya itu tidak harus membiarkan rambut kuku dan kulitnya. Akan tetapi larangan ini berlaku seorang yang berkurban saja yaitu ayahnya. Dan apa yang kalian dengar dari pendapat ini, bahwasanya diharamkan atas orang yang berkurban dan keluarganya, maka sesungguhnya ini adalah pendapat Sebagian ulama. Adapun hadits, maka sungguh Nabi ﷺ bersabda : "Kemudian salah seorang dari kalian ingin berkurban, maka jangan dia mengambil rambutnya, kulitnya, atau kukunya sedikitpun." [HR. Bukhari] Maka hadits ini ditujukan kepada mereka yang hendak berkurban saja. Akan tetapi kalau ada yang berkata :  Seandainya orang yang hendak berkurban ini sedang Safar untuk berhaji, atau dia hendak menunaikan umrah, kemudian dia menggunting rambut. Dalam keadaan dia berwasiat kepada keluarganya untuk berkurban, kita katakan, ini tidak memudharatkan. Karena memendekkan rambut ketika umrah itu adalah ibadah juga, maka harus ditunaikan. Demikian juga memendekkan rambut ketika Haji, atau menggundulnya, tidak mengapa. Sekalipun dia tidak tahu apakah keluarganya sudah menyembelih apa belum. @ahlussunnahposo ══════ ◇◆◇◆ ══════ https://t.me/Faedah_Ulama ꜰʀᴇᴇ ꜱʜᴀʀᴇ | ɴᴏ ᴄʀᴏᴘ ••• ════ 📚☆📚════ •••
Показати все...
Faedah Ulama

📚 ʙᴇʀʙᴀɢɪ ғᴀᴇᴅᴀʜ ᴘɪʟɪʜᴀɴ, ᴜʟᴀᴍᴀ ᴀʜʟᴜssᴜɴɴᴀʜ ᴡᴀʟ ᴊᴀᴍᴀ'ᴀʜ, ʙᴇʀᴍᴀɴʜᴀᴊ sᴀʟᴀғᴜssᴀʟɪʜ. ✅Silakan dishare faedahnya kepada yang membutuhkannya. Semoga jariah

👍 2💯 1