cookie

Ми використовуємо файли cookie для покращення вашого досвіду перегляду. Натиснувши «Прийняти все», ви погоджуєтеся на використання файлів cookie.

avatar

Media Umat

Media Dakwah Aspirasi Umat

Більше
Рекламні дописи
705
Підписники
Немає даних24 години
Немає даних7 днів
Немає даних30 днів

Триває завантаження даних...

Приріст підписників

Триває завантаження даних...

Фото недоступнеДивитись в Telegram
DAKWAH POLITIK ISLAM - KETIKA PENGIKUT MELAKNAT PEMIMPINNYA
Показати все...
Media Umat Selasa 18 Oktober 2023 ——————————————— HAMAS ADALAH GERAKAN RAKYAT PALESTINA DAN AHLUSSUNAH WAL JAMAAH ▪️▪️▪️▪️▪️ 📌 Tersebar di medsos akun-akun yang mengaku-ngaku "Salafi" menuduh HAMAS adalah syiah. 📌 Ada pula seorang penceramah (Riyadh Bajrey) yang menyebut HAMAS adalah buatan Israel yang dipelihara oleh Israel juga agar memiliki alasan untuk membantai Palestina. 📌 Keduanya adalah tuduhan dusta dan fitnah besar. Allah Ta'ala berfirman: كَبُرَتۡ كَلِمَةٗ تَخۡرُجُ مِنۡ أَفۡوَٰهِهِمۡۚ إِن يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبٗا Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka hanya mengatakan (sesuatu) kebohongan belaka. (QS. Al-Kahfi, Ayat 5) 📌 HAMAS didirikan tahun 10 Desember 1987, sehari setelah insiden sebuah truk tentara Israel menabrak mobil di sebuah pos pemeriksaan Gaza yang menewaskan pekerja harian Palestina. 📌 Didirikan oleh ulama Sunni di Gaza, Syaikh Ahmad Yasin, dan murid-muridnya. Seperti Abdul Aziz Ar Rantisi, Ismail Haniya, dan lainnya. 📌 Bahkan turut membidani kelahiran HAMAS adalah Syaikh Umar Sulaiman al Asyqar (murid dari Syaikh Bin Baaz dan Syaikh Al Albani), Beliau juga tokoh Salafi Kuwait. Beliau memperjuangkan HAMAS khususnya dalam membuat jaringan di luar negeri. 📌 Hal itu ditegaskan dalam sebuah artikel Biografi di Al-Jazeera, berjudul: عمر الأشقر.. أحد مؤسسي حماس الكبار Umar al Asyqar .. salah satu perintis utama HAMAS 📌 Maka, ini adalah bantahan bagi mereka yang menuduh HAMAS adalah buatan Israel atau HAMAS adalah Syiah. 📌 Ditambah lagi, justru HAMAS melarang tegas tersebarnya Syiah di Gaza di tahun 2015 sebagaimana link berikut: HAMAS bans Shia Group in Gaza https://www.middleeastmonitor.com/20150707-hamas-bans-shia-group-in-gaza/?noamp=mobile Juga di tahun 2018: Hamas quashes armed Shiite movement Sabireen in Gaza https://www.al-monitor.com/originals/2019/03/gaza-hamas-bans-sabireen-movement-shiite-iran.html 📌 Maka, menuduh HAMAS dan pejuang lainnya tanpa bukti, merupakan framing, fitnah, perbuatan keji yang menguntungkan Zionis Yahudi. Wallahul Musta'an! ▪️▪️▪️▪️▪️ 📚Ref: PALESTINA-ONLINE ——————————————— Publikasi oleh https://t.me/media_umat
Показати все...
Hamas bans Shia group in Gaza

It has been reported that the de facto Palestinian government in Gaza has decided to dissolve the Harakat Al-Sabireen (Movement of Those Who Endure with Patience) as well as ban...

00:25
Відео недоступнеДивитись в Telegram
y2mate.com - Amar Maruf Nahi Munkar_480p.mp42.25 MB
Фото недоступнеДивитись в Telegram
Media Umat Kamis 17 Agustus 2023 ——————————————— BANGSA INI JAYA DENGAN SPIRIT JIHAD, BAGAIMANA MUNGKIN MENGHAPUSKANNYA? ▪️▪️▪️ 📌 Kisah umat terdahulu, yaitu Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya, baik damai dan peperangannya, adalah kisah yang penuh pelajaran. Maka, perhatikanlah! 📌Allah Ta'ala berfirman: لَقَدۡ كَانَ فِي قَصَصِهِمۡ عِبۡرَةٞ لِّأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِۗ Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang mempunyai akal. (QS. Yusuf, Ayat 111) 📌 Ali bin Al Husein bin Ali bin Abi Thalib mengatakan: كنا نعلم مغازي النبي صلى الله عليه و سلم وسراياه كما نعلم السورة من القرآن “Dahulu kami belajar tentang kisah peperangan Rasulullah ﷺ dan berbagai ekspedisi tempur, seperti kami mempelajari Al-Qur’an” (Imam Ibnu Katsir, Al Bidayah wan Nihayah, 3/242) 📌 Ismail bin Muhammad bin Sa'ad bin Abi Waqash berkata: كان أبي يعلمنا المغازي ويعدها علينا ويقول: يا بني هذه مآثر آبائكم فلا تضيعوها ". Dahulu ayahku mengajarkan kami berbagai kisah peperangan dan menyiapkan kami atas hal itu, dan berkata: Wahai anakku ini adalah pusaka nenek moyang kamu janganlah kamu menghilangkannya. (Al Jaami' Liakhlaq ar Rawi wa Adab As Saami', 2/195) 📌 Inilah pusaka bangsa yang maju, bangsa yang merdeka, bangsa yang generasi mudanya memiliki spirit jihad, maka jangan pernah lupakan Badar, Uhud, Hunain, Mu'tah, Yarmuk, Dzatu Salasil, Hittin,.. ajarkanlah semua itu ke anak-anak kita. 📌Agar mereka menjadi generasi yang tangguh, ulet, sabar, siap menghadapi pertarungan kehidupan.. 📌Kenalkanlah anak-anak kita terhadap Umar, Hamzah, Abdullah bin Rawahah, Ja'far bin Abi Thalib, Khalid bin Walid, Qa'qa', Mutsanna, Thariq bin Ziyad, Muhammad al Fatih,... Agar mereka menjadi model dan inspirasi.. 📌 Jangan lupakan pula pahlawan negeri ini, Imam Bonjol, Diponegoro, Cut Nyak Din, Jendral Sudirman, Bung Tomo, Hamka, Natsir,....agar mereka tetap mencintai pahlawan negerinya sendiri.. So, ingin maju? Ajarkan kisah-kisah jihad orang-orang mulia. Wallahu A’lam wa Lillahil 'Izzah ▪️▪️▪️ Oleh : Ustadz Farid Nu’man Hasan, S.S, M.Sos ——————————————— Publikasi oleh https://t.me/media_umat
Показати все...
Media Umat

Media Dakwah Aspirasi Umat

Media Umat Ahad 30 Juli 2023 ——————————————— JANGAN TAKUT MENJALANI HIDUP ▪️▪️▪️ إذا كنت فى بداية الطريق فمن العيب أن تأيئس _"Jika baru memulai perjalanan maka aib bagimu untuk putus asa ._ وإذا كنت فى منتصف الطريق فمن العيب أن ترجع _"Jika engkau sudah ditengah jalan ,maka aib bagimu pulang "_ وإذا كنت فى نهاية الطريق فمن العيب أن لا تكمل _"Jika engkau berada di akhir perjalanan ,maka aib bagimu untuk tidak menyempurnakannya._ *( Al Hikam )* Hidup ini adalah sebuah perjalanan panjang atau pendek , Allah adalah pembuat skenarionya dan kitalah aktor dari semua yang telah di tetapkan Nya . Kita tidak pernah tahu akhir perjalanan hidup kita karena semua menjadi rahasia Nya , tugas kita hanya berikhtiar dan memilih sebaik baiknya jalan menuju syurga Nya yang seluas langit dan bumi . Setiap jalan yang kita pilih ada resikonya dan kita hari ini adalah karena pilihan kita yang kemarin. Jangan takut mengarungi jalan yang menanjak karena bisa jadi ada taman yang indah dibawahnya dan jangan terlena dengan perjalanan yang menurun karena sering sekali ada jurang yang sangat dalam di ujungnya. Lebih baik jatuh karena berjalan dan yang memalukan adalah jatuh karena takut berjalan. ▪️▪️▪️ Oleh : Ustadz Faisal Kunhi, MA ——————————————— Publikasi oleh https://t.me/media_umat
Показати все...

Media Umat Ahad 23 Juli 2023 ---------------------------------   MAKNA HIJRAH YANG SESUNGGUHNYA   ▓ ▓ ▓ ▓ ▓ Di dalam suatu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari Rasulullah menegaskan, ‘Orang yang berhijrah itu adalah orang yang meninggalkan apa saja yang dilarang oleh Allah. Dari hadits tersebut, makna hijrah senantiasa relevan di setiap zamannya, apalagi kalau dimaknai secara mendalam bahwasanya saat ini yang berlaku di tengah-tengah masyarakat adalah sebuah sistem yang justru membiarkan apa-apa yang dilarang oleh Allah.   Untuk saat ini zaman sudah sangat jauh dari yang Allah harapkan. Hijrah yang meninggalkan sesuatu yang dilarang Allah menuju pelaksanaan semua yang diperintahkan Allah secara kaffah itu berlaku di setiap zaman. Ketika bertemu paradigma tersebut, maka kaum Muslim akan tahu tentang meneladani hijrahnya Rasulullah SAW dan para shahabat dari Makkah ke Madinah.   Begitu Rasulullah hijrah ke Madinah waktu itu maka begitu Rasulullah tiba di Madinah itu, maka saat itu juga Rasulullah memberlakukan Islam itu secara kaffah, secara sempurna, tentu saja sesuai pada masing-masing poin ajarannya. Kaum Muslim akan tahu ketika Rasulullah SAW menjadi kepala negara. Bagaimana Rasulullah membangun masjid sebagai pusat peradaban, Bagaimana kemudian Rasulullah menyiapkan kaum Muslim untuk bersiap menghadapi musuh-musuhnya hingga secara fisik, Bagaimana Rasulullah mengurus rakyat, Bagaimana Rasulullah mengurus kesehatan dengan menugaskan para dokter, Bagaimana Rasulullah apa mengatasi paceklik.   Sedangkan ketika kaum Muslim belum memiliki institusi, maka yang terjadi berbagi persoalan-persoalan yang ada saat ini mulai bertumpuk-tumpuk. Karena kendali negara ini yang memerintah dan melarang, memerintah, pelaksanaan sesuatu, dan melarang untuk tidak melakukan sesuatu itu, kendalinya tidak di tangan kaum Muslim.  Sudah begitu saat ini lebih parah lagi bukan hanya pengendalinya itu bukan di tangan kaum Muslim, tetapi sistem yang diterapkan itu pun bukanlah sistem yang betul-betul Islami.   Ibarat seperti halnya kalah dua set yakni sistemnya dan dari sisi pelakunya. Kita lihat apa ya sebetulnya tiap 1 Muharram itu semangat kaum Muslim itu ada, tetapi hijrahnya belum totalitas hijrahnya, seolah-olah hanya hijrah dari sisi pelaku, ya dari sisi pelaku. Sedangkan dari sistem belum disentuh sama sekali. Setiap pemilu yang diadakan lima tahun sekali hanya berganti wajah dari pelakunya atau berganti wajah dari rezimnya. Selama sistemnya juga tidak diubah, maka yang terjadi adalah pengulangan-pengulangan ketidakberdayaan kaum Muslim, pengulangan ke tertindasan kaum Muslim.   Mari kaum Muslim untuk berhijrah secara totalitas dalam dua ranah. Sistemnya maupun ranah pelaku-pelakunya harus betul-betul kita garap bersama,   ▓ ▓ ▓ ▓ ▓   Kiai Abu Inas I  Tabayyun Center   --------------------------------- Publikasi oleh http://t.me/media_umat
Показати все...
Media Umat

Media Dakwah Aspirasi Umat

Media Umat Ahad 23 Juli 2023 ---------------------------------   MAKNA HIJRAH YANG SESUNGGUHNYA   ▓ ▓ ▓ ▓ ▓ Di dalam suatu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari Rasulullah menegaskan, ‘Orang yang berhijrah itu adalah orang yang meninggalkan apa saja yang dilarang oleh Allah. Dari hadits tersebut, makna hijrah senantiasa relevan di setiap zamannya, apalagi kalau dimaknai secara mendalam bahwasanya saat ini yang berlaku di tengah-tengah masyarakat adalah sebuah sistem yang justru membiarkan apa-apa yang dilarang oleh Allah.   Untuk saat ini zaman sudah sangat jauh dari yang Allah harapkan. Hijrah yang meninggalkan sesuatu yang dilarang Allah menuju pelaksanaan semua yang diperintahkan Allah secara kaffah itu berlaku di setiap zaman. Ketika bertemu paradigma tersebut, maka kaum Muslim akan tahu tentang meneladani hijrahnya Rasulullah SAW dan para shahabat dari Makkah ke Madinah.   Begitu Rasulullah hijrah ke Madinah waktu itu maka begitu Rasulullah tiba di Madinah itu, maka saat itu juga Rasulullah memberlakukan Islam itu secara kaffah, secara sempurna, tentu saja sesuai pada masing-masing poin ajarannya. Kaum Muslim akan tahu ketika Rasulullah SAW menjadi kepala negara. Bagaimana Rasulullah membangun masjid sebagai pusat peradaban, Bagaimana kemudian Rasulullah menyiapkan kaum Muslim untuk bersiap menghadapi musuh-musuhnya hingga secara fisik, Bagaimana Rasulullah mengurus rakyat, Bagaimana Rasulullah mengurus kesehatan dengan menugaskan para dokter, Bagaimana Rasulullah apa mengatasi paceklik.   Sedangkan ketika kaum Muslim belum memiliki institusi, maka yang terjadi berbagi persoalan-persoalan yang ada saat ini mulai bertumpuk-tumpuk. Karena kendali negara ini yang memerintah dan melarang, memerintah, pelaksanaan sesuatu, dan melarang untuk tidak melakukan sesuatu itu, kendalinya tidak di tangan kaum Muslim.  Sudah begitu saat ini lebih parah lagi bukan hanya pengendalinya itu bukan di tangan kaum Muslim, tetapi sistem yang diterapkan itu pun bukanlah sistem yang betul-betul Islami.   Ibarat seperti halnya kalah dua set yakni sistemnya dan dari sisi pelakunya. Kita lihat apa ya sebetulnya tiap 1 Muharram itu semangat kaum Muslim itu ada, tetapi hijrahnya belum totalitas hijrahnya, seolah-olah hanya hijrah dari sisi pelaku, ya dari sisi pelaku. Sedangkan dari sistem belum disentuh sama sekali. Setiap pemilu yang diadakan lima tahun sekali hanya berganti wajah dari pelakunya atau berganti wajah dari rezimnya. Selama sistemnya juga tidak diubah, maka yang terjadi adalah pengulangan-pengulangan ketidakberdayaan kaum Muslim, pengulangan ke tertindasan kaum Muslim.   Mari kaum Muslim untuk berhijrah secara totalitas dalam dua ranah. Sistemnya maupun ranah pelaku-pelakunya harus betul-betul kita garap bersama,   ▓ ▓ ▓ ▓ ▓   Kiai Abu Inas I  Tabayyun Center   --------------------------------- Publikasi oleh http://t.me/media_umatp
Показати все...

Фото недоступнеДивитись в Telegram
Media Umat Ahad 11 Juni 2023 ——————————————— ADIL ITU DEKAT KEPADA TAQWA ▪️▪️▪️ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَـَٔانُ قَوْمٍ عَلَىٰٓ أَلَّا تَعْدِلُوا۟ ۚ ٱعْدِلُوا۟ هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ _"Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa."_ (QS. Al Maidah: 8) Penjelasan: Artinya janganlah kebencian kalian terhadap suatu menjadikan kalian berlaku tidak adil kepada mereka. Berlakulah adil kepada semua orang, baik terhadap teman sendiri atau terhadap musuh. Dan oleh karena itu Dia berfirman, "Berlaku adillah karena itu lebih dekat kepada taqwa. Sebab berlaku adil itu lebih mendekatkan kalian kepada ketaqwaan daripada berlaku tidak adil." Firman-Nya, "Karena adil itu lebih dekat kepada taqwa", ayat ini menggunakan kata kerja yang memiliki makna lebih, dimana di sisi lain tidak ada perbandingannya, sama seperti yang terdapat dalam firman-Nya: أَصْحَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَئِذٍ خَيْرٌ مُسْتَقَرًّا وَأَحْسَنُ مَقِيلًا _"Penghuni-penghuni surga pada hari itu paling baik tempat tinggalnya dan paling indah tempat istirahatnya."_ (QS. Al Furqon: 24), demikian dijelaskan dalam tafsir "Ibnu Katsir". Buya Hamka menafsirkan tentang makna ayat, “Berlaku adillah, itulah yang akan mendekatkan dirimu kepada taqwa", dengan sebuah ungkapan yang indah, “Keadilan adalah pintu yang terdekat kepada taqwa, sedang rasa benci adalah membawa jauh dari Allah. Apabila kamu telah dapat menegakkan keadilan, jiwamu sendiri akan merasai kemenangan yang tiada taranya dan akan membawa martabatmu naik di sisi manusia dan di sisi Allah. Lawan adil adalah zhalim dan zhalim adalah salah satu dari puncak maksiat kepada Allah. Maksiat akan menyebabkan jiwa merumuk dan merana." Sayyiq Qutub berkata, "Tidak ada aqidah atau sistem di muka bumi ini yang bisa menjamin keadilan mutlak bagi musuh-musuh yang dibenci, sebagaimana jaminan keadilan yang diberikan oleh agama ini kepada mereka; ketika agama ini menyeru orang-orang beriman agar menegakkan kebenaran karena Allah dalam perkara ini dan berinteraksi dengannya seraya melepaskan." Inilah keadilan yang dibangun oleh Islam, yaitu keadilan yang berdiri diatas nilai-nilai yang benar bukan berdasarkan suka atau tidak suka, sebab jika keadilan sudah sudah berasaskan suka dan tidak, maka ketika itu hukum akan menjadi alat untuk menindas orang-orang yang susah dan tidak punya uang, ia seperti pisau, tajam ke bawah dan tumpul ke atas; lihatlah bagaimana tegasnya Rasulullah Saw berkata, "Andai Fatimah binti Muhammad mencuri, pasti akan ku potong tangannya." Keadilan itu tajam dan berat untuk ditegakkan namun ia tidak pernah memenggal orang-orang yang tidak bersalah, maka tegakkanlah keadilan walau langit akan runtuh. Keadilan bukan hanya perlu dijalankan tetapi ia perlu ditampakkan agar terlihat di jalan, sehingga mereka yang melakukannya merasa bangga dan mereka yang melakukan kezhaliman perlahan akan tersingkir. Keadilan harus dijalankan dengan kebijaksanaan karena keduanya seperti dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Keadilan bukan hanya huruf yang tertulis dalam undang-undang, tetapi ia harus diterpatri dalam hati seorang hakim kemudian diterjemahkan dalam putusan-putusannya. Ketahuilah tidak ada keadilan kecuali dalam kebenaran dan tidak ada kebenaran kecuali dalam keadilan. "Adil ialah menimbang yang sama berat, menyalahkan yang salah dan membenarkan yang benar, mengembalikan hak yang empunya dan jangan berlaku zalim di atasnya. Berani menegakkan keadilan, walau mengenai diri sendiri, adalah puncak segala keberanian." - Buya Hamka ▪️▪️▪️ Oleh : Ustadz Faisal Kunhi, MA ——————————————— Dipublikasikan oleh https://t.me/media_umat
Показати все...
Media Umat

Media Dakwah Aspirasi Umat

Оберіть інший тариф

На вашому тарифі доступна аналітика тільки для 5 каналів. Щоб отримати більше — оберіть інший тариф.