دروس العربية للنساء-NAHWU

﷽ ┏🍃🌸🍃●●●━━━━━┓ *P E R T E M U A N 4 9* ┗━━━━━●●●🍃🌸🍃┛ *BAG 2 BAB NA'AT* 💡P ada pertemuan yang telah lalu kita membahas tentang hukum na'at secara umum baik na'at haqiqy ataupun na'at sababy. Bahwa hukum na'at mengikuti i'robnya, nakiroh dan ma'rifahnya. 👉 Pada pertemuan ini kita akan membuat ringkasan hukum masing-masing na'at secara khusus. 1⃣ *Na'at haqiqy* *Hukumnya :* mengikuti man'utnya empat dari sepuluh : 👉 *1.Mengikuti man'utnya pada :* ✅ Mufrod ✅ Mutsanna ✅ Jamak. 👉 *2. Mengikuti man'utnya pada :* ✅ I'robnya (rofa', nashob, dan khofednya). 👉 *3. Mengikuti man'utnya pada :* ✅ Mudzakkar ✅ Muannatsnya. 👉 *4. Mengikuti man'utnya pada :* ✅ Ma'rifah ✅ Nakiroh. 2⃣ *Na'at sababy* Hukumnya : mengikuti man'utnya dua dari lima. 👉 *1. Mengikuti man'utnya pada :* ✅ I'robnya (rofa', nashob' khofednya) 👉 *2. Mengikuti man'utnya pada :* ✅ Ma'rifah ✅ Nakiroh. 📍 Sedangkan na'at sababy berapapun jumlah yang disifati, dia tetap berbentuk mufrod selamanya. Misal : ١. رَأَيتُ الوَلَدَينِ القَائمَ أَبُوهما _Saya melihat dua anak yang yang berdiri bapaknya._ ٢. رَأَيتُ الأولادَ القَائمَ أَبُوهم _Saya melihat anak-anak yang berdiri bapaknya (mereka)._ ٣. رَأَيتُ البَنَاتِ القَائِمَ أَبُوهنَّ _Saya melihat anak-anak (P) yang berdiri bapaknya (mereka)._ ٤. مَرَرْتُ بِرَجُلَينِ قائمٍ أبُوهُما _Saya melewati dua laki-laki yang berdiri bapaknya._ ٥. مررتُ بِرجالٍ قائمٍ آباؤُهُمْ _Saya melewati para laki-laki yang berdiri bapak-bapaknya (mereka)._ 📡📡📡 Dibawah ini contoh-contoh i'rob na'at dalam sebuah kalimat. ١. قَامَ زَيْدٌ العَاقِلُ _Zaid yang berakal telah berdiri|_ _Telah berdiri Zaid yang berakal._ قَامَ : فِعْلٌ مَاضٍ مَبْنِيٌّ على الفَتْحِ لَا مَحَلَّ لَهُ مِنَ الإِِعْرَابِ، زَيْدٌ : فَاعِلٌ مَرْفُوْعُ بِالفِعْلِ ، وَ عَلَامَةُ رَفْعِهِ الضَّمَّةُ الظَّاهِرَةُ في آخِرِه، العَاقِلُ : نَعْتٌ لِزَيْدٍ ، و نَعْتُ المَرْفُوْعِ مَرْفُوعٌ ، و عَلَامَةُ رَفْعِهِ الضَّمَّةُ الظَّاهرةُ. ٢. رَأَيتُ زَيْدًا العَاقِلَ _Saya melihat Zaid yang berakal._ رَأَيتُ : فِعْلٌ و فَاعِلٍ/ فعل ماضٍ ، و التّاءُ ضَمِيْرُ المُتَكَلِّمُ فَاعِلٌ ، مَبْنِيٌّ على الضَّمِّ فِي مَحَلِّ رَفْعٍ زَيْدًا : مَفْعُوْلٌ بِهِ مَنْصُوبٌ، و عَلَامَةُ نَصْبِهِ الفَتْحَةُ الظَّاهِرَةُ، العَاقِلَ : نَعْتٌ لِزَيْدٍ ، و نعت المنصوب منصوب ، و عَلَامَةُ نَصْبِهِ الفَتْحَةُ الظَّاهِرَةُ. ٣. مَرَرْتُ بِزَيْدٍ العَاقِلِ. _Saya melewati Zaid yang berakal._ مَرَرْتُ : فِعْلٌ و فَاعِلٍ / مَرَرْتُ : فعل ماضٍ ، و التّاءُ ضَمِيْرُ المُتَكَلِّمُ فَاعِلٌ ، مَبْنِيٌّ على الضَّمِّ فِي مَحَلِّ رَفْعٍ بِزَيْدٍ : جَارٌ و مَجْرُورٌ مُتَعَلِّقٌ بِ ( مَرَّ ) العَاقِلِ : نَعْتٌ لِزَيْدٍ ، و نَعْتُ المَجْرُورِ مَجْرُورٌ، و عَلَامَةُ جَرِّهِ الكَسْرَةُ الظَّاهِرَةُ في آخِرِهِ. ٤. هذا رجلٌ صَالحٌ _Ini adalah seorang laki-laki yang sholih_ هذا : اسم الإشارة مبنيٌّ على السكون في محل رفع مبتدأ، رجل : خبرٌ مرفوعٌ بالإبتداء و علامة رفعه الضّمّة الظّاهرة في آخره، صالحٌ : نعتٌ لرجلٍ، و نعت المرفوع مرفوع، وعلامة رفعه الضّمّة الظّاهرة في آخره. ٥. رَأَيتُ الوَلَدَينِ القَائمَ أَبُوهما _Saya melihat dua anak yang berdiri bapaknya._ رأيت : فعلٌ و فاعلُ الولدين : مفعولٌ به منصوبٌ و علامةُ نصبِهِ الفتحةُ الظّاهرةُ على آخره، القائمَ : نعتٌ ل (الولدين) منصوبٌ و علامةُ نصبه الفتحةُ الظّاهرةُ على آخره، أبو : فاعل للقائم، مرفوعٌ بالواو نيابةً عن الضمّة لأنّهُ من الأسماء الخمسة وهو مضاف إلى الهاء الّتي هي ضميرٌ عائدٌ إلى الولدين. (الهاء : مضاف إليه) Abu adalah failnya al qooim, marfu tanda rofa'nya al wawu pengganti dari dhommah karena dia termasuk asmaul khomsah dan dia mudhaf kepada dhomir ha' yang dhomir tersebut kembali kepada al waladaini. ٦. مررتُ بزَيدٍ هذا _Saya melewati Zaid yang ini._ مررت : فعل و فاعل بزيد : جار و مجرور متعلق بالفعل هذا : اسمٌ إشارةٌ مبنيّ على السكون في محل جرّ صفة ل (زيد). *صفة : نعت* ٧. مررتُ بزَيدٍ الذي قام Saya melewati Zaid yang (dia) berdiri. مررتُ : فعل و فاعل بزَيدٍ : جار و مجرور متعلق بالفعل الذي : اسم موصول مبنيّ في محل جرّ صفة ل (زيد) قام : فعل ماض مبنيّ على الفتح، و فاعله ضمير مستتر فيه جوازا تقديره هو ،

والجملة من الفعل و الفاعل صلةُ الموصول، و العائد هو ضمير المستتر (هو) *الجملة صلة الموصول لا محلَّ له من الإعراب* (Kalimat shilatul maushul, tidak memiliki kedudukan didalam i'rob)… *Sumber :* At tuhfah As saniyah ( Syarah Ajurumiyah) _By Muhammad muhyidin Abdul Hamid_. Ad durrotul bahiyah (syarah mutammimah jurumiyyah) _Syaikh Ahmad Tsabit al wushoby_. __🖊️ Bersambung insyaallah. 🍃🌷🍃🌷🌸🌷🍃🌷🍃 •┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈• Sabtu, 02 September 2023 M ‎[١٦ صفر ١٤٤٥ ھ] •┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈• زادنا الله علما و فهما بارك الله فينا و فيكن 🌷 ‎ 📚 *دروس العربية للنساء - النحو* 📚

﷽ ┏🍃🌸🍃●●●━━━━━┓ *P E R T E M U A N 4 8* ┗━━━━━●●●🍃🌸🍃┛ *بَابُ النَّعْتِ* *النَّعْتُ : تَابِعٌ لِلْمَنْعُوتِ في رَفْعِهِ وَ نَصْبِهِ وَ خَفْضِهِ، وَ تَعْرِيفِهِ و تَنْكِيرِهِ؛ نَحْوُ : قَامَ زَيْدٌ العَاقِلُ ، و رَأَيتُ زَيْدًا العَاقِلَ ، و مَرَرْتُ بِزَيْدٍ العَاقِلِ.* _________ *Bab Na'at ( Sifat )* 📝nNa'at mengikuti yang disifati didalam rafa'nya, nashobnya dan khofednya, dan mengikuti didalam ma'rifah dan nakirohnya, contoh : ▪️ قَامَ زَيْدٌ العَاقِلُ _(Zaid yang berakal telah berdiri/ telah berdiri Zaid yang berakal)_ ▪️ ورَأَيتُ زَيْدًا العَاقِلَ _(Saya melihat Zaid yang berakal)_ ▪️ و مَرَرْتُ بِزَيْدٍ العَاقِلِ. _(Saya melewati Zaid yang berakal)_ ________ 🌷 *Penjelasan :* 💡 Naat secara *bahasa* adalah sifat 📝 Adapun secara *istilah* ahli nahwu Naat adalah *kata (sifat) yang berbentuk pecahan (musytaq) atau di takwil menjadi bentuk pecahan untuk menjelaskan lafadz yang diikuti (disifati).* ✒ Yang dimaksud *pecahan (musytaq)* adalah : ✅ *Isim yang diambil dari lafadz fi'il atau mashdar.* Seperti : ➖ Isim fail : عَالِمٌ (orang yang berilmu) ➖ Isim maf'ul : مَكْتُوبٌ (yang ditulis) ➖ Sifat musyabahah : حَسَن ( bagus) ➖ Isim tafdhil : أَعْلَمَ ( lebih mengetahui) ✒ Yang dimaksud *ditakwil menjadi pecahan ( musytaq)* adalah seperti : ➖ Isim isyarah ( هذا ), contoh : ▪️ مَرَرْتُ بزيدٍ هذا _(Saya melewati Zaid yang ini)_ ➖ Isim maushul( الَّذي ) Contoh : ▪️ مررتُ بزيدٍ الَّذي قَامَ _(Saya melewati Zaid yang <dia> berdiri)_ ➖ Dzu (ذو) yang artinya shohib / صاحب ( kepemilikan). Contoh : ▪️ مررت برجل ذِي ماَلٍ _(Saya melewati laki-laki yang berharta)._ 📝 *Na'at ada 2 Macam :* 1️⃣🌷. *Naat Hakiki* yaitu Na'at tersebut merofakan dhomir mustatir yang kembali ke man'ut (yang disifati). Contoh : ▪️ جَاءَ محمدٌ العَاقِلُ 📍 *Perhatikan :* ✅ Kata العاقل adalah Na'at /sifatnya Muhammad, ✅ Kata العاقل beramal amalan fi'il (karena isim fa'il) yaitu merofakan faa'il, fa'ilnya العاقل adalah dhomir mustatir takdir nya هو kembali ke Muhammad. 2️⃣🌷. *Na'at sababi* yaitu Naat merofa'kan isim dhohir bersambung dengan dhomir yang kembali ke man'ut (yang disifati). Contoh: ▪️ جاءَ محمدٌ الفاضلُ أبُوهُ 📍 Penjelasannya sama Hanya الفاضل fa'ilnya berupa isim dhohir yaitu أبوه yang fa'ilnya tersebut yaitu أبوه bersambung dengan dhomir yaitu ه (hu) yang kembali Muhammad. _Insyaallah akan datang penjelasan irob nya_ 📝 *HUKUM NA'AT :* Naat mengikuti isim yang disifati dari sisi : ✅ I'rab ✅ Bentuk ma'rifah & nakiroh. 👉 _Artinya,_ 💡 Jika yang disifati *marfu'* maka naat juga *marfu'.* 💡 Jika yang disifati *manshub* na'at juga *mansub.* dst, 👉 Begitu juga : 💡 Jika yang disifati *ma'rifah* maka na'at *ma'rifah.* 💡 Jika yang disifati *nakiroh* na'at juga *nakiroh.* _Insyaallah akan datang contoh2 nya._ 📝 *FAEDAH :* ✅ Jika na'at (sifat) tersebut mensifati isim yang ma'rifah maka kalimat tersebut artinya *TAUDZIH / توضيح (MENJELASKAN).* ✅ Jika Na'at (sifat) mensifati isim yang nakiroh maka kalimat tersebut maknanya *TAKHSIS / تخصيص (PENGHUSUSAN).* _Insyaallah akan datang contoh2 nya_ *Sumber :* ▪️ At tuhfah As saniyah (Syarah Ajurumiyah) _By Muhammad muhyidin Abdul Hamid_. ▪️ Ad durrotul bahiyah (Syarah mutammimah jurumiyyah) _Syaikh Ahmad Tsabit al wushoby_. ______🖊️ Bersambung insyaallah. 🍃🌷🍃🌷🌸🌷🍃🌷🍃 •┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈• Sabtu, 26 Agustus 2023 M ‎[٩ صفر ١٤٤٥ ھ] •┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈• زادنا الله علما و فهما بارك الله فينا و فيكن 🌷 ‎ 📚 *دروس العربية للنساء - النحو* 📚

﷽ ┏🍃🌸🍃●●●━━━━━┓ *P E R T E M U A N 4 4* ┗━━━━━●●●🍃🌸🍃┛ _Insyallah kita lanjutkan bab nawasikh yang ketiga_ وَأَمَّا ظَنَنْتُ وَأَخَوَاتُهَا فَإِنَّهَا تَنْصِبُ الْمُبْتَدَأَ وَالْخَبَرَ عَلَى أَنَّهُمَا مَفْعُولَانِ لَهَا، وَهِيَ: ظَنَنْتُ، وَحَسِبْتُ، وَخِلْتُ، وَزَعَمْتُ، وَرَأَيْتُ، وَعَلِمْتُ، وَوَجَدْتُ، وَاتَّخَذْتُ، وَجَعَلْتُ، وَسَمِعْتُ؛ تَقُولُ: ظَنَنْتُ زَيْدًا قَائِمًا، وَخِلْتُ عَمْرًا شَاخِصًا، وَمَا أَشْبَهَ ذَلِكَ. ____ 📝 Dan adapun ظننتُ dan saudara-saudaranya, maka ia menashobkan mubtada' dan khobar, dan menjadikan keduanya sebagai maf'ul bihnya (obyek). Dan ظَنَّ serta saudara-saudaranya yaitu : ✅ ظَنَنْتُ ✅ حَسِبْتُ ✅ خِلْتُ ✅ زَعَمْتُ ✅ رَأَيْتُ ✅ عَلِمْتُ ✅ وَجَدْتُ ✅ اتَّخَذْتُ، ✅ جَعَلْتُ ✅ سَمِعْتُ 🌷 Engkau katakan : *ظَنَنْتُ زَيْدًا قَائِمًا* _(Saya mengira Zaid berdiri)_ *خِلْتُ عَمْرًا شَاخِصًا* _(Saya mengira Amr orang bepergian )._ Dan yang semisal dengan itu. __ 💡 *Keterangan:* Pada pembahasan tentang penghapus hukum mubtada dan khobar yang ketiga ini yaitu ظَنّ dan saudara-saudaranya adalah *fi'il* . Setelah sempurna failnya maka ia dan saudara-saudaranya *me-nashobkan- mubtada dan khobar sekaligus, sebagai maf'ulnya.* 👉 Makna ظنّ dan saudara - saudaranya diantaranya : 1⃣ *Fi'il yang mengandung tarjih / kemungkinan besar terjadinya khobar,* yaitu : 1️⃣ ظَنَنْتُ 2️⃣ حَسِبْتُ 3️⃣ خِلْتُ 4️⃣ زَعَمْتُ (Saya menganggap/ mengira atau menduga). 2⃣ *Fi'il yang mengandung makna yakin dan benar-benar terjadinya khobar,* yaitu : 1️⃣ رَأَيْتُ _(Saya melihat, menilai)_ 2️⃣ عَلِمْتُ _(Saya mengetahui)_ 3️⃣ وَجَدْتُ _(Saya dapati)._ 3⃣ *Fi'il yang mengandung makna perubahan dan peralihan,* yaitu : 1️⃣ ِاتَّخَذْتُ _(Saya jadikan)_ 2️⃣ جَعَلْتُ _(Saya membuat / menjadikan )_ 4⃣ *Fi'il yang mengandung makna mendengar,* yaitu : 1️⃣ سَمِعْتُ _(Saya mendengar)_ 💡 *Keterangan :* Makna-makna diatas hanya sebagai contoh, karena terkadang bisa bermakna lain. 📍 Berikut contoh - contoh kalimat yang di masuki ظنّ dan saudara - saudaranya: ✅ المالُ نَافِعٌ _Harta tersebut bermanfaat_ المال : مبتدأ مرفوع بالابتداء وعلامة رفعه الضمة الظاهرة على آخره. نافع : خبر المبتدأ مرفوع بالمبتدأ و علامة رفعه الضمة الظاهرة على آخره. Kemudian kita masukkan salah satu saudaranya dzonna yaitu حسب حَسِبْتُ المالَ نَافِعًا _Saya kira harta tersebut bermanfaat_ حسب : فعل ماض مبني على فتح مقدّر منع من ظهوره اشتغال المحل بالسكون العارض لدفع كراهة التوالي أربع متحركات. والتاء : ضمير متصل مبني على الضم في محل رفع فاعل «حسب». و(المال) : مفعول أول لـ«حسب»منصوب به ، و علامة نصبه الفتحة الظاهرة على آخره. و (نافعا) : مفعول ثانٍ لـ«حسب» منصوب به و علامة نصبه الفتحة الظاهرة على آخره. ✅ كتابُكَ جديدٌ _(Kitabmu baru)_ Kita masukkan ظنّ ظَنَنْتُ كِتَابَكَ جديدًا _(Saya kira kitabmu baru)_ I'robnya sama dengan diatas, bedanya disini mubtada' diidhofahkan pada dhomir. ✅ محمدٌ صديقُكَ (Muhammad adalah temanmu) Kita masukkan زعم زعمتُ محمّدًا صديقَك _(Saya kira Muhammad temanmu)_ *Sumber :* At tuhfah As saniyah ( Syarah Ajurumiyah) _By Muhammad muhyidin Abdul Hamid_. 🍃🌷🍃🌷🌸🌷🍃🌷🍃 •┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈• Sabtu, 22 Juli 2023 ‎[٤ المحرم ١٤٤٤ ھ] •┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈• زادنا الله علما و فهما بارك الله فينا و فيكن 🌷 ‎ 📚 *دروس العربية للنساء - النحو* 📚

﷽ ┏🍃🌸🍃●●●━━━━━┓ *P E R T E M U A N 4 4* ┗━━━━━●●●🍃🌸🍃┛ _Insyallah kita lanjutkan bab nawasikh yang ketiga_ وَأَمَّا ظَنَنْتُ وَأَخَوَاتُهَا فَإِنَّهَا تَنْصِبُ الْمُبْتَدَأَ وَالْخَبَرَ عَلَى أَنَّهُمَا مَفْعُولَانِ لَهَا، وَهِيَ: ظَنَنْتُ، وَحَسِبْتُ، وَخِلْتُ، وَزَعَمْتُ، وَرَأَيْتُ، وَعَلِمْتُ، وَوَجَدْتُ، وَاتَّخَذْتُ، وَجَعَلْتُ، وَسَمِعْتُ؛ تَقُولُ: ظَنَنْتُ زَيْدًا قَائِمًا، وَخِلْتُ عَمْرًا شَاخِصًا، وَمَا أَشْبَهَ ذَلِكَ. ____ 📝 Dan adapun ظننتُ dan saudara-saudaranya, maka ia menashobkan mubtada' dan khobar, dan menjadikan keduanya sebagai maf'ul bihnya (obyek). Dan ظَنَّ serta saudara-saudaranya yaitu : ✅ ظَنَنْتُ ✅ حَسِبْتُ ✅ خِلْتُ ✅ زَعَمْتُ ✅ رَأَيْتُ ✅ عَلِمْتُ ✅ وَجَدْتُ ✅ اتَّخَذْتُ، ✅ جَعَلْتُ ✅ سَمِعْتُ 🌷 Engkau katakan : *ظَنَنْتُ زَيْدًا قَائِمًا* _(Saya mengira Zaid berdiri)_ *خِلْتُ عَمْرًا شَاخِصًا* _(Saya mengira Amr orang bepergian )._ Dan yang semisal dengan itu. __ 💡 *Keterangan:* Pada pembahasan tentang penghapus hukum mubtada dan khobar yang ketiga ini yaitu ظَنّ dan saudara-saudaranya adalah *fi'il* . Setelah sempurna failnya maka ia dan saudara-saudaranya *me-nashobkan- mubtada dan khobar sekaligus, sebagai maf'ulnya.* 👉 Makna ظنّ dan saudara - saudaranya diantaranya : 1⃣ *Fi'il yang mengandung tarjih / kemungkinan besar terjadinya khobar,* yaitu : 1️⃣ ظَنَنْتُ 2️⃣ حَسِبْتُ 3️⃣ خِلْتُ 4️⃣ زَعَمْتُ (Saya menganggap/ mengira atau menduga). 2⃣ *Fi'il yang mengandung makna yakin dan benar-benar terjadinya khobar,* yaitu : 1️⃣ رَأَيْتُ _(Saya melihat, menilai)_ 2️⃣ عَلِمْتُ _(Saya mengetahui)_ 3️⃣ وَجَدْتُ _(Saya dapati)._ 3⃣ *Fi'il yang mengandung makna perubahan dan peralihan,* yaitu : 1️⃣ ِاتَّخَذْتُ _(Saya jadikan)_ 2️⃣ جَعَلْتُ _(Saya membuat / menjadikan )_ 4⃣ *Fi'il yang mengandung makna mendengar,* yaitu : 1️⃣ سَمِعْتُ _(Saya mendengar)_ 💡 *Keterangan :* Makna-makna diatas hanya sebagai contoh, karena terkadang bisa bermakna lain. 📍 Berikut contoh - contoh kalimat yang di masuki ظنّ dan saudara - saudaranya: ✅ المالُ نَافِعٌ _Harta tersebut bermanfaat_ المال : مبتدأ مرفوع بالابتداء وعلامة رفعه الضمة الظاهرة على آخره. نافع : خبر المبتدأ مرفوع بالمبتدأ و علامة رفعه الضمة الظاهرة على آخره. Kemudian kita masukkan salah satu saudaranya dzonna yaitu حسب حَسِبْتُ المالَ نَافِعًا _Saya kira harta tersebut bermanfaat_ حسب : فعل ماض مبني على فتح مقدّر منع من ظهوره اشتغال المحل بالسكون العارض لدفع كراهة التوالي أربع متحركات. والتاء : ضمير متصل مبني على الضم في محل رفع فاعل «حسب». و(المال) : مفعول أول لـ«حسب»منصوب به ، و علامة نصبه الفتحة الظاهرة على آخره. و (نافعا) : مفعول ثانٍ لـ«حسب» منصوب به و علامة نصبه الفتحة الظاهرة على آخره. ✅ كتابُكَ جديدٌ _(Kitabmu baru)_ Kita masukkan ظنّ ظَنَنْتُ كِتَابَكَ جديدًا _(Saya kira kitabmu baru)_ I'robnya sama dengan diatas, bedanya disini mubtada' diidhofahkan pada dhomir. ✅ محمدٌ صديقُكَ (Muhammad adalah temanmu) Kita masukkan زعم زعمتُ محمّدًا صديقَك _(Saya kira Muhammad temanmu)_ *Sumber :* At tuhfah As saniyah ( Syarah Ajurumiyah) _By Muhammad muhyidin Abdul Hamid_. 🍃🌷🍃🌷🌸🌷🍃🌷🍃 •┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈• Sabtu, 22 Juli 2023 ‎[٤ المحرم ١٤٤٤ ھ] •┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈• زادنا الله علما و فهما بارك الله فينا و فيكن 🌷 ‎ 📚 *دروس العربية للنساء - النحو* 📚

﷽ ┏🍃🌸🍃●●●━━━━━┓ *P E R T E M U A N 4 3* ┗━━━━━●●●🍃🌸🍃┛ Masih melanjutkan = *بَابُ الْعَوَامِلِ الدَّاخِلَةِ عَلَى الْمُبْتَدَأِ وَالْخَبَرِ* وَأَمَّا إِنَّ وَأَخَوَاتُهَا فَإِنَّهَا تَنْصِبُ الِاسْمَ وَتَرْفَعُ الْخَبَرَ، وَهِيَ: إِنَّ، وَأَنَّ، وَلَـٰكِنَّ، وَكَأَنَّ، وَلَيْتَ، وَلَعَلَّ، تَقُولُ: إِنَّ زَيْدًا قَائِمٌ، وَلَيْتَ عَمْرًا شَاخِصٌ، وَمَعْنَى إِنَّ وَأَنَّ لِلتَّوْكِيدِ، وَلَكِنَّ لِلِاسْتِدْرَاكِ، وَكَأَنَّ لِلتَّشْبِيهِ، وَلَيْتَ لِلتَّمَنِّي، وَلَعَلَّ لِلتَّرَجِّي وَالتَّوَقُّعِ. _____ 📝 Dan adapun إنَّ dan saudara-saudaranya, ia menashobkan isim dan merofa'kan khobar. Saudara-saudaranya (إِنَّ) yaitu : إِنَّ، وَأَنَّ، وَلَـٰكِنَّ، وَكَأَنَّ، وَلَيْتَ، وَلَعَلَّ Engkau katakan: • إِِنَّ زَيْدًا قَائِمٌ _(Sesungguhnya Zaid berdiri)_ • لَيْتَ عَمْرًا شَاحِصٌ _(Seandainya Amr nampak)_ Dan yang semisalnya. ✅ Makna Inna (إِنَّ) dan Anna (أَنَّ) untuk *taukid (menguatkan/menegaskan).* ✅ Makna Lakinna (لَكِنَّ) = *istidrok (akan tetapi)* ✅ Makna Ka anna (كَأَنَّ) : *tasybih (penyerupaan).* ✅ Makna laita ( لَيْتَ) : *tamanni ( angan-angan).* ✅ Makna La'alla (لَعَلَّ) : *tarojji الترجي ( harapan)* dan *tawaqqu التوقع (perkara yang datangnya tidak di sukai).* ---------------------------------------- 💡 *Faedah :* 👉 Bagian kedua dari nawasikh ( penghapus) mubtada dan khobar adalah inna dan saudara-saudaranya. 📝 Inna dan saudara-saudaranya *semuanya adalah huruf,* berbeda dengan kaana dan saudara-saudaranya semuanya fi'il. ❗ Fungsi inna dan saudara-saudaranya *menashobkan mubtada* yang kemudian dinamakan isim-nya dan *merofa'kan khobar* yang kemudian dinamakan khobar-nya. ✅ Inna dan Anna : *Menegaskan penisbatan ( khobar bagi mubtada') dan menghilangkan keraguan.* Contoh : _Sesungguhnya Zaid adalah orang yang berilmu._ • إِنَّ زَيْدًا عَالِمٌ maka i'robnya : ✅ إِنَّ : حَرْفُ تَوْكِيْدٍ وَ نَصْبٍ، يَنْصِبُ الاسمَ وَ يَرْفَعُ الخَبَرَ. ✅ زيدًا : اسمُ « إِنَّ » مَنْصُوْبٌ بِها، و علامةُ نصبهِ الفتحةُ الظاهرة. ✅ عالمٌ : خبرُ «إنَّ» مرفوعٌ بها، و علامة رفعه الضمة الظاهرة. 👉 Berikut Inna yang masuk pada isim dhomir contoh : • إِنَّ + هُوَ ---» *إِنَّهُ* • إِنَّ + هُمَا ---» *إِنَّهُمَا* • إِنَّ + هُمْ ----» *إِنَّهُمْ* • إِنَّ + هِيَ ----» *إِنَّهَا* • إِنَّ + هُمَا ----» *إِنَّهُمَا* • إِنَّ + هُنَّ ----» *إِنَّهُنَّ* • إِنَّ + أَنْتَ ---» *إِنَّكَ* • إِنَّ + أَنْتُمَا ---» *إِنَّكُمَا* • إِنَّ + أَنْتُمْ ---» *إِنَّكُمْ* • إِنَّ + أَنْتِ ----» *إِنَّكِ* • إِنَّ + أَنْتُمَا ---» *إِنَّكُمَا* • إِنَّ + أَنْتُنَّ ----» *إِنَّكُنَّ* • إِنَّ + أَنَا -----» *إِنِّي / إِنَّنِي* • إِنَّ + نَحْنُ ----» *إِنَّنَا / إِنَّا* 👉 Berikut contoh penggunaan dalam kalimat • أنا طَبيبٌ _Saya seorang dokter._ Kita masukkan inna ----> إِنَّنِي طَبيبٌ / إنِّي طبيبٌ _Sesungguhnya saya seorang dokter._ I'robnya : ✅ إنّ : حرف توكيد و نصب ✅ الياء : اسمُهَا ضمير متصل مبني على السكون في محل نصب ✅ طبيبٌ : خبرُها مرفوع بها وعلامة رفعه الضمة الظاهرة على آخره 👉 Inna masuk kepada mubtada' dan khobar, mubtada'nya berupa isim isyaroh إِنَّ هٰذَا طَبيبٌ _Sesungguhnya ini adalah seorang dokter._ I'robnya : ✅ إِنَّ : حرف توكيد و نصب ✅ هذا : اسمها اسم الإشارة مبني على السكون في محل نصب ✅ طَبيبٌ : خبرُها مرفوع وعلامة رفعه الضمة الظاهرة على آخره Bersambung insyaallah ____🖊️ *Sumber* 1. Tuhfatussaniyyah syarah ajurumiyyah. _By Muhyiddin Abdul Hamid_ 2. Durrotul bahiyah 'ala Mutammimah al ajurumiyyah. _By Ahmad Tsabit al wushobi._ 3. Durussulughoh Al arobiyyah lighoirinaatiqiina biha. Part 2. _By. Dr Abdurrahim_ 🍃🌷🍃🌷🌸🌷🍃🌷🍃 •┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈• Sabtu, 15 Juli 2023 ‎[٢٦ ذو الحجة ١٤٤٤ ھ] •┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈• زادنا الله علما و فهما بارك الله فينا و فيكن 🌷 ‎ 📚 *دروس العربية للنساء - النحو* 📚