cookie

Ми використовуємо файли cookie для покращення вашого досвіду перегляду. Натиснувши «Прийняти все», ви погоджуєтеся на використання файлів cookie.

avatar

Solusi Muslimah Sehat & Produktif

Bismillah. CHANNEL KHUSUS MUSLIMAH! Channelnya Muslimah Pejuang Sehat & Produktif Dari Pariaman, Sumatera Barat untuk Muslimah 🇮🇩 Solusimuslimah.com CP💐: wa.me/6285763616277

Більше
Індонезія50 478Мова не вказанаКатегорія не вказана
Рекламні дописи
558
Підписники
Немає даних24 години
Немає даних7 днів
Немає даних30 днів

Триває завантаження даних...

Приріст підписників

Триває завантаження даних...

Bismillah. InsyaAllah untuk selanjutnya channel ini akan berisi tips sehat dan produktif bersama Solusi Muslimah. Bagi Sahabat yang ingin mengambil inspirasi dari pengalaman saya tempo lalu, ceritanya kita pindahkan ke channel privat. Jika ingin membacanya, mohon maaf ada ketentuan yang harus dipenuhi: 1. Hanya diperuntukkan untuk Muslimah yang ingin mendapatkan inspirasi sehat dari sebuah cerita nyata. 2. Tidak diperkenankan untuk share kepada siapapun, jika ingin share cukup dengan mencantumkan link t.me/solusimuslimah saja. Jika memenuhi kriteria di atas, dan sekali lagi untuk mengambil inspirasi, diperkenankan untuk klik di sini
Показати все...
Solusi Muslimah Sehat & Produktif

Bismillah. CHANNEL PRIVAT KHUSUS MUSLIMAH! Akses ke sini di t.me/solusimuslimah Channelnya Muslimah Pejuang Sehat & Produktif Dari Pariaman, Sumatera Barat untuk Muslimah 🇮🇩 Solusimuslimah.com CP💐: wa.me/6285763616277

Saya tidak tahu apakah saya pingsan atau terlelap. Ketika saya membuka mata, tahu-tahu tandu yang membawa tubuh saya diangkat dan dimasukkan ke dalam mobil. Saya bahkan tidak tahu mobil itu seperti apa rupanya. Yang jelas, mobil itu sangat sempit dan bergerak sangat cepat membawa saya ke kamar inap. Dan saya pun tidak ingat persis, tiba-tiba saja saya sudah berada di di sebuah ruangan bernama Madinah. Posisi kamar saya persis di ujung, yang sepertinya kamar saya adalah kamar urut pertama di ruangan itu. Antara kamar pasien satu dan lainnya dibatasi oleh dinding kamar dan ditutupi dengan rapat oleh tirai berwarna hijau. Sesampai di sana, saya kembali tidak sadar apa yang terjadi. Entah pingsan atau terlelap, saya tidak tahu pasti. Dalam kondisi tidak sadar penuh, ketika saya membuka mata, ternyata matahari sudah tenggelam. Langit pun menjadi kelam dan saat itu saya terkejut oleh derap langkah perawat yang begitu cepat membawa kasur saya menyusuri koridor RS. Saya merasakan banyak orang tengah memperhatikan saya. Ah iya, mungkin mereka melihat saya berpakaian serba hitam plus cadar yang masih lengkap menutup tubuh dan wajah saya. Iya, saya masih berpakaian lengkap sebagaimana saya datang ke RS. Tidak ada disuruh ganti baju apalagi dengan baju RS. Ada serangkaian pemeriksaan yang dilakukan terhadap saya. Tapi benar-benar saya merasa melewati semuanya dalam keadaan tidak sadar betul. Bahkan, serasa mimpi.
Показати все...
Para petugas bergegas membawakan kursi roda untuk saya. Saya benar-benar lemah. Kaki saya sudah tidak kuat menopang badan, bahkan punggung pun tak sanggup menahan badan saya. Semua terjadi begitu cepat. Hanya sekelebat peristiwa yang terjadi yang bisa saya ingat. Tiba-tiba saja saya sudah dibawa ke ruangan yang sepertinya ruang inap pasien. Masing-masing pasien dibatasi dengan tirai yang menutup rapat. Di sana saya ditangani dengan beberapa perawat perempuan yang entah apa yang mereka lakukan untuk memeriksa kondisi saya. Mata saya hanya bisa menangkap samar-samar. Dalam kondisi tersebut, saya betul-betul mendengar suara hujan, bahkan hingga saat itu. Ketika saya tanya, hari itu tidak hujan. Bahkan, gerimis pun tidak. Saya lantas disibukkan oleh pikiran saya sendiri. Apakah saya akan dirawat inap? Bagaimana dengan anak-anak saya? Bagaimana jika mereka merindukan uminya? Bagaimana jika mereka mau menyusu? Apalagi anakku yang kecil, usianya masih 7 bulan, masih sangat butuh ASI. Saya tidak punya stok ASI perah, karena memang sebelumnya kami belum menyediakan tempat menyimpan ASIP seperti freezer, dan tidak terpikir juga oleh saya untuk mulai memompa ASI dan menyetok ASIP di Freezer. Saya pun juga tidak meninggalkan susu formula untuk si kecil, karena memang kami tidak menyetok susu formula apapun, selama ini hanya mengandalkan ASI saja. Saya kaget ketika seorang perawat memasukkan sesuatu ke hidung saya. Saya tidak ingat, apakah saat itu saya disuruh membuka cadar atau tidak. Tapi saya yakin, jika disuruh membuka cadar, suami sudah siaga memastikan ruangan aman. Cepat sekali benda itu masuk ke hidung saya dan saya hanya merasakan sedikit geli. Saya tidak sempat melihat benda itu seperti apa, ketika saya tanya, ternyata yang barusan adalah tes PCR, swab test yang selama ini saya anggap meresahkan, ternyata tidak sakit sama sekali toh? Atau mungkin itu efek syaraf saya yang sudah terganggu sehingga sensitifitas saya terhadap rasa sakit berkurang drastis? Di tengah kesadaran yang terbatas dan kondisi tubuh yang sangat lemah, datang lagi sekelompok perawat perempuan membawa tandu. Mereka ingin memindahkan tubuh saya ke tandu itu. Saya disuruh duduk, lantas saya hanya mengulurkan tangan, karena memang saya benar-benar tidak bisa mengangkat tubuh sendiri untuk duduk. Terdengar sedikit percakapan terkait kondisi saya di antara para perawat, pada akhirnya mereka menggotong tubuh saya dan menaruh saya di tandu. Setelah itu saya tidak ingat dengan jelas apa lagi yang terjadi. Seakan semuanya terjadi di luar kesadaran saya. Allahu'alam.
Показати все...
Bismillah. PART 3. Kala itu saya benar-benar merasa di awang-awang. Saya berada di antara sadar dan tidak sadar. Sehingga ketika menuliskan ini pun, saya tidak sepenuhnya ingat apa yang terjadi saat itu. Dalam sepotong ingatan saya, saat itu mobil berhenti, lalu anak-anak dibawa turun. Mata saya hanya menangkap samar-sama apa yang terjadi. Dalam penglihatan saya, mobil berhenti di depan rumah yang besar, layaknya istana. Anak-anak digendong dan suami menekan bel. Beberapa saat menunggu, pagar tinggi yang menutupi rumah tersebut terbuka dan sekilas saya melihat adanya air pancuran di depan rumah itu dengan pekarangan yang hijau. Saya tidak banyak bertanya. Ketika abinya anak-anak menyebut sepotong jawaban ketika ditanya, saya tidak bertanya lagi. Saya merasakan suara begitu sukar keluar dari mulut saya. Saya benar-benar lemah, lelah, dan seakan tidak tahu arah. Dan tiba-tiba ternyata mobil sudah berada di RS yang kemaren.
Показати все...
Bismillah. Assalamu'alaykum Sahabat Muslimah. Semoga dalam keadaan baik dan sehat ya. Aamiin. Qadarullah ternyata dari hasil polling cukup banyak juga Sahabat yang mengalami hal serupa. Jika benar segawat yang saya alami, semoga Sahabat juga bersegera memeriksakan diri ke dokter. Sayang sekali jika hanya memilih pasrah, apakah Sahabat yang memilih opsi tersebut menjawabnya sudah dengan sebenar-benarnya? Lantas bagaimana kondisi Sahabat sekarang? Boleh sharing ya, hal apa yang membuat Sahabat hanya pasrah di rumah ke kontak Ummin di Bio Channel ini. Sebab, jika alasannya terkendala biaya, justru dengan semakin menunda-menunda sementara keadaan kita sudah teramat gawat, yang ada kita malah dihadapkan dengan kondisi yang semakin memburuk sehingga biayanya pun menjadi semakin besar. Bukankah kita juga diharuskan untuk berikhtiar? Yang sebenarnya jika bersegera diobati, misalkan biayanya sebesar X dan tidak memerlukan rawat inap, ketika terlambat, maka biayanya menjadi berkali-kali lipat, terlebih jika harus dirawat inap dan kondisi yang semakin gawat. Betul? Kecuali, jika mungkin masih bisa ditangani di rumah dengan catatan kondisi kita masih kuat. Tapi, bagaimana kalau sudah gawat? Seperti yang saya alami, yang Qadarullah sampai melibatkan 3 dokter spesialis sekaligus. Jujur tidak pernah terbayang oleh saya untuk dirawat di RS, apalagi sampai ditangani 3 dokter sekaligus, Qadarullah. Sebenarnya ada 4 dokter, tapi 1 dokter lainnya membantu 1 dokter utama untuk melakukan pemeriksaan. Semoga cukup sekali itu saya mengalami perawatan demikian, semoga seterusnya kita senantiasa dianugerahi kesehatan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Aamiin. Bagaimana cerita selengkapnya? Simak terus ya Sahabat, InsyaAllah akan kita angsur..📝
Показати все...
Terkhusus Sahabat yang menjawab polling di atas dengan opsi Atas & Bawah, jika mengalami demikian atau lebih parah, apakah bersegera untuk diperiksakan atau hanya berobat di rumah hingga waktu yang tidak ditentukan?Anonymous voting
  • Bersegera diperiksakan karena kondisinya sudah gawat
  • Pasrah di rumah saja, apapun yang terjadi
0 votes
Jazaakunnallahu khoyron Sahabat Muslimah sudah berkenan membacanya. Jika Sahabat sudah selesai membaca Part 2, apakah Sahabat pernah mengalami hal serupa Ummin termasuk kondisi setengah sadar sepanjang hari hingga hal menyeramkan tersebut?Anonymous voting
  • Qadarullah pernah Ummin, persis dengan yang saya alami, memang serem.
  • Alhamdulillah belum pernah Ummin, serem juga kalau begitu..
  • Qadarullah pernah/sering, bahkan saya lebih menyeramkan lagi.
0 votes
Bersambung InsyaAllah... Jazaakumullahu khoyron Sahabat yang sudah setia membaca.
Показати все...
Akhirnya, saya pun dibawa ke salah satu RS Islam swasta di Jogja. Sesampai di sana, dengan kondisi tubuh benar-benar lunglai, bahkan berdiri tegak saya tidak mampu, pusing dan benar-benar lemah, saya dibawa dengan kursi roda untuk menjalani pemeriksaan di IGD. Dan hari itu pertama kalinya saya didorong dengan kursi roda. Dan selalu pertanyaan yang tidak luput ditanyakan, apakah flu dan batuk? Saya jawab tidak. Saya yakin itu. Lantas, saya ditanya, apakah mau untuk Swab Test? Jujur, saya agak takut, serem aja kalau membayangkan harus di-swab. Terlebih saya takut juga jika dokternya laki-laki. Akhirnya saya menolak di-swab dan hanya di-rapid test. Usai pemeriksaan dan Alhamdulillah hasil rapid menunjukkan non reaktif, saya dipersilakan pulang dengan membawa sekantong obat. Sebenarnya sudah ada kemungkinan saya dirawat inap, bahkan di ruangan tersebut sudah kami rencanakan, anak-anak tidur di kasur RS yang masih kosong. Namun, karena saya tidak di-swab, akhirnya petugas memulangkan saya. Tidak sabar untuk segera sehat, saya pun ingin segera meneguk obat-obat tersebut. Namun, ternyata ketika saya tanya suami, sakit apa yang saya derita, ternyata tidak dijelaskan hasilnya apa di surat diagnosa dokter. Pun obat-obatnya juga banyak yang mengherankan, entah kenapa obat demam tidak diprioritaskan. Padahal masalah utama saya adalah demam yang tidak kunjung turun. Dan malam itu, kondisi saya semakin gawat... Saya cukup lama dalam merespon ketika suami bicara. Bahkan, saya merasa melihat sesuatu di antaranya seperti buah, tetapi nyatanya tidak ada. Tidak hanya itu, saya juga bingung dan tidak paham ketika suami bicara dengan saya. Saya pun selalu mendengar suara hujan padahal ternyata tidak hujan. Tapi, saya malah keukeh, yakin itu hujan, saya dengar jelas. Dan yang sangat menakutkan, saya mengalami mimpi yang sangat mengerikan dan seolah-olah itu nyata berinteraksi dengan saya hingga saya merasa melihat apa yang di mimpi saya nyata adanya persis di sebelah bayi saya tidur. Bahkan, ketika saya sudah bangun dan bayi saya juga bangun, saya masih berada dalam alam mimpi tersebut. Seram, bukan? Naudzubillah. Hingga akhirnya, suami saya benar-benar cemas dan menghubungi RS kemaren, lantas menjelaskan kondisi saya. Sedangkan saya hanya mengernyit heran penuh kebingungan karena benar-benar saat itu saya kesulitan untuk mencerna informasi. Dan tiba-tiba saja, suami mengemasi barang-barang anak-anak. Lalu membawa mereka pergi. Kemudian kembali lagi dan menyuruh saya mengenakan hijab lengkap. Saya bertanya, kemana? Beliau hanya bilang, ke RS lagi, minta obat baru. Samar-samar saya melihat beliau mengemasi pakaian kami, lantas saya bertanya. Kenapa bawa baju? Ditanya seperti itu akhirnya seluruh pakaian yang beliau kemasi dikeluarkan kembali, menghindari agar saya tidak banyak tanya. Dan kami pun pergi tanpa membawa apa-apa melainkan pakaian yang kami kenakan. Di luar ternyata sudah ada mobil kantor suami yang kemaren mengantar kami juga ke RS. Saya pun masuk mobil dalam keadaan setengah sadar...
Показати все...
Hari kelima, Ahad, 12 September 2021, kondisi saya semakin gawat. Saya benar-benar lunglai, demam saya masih tinggi. Saya juga semakin kedinginan dan masih belum mampu menyentuh air. Dan tambah lagi, halusinasi sudah mulai sering mengintai saya. Dan halusinasi itu seolah-olah nyata. Aslinya mimpi, tetapi rasa nyata bagi saya dan saya keukeh meyakini itu nyata. Hingga ketika saya membuka mata, seolah-olah apa yang saya mimpikan itu benar adanya. Mimpi indah? Campur, ada yang indah tetapi membingungkan, ada juga mimpi aneh, mengherankan, dan juga menyeramkan. Naudzubillah. Lama saya menanti, akhirnya di hari Ahad itu, sepaket obat herbal yang saya tunggu akhirnya datang. Benar-benar sudah tidak sabar saya untuk mengonsumsinya dan bisa sehat seperti sedia kala. Tapi Qadarullah hingga esoknya, hari keenam, Senin 13 September 2021 kondisi saya belum membaik, justru belum ada perubahan sama sekali. Bahkan, demam saya masih tinggi. Lantas, ada apa ini? Saya baru mulai panik. Saya tanyakan hal demikian kepada tempat langganan herbal saya. Akhirnya saya diberikan resep baru yang diyakini lebih ampuh, namun tidak ada di sana. Saya bisa mendapatkannya di toko herbal terdekat. Akhirnya saya beli obat lagi. Dan ternyata suami saya juga diam-diam membelikan obat herbal untuk tipus merk yang lain via gojek. Akhirnya, sekian jam menanti datanglah 2 obat herbal untuk tipus sekaligus. Lantas, saya minum satu persatu, Saya lihat dulu reaksi obat pesanan saya selama 1 jam. Qadarullah demam saya belum turun. Suami pun tidak sabaran dan menyuruh saya meminum obat pesanannya. Qadarullah 1 jam kemudian juga tidak ada perubahan sama sekali, malahan suhu saya makin naik. Tidak kunjung turun meski sudah meminum obat yang jika ditotal lumayan mahal, akhirnya saya bertanya lagi kepada langganan herbal saya. Melihat kondisi tersebut, saya akhirnya disarankan untuk periksa ke dokter saja. Akhirnya, Alhamdulillah melalui bantuan ustadzah yang merupakan istri dari pimpinan suami saya bekerja waktu itu, kami dijemput oleh mobil perusahaan untuk berobat mengingat sudah hampir sepekan demam saya tidak turun-turun, malahan kondisi saya semakin gawat. Tujuan pertama adalah Puskesmas terdekat. Qadarullah karena kami baru siap-siap bakda Dzuhur, para dokter sudah banyak pulang. Dan langsung saja saya ditanya, apakah demam disertai flu dan batuk? Saya jawab tidak. Alhamdulillah saya tidak flu dan batuk sama sekali. Saya yakin itu. Barulah beberapa saat kemudian saya ngeh, oh ya barangkali mereka menduga saya kena Covid-19...
Показати все...
Оберіть інший тариф

На вашому тарифі доступна аналітика тільки для 5 каналів. Щоб отримати більше — оберіть інший тариф.