𖥻 𓂃 Sepenggal Kisah Kaum LGBT 𓂃 𖥻
Luth alaihissalaam, Nabi Allah telah melarang kaumnya dari perbuatan keji (homoseksual), yaitu berhubungan badan dengan sesama jenis bukan lawan jenis. Nabi Luth telah melarang mereka dari perbuatan tersebut, namun mereka tidak mengindahkannya dan masih tetap melakukan perbuatan keji tersebut.
Maka Allah mengutus malaikat untuk membinasakan mereka, para malaikat pun datang menemui Nabi Luth alaihissalaam dalam wujud sebagai tamu, tamu-tamu yang memiliki paras tampan. Kaum Nabi Luth pun sangat bahagia dengan kehadiran mereka karena ingin menjadikan para tamu terebut sebagai objek kekejian. Mereka pun datang kepada Nabi Luth alaihissalaam meminta agar para tamu diserahkan kepada mereka.
Dia (Luth) berkata, “Sesungguhnya mereka adalah tamuku, maka jangan kamu mempermalukan aku! Dan bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu membuat aku terhina.” ( QS. Al-Hijr ayat 69 )
Namun mereka menjawab, “Sesungguhnya engkau pasti tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan (syahwat) terhadap putri-putrimu, dan engkau tentu mengetahui apa yang (sebenarnya) kami kehendaki.” ( QS. Hud ayat 79 )
Maksud mereka, “Kami ingin homoseksual, hasrat kami dengan laki-laki bukan dengan perempuan!”
Seketika itu para malaikat berkata kepada Luth : “Sesungguhnya kami adalah para utusan Tuhanmu”
Para malaikat ingin mengabarkan dsn menenangkan Nabi Luth alaihissalaam, “Sesungguhnya kami adalah para utusan Tuhanmu, mereka tidak akan dapat mengganggu kamu.” ( QS. Hud ayat 81 )
Bahkan ketika itu Jibril alaihissalaam sempat menggampar mereka dengan sayapnya sampai hilang penglihatan mereka.
“Lalu Kami butakan mata mereka” ( QS. Al-Qamar ayat 37 )
Akhirnya mereka pun tidak bisa melihat, kemudian Allah memerintahkan Nabi Luth alaihissalaam agar meninggalkan kotanya dengan membawa keluarganya di malam hari dan agar ia berjalan dibelakang mereka,
“Dan jangan ada seorang pun di antara kamu yang menoleh ke belakang, kecuali istrimu.” ( QS. Hud ayat 81 )
Karena istri Luth yang mengajak kaumnya agar menjadikan para tamu Luth sebagai objek kekejian, istri Luth inilah yang telah mengabarkan kedatangan para tamu kepada kaumnya.
“Kecuali istrimu. Sesungguhnya dia (juga) akan ditimpa (siksaan) yang menimpa mereka.” ( QS. Hud ayat 81 )
Maka tatkala Nabi Luth alaihissalaam beserta keluarganya keluar rumah di penghujung malam, Jibril alaihissalaam mengangkat kota (sodom) dengan ujung sayapnya, kota tersebut keangkat dan dicabut dari bumi, sementara penduduknya tidak ada yang menyadarinya. Jibril terus mengangkatnya sampai malaikat yang berada di langit mendengar lolongan anjing dan kokokan ayam mereka, lalu Jibril menjungkirbalikkan mereka, kemudian menghujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar.
Inilah akhir cerita kaum Luth, kaum yang sangat keji dan busuk.
Allah ﷻ berfirman dalam surah Hud ayat 83,
“Dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang yang zalim.”
Kota Nabi Luth (sodom) terletak di jalan yang ditempuh oleh orang Hijaz ketika bepergian ke Syam. Mereka telah melihatnya.
“Dan sungguh, mereka (kaum musyrik Mekah) telah melalui negeri (Sodom) yang (dulu) dijatuhi hujan yang buruk (hujan batu). Tidakkah mereka menyaksikannya? Bahkan mereka itu sebenarnya tidak mengharapkan hari kebangkitan.” ( QS. Al-furqan ayat 40 )
Ketika Allah menjungkirbalikkan kota sodom terdengarlah suara dentuman yang amat keras, semua anggota keluarga Nabi Luth tidak ada yang menoleh (untuk melihatnya) karena Allah memang telah melarang mereka. Adapun istri Nabi Luth, ia menoleh ketika mendengar dentuman tersebut, maka datanglah sebuah batu yang tadi menghujani kaum Luth, akhirnya ia pun mati karenanya.
“Dan jangan ada seorang pun di antara kamu yang menoleh ke belakang, kecuali istrimu. Sesungguhnya dia (juga) akan ditimpa (siksaan) yang menimpa mereka.” ( QS. Hud ayat 81 )
𓈈⤷﹫ verranorisa 𓈈⤾
—
@alquransaid |
t.me/alquransaid