••[ Nikmat Ilmu dan Sunah ]••
Syekh kami Abdulhakim An-Nakhibi Al-Yafi'i pada khotbah hari Raya Idul Adha berkata:
Allah ta'ala berfirman:
{ لَقَدْ مَنَّ ٱللَّهُ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِّنْ أَنفُسِهِمْ يَتْلُوا۟ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتِهِۦ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْحِكْمَةَ وَإِن كَانُوا۟ مِن قَبْلُ لَفِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ } آل عمران ١٦٤.
{ Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab [Alquran] dan Al Hikmah [sunah]. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata. } Ali Imran: 164.
Nikmat ini [ ilmu dan sunah ], wahai sekalian hamba Allah!
Apabila ilmu dan para ulama ada, maka akan terwujud keamanan dan kesejahteraan, terwujud ketenangan dan ketentraman serta kebaikan, dan [sebaliknya] berbagai keburukan, ujian, cobaan, dan musibah akan ditaklukkan; dikarenakan adanya ilmu dan ulama; sebab sejatinya hanya para ahli ilmu yang mengurus urusan [kaum muslimin] dan merekalah yang menjadi rujukan ketika terjadi berbagai musibah, kesulitan dan cobaan. Dan ketika para ulama ada, kan terwujud kebaikan, kelapangan, aman dan kesejahteraan, dan ketika para ulama telah pergi, kan terjadi [banyak] keburukan, cobaan, pembunuhan, pertikaian, dan ujian!
Nikmat ini, yang kebanyakan dari kaum muslimin mengumumkan perang dan perlawanan kepada para ulama! -kita berlindung kepada Allah-
حتى إذا لم يُبقِ عالِمًا، اتخذ الناسُ رؤوسًا جهالا فسُئِلُوا فأفتوا بغير علم فضلوا وأضلوا
"Sehingga apabila sudah tak menyisakan alim ulama, maka manusia menjadikan para tokoh orang-orang yang bodoh, lalu mereka ditanya dan berfatwa tanpa ilmu, mereka sesat dan menyesatkan [orang lain]." [Muttafaqun 'alaihi]
Sehingga terjadi banyak kekacauan, cobaan dan keburukan; disebabkan menghilangnya pada alim ulama atau mencukupi diri dari para alim ulama, sehingga kebanyakan dari kaum muslimin menjadi musuh bagi nikmat ini.