𝐈𝐌𝐏𝐄𝐄𝐒𝐀

Bagaimana orang menyebutku baik; Aku adalah orang yang membunuh dirinya sendiri.

[#J] Mutual di line?

Aneh

Jangan pernah merasa tidak cukup, kamu sudah melakukan yang terbaik yang bisa kamu lakukan. Aksara ini mungkin mengalun sumbang, kamu mungkin membaca di nada yang salah. Namun, untuk segala rimbun purnama yang kutanam di meja kerjamu, tuailah ilhamnya. Maaf pernah membebani dengan segala tuntut, dengan segala ingin, dengan segala egois. Kuharap aku juga tidak mendengarnya, hujan yang sayup merintih di kepalamu. Atau arakan awan yang beringsut di matamu. Atau kobar nyali yang menguatkan kedua sepatumu untuk berlari. Tentu, mungkin aku salah dalam menilainya, Mungkin itu tetes delusi dari kerinduan. Atau mungkin sayang yang tak berhak menamai diri. Tapi, di akhir larik izinkan aku menulis, Jadilah dirimu yang kamu ingini, lalu pulanglah ke gigil tubuhku saat kau ingin. Dan sesekali, izinkan aku juga datang, dan menyampaikan pinta yang nyaris tak pernah kupinta, izinkan aku juga untuk pulang ke gigil tubuhmu. Rapuh kedua tanganku untuk bisa mengobati beberapa luka di tubuhmu, keruh wajahku untuk mengukir senyum di bibirmu. Tapi, aku percaya diri, bahwa akulah yang paling memahami. Aku juga mengerti, andaipun, tak kau sukai bagaimana aku memperlakukanmu seolah kau tak cukup tangguh. Tidak, Sayang. Aku tahu kau tangguh. Aku hanya ingin memastikan tak setetes pun luka menderamu lagi. Tapi aku yakin, kau di jalan berliku dan penuh duri itu, di antara lautan yang menyalakan dengung gelisah, kau menjadi sangat kuat dan kau akan sampai dari perjalanan yang melelahkan itu. -L

Kalau aku terbatas untuk bicara, izinkan gelisah ini bersuara lewat aksara dan bait lagu. Di antara kerikuhan yang sudah babak belur ini, satu-satunya yang menguatkan aku adalah kidung yang kunyalangkan pada bayangmu saat aku kembali: aku telah memutuskan untuk percaya kamu. Tidak peduli berapa banyak kabut berbelit dan menyulam mendung, tidak peduli pula berapa banyak desau yang menggoyahkan: aku telah memutuskan untuk percaya kamu. Dan aku akan menunggu. Juga cerita sehari-harimu. Jangan pernah merasa tidak cukup, kamu sudah melakukan yang terbaik yang bisa kamu lakukan. Aksara ini mungkin mengalun sumbang, kamu mungkin membaca di nada yang salah. Namun, untuk segala rimbun purnama yang kutanam di meja kerjamu, tuailah ilhamnya. Maaf pernah membebani dengan segala tuntut, dengan segala ingin, dengan segala egois. Kuharap aku juga tidak mendengarnya, hujan yang sayup merintih di kepalamu. Atau arakan awan yang beringsut di matamu. Atau kobar nyali yang menguatkan kedua sepatumu untuk berlari. Tentu, mungkin aku salah dalam menilainya, Mungkin itu tetes delusi dari kerinduan. Atau mungkin sayang yang tak berhak menamai diri. Tapi, di akhir larik izinkan aku menulis, Jadilah dirimu yang kamu ingini, lalu pulanglah ke gigil tubuhku saat kau ingin. Dan sesekali, izinkan aku juga datang, dan menyampaikan pinta yang nyaris tak pernah kupinta, izinkan aku juga untuk pulang ke gigil tubuhmu. Rapuh kedua tanganku untuk bisa mengobati beberapa luka di tubuhmu, keruh wajahku untuk mengukir senyum di bibirmu. Tapi, aku percaya diri, bahwa akulah yang paling memahami. -L

kalau kamu masih terkunci di dalam kotak mimpi burukmu. ambil kunci yang membesahkan potongan kalimat ini di tanganku, Your past is not your fault. Semua orang akan mengatakan hal yang sama, tapi izinkan aku mengatakannya juga, kalimat yang selama ini belum tahu nama dan wajahnya. Maybe I am the dumbest person you've ever met. Maybe you don't want me too, cause I'm not the most perfect too. I'm not brave enough to tell these shits. But let me do this now. I will go no where, and come back home when you want. And I love you, -L

Selain buat San, this song for yall. I promise, that you never be alone. Bukan aku yang ulang tahun, tapi perutku yang penuh kupu-kupu. Mungkin aku kebanyakan minum kopi dua hari ini. Tapi ... aku tulus mau bilang makasih buat semua yang sudah melalui satu hari lagi yang nggak mudah hari ini. Kalau hari ini sudah mudah, semoga besok juga, ya. Makasih juga udah nemenin penanya San tetap menari di sini. Salah satu pensyukuranku adalah di mana pun dan bagaimanapun San sekarang, San nggak gantung pena. GBU yall❣