cookie

Мы используем файлы cookie для улучшения сервиса. Нажав кнопку «Принять все», вы соглашаетесь с использованием cookies.

avatar

𝐎𝗦𝗖𝗔𝗥 —" 𝐀𝐑𝐂𝐓𝐈𝐂 𝐀𝐂𝐀𝐃𝐄𝐌𝐘 ;

menfes on duty: @.

Больше
Рекламные посты
2 314
Подписчики
-424 часа
+537 дней
+17730 дней

Загрузка данных...

Прирост подписчиков

Загрузка данных...

00:03
Видео недоступноПоказать в Telegram
sticker.webm2.43 KB
Фото недоступноПоказать в Telegram
/Open the next text; Staring at the camera; smile at the camera; Continue to next event/ ⊱ ────── SACHIE ON MIC ────── ⊰ yah berakhir sudah acara podcast malam ini jangan nangis ya soalnya nanti bakalan ketemu dengan saya lagi siapa tau ada yang kangen dengan saya belajar sejarah, bercanda ya kalo kangen juga gapapa si baik sebelum itu mari penutupan terlebih dahulu saya Marsheila Archeila Sachie sebagai pemandu podcast malam ini meminta maaf sebesar-besarnya jika ada bahasa yang tidak mengenakkan dihati. Dan tolong maafkan saya karena manusia sering khilaf kalo sayang ke kamu boleh emangnya? Bercanda ya. Baik sekian dari saya pamit mengundurkan diri Selamat malam! Dan selamat beristirahat semuanya goodbye!! See you next time. /Close podcast show ; Remove earphones from head; Get up from your seat; Bend 90° ; Wave at the camera and smile; Leave the podcast room/
Показать все...
Фото недоступноПоказать в Telegram
Kirab Mubeng Beteng atau Malam Satu Sura sunting Malam 1 Sura (1 Muharram) dalam masyarakat Jawa adalah suatu perayaan tahun baru menurut kalender Jawa. Malam 1 Sura jatuh mulai terbenam matahari pada hari terakhir bulan terakhir kalender Jawa (30/29 Besar) sampai terbitnya matahari pada hari pertama bulan pertama tahun berikutnya. Di Keraton Surakarta upacara ini diperingati dengan Kirab Mubeng Beteng (Perarakan Mengelilingi Benteng Keraton). Upacara ini dimulai dari kompleks Kamandungan Lor melalui Kori Brajanala Lor kemudian mengitari seluruh kawasan keraton dengan arah berkebalikan arah putaran jarum jam dan berakhir di halaman Kamandungan Lor. Dalam prosesi ini pusaka keraton menjadi bagian utama dan diposisikan di barisan depan kemudian baru diikuti para pembesar keraton, para pegawai dan akhirnya masyarakat. Suatu yang unik adalah di barisan terdepan ditempatkan pusaka yang berupa sekawanan kerbau albino keturunan kerbau pusaka kesayangan Sri Susuhunan Pakubuwana II
Показать все...
Фото недоступноПоказать в Telegram
Kirab Mubeng Beteng atau Malam Satu Sura sunting Malam 1 Sura (1 Muharram) dalam masyarakat Jawa adalah suatu perayaan tahun baru menurut kalender Jawa. Malam 1 Sura jatuh mulai terbenam matahari pada hari terakhir bulan terakhir kalender Jawa (30/29 Besar) sampai terbitnya matahari pada hari pertama bulan pertama tahun berikutnya. Di Keraton Surakarta upacara ini diperingati dengan Kirab Mubeng Beteng (Perarakan Mengelilingi Benteng Keraton). Upacara ini dimulai dari kompleks Kamandungan Lor melalui Kori Brajanala Lor kemudian mengitari seluruh kawasan keraton dengan arah berkebalikan arah putaran jarum jam dan berakhir di halaman Kamandungan Lor. Dalam prosesi ini pusaka keraton menjadi bagian utama dan diposisikan di barisan depan kemudian baru diikuti para pembesar keraton, para pegawai dan akhirnya masyarakat. Suatu yang unik adalah di barisan terdepan ditempatkan pusaka yang berupa sekawanan kerbau albino keturunan kerbau pusaka kesayangan Sri Susuhunan Pakubuwana II
Показать все...
Фото недоступноПоказать в Telegram
SEKATEN Sekaten merupakan sebuah upacara kerajaan yang dilaksanakan selama tujuh hari untuk memperingati kelahahiran Kangjeng Nabi Muhammad. Konon asal usul upacara ini sudah ada sejak Kesultanan Demak. Menurut cerita rakyat, kata sekaten berasal dari istilah credo dalam agama Islam, yaitu Syahadatain. Sekaten dimulai dengan keluarnya dua perangkat Gamelan Sekati, yaitu Kyai Gunturmadu dan Kyai Guntursari, dari keraton untuk ditempatkan di dua bangunan balai yang terletak di depan Masjid Agung Surakarta. Selama enam hari, mulai hari keenam sampai kesebelas bulan Mulud dalam kalender Jawa, kedua perangkat gamelan tersebut dimainkan (Bahasa Jawa: ditabuh), menandai berlangsungnya perayaan Sekaten. Akhirnya, pada hari ketujuh, upacara ditutup dengan keluarnya Gunungan Mulud. Saat ini, selain upacara tradisi, juga diselenggarakan suatu pasar malam di alun-alun, yang dimulai sejak sebulan sebelum penyelenggaraan upacara Sekaten yang sesungguhnya.
Показать все...
Фото недоступноПоказать в Telegram
GREBEG Upacara Garebeg atau Grebeg diselenggarakan tiga kali dalam satu tahun penanggalan Jawa, yaitu pada peringatan hari kelahiran Kangjeng Nabi Muhammad, pada hari raya Idul Fitri, dan pada hari raya Idul Adha. Pada hari-hari tersebut, Sri Sunan mengeluarkan sedekahnya sebagai perwujudan rasa syukur kepada Allah atas kemakmuran kerajaan. Sedekah ini, yang disebut dengan Hajad Dalem, berupa pareden atau gunungan (kumpulan sayur dan berbagai makanan yang disusun membentuk seperti sebuah gunung) yang terdiri dari gunungan kakung dan gunungan estri (lelaki dan perempuan).
Показать все...
Выберите другой тариф

Ваш текущий тарифный план позволяет посмотреть аналитику только 5 каналов. Чтобы получить больше, выберите другой план.