Ruang Faedah

Biar Saja Dia Yang Berdosa Terkadang kita merasa cukup dengan kebaikan untuk diri kita sendiri. Tidak peduli orang lain berdosa, yang penting kita mendapat pahala. Padahal disana ada hal yang lebih mulia: yaitu bagaimana kita mendapat kebaikan, orang lain pun mendapat kebaikan. Tentu yang demikian itu lebih baik daripada kita berpahala sementara orang lain berdosa. Dahulu Imam Ibrahim An Nakho'i pernah berjalan bersama muridnya, keduanya memiliki cacat(penyakit) pada matanya. Maka tatkala hendak melewati sebuah kaum, Imam Ibrahim An Nakho'i pun berkata kepada muridnya untuk berpisah karena khawatir kaum tadi mengolok-olok beliau beserta muridnya karena keduanya memiliki cacat pada matanya. Beliau rahimahullah tidak ingin kaum tersebut terjerumus dalam sebuah dosa, yaitu mengolok-olok seorang muslim. Beliau memilih untuk berpisah dari muridnya demi kebaikan kaum tadi. Maka ini adalah sebuah teladan yang patut untuk kita tiru. Hendaknya kita jangan membuka celah sehingga membuat orang lain berdosa, jangan biarkan orang lain mengolok-olok kita, jangan biarkan orang lain berprasangka buruk kepada kita. Ingatkan dia! Nasehati dia! Jelaskan kepadanya agar tak muncul prasangka buruk dalam hatinya. Selebihnya, itu urusan dia dengan Sang Pencipta. Harapkan kebaikan untuk mereka sebagaimana kita mengharapkan kebaikan untuk diri kita sendiri karena: ”Tidaklah salah seorang di antara kalian beriman (dengan keimanan yang sempurna) sampai dia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya.” (HR. Al Bukhari dan Muslim) Cirebon, 4 Syawal 1445 H/ 12 April 2024 #renungan #risalah ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ https://t.me/risalahilmiyyah

Biar Saja Dia Yang Berdosa Terkadang kita merasa cukup dengan kebaikan untuk diri kita sendiri. Tidak peduli orang lain berdosa, yang penting kita mendapat pahala. Padahal disana ada hal yang lebih mulia: yaitu bagaimana kita mendapat kebaikan, orang lain pun mendapat kebaikan. Tentu yang demikian itu lebih baik daripada kita berpahala sementara orang lain berdosa. Dahulu Imam Ibrahim An Nakho'i pernah berjalan bersama muridnya, keduanya memiliki cacat(penyakit) pada matanya. Maka tatkala hendak melewati sebuah kaum, Imam Ibrahim An Nakho'i pun berkata kepada muridnya untuk berpisah karena khawatir kaum tadi mengolok-olok beliau beserta muridnya karena keduanya memiliki cacat pada matanya. Beliau rahimahullah tidak ingin kaum tersebut terjerumus dalam sebuah dosa, yaitu mengolok-olok seorang muslim. Beliau memilih untuk berpisah dari muridnya demi kebaikan kaum tadi. Maka ini adalah sebuah teladan yang patut untuk kita tiru. Hendaknya kita jangan membuka celah sehingga membuat orang lain berdosa, jangan biarkan orang lain mengolok-olok kita, jangan biarkan orang lain berprasangka buruk kepada kita. Ingatkan dia! Nasehati dia! Jelaskan kepadanya agar tak muncul prasangka buruk dalam hatinya. Selebihnya, itu urusan dia dengan Sang Pencipta. Harapkan kebaikan untuk mereka sebagaimana kita mengharapkan kebaikan untuk diri kita sendiri karena: ”Tidaklah salah seorang di antara kalian beriman (dengan keimanan yang sempurna) sampai dia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya.” (HR. Al Bukhari dan Muslim) Cirebon, 4 Syawal 1445 H/ 12 April 2024 #renungan #risalah ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ https://t.me/risalahilmiyyah

🍃 •••••••••••••••••••• 🌿 Wahai engkau yang terjaga di malam hari, ketahuilah bahwa malam akan segera berlalu... Sedangkan, hidup kita pun tak lama lagi akan berakhir... Maka jadikanlah bagian dari malam yang kau lalui... untuk shalat witir yang dengannya, kamu memohon dan meninggi... 🍃 يا ساهر اللَّيلِ إنَّ اللَّيلَ مُرتحِلُ والعُمرُ عَمَّا قريبٍ سوفَ يرتحلُ فاجعل نصيبكَ من #ليلٍ تُسامِرهُ صلاةَ #وِترٍ بها تَسمُو وتبتهِلُ •┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈• #ibadah #witir #manqul ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ 📮 Kritik & Saran: @Rawatebbot 📮 Ingin berbagi artikel ilmiyah? Kirim melalui Bot kami @Rawatebbot ▶️ Channel Telegram || https://telegram.me/Ruang_Faedahh

📽 KAJIAN LIVE TELEGRAM 📜 Taisir Al Karimir Rahman Fi Tafsiir Kalamil Mannaan 🎙Al Ustadz Muhammad Umar As Sewed Hafizhahullah Klik tautan berikut, https://t.me/radioindahsiar?livestream

🍃••••••••••••••••••••• Setiap orang pasti memiliki impian, Namun tidak semua orang memiliki keinginan yang kuat untuk mewujudkannya كل شخــــــص لديــــــه حــــــلـــم، لكــــن ليــس ـــكل شخص لديه إرادة قويــــــةلــــــتحقيقه •┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈• #harapan #tekad ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ 📮 Kritik & Saran: @Rawatebbot 📮 Ingin berbagi artikel ilmiyah? Kirim melalui Bot kami @Rawatebbot ▶️ Channel Telegram || https://telegram.me/Ruang_Faedahh

بسم الله الرحمٰن الرحيم 🕋 UMROH RIHLAH THOYYIBAH IV BERSAMA ASATIDZAH AHLUSSUNNAH SALAFIYYIN ☎️ Segera daftarkan diri Anda melalui, Wa.me/6285863600757 ( Ikhwan ) Wa.me/628812308050 ( Akhwat ) 📡 https://telegram.me/Ruang_Faedahh

🍃 ••••••••••••••••••••• كُلُّ امْرِئٍ مُصَبَّحٌ فِي أَهْلِهِ ... وَالْمَوْتُ أَدْنَى مِن شِرَاكِ نَعْلِهِ Setiap orang menyambut pagi hari di tengah keluarganya... Namun ternyata kematian lebih dekat daripada tali sandalnya... °°°°°°°° هذا البيت الشعري يشير إلى حقيقة الحياة والموت. يقول: كل شخص يبدأ يومه بين أهله وأحبائه، بينما يكون الموت أقرب إليه من شِرَاكِ نَعْلِه، أي من الحزام الذي يربط حذاءه. يعني ذلك أن الموت قريب جداً من الإنسان، حتى لو لم يدرك ذلك. البيت يعبر عن فكرة قرب الموت وأهمية تذكر هذه الحقيقة في حياة الإنسان. Bait syair ini mengisyaratkan tentang hakikat kehidupan dan kematian. Tersurat didalamnya bahwa setiap orang memulai harinya di tengah keluarga dan orang-orang yang dicintainya, sementara kematian lebih dekat kepadanya daripada tali sandalnya, yakni lebih dekat daripada ikatan yang mengikat sepatunya. Artinya, kematian sangat dekat dengan manusia, meskipun ia tidak menyadarinya. Bait ini mengungkapkan tentang dekatnya kematian dan pentingnya mengingat hakekat kenyataan ini dalam kehidupan manusia. •┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈• #maut #dekat ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ 📮 Kritik & Saran: @Rawatebbot 📮 Ingin berbagi artikel ilmiyah? Kirim melalui Bot kami @Rawatebbot ▶️ Channel Telegram || https://telegram.me/Ruang_Faedahh