نصـيـحـة للـنــساء

💡 JANGAN TERTIPU DENGAN BAHAYANYA DOSA . 🖋 Berkata Imam Ibnul Qayyim rahimahullah: Jangan engkau tertipu jika engkau tidak pengaruh dosamu di kala itu, kadang engkau mendapati pengaruhnya setelah 40 tahun. 📗 Da'u wa dawa hal 130 *Abu Hanan As-Suhaily* 6 Muharram  1446_12/7/2024 🌾 *من مجموعة نصيحة للنساء* 🌾 Ikuti NashihatuLinnisa' di TELEGRAM  https://t.me/Nashihatulinnisa

🔍AKIBAT DOSA 🖋 Berkata Imam Ibnu Qayyim rahimahullah : Dosa terus menerus akan menghilangkan nikmat demi nikmat sampai menghilangkan nikmat semuanya. 📗Thariqul Hijratain 2/588 *Abu Hanan As-Suhaily* 6 Muharram  1446_12/7/2024 🌾 *من مجموعة نصيحة للنساء* 🌾 Ikuti NashihatuLinnisa' di TELEGRAM  https://t.me/Nashihatulinnisa

.📜BERHATI HATI DENGAN BERMEGAH MEGAHAN DALAM KEHIDUPAN DUNIA. 🖋️ Berkata Syaikh Shalih Al-Utsaimin rahimahullah : فإن الناس كلما ازدادوا في الرفاهية وكلما انفتحوا على الناس انفتحت عليهم الشرور إن الرفاهية هي التي تدمر الإنسان. “Maka sesungguhnya manusia itu, setiap kali mereka bertambah dalam kemewahan, setiap kali dibukakan kepada mereka dunia, maka akan terbukalah pintu-pintu kejelekan pada mereka. Karena sesungguhnya kemewahan itulah yang telah menghancurkan manusia.” Kenapa bisa? لأن الإنسان إذا نظر إلى الرفاهية و تنعيم جسده غفل عن تنعيم قلبه Karena apabila seseorang melihat kepada kemewahan dunia dan kehidupan bersenang senang pada jasadnya maka dia akan lalai dari nutrisi hatinya. 📘Syarah Riyadhus-Shalihin 2/36 🖋️Berkata Syaikh al-Allamah Shalih al-Fauzan hafizhahullah ; من أحب الرفاهية وأحب التنعم في هذه الحياة الدنيا فإنه يندم عما قريب، فالمسلم إنما ينظر إلى ما أمامه ولا ينظر الى ما خلفه، فيصلح الطريق أمامه لأن لا يسلك طريقا يهلكه، ومن إصلاح الطريق الإحسان في العمل والإحسان في المال والإنفاق. "Barang siapa yang menyukai kemewahan dan bersenang-senang di kehidupan dunia maka dia akan menyesal tidak lama lagi, Maka seorang muslim melihat apa yang di hadapannya dan tidak melihat apa yang di belakangnya, sehingga dia memperbaiki jalan yang ada didepannya agar dia tidak menempuh jalan yang akan membinasakannya, dan termasuk bentuk memperbaiki jalan adalah berbuat baik dalam beramal dan berbuat baik dengan harta dan berinfaq." 📘At-Ta'liq Ala Ighatsatul Lahafan, 1 Rajab 1439 H *Abu Hanan As-Suhaily* 6 Muharram  1446_11/7/2024 🌾 *من مجموعة نصيحة للنساء* 🌾 Ikuti NashihatuLinnisa' di TELEGRAM  https://t.me/Nashihatulinnisa

📜 BOLEHKAH SHALAT DHUHA DIKERJAKAN PADA AWAL WAKTU DI RUMAH ? SOAL : Bolehkah shalat Dhuha di awal waktu dirumah setelah matahari terbit 20 menit atau Sekitar jam 6.40 , karena ada kesibukan kerja setelahnya karena ada yg mengatakan itu hy boleh dimasjid dilakukan ketika duduk selepas shalat subuh sampai syuruq dan menunggu sampai 20 mnt kedepan utk shalat Dhuha awal waktu? ------------------------- بسم الله الرحمن الرحبم Berkata Imam Ibnu Baz rahimahullah : وإن صلاها بعد ارتفاع الشمس وجلس في مسجد حتى ارتفاع الشمس حصل به صلاة الضحى مبكرا، وهكذا لو كان في البيت وصلاها بعد ارتفاع الشمس، كل ذلك حسن. Adapun jika ia shalat Dhuha setelah meningginya matahari dan duduk di masjid sampai matahari telah meninggi (sekitar 15 menit atau 20 menit setelah terbitnya matahari, pent') maka dia telah melakukan shalat Dhuha di awal waktu, demikian pula SEANDAINYA ia dirumah dan shalat Dhuha setelah meningginya matahari (awal waktu) , maka semua itu hal yang baik. 📘 Lihat Fatawa Nur ' Ala Darb 10/406. 🖋️ Berkata Syaikh Al Allamah Al Utsaimin rahimahullah : وإذا كان لا يتيسر للإنسان هذا الوقت لكونه مشغولاً بوظيفةٍ أو دراسةٍ أو تجارةٍ، فإنه يصليها إذا ارتفعت الشمس قيد رمح؛ أي: بعد طلوع الشمس بنحو ربع ساعة Dan jika tidak dimudahkan bagi seseorang untuk shalat Dhuha pada waktu yang terbaik (sekitar jam .09.10 lewat pent'), karena keberadaannya tersibukkan dengan pekerjaan, belajar dan perdagangan, maka dia shalat Dhuha jika matahari telah meninggi seukuran tombak yakni setelah terbitnya matahari kurang lebih 15 menit setelahnya. 📘 Liqa Al Bab Al Maftuh 12/29 ✍ Di susun oleh ; *Abu Hanan As-Suhaily* 4 Muharram  1446_9/7/2024 🌾 *من مجموعة نصيحة للنساء* 🌾 Ikuti NashihatuLinnisa' di TELEGRAM  https://t.me/Nashihatulinnisa

Dan yang terpilih untuk dikerjakannya shalat Dhuha adalah dengan berlalunya 1/4 siang, maksudnya agar setiap 1/4 siang ada shalat, pada 1/4 pertama ada shalat subuh Pada 1/4 kedua ada shalat Dhuha Pada 1/4 ketiga ada shalat Dzuhur Pada 1/4 keempat ada shalat ashar وقدّر العلماء هذا بمضي ربع النهار أي نصف الوقت بين طلوع الشمس وصلاة الظهر. Para ulama menetapkan bahwa ini (waktu paling utamanya shalat Dhuha) dengan berlalunya 1/4 siang yaitu seperduanya waktu antara terbitnya matahari dan waktu shalat dhuhur. 📘Lihat Al Majmu' karya An -Nawawi 4/36 dan Al Mau'suah Al Fiqhiyyah 27/124 Misalkan waktu terbitnya matahari Makassar hari ini 06.12 dan Waktu dhuhur 12.08 Selisih waktu antara keduanya antara waktu subuh dan Dzuhur adalah 5 jam 56 menit. Maka seperduanya adalah 2 jam 58 menit Maka berlalunya seperdua siang adalah waktu terbit 06.12 ditambah 2 jam 58 menit yaitu sekitar jam 09.10 (inilah waktu yang paling utama shalat Dhuha yakni shalatnya orang yang awwabin (banyak Kembali kepada Allah) 🖋️Berkata Syaikh Al Allamah Al Muhaddits Al Albany rahimahullah: لكن الأفضل أن تُصلَّى صلاة الضحى حينما تشتدُّ حرارة الأرض كما أشار الرسول - عليه السلام - في هذا الحديث ، نعم الساعة التسعة . Akan tetapi yang afdahlnya shalat Dhuha adalah ketika semakin panasnya bumi sebagaimana yang diisyaratkan oleh Rasulullah dalam hadist Zaid bin arqam, Na'am jam 9 pagi. 🖋️ Berkata Syaikh Al Utsaimin rahimahullah : وأفضل ذلك عند شدة الحر، إذا اشتد الضحى قبل الظهر بساعة، أو ساعة ونصف، أو ساعتين، فهذا أفضل، وهي صلاة الأوَّابين Dan paling utamanya shalat Dhuha adalah ketika panasnya matahari semakin kuat, jika siang harinya panasnya mulai meninggi sebelum waktu Dzuhur 1 jam atau 1 jam setengah atau 2 jam, maka inilah yang Afdhal. Dan itulah shalat orang yang awwabin. 📘Al Ifham syarh Al umrah 423 🖋️ Berkata Imam Ibnu Baz rahimahullah; إذا اشتد الضحى يكون أفضل، قبل الظهر بساعة ونصف، ساعتين هذا أفضل ما يكون لصلاة الضحى Jika siang harinya yang teriknya mulai memanas, itulah waktu yang utama, yakni sebelum shalat dhuhur 1 jam setengah atau 2 jam, inilah waktu yang utama untuk shalat Dhuha. 📘 Fatawa Nur 'Ala Darb 10/416. 🖋️Berkata Syaikhuna Fathul Qadasy hafidzahullah : صلاة الأوابين حين ترمض، والمقصود بها الضحى عند اشتداد حر الشمس، بداية اشتداد الحر هناك ترمض الفصال أي : الإبل الصغيرة تتحرك من مكانها وتشعر بالحرارة وتذهب إلى الظل، وربما هذا يكون في بعض البلدان على الساعة التاسعة، الساعة العاشرة هكذا بحسب الحرارة في تلك البلاد. Shalatnya awwabin (orang yang banyak Kemabli kepada Allah) adalah ketika terik matahari dan maksudnya : shalat Dhuha ketika semakin kuat terik pnasanya matahari, maka disitulah anak unta kecil akan beranjak dari tempatnya karena dalam keadaan ia merasakan panas dan akan pergi ketempat lain untuk berteduh, dan kadang pada sebagian negara jam 9, atau jam 10 pagi, demikianlah disesuaikan dengan panas yang ada pada negara tersebut. https://t.me/ftawafat. ✍ Di susun oleh ; *Abu Hanan As-Suhaily* 1 Muharram  1446_6/7/2024 🌾 *من مجموعة نصيحة للنساء* 🌾 Ikuti NashihatuLinnisa' di TELEGRAM  https://t.me/Nashihatulinnisa

Dan yang terpilih untuk dikerjakannya shalat Dhuha adalah dengan berlalunya 1/4 siang, maksudnya agar setiap 1/4 siang ada shalat, pada 1/4 pertama ada shalat subuh Pada 1/4 kedua ada shalat Dhuha Pada 1/4 ketiga ada shalat Dzuhur Pada 1/4 keempat ada shalat ashar وقدّر العلماء هذا بمضي ربع النهار أي نصف الوقت بين طلوع الشمس وصلاة الظهر. Para ulama menetapkan bahwa ini (waktu paling utamanya shalat Dhuha) dengan berlalunya 1/4 siang yaitu seperduanya waktu antara terbitnya matahari dan waktu shalat dhuhur. 📘Lihat Al Majmu' karya An -Nawawi 4/36 dan Al Mau'suah Al Fiqhiyyah 27/124

Sekitar jam berapa mulai waktu Dhuha (dengan terbitnya matahari dan meninggi seukuran tombak)? Awal waktu shalat Dhuha kita-kira 15 menit setelah matahari terbit. 🖋️Berkata Syaikh Al Allamah Al Utsaimin rahimahullah : من ارتفاع الشمس قدر يعنى حوالى ربع ساعة او ثلث ساعة يعد طلوعها Awal waktu Dhuha dimulai semenjak meningginya matahari setinggi tombak, yakni sekitar 15 atau 20 menit setelah terbitnya matahari. 📘Majmu' Al Fatawa 14/306 🖋️Berkata Syaikh Al Allamah Al Albany rahimahullah : وقت صلاة الضحى يبدأ من بعد ذهاب وقت كراهة الصلاة بعد طلوع الشمس ؛ يعني بنحو ثلث ساعة نصف ساعة يدخل وقت صلاة الضحى ، Waktu shalat Dhuha dimulai dari hilangnya waktu makruh untuk shalat, setelah terbitnya matahari, yakni 20 menit atau 30 menit setelah terbitnya matahari, itu menunjukkan masuknya awal waktu shalat Dhuha. 📘Bawwabu Turatsil Imam Al albany 2. Akhir waktu yakni dekat waktu zawal di saat matahari akan tergelincir ke arah barat.(Mendekati waktu Dzuhur) 🖋️ Berkata Syaikh Al Allamah ‘Utsaimin rahimahullah: إلى قبيل اازوال ما بين عشر دقائق إلى خمس خمس دقائق فقط أي قبل دخول وقت النهي “Sekitar 10 atau 5 menit sebelum mendekati waktu zawal (matahari tergelincir ke barat), maksudnya sebelum masuk waktu pelarangan. 📘Majmu' Al Fatawa 14/306 Dan beliau rahimahullah juga berkata: صلاة الضحى إلى أن يبقى على الزوال عشر دقائق أو قريب منها. Shalat Dhuha waktunya tetap ada sampai sebelum zawal (tergelincir matahari) 10 menit atau mendekati itu. 📘Syarh Riyadhus Shalihin 5/151 Jadi batas akhir waktu untuk shalat dhuha adalah sebelum masuk waktu larangan shalat, yakni ketika bayangan tepat berada di atas benda, tidak lagi condong ke timur atau ke barat, kurang lebih 15 menit atau 10 menit sebelum masuk waktu Dzuhur. Dan selama bayangan benda masih condong ke arah barat berarti waktu dhuha masih ada. Namun ketika bayangan benda lurus dengan bendanya, tidak condong ke barat maupun ke timur, maka tidak ada lagi waktu shalat dhuha . Karena matahari posisinya tepat berada di atas benda. 3- Waktu terbaik dan paling utama untuk mengerjakan shalat Dhuha adalah ketika terik matahari semakin bertambah panas dan menyengat. Dalilnya adalah, أَنَّ زَيْدَ بْنَ أَرْقَمَ رَأَى قَوْمًا يُصَلُّونَ مِنَ الضُّحَى فَقَالَ أَمَا لَقَدْ عَلِمُوا أَنَّ الصَّلاَةَ فِى غَيْرِ هَذِهِ السَّاعَةِ أَفْضَلُ. إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ صَلاَةُ الأَوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ Zaid bin Arqom melihat sekelompok orang melaksanakan shalat Dhuha, lantas ia mengatakan, “Mereka mungkin tidak mengetahui bahwa selain waktu yang mereka kerjakan saat ini, ada yang lebih utama. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “(Waktu terbaik) shalat awwabin (shalat Dhuha) yaitu ketika anak unta merasakan terik matahari.” (HR. Muslim no. 748). 🖋️Imam Nawawi mengatakan, “Inilah waktu utama untuk melaksanakan shalat Dhuha. قال اصحابنا هو أفضل وقت صلاة الضحى وإن كانت تجوز من طلوع الشمس إلى الزوال Berkata sahabat kami dari ulama Syafi’iyah bahwa inilah adalah waktu terbaik untuk shalat Dhuha. Walaupun boleh pula dilaksanakan ketika matahari terbit hingga waktu zawal.” 📘Syarh Shahih Muslim, 6/ 28 🖋️Berkata Syaikh Al Allamah Al Utsaimin rahimahullah : والأفضل صلاتها بعد اشتداد الحر وهذه صلاة الأوابين Dan Afdhalnya shalat Dhuha adalah setelah teriknya panas matahari semakin menyengat dan itulah shalat Al awwabin. 📘Majmu' Al Fatawa 11/396 🖋️ Berkata Imam Ibnu Baz rahimahullah : والأفضل صلاتها بعد اشتداد الحر وهذه صلاة الأوابين Dan paling utamanya shalat Dhuha adalah setelah teriknya panas matahari semakin menyengat dan inilah shalat awwabin (yang banyak Kembali kepada Allah) 📘Majmu' Fatawa 11/396. Sekitar jam berapa waktu paling utamanya shalat Dhuha yakni shalatnya awwabin (ketika panas terik matahari semakin bertambah dan menyengat)..? Dan waktu yang terpilih (waktu utamanya) untuk melaksanakan shalat dhuha adalah والاختيار فعلها عند مضي ربع النهار ) أي ليكون في كل ربع من النهار صلاة، ففي الربع الأول الصبح وفي الثاني الضحى، وفي الثالث الظهر، وفي الرابع العصر

📜KAPANKAH WAKTU DHUHA YANG TERBAIK ? Soal : Kapankah waktunya sholat dhuha berakhir,& kapan yg paling afdhol, jam berapa, sebab ada yg mengatakan menjelang sebelum waktu zawal tergelincirx matahari kurang lebih 10 menit dan itu ftw sy Utsaimin. Mhn penjelasnx? بسم الله الرحمن الرحبم Secara bahasa "Dhuha di ambil dari kata الضحو ( Ad Dhah'wu) yang artinya ارتفاع النهار Siang hari yang teriknya mulai memanas dan meninggi. 📘Lihat Al Qamus Al Muhith hal 216. Seperti firman Allah : وَأَنَّكَ لَا تَظْمَأُ فِيهَا وَلَا تَضْحَىٰ Di surga kamu tidak akan mengalami kehausan dan tidak merasa kepanasan karena terik sinar matahari. Dan menurut istilah ulama ahli fiqh, Dhuha artinya: ما بين ارتفاع الشمس إلى زوالها Antara ketika matahari mulai meninggi sampai tergelincirnya matahari (waktu dhuhur) 📘Al Mau'suah Al Fiqhiyyah 27/221. Perlu diketahui beberapa waktu larangan untuk shalat Dhuha yang mengapit waktu Dhuha : ▪️Setelah shalat Shubuh sampai matahari terbit. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: لا صلاة بعد صلاة الفجر حتى تطلع الشمس. "Tidak ada shalat setelah shalat Shubuh sampai terbit matahari." (Muttafaqun 'alaih) ▪️Dari terbit matahari sampai meninggi seukuran tombak, kurang lebih 1 meter menurut pandangan mata. Dan jika matahari sudah meninggi setelah terbit seukuran tombak, maka telah habis waktu pelarangan shalat. Dari Uqbah bin Amir radhiallahu anhu dia berkata: صل صلاة الصبح، ثم أقصر عن الصلاة حتى تطلع الشمس حتى ترتفع... "Shalatlah Shubuh, kemudian tahanlah dirimu dari shalat sampai matahari terbit sehingga naik..." (HR. Muslim) ▪️Ketika orang yang berdiri di siang hari dan matahari tepat berada di atas kepala dan berada di tengah-tengah langit sampai matahari mulai tergelincir ke arah barat dan setelah itu masuklah waktu shalat dhuhur. ثلاث ساعات كان النبي صلى الله عليه وسلم ينهانا أن نصلي فيهن وأن نقبر فيهن موتانا : وحين يقوم قائم الظهيرة حتى تزول،. "Ada tiga waktu di mana Rasulullah shalallahu alaihi wasallam melarang kami untuk shalat dan menguburkan jenazah kami : Di saat seseorang berdiri dan matahari tepat di atas kepala hingga condong ke arah barat, (HR. Muslim) Jadi rentang waktu shalat Dhuha adalah : Berkata Al Buhuty rahimahullah : ووقتها أي صلاة الضحى من خروج وقت النهي أي ارتفاع الشمس قيد رمح إلى قبيل الزوال. انتهى Waktu shalat dhuha mulai dari keluarnya waktu pelarangan shalat, yaitu semenjak meningginya matahari setinggi tombak sampai sebelum zawal (tergelincirnya matahari) 📘 Kasy Syaiful Qina' Maka dari sinilah pembagian waktu shalat Dhuha ada tiga waktu: 1- Awal waktu yakni setelah matahari terbit dan meninggi setinggi tombak Berdalilkan dengan hadits dari ‘Amr bin ‘Abasah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, صَلِّ صَلاَةَ الصُّبْحِ ثُمَّ أَقْصِرْ عَنِ الصَّلاَةِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ حَتَّى تَرْتَفِعَ فَإِنَّهَا تَطْلُعُ حِينَ تَطْلُعُ بَيْنَ قَرْنَىْ شَيْطَانٍ وَحِينَئِذٍ يَسْجُدُ لَهَا الْكُفَّارُ “Kerjakan shalat shubuh kemudian tahanlah dari shalat hingga matahari terbit, sampai matahari meninggi. Ketika matahari terbit, ia terbit di antara dua tanduk syaitan, saat itu orang-orang kafir sedang bersujud.” (HR. Muslim no. 832). 🖋️Berkata Ath Thiby rahimahullah : اي ثم صلى بعد ان ترتفع الشمس قدر رمح حتى يخرج وقت الكراهة وهذه الصلاة تسمى صلاة الإشراق وهى اول صلاة الضحى Kemudian dia shalat setelah matahari meninggi setinggi anak tombak hingga keluar waktu makruhnya yang dibenci untuk shalat dan ini dinamakan shalat isyraq dan itu adalah merupakan awal waktu shalat Dhuha. 📘Tuhfatul Ahwadzi 3/158