Indonesia Berbahasa Arab

Jika berminat, silakan ketik: DaftarSAJADAH Nama Kota HP Email Pembayaran : Cash Rp 200,000 sekali bayar Kirim ke t.me/HendraSajadah1 t.me/HendraSajadah1 Selanjutnya, nanti akan dijelaskan mengenai proses pendaftaran, dll.

Ini adalah contoh audio pelajaran di Sajadah Teknis Belajar: 1. Semua peserta akan dimasukkan ke dalam satu Private Channel Telegram 2. Di dalam channel tersedia audio yang membedah kitab-kitab yang dipelajari 3. Durasi tiap audio sekitar 10 menit 4. Audio boleh diputar kapan saja, sesuai kesempatan 5. Seluruhnya ada 278 audio 6. Kalau 1 audio disimak sehari, ditargetkan selesai dalam 9 bulan

Al Imam Asy Syafi'i berkata ; مَنْ تَبَحَّرَفِي النَّحْوِاهْتَدَى إِلَى كُلَّ العُلُوْم " Orang yg menguasai ilmu Nahwu, maka ia akan dimudahkan utk memahami seluruh ilmu (Islam ).

Setiap kita harus punya anggaran belanja untuk segala keperluan hidup.Termasuk anggaran untuk thalabul 'ilmi juga harus ada. Jangan sampai tidak. Bahkan ini mesti jadi prioritas. Itu jika kita masih meyakini bahwa Ilmu Adalah Pelita Hidup. Dan tentu, prinsip kita adalah Long Life Education. Minal Mahdi ilal Lahdi. Demikian juga dengan #bahasaArab.

_Siapa yang ingin sukses bahasa Arab, jangan putus dari satu buku ke buku lain. Seperti orang yang berada di kegelapan, tak bosan berpindah dari satu tempat ke tempat lain, demi mencari cahaya. Bacalah banyak buku. Satu buku selesai, baca lagi buku lain. Dan itu tak mesti beli. Pinjam kawan juga kan bisa. Bacalah buku-buku itu sampai akhirnya pemahaman kita terhadap bahasa Arab terbentuk secara utuh_ *PELAJARAN* MASIH (bagian 6: SAYA Pr) a. Untuk menyatakan "Masih", yang dhamirnya adalah ANÂ / أَنَا yaitu SAYA, maka kita gunakan Mâ Ziltu / مَازِلْتُ b. Jika pembicaranya Perempuan, jadinya seperti ini: مَا زِلْتُ مُدرِّسَةً *_mâ zilTU mudarrisat[AN]_* _"Aku masih pengajar"_ مَا زِلْتُ شَابَّةً *_má zilTU syâbbat[AN]_* _"Aku masih muda"_ مَا زِلْتُ فِي الْمَدْرَسَةِ *_má zilTU fî-l-madrasah_* _"saya masih di sekolah"_

Ikuti kursus bahasa Arab online yang dirancang untuk aktivis dakwah agar mahir bahasa Arab & terampil membaca kitab Arab gundul. TABRANI Telaah Bahasa Arab Pada Kitab Nizhamul Islam, Takattul & Mafahim CARA DAFTAR TABRANI Ketik : DAFTAR TABRANI NAMA : KOTA : HP : EMAIL : Kirim Ke : Abu Mushab T.me/HendraSajadah1 wa.me/6285239192759

Tiga Permohonan Mengawali Hari “Biasanya, saat selesai salat Subuh,” ujar Umm Salamah, Umm al-Muminīn—ibu kita semua, kaum mukminin—raḍiyallāh ‘anhā, “Nabi ﷺ berdoa, اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا ‘Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima.’” [HR Ibn Mājah, an-Nasāi, Aḥmad, dan aṭ-Ṭabarāni].’” Ada tiga perkara penting yang dimohonkan oleh Nabi kita ﷺ dalam doa tersebut. Tentang perkara pertama, Ibn ‘Aṭā` Allāh as-Sakandari mengatakan, العلم النافع هو الذي ينبسط في الصدر شعاعه ويكشف به عن القلب قناعه , خير العلم ما كانت الخشية معه “Ilmu yang bermanfaat ialah yang tersebar dalam hati sinarnya dan dengannya ia membuka dari hati penutupnya. Sebaik-baik ilmu adalah yang disertai rasa takut kepada-Nya.” Ilmu yang bermanfaat itu bukan sebatas pengetahuan, melainkan meresap ke dalam kalbu sehingga melahirkan ketenangan, khusyuk, dan ketundukan kepada Allah Ta’ālā. Jika tidak sampai ke dalam hati, hanya di lisan, maka itu akan menjadi hujjah yang memberatkan manusia di akhirat nanti. Olehnya itu, beliau ﷺ memberikan keterangan yang spesifik terkait ilmu: harus bermanfaat. Adapun rezeki yang baik maksudnya adalah yang halal. Beliau ﷺ menyifati rezeki yang dimintanya sebagai ṭayyib (baik) karena rezeki itu ada dua macam: rezeki yang baik (yang berasal dari usaha yang halal) dan rezeki yang buruk (yang berasal dari usaha yang haram). Mengapa bermohon amal yang diterima? Sebab, memang tidak semua amal itu diterima. Yang diterima hanyalah yang berupa amal saleh: diniatkan secara Ikhlas karena Allah ﷻ dan dilaksanakan sesuai tuntunan Rasulullah ﷺ. Sungguh, ini adalah doa yang sangat istimewa. Nabi ﷺ diberikan limpahan ilmu oleh Allah ﷻ, dianugerahi rezeki yang halal-ṭayyib (tak ada sedikit pun rezeki yang buruk), diampuni dosanya, dan diterima amalnya. Sosok yang demikian saja masih merasa perlu bermohon dengan doa itu, apalagi kita! Bukankah kita lebih membutuhkan permohonan tersebut? Amat baik kiranya jika seorang muslim membiasakan membacanya setiap pagi—mencontoh Sang Suri Teladan ﷺ—sembari mengiringinya dengan amal yang serius: sungguh-sungguh menuntut ilmu, sungguh-sungguh mencari karunia-Nya, serta sungguh-sungguh beramal. Dengan demikian, terhimpunlah permohonan dan upaya, doa dan ikhtiar. #mnihadis

_Baca buku apa saja yang menunjang pengayaan teori bahasa Arab. Targetnya: Bertambah Pemahaman. Bukan HAFAL isi buku teori itu. Karena menghafal adalah domain mereka yang ingin menjadi pakar atau mereka yang bergelut di dunia akademik. Sedangkan kita, cukuplah faham isi buku itu_ *PELAJARAN* MASIH (bagian 5: Kamu Pr) Untuk menyatakan "Masih", yang dhamirnya adalah ANTI / أَنْتِ yaitu Kamu Perempuan 1 orang, maka kita gunakan Mâ ZilTI / مَازِلْتِ Seperti ini: مَا زِلْتِ طَالِبَةً *_mâ zilTI thâlibat[AN]_* _"Engkau masih pelajar"_ مَا زِلْتِ شَابَّةً *_mâ zilTI syâbbat[AN]_* _"Engkau masih muda"_ أَ مَا زِلْتِ فِي السُّوقِ؟ *_a mâ zilTI fî-s-sûq[i]?_* _"apakah engkau masih di pasar?"_

Abu (Bapaknya) Jahl (kebodohan) mati. Si Jahl pun jadi yatim. Hingga kemudian dia diadopsi oleh orang-orang pandir zaman ini