cookie

Мы используем файлы cookie для улучшения сервиса. Нажав кнопку «Принять все», вы соглашаетесь с использованием cookies.

avatar

Tafsir surat al kahfi

Больше
Страна не указанаЯзык не указанКатегория не указана
Рекламные посты
684
Подписчики
Нет данных24 часа
Нет данных7 дней
Нет данных30 дней

Загрузка данных...

Прирост подписчиков

Загрузка данных...

🔵 Hal ini memberikan faidah kepada kita agar jangan berucap atau berbuat hal yang mengundang kemurkaan Allah, karena Dia Maha Melihat dan Maha Mendengar. Namun kelemahan pada iman kita tidak membuat kita demikian. Butuh untuk diingatkan dan diberi nasehat kembali (Faidah penjelasan Syaikh Ibn Utsaimin). 💐 Dalam ayat ini dinyatakan: maa lahum min duunihi min waliyyin (Tidak ada satu pihakpun selain Allah yang menjadi Wali bagi mereka). Allah adalah Wali bagi setiap makhluknya baik orang beriman atau kafir. Ini adalah perwalian secara umum. Allahlah yang memberikan rezeki kepada mereka, mengatur kehidupan mereka. وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لَا يُفَرِّطُونَ (61) ثُمَّ رُدُّوا إِلَى اللَّهِ مَوْلَاهُمُ الْحَقِّ أَلَا لَهُ الْحُكْمُ وَهُوَ أَسْرَعُ الْحَاسِبِينَ (62) 🍃 Dan Dialah al-Qoohir di atas hamba-hambaNya dan Allah mengirim untuk mereka (Malaikat) penjaga. Hingga ketika datang kematian, ia diwafatkan oleh utusan Kami dalam keadaan mereka tidak menyianyiakan (perintah). Kemudian mereka (orang yang diwafatkan itu) dikembalikan kepada Wali mereka yang haq. Ingatlah hanya milik Dialah semata hukum dan Dialah Yang Paling Cepat PerhitunganNya (Q.S al-An-‘aam ayat 62). 🌷 Sedangkan perwalian yang khusus, adalah untuk orang-orang beriman saja. Allah memberikan kepada mereka taufiq kepada ilmu dan amal sholih. (faidah penjelasan Syaikh Ibn Utsaimin). 🌻 Dalam ayat ini dinyatakan: Walaa yusyriku fii hukmihi ahadaan (tidak ada satu pihakpun yang berserikat dalam hukumNya). Hal ini mencakup hukum Kauniy maupun syar’i. ===================== 💐 Materi Kajian di Masjid al-Fauzan Probolinggo. ▶️ Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah. ===================== ✍ http://telegram.me/alistiqomah
Показать все...
Al-istiqomah

Hidup untuk Beribadah kepada Allah Subhaanahu wata'ala.

🔵🌷🔵🌷🔵🌷🔵🌷🔵🌷🔵 🌹📖 TADABBUR SURAT AL-KAHFI. ✅ Ayat ke-25 Surat al-Kahfi. وَلَبِثُواْ فِي كَهۡفِهِمۡ ثَلَٰثَ مِاْئَةٖ سِنِينَ وَٱزۡدَادُواْ تِسۡعٗا 🍃 Arti Kalimat: dan mereka tinggal di gua mereka selama tiga ratus tahun ditambah Sembilan (tahun). 🌏 Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan bahwa masa tinggal para pemuda itu dalam gua adalah 300 tahun secara perhitungan Syamsiyah dan tambahan 9 tahun dalam perhitungan Qomariyyah. Karena setiap seratus tahun ada selisih 3 tahun tambahan perhitungan Qomariyyah dibandingkan Syamsiyyah ✅ Ayat Ke-26 Surat al-Kahfi. قُلِ ٱللَّهُ أَعۡلَمُ بِمَا لَبِثُواْۖ لَهُۥ غَيۡبُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۖ أَبۡصِرۡ بِهِۦ وَأَسۡمِعۡۚ مَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَلِيّٖ وَلَا يُشۡرِكُ فِي حُكۡمِهِۦٓ أَحَدٗا 🍃 Arti Kalimat: Katakanlah: Allah Paling Mengetahui tentang berapa lama mereka tinggal. Allah sajalah Yang Mengetahui hal yang ghaib di langit dan bumi. Sungguh demikian kuatnya PenglihatanNya dan PendengaranNya. Tidak ada selain Allah sebagai Wali (Pelindung/ Penolong) dan tidak ada satu pihakpun yang (bisa menentukan/merubah) hukumNya. 🌏 Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan: jika engkau ditanya tentang berapa lama masa para pemuda itu tinggal di gua sedangkan engkau tidak mengetahui ilmunya, katakanlah bahwa Allah Yang Lebih Mengetahui tentang berapa lama mereka tinggal ☝️ Pada ayat ini disebutkan: Lahuu ghoybus samaawaati wal-Ardl (hanya milik Allah sajalah pengetahuan terhadap yang ghaib di langit dan di bumi). Dalam ayat yang lain Allah Subhaanahu Wa Ta’ala berfirman: قُلْ لَا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ... 🍃 Katakanlah: Tidak ada siapapun yang mengetahui hal yang ghaib di langit dan di bumi kecuali Allah…(Q.S anNaml ayat 65). 💥 Termasuk hal yang ghaib adalah pengetahuan tentang apa yang akan terjadi di masa datang. Karena itu, barangsiapa yang mengaku mengetahui hal yang akan terjadi di masa akan datang, maka ia kafir (faidah penjelasan Syaikh Ibn Utsaimin). Mendatangi dukun atau sekedar bertanya hal ghaib via sms atau software tertentu, itu akan mengakibatkan sholatnya tidak diterima selama 40 malam. Jika ia mempercayainya, maka ia kafir. مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَيْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلَاةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً 🍃 Barangsiapa yang mendatangi ‘Arraaf, kemudian bertanya kepadanya tentang sesuatu, tidak akan diterima sholatnya 40 malam (H.R Muslim). مَنْ أَتَى كَاهِنًا أَوْ عَرَّافًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ 🍃 Barangsiapa yang mendatangi Kaahin atau ‘Arraaf, kemudian membenarkan ucapannya, maka ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad shollallahu alaihi wasallam (H.R Ahmad, Abu Dawud). ☝️ Pada ayat ini Allah menyatakan: Abshir bihi wa asmi’ (sungguh sangat tajam penglihatan Allah dan pendengaranNya). Penglihatan Allah sangat tajam menembus segala dimensi bahkan hal-hal yang sangat kecil sekali, tidak luput dari penglihatan Allah. Allah Maha Melihat dengan jelas gerakan seekor semut hitam di atas batu hitam di kegelapan malam yang sangat pekat. Pendengaran Allah juga sangat tajam. Saat datang seorang wanita mengadukan keadaan suaminya kepada Rasulullah shollallahu alaihi wasallam. Aisyah radhiyallahu anha berada di kamar di dekat percakapan itu, namun Aisyah tidak bisa mendengar beberapa kata dalam percakapan itu. Tapi ternyata Allah turunkan surat al-Mujaadilah dari ayat pertama yang menjelaskan hukum tentang hal itu secara rinci. Menunjukkan bahwa Allah Yang Berada di atas Arsy Maha Mendengar dengan detail semua percakapan tersebut, sedangkan Aisyah yang berada di dekatnya, tidak bisa mendengar dengan jelas sebagian kata. Demikian juga dengan bisik-bisik antar orang, atau bahkan hal yang terbesit dalam hati dan pikiran seseorang, Allah Maha Mendengar dan Mengetahuinya.
Показать все...
👆link tafsir surat almulk
Показать все...
Показать все...
Keutamaan Sholat rowatib dhuhur
Показать все...
min). 2⃣. Jika kita lupa akan suatu hal, maka berdzikirlah mengingat Allah agar kita kembali diingatkan oleh Allah akan suatu hal yang terlupa tersebut. Karena memang Syaithanlah yang menyebabkan kita lupa akan sesuatu, maka berdzikirlah agar bisa mengingatnya (faidah dari Tafsir Ibn Katsir). 🔵 Dalam ayat ini juga dinyatakan: wa qul ‘asaa an yahdiyani robbi li aqroba min haadzaa rosyadaa (dan ucapkanlah: semoga Rabbku memberikan bimbingan untukku kepada hal yang lebih dekat kepada petunjuk). Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan: Jika engkau ditanya tentang suatu hal yang tidak engkau ketahui, mintalah dan hadapkan (hatimu) kepadaNya, agar Allah memberi taufiq kepadaMu kepada kebenaran dan petunjuk. ===================== 💐 Materi Kajian di Masjid al-Fauzan Probolinggo. ▶️ Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah. ===================== ✍ http://telegram.me/alistiqomah
Показать все...
Al-istiqomah

Hidup untuk Beribadah kepada Allah Subhaanahu wata'ala.

🔵🌷🔵🌷🔵🌷🔵🌷🔵🌷🔵 🌹📖 TADABBUR SURAT AL-KAHFI. ✅ Ayat ke-23 dan 24 Surat al-Kahfi. وَلَا تَقُولَنَّ لِشَاْيۡءٍ إِنِّي فَاعِلٞ ذَٰلِكَ غَدًا ٢٣ إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُۚ وَٱذۡكُر رَّبَّكَ إِذَا نَسِيتَ وَقُلۡ عَسَىٰٓ أَن يَهۡدِيَنِ رَبِّي لِأَقۡرَبَ مِنۡ هَٰذَا رَشَدٗا ٢٤ 🍃 Arti Kalimat: Dan janganlah sekali-kali engkau mengatakan: Sungguh aku benar-benar pasti melaksanakan itu besok. Kecuali dengan mengatakan: In sya Allah (jika Allah menghendaki). Dan ingatlah Tuhanmu ketika engkau lupa. Dan ucapkanlah: Semoga Rabbku akan memberikan bimbingan kepada yang lebih dekat untukku dari petunjuk. 🌍 Sebagian Ulama Tafsir seperti Ibnu Katsir dan Syaikh Ibn Utsaimin menjelaskan bahwa orang-orang musyrikin Quraisy datang kepada Yahudi dan berkata: Sesungguhnya ada orang di kalangan kami yang mengaku sebagai Nabi. Kemudian Yahudi berkata: Tanyakan kepadanya 3 hal, kalau ia bisa menjawabnya maka ia adalah Nabi. 📝 Tanyakanlah: ▶️ Pertama, tentang keadaan para pemuda yang keluar dari kotanya berlindung ke dalam gua. Bagaimana keadaan mereka. ⏩ Kedua, tentang seseorang yang menguasai (perjalanan) ke timur dan barat bumi. ➡️ Ketiga, tanyakan tentang ruh. 🔴Kemudian orang-orang musyrikin itu datang dan menanyakan ketiga hal itu kepada Nabi shollallahu alaihi wasallam. Nabi kemudian menjawab: Besok aku akan menjawab. Ternyata selama berhari-hari Allah tidak menurunkan wahyu kepada Nabi. Hingga setelah 15 hari kemudian, barulah turun wahyu dari Allah Subhaanahu Wa Ta’ala. 💐 Maka pada ayat ini Allah Ta’ala mengajarkan adab kepada NabiNya dan seluruh kaum muslimin agar jika seseorang berjanji, hendaknya mengucapkan : In syaa Allah. 🔋 Ucapan InsyaAllah dalam berjanji memberikan 2 faidah: 📕 Pertama, Allah akan menolong dan memudahkan kita menjalankan hal tersebut. 📗 Kedua, jika kita ternyata tidak mampu melaksanakannya, tidak tergolong mengingkari janji (Penjelasan Syaikh Ibn Utsaimin). 🔎 Nabi Sulaiman alaihissalaam pernah bersumpah, bahwa dalam satu malam beliau akan menggilir (untuk berhubungan badan) dengan sekian puluh istrinya (sebagian riwayat menyatakan 100 atau 99, sebagian lagi 90, sebagian lagi menyatakan 70, sebagian lagi menyatakan 60), dan hasilnya semua istri itu akan melahirkan anak-anak tangguh menjadi pasukan yang akan berjihad di jalan Allah. Satu Malaikat mengingatkan agar beliau mengucapkan InsyaAllah. Namun, qoddarallah Nabi Sulaiman tidak mengucapkannya. Hingga akhirnya ketika Nabi Sulaiman melakukan hal itu ternyata yang hamil hanya satu istri dan itupun melahirkan setengah manusia. Hal ini disebutkan dalam riwayat al-Bukhari dan Muslim. قَالَ سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ عَلَيْهِمَا السَّلَام لَأَطُوفَنَّ اللَّيْلَةَ بِمِائَةِ امْرَأَةٍ تَلِدُ كُلُّ امْرَأَةٍ غُلَامًا يُقَاتِلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَقَالَ لَهُ الْمَلَكُ قُلْ إِنْ شَاءَ اللَّهُ فَلَمْ يَقُلْ وَنَسِيَ فَأَطَافَ بِهِنَّ وَلَمْ تَلِدْ مِنْهُنَّ إِلَّا امْرَأَةٌ نِصْفَ إِنْسَانٍ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ قَالَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ لَمْ يَحْنَثْ وَكَانَ أَرْجَى لِحَاجَتِهِ 🍃 Sulaiman bin Dawud alaihimassalaam berkata: Sungguh aku akan berkeliling (menggilir) 100 istriku malam ini, sehingga tiap wanita akan melahirkan anak yang akan berjihad di jalan Allah. Kemudian satu Malaikat mengucapkan kepada beliau: Ucapkan InsyaAllah. Tapi Nabi Sulaiman tidak mengucapkan dan lupa. Kemudian beliau berkeliling pada istri-istrinya, hasil selanjutnya tidak ada yang melahirkan anak kecuali satu orang wanita yang melahirkan setengah manusia. Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam bersabda: Kalau Nabi Sulaiman mengucapkan Insya Allah, niscaya beliau tidak melanggar sumpahnya, dan lebih diharapkan hajatnya terpenuhi (H.R al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah, lafadz hadits sesuai riwayat al-Bukhari). 🔰 Dalam ayat ini juga dinyatakan: wadzkur Robbaka idzaa nasiita (Ingatlah Rabbmu ketika engkau lupa). Dalam hal ini ada 2 penafsiran: 1⃣ Jika kita sudah bersumpah atau berjanji sebelumnya tidak mengucapkan InsyaAllah, maka saat ingat ucapkanlah InsyaAllah, agar tidak jatuh dalam dosa (penjelasan Syaikh Ibn Utsai
Показать все...
🔵🌷🔵🌷🔵🌷🔵🌷🔵🌷🔵 🌹📖 TADABBUR SURAT AL-KAHFI. ✅ Ayat Ke-22 Surat al-Kahfi. سَيَقُولُونَ ثَلَٰثَةٞ رَّابِعُهُمۡ كَلۡبُهُمۡ وَيَقُولُونَ خَمۡسَةٞ سَادِسُهُمۡ كَلۡبُهُمۡ رَجۡمَۢا بِٱلۡغَيۡبِۖ وَيَقُولُونَ سَبۡعَةٞ وَثَامِنُهُمۡ كَلۡبُهُمۡۚ قُل رَّبِّيٓ أَعۡلَمُ بِعِدَّتِهِم مَّا يَعۡلَمُهُمۡ إِلَّا قَلِيلٞۗ فَلَا تُمَارِ فِيهِمۡ إِلَّا مِرَآءٗ ظَٰهِرٗا وَلَا تَسۡتَفۡتِ فِيهِم مِّنۡهُمۡ أَحَدٗا 🍃 Arti Kalimat: mereka akan berkata (bahwa Ashaabul Kahfi) berjumlah 3 orang dan yang ke-empat adalah anjing mereka. Ada juga yang berkata jumlahnya 5 orang dan yang ke-enam adalah anjing mereka. Itu semua adalah melempar (persangkaan) dalam hal yang ghaib. Dan (ada) yang berkata bahwa jumlah (Ash-haabul Kahfi) adalah 7 orang dan yang ke-8 adalah anjing mereka. Katakanlah: Tuhanku Paling Mengetahui tentang jumlah mereka. Tidak ada yang mengetahuinya kecuali hanya sedikit. Maka janganlah berdebat tentang mereka kecuali perdebatan secara dzhahir. Dan janganlah engkau meminta fatwa tentang (Ash-haabul Kahfi) kepada salah seorangpun dari mereka (Musyrikin dan Ahlul Kitab). ☝️ Pada ayat ini Allah menyebutkan perkataan berbagai pihak yang menerka jumlah para pemuda Ash-haabul Kahfi. Allah menjelaskan 3 pendapat orang-orang tentang berapakah jumlah para pemuda Ash-haabul Kahfi dengan anjingnya: ▶️ Pendapat pertama: jumlah para pemuda itu 3 orang dengan 1 ekor anjing. ⏩ Pendapat kedua: jumlah para pemuda itu 5 orang dengan 1 ekor anjing Ketika menyebut dua pendapat tersebut, Allah menyatakan: rojman bil ghoyb. Al-Imam al-Qurthubiy menjelaskan makna rojman bil ghoyb adalah ucapan yang didasarkan persangkaan semata (bukan keyakinan). Sedangkan ketika Allah Ta’ala menyebutkan ➡️ pendapat ketiga, yaitu jumlah pemuda itu 7 orang dengan seekor anjing, Allah tidak mengatakan rojman bil ghoyb. Para Ulama Tafsir seperti Ibnu Katsir, Syaikh Abdurrahman as-Sa’di dan Syaikh Ibn Utsaimin menjelaskan bahwa ini menunjukkan pendapat ketiga itulah yang benar yaitu para pemuda itu berjumlah 7 dengan 1 ekor anjing. 🌷 Allah menyatakan: “Katakanlah: Rabbku Paling Mengetahui tentang berapa jumlah mereka, tidak ada yang mengetahui jumlahnya kecuali hanya sedikit orang. Ibnu Abbas radhiyallahu anhu menyatakan: Aku termasuk sedikit orang yang mengetahui berapa jumlah mereka. Mereka berjumlah 7 orang (riwayat Ibnu Abi Hatim) 🌍 Pada ayat ini Allah juga menyatakan: Janganlah berdebat tentang mereka kecuali perdebatan yang lahiriah saja. Apakah maksud dari perdebatan lahiriah? Yaitu perdebatan yang tidak sampai dibawa masuk ke dalam hati (penjelasan Syaikh Ibn Utsaimin). Dalam hal ini juga terkandung pelajaran, bahwa hendaknya kita jangan banyak berdebat dalam hal-hal yang tidak memberikan faidah Dieniyyah, seperti berapa jumlah Ash-haabul Kahfi atau pembahasan semisalnya karena itu akan buang-buang waktu dan mengisi hati kita dengan hal-hal yang tidak bermanfaat (faidah dari Tafsir as-Sa’di). 🔴 Kalimat: Walaa tastafti fiihim minhum ahadan (Janganlah engkau meminta fatwa/ berkonsultasi tentang Ash-haabul Kahfi kepada mereka (Ahlul Kitab). Pada penggalan kalimat ini terdapat faidah: janganlah meminta fatwa/ bertanya kepada orang yang tidak berilmu tentang suatu permasalahan, atau jangan meminta fatwa kepada seorang yang berilmu tapi tidak memilik sifat wara’, yang tidak peduli dengan apa yang diucapkannya. Pada penggalan ayat ini juga terkandung faidah, bahwa kita mungkin tidak bisa berkonsultasi dengan suatu pihak jika pihak itu tidak paham tentang suatu permasalahan, namun kita bisa berkonsultasi dengan mereka dalam hal yang mereka memang ahlinya dan bisa dipercaya dalam hal itu. Allah tidak menyatakan : jangan meminta fatwa/ berkonsultasi kepada mereka secara mutlak atau menyeluruh, namun Allah hanya melarang kita meminta fatwa kepada mereka dalam hal yang mereka tidak punya ilmu tentang hal itu (faidah dari Tafsir as-Sa’di). ===================== 💐 Materi Kajian di Masjid al-Fauzan Probolinggo. ▶️ Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah. ===================== ✍ http://telegram.me/alistiqomah
Показать все...
Al-istiqomah

Hidup untuk Beribadah kepada Allah Subhaanahu wata'ala.

Abu Nu’aim (5/101)). ➡️ Ketiga: Keimanan bisa bertambah, dan barangsiapa yang bersyukur dengan keimanan yang ada pada dirinya, Allah akan tambah hidayah baginya. Barangsiapa yang mengamalkan ilmu yang diketahuinya, Allah akan tambah baginya ilmu yang sebelumnya tidak ia ketahui, sebagaimana Allah menyatakan: fazidnaahum hudaa (maka Kami tambah untuk mereka petunjuk). ⏭ Keempat: Allah-lah yang mengokohkan hati para pemuda itu sehingga mampu kuat dalam menyatakan kebenaran di saat mayoritas masyarakat di tempat itu berbuat kesyirikan. Karena itu memohonlah kekokohan hati untuk istiqomah kepada Allah Subhaanahu Wa Ta’ala. ⏯ Kelima: Metode penyampaian al-Quran adalah menyampaikan kisah secara global terlebih dahulu, kemudian menjelaskan secara rinci. Pada ayat 10-12 Allah menyebutkan cerita Ash-haabul Kahfi secara garis besar, kemudian pada ayat 13-21 Allah menceritakannya secara rinci. Demikian juga metode terbaik dalam belajar atau mengajar. Sampaikan hal-hal yang global agar seseorang mengerti gambaran garis besarnya, kemudian jelaskan secara rinci tiap-tiap unsur yang ada padanya. ↔️ Keenam: Barangsiapa yang menjauhi dan meninggalkan sesuatu karena Allah, Allah akan berikan rahmat dan pertolongan serta ganti yang lebih baik. إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئاً اتِّقَاءَ اللَّهِ جَلَّ وَعَزَّ إِلاَّ أَعْطَاكَ اللَّهُ خَيْراً مِنْهُ 🍃 Tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena taqwa kepada Allah Azza Wa Jalla kecuali Dia akan memberikan yang lebih baik darinya (H.R Ahmad, dinyatakan sanadnya shahih sesuai syarat Muslim oleh Syaikh al-Albaniy dalam Silsilah al-Ahaadits ad-Dhaifah (45/183) dan dishahihkan Syaikh Muqbil dalam al-Jaami’us Shahih mimmaa laysa fis shohiihain no 1489). 📝 Sahabat Nabi Ubay bin Ka’ab radhiyallahu anhu menyatakan: مَا مِنْ عَبْدٍ تَرَكَ شَيْئًا لِلّهِ عَزَّ وَ جَلَّ إِلَّا أَبْدَلَهُ اللهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ مِنْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَا تَهَاوَنَ بِهِ عَبْدٌ فَأَخَذَهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَصْلُحُ إِلَّا أَتَاهُ اللهُ مَا هُوَ أَشَدَّ عَلَيْهِ مِنْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ 🍃 Tidaklah seorang hamba meninggalkan sesuatu karena Allah Azza Wa Jalla kecuali Allah akan gantikan dengannya yang lebih baik darinya dari arah yang tidak ia sangka. Dan tidaklah seseorang bersikap meremehkan sesuatu kemudian ia ambil dalam hal yang tidak boleh dilakukannya, kecuali Allah akan mendatangkan untuknya sesuatu yang lebih berat dirasakannya dari arah yang tidak ia sangka-sangka (riwayat Abu Nu’aim dalam Hilyatul Awliyaa’, Waki’ dalam az-Zuhud, dan Hannaad dalam az-Zuhud). ↪️ Ketujuh: Bagian dari bentuk memurnikan tauhid adalah dengan meninggalkan pelaku kesyirikan dan perbuatan kesyirikan mereka, sebagaimana perbuatan para Ash-haabul Kahfi dan Nabi Ibrahim alaihissalam sebelumnya. Sebagaimana disyariatkan hijrah bagi kaum muslimin di suatu daerah yang tidak memungkinkan lagi menjalankan ibadah kepada Allah karena tekanan masyarakat sekitarnya. ⤴️ Kedelapan: Mengembalikan ilmu sesuatu yang tidak diketahui kepada Allah. Sebagaimana ucapan beberapa pemuda yang mengembalikan ilmu tentang berapa lama mereka tertidur dalam gua kepada Allah Ta’ala. *⃣ Kesembilan: Kemahakuasaan Allah terhadap segala sesuatu. Jika Dia berkehendak, tidak akan ada yang bisa menghalanginya. Dialah yang melindungi para pemuda itu dan Dialah yang mengatur segala sesuatu berjalan sesuai kehendakNya (arah sinar matahari ke dalam gua, membolak-balik tubuh mereka, membuat mata mereka tak terpejam, menimbulkan perasaan takut yang sangat bagi orang yang melihat ke gua, dan sebagainya) padahal gua itu sangat dekat dari kota. #⃣ Kesepuluh: Janji Allah pasti akan terpenuhi. Kemahakuasaan Allah dalam membangkitkan yang mati menjadi hidup kembali. Sebagaimana Allah Maha Mampu menidurkan para pemuda Ash-haabul Kahfi itu selama 309 tahun dalam keadaan utuh tak kurang suatu apapun. ↗️ Kesebelas: Barangsiapa yang Allah beri petunjuk, tak akan ada yang menyesatkannya, dan barangsiapa yang Allah sesatkan, tidak akan ada sesuatupun yang bisa memberinya hidayah. ⬆️ Keduabelas: Manfaat bergaul dengan orang-orang yang baik adalah akan mendapatk
Показать все...
ra sa kesulitan bernafas, beliau menyingkapnya dari wajah beliau. Dalam keadaan semacam itu beliau bersabda: Laknat Allah kepada Yahudi dan Nashara yang menjadikan kuburan para Nabi mereka sebagai tempat-tempat ibadah. Nabi memperingatkan agar (kaum muslimin) jangan melakukan seperti yang mereka perbuat (H.R al-Bukhari dan Muslim, lafadz riwayat Muslim). 📝 Dalam riwayat lain, dinyatakan: عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَرَضِهِ الَّذِي لَمْ يَقُمْ مِنْهُ لَعَنَ اللَّهُ الْيَهُودَ اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ قَالَتْ عَائِشَةُ لَوْلَا ذَلِكَ لَأُبْرِزَ قَبْرُهُ خَشِيَ أَنْ يُتَّخَذَ مَسْجِدًا 🍃 Dari Aisyah radhiyallahu anha beliau berkata: Nabi shollallahu alaihi wasallam bersabda saat sakit yang menyebabkan beliau meninggal: Laknat Allah bagi Yahudi dan Nashara yang menjadikan kuburan para Nabi mereka sebagai tempat ibadah. Aisyah berkata: Kalau tidak karena (sabda beliau) itu, niscaya kuburan beliau akan ditampakkan (di pemakaman umum), (akan tetapi itu tidak dilakukan) karena khawatir kuburan beliau akan dijadikan sebagai masjid (H.R Muslim). 🔰 Sebelumnya, 5 hari sebelum meninggal dunia, disebutkan dalam hadits lain: عَنْ جُنْدَبٍ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَبْلَ أَنْ يَمُوتَ بِخَمْسٍ وَهُوَ يَقُولُ إِنِّي أَبْرَأُ إِلَى اللَّهِ أَنْ يَكُونَ لِي مِنْكُمْ خَلِيلٌ فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى قَدْ اتَّخَذَنِي خَلِيلًا كَمَا اتَّخَذَ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا وَلَوْ كُنْتُ مُتَّخِذًا مِنْ أُمَّتِي خَلِيلًا لَاتَّخَذْتُ أَبَا بَكْرٍ خَلِيلًا أَلَا وَإِنَّ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ كَانُوا يَتَّخِذُونَ قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ وَصَالِحِيهِمْ مَسَاجِدَ أَلَا فَلَا تَتَّخِذُوا الْقُبُورَ مَسَاجِدَ إِنِّي أَنْهَاكُمْ عَنْ ذَلِكَ 🍃 Dari Jundab –radhiyallahu anhu- beliau berkata: Saya mendengar Nabi shollallahu alaihi wasallam bersabda pada waktu 5 malam sebelum meninggalnya: Sesungguhnya aku berlepas diri kepada Allah dari menjadikan salah seorang di antara kalian sebagai khalil (kekasih terdekat), karena Allah Ta’ala telah menjadikan aku sebagai Khalil-Nya sebagaimana Dia menjadikan Ibrahim sebagai Khalil. Kalau seandainya aku (boleh) menjadikan salah seorang umatku sebagai khalil, niscaya aku akan menjadikan Abu Bakr sebagai khalilku. Ingatlah, sesungguhnya umat sebelum kalian menjadikan kuburan para Nabi dan orang shalih mereka sebagai masjid (tempat ibadah). Ingatlah, janganlah kalian menjadikan kuburan sebagai masjid (tempat ibadah), sesungguhnya aku melarang kalian dari hal demikian (H.R Muslim). ☝️ Allah Subhaanahu Wa Ta’ala mengisahkan perbuatan penguasa pada waktu itu membangunkan masjid pada kuburan Ash-haabul Kahfi bukanlah sebagai bentuk pujian terhadap perbuatan itu, namun untuk menunjukkan bahwa para pemuda yang berlindung ke dalam gua itu dulunya lari menjauhi kaumnya dalam keadaan mereka dihinakan dan dikejar-kejar dengan ancaman bunuh jika tidak mengikuti keinginan kaumnya, namun di akhir kehidupan justru mereka dimulyakan oleh masyarakat pada waktu itu (disarikan dari penjelasan dalam Tafsir as-Sa’di). 🌷 Sedangkan kalau tentang hukum perbuatan membangun masjid di area kuburan (tidak ada pemisah), maka telah tersebut dalam hadits-hadits Nabi shollallahu alaihi wasallam larangan dalam hal itu sebagaimana disebutkan di atas. Allah telah menjadikan Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam sebagai penjelas maksud al-Quran, sebagaimana dalam ayat: ...وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ 🍃…dan Kami turunkan kepadamu adz-Dzikra (al-Quran) agar engkau jelaskan kepada manusia (makna ayat-ayat) yang diturunkan kepada mereka dan agar mereka berfikir (Q.S anNahl ayat 44). 📗 Beberapa Faidah yang Bisa Diambil dari Kisah Ash-haabul Kahfi ▶️ Pertama : Disunnahkannya melakukan uzlah (menyendiri dan menghindar) dari masyarakat yang sudah sulit disampaikan amar ma’ruf nahi munkar dan sulit diharapkan perbaikannya, yang pada saat itu jika tetap berbaur dengan mereka hal itu justru akan membahayakan Dien kita. Secara asal, jika seseo r
Показать все...
Выберите другой тариф

Ваш текущий тарифный план позволяет посмотреть аналитику только 5 каналов. Чтобы получить больше, выберите другой план.