Crypto Coffee

Yah sekian, dari penjelasan kegiatan ekonomi dari Negara China di hari esok nanti. Kita lihat reaksi opening market Asia di pagi nanti. Semoga dari apa yang saya jelaskan disini, bisa menambah pengetahuan rekan" disini kembali. jika ada yang salah dalam pengetikan, harap dimaklumkan, atau jika ada yang tidak paham ? boleh , silahkan bertanya.. jika saya bisa jawab, saya akan jawab, jika saya tidak bisa jawab, saya mungkin akan lempar ke rekan" disini kembali, untuk kita diskusikan kembali secara bersama.

Para Investor disini dapat mengubah strategi investasi mereka jika Housing Price Index terus menunjukkan penurunan di China. Penurunan ini mencerminkan perubahan signifikan dalam nilai properti di pasar. Dalam skenario seperti ini, banyak yang akan memilih untuk memindahkan dana mereka dari investasi properti ke saham" industri, seperti perusahaan manufaktur. Pilihan ini diambil dengan tujuan melindungi nilai investasi dari potensi inflasi yang terkait dengan pergeseran global menuju penguatan ekonomi China dan penggunaan mata uang yuan sebagai alternatif yang lebih kuat terhadap dolar AS. Strategi ini juga mengambil kira cara untuk mengelola dampak inflasi melalui investasi dalam EMAS dan PROPERTI, yang dipandang penting untuk menjaga stabilitas ekonomi dengan mencegah deflasi yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.

China House Prices YoY Jul 15, 2024 Aktual - Fc. - Prev. -3.9% Jun 17, 2024 Aktual -3.9% Fc.- Prev. -3.1% "China House Prices YoY" ini merujuk pada perubahan tahunan harga rumah di China. Indikator ini mengukur seberapa banyak harga rumah berubah dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dan ini penting untuk memahami tren di pasar properti dan kondisi ekonomi secara keseluruhan. Kita lihat dari gambarnya, Penurunan harga rumah di China dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa pasar properti sedang mengalami tekanan. Pada bulan Juni 2024, harga rumah turun sebesar 3.9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang merupakan penurunan lebih tajam dibandingkan dengan penurunan 3.1% pada bulan sebelumnya. Penurunan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk: - Penurunan Permintaan : Penurunan dalam permintaan properti karena berbagai alasan, seperti penurunan dalam pendapatan konsumen, ketidakpastian ekonomi, atau perubahan kebijakan pemerintah. - Kelebihan Pasokan : Jika ada terlalu banyak rumah yang dibangun atau ditawarkan di pasar dibandingkan dengan jumlah pembeli, harga rumah cenderung turun. - Kebijakan Pemerintah : Perubahan kebijakan yang bertujuan untuk mendinginkan pasar properti, seperti pembatasan kredit atau peningkatan suku bunga, bisa mengurangi permintaan dan menekan harga. Lalu, Implikasi ; Penurunan harga rumah bisa memiliki berbagai implikasi ekonomi, yaitu : - Kesehatan Ekonomi : Pasar properti adalah bagian penting dari perekonomian. Penurunan harga rumah bisa menjadi tanda kelemahan ekonomi yang lebih luas dan dapat berdampak negatif pada sektor" lain, seperti konstruksi dan perbankan. - Kekayaan Rumah Tangga : Harga rumah yang turun bisa mengurangi nilai aset bagi pemilik rumah, yang bisa berdampak pada konsumsi dan investasi mereka. - Stabilitas Keuangan : Jika penurunan harga rumah berlanjut, bisa ada risiko peningkatan kredit bermasalah di sektor perbankan, terutama jika banyak pinjaman hipotek yang tertunggak. Secara keseluruhan, data ini menunjukkan bahwa pasar properti China sedang menghadapi tantangan, dan perkembangan lebih lanjut perlu dipantau untuk memahami dampaknya terhadap perekonomian secara keseluruhan.

Masih ada 1 daging lagi yang sedang saya ketik, ditunggu sebentar, yaitu perihal China House Price.

Penjelasannya seperti ini , Jika penjualan ritel di US mengalami penurunan, ini menunjukkan bahwa konsumen Amerika mengurangi pengeluaran mereka, yang bisa berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi US. Ketika ekonomi US melambat, nilai dolar US bisa tertekan karena investor mungkin mencari investasi yang lebih aman atau lebih menguntungkan di tempat lain, yang menyebabkan indeks dolar (DXY) turun. Sebaliknya, jika penjualan ritel di China meningkat, ini menunjukkan bahwa konsumen China meningkatkan pengeluaran mereka, yang bisa memberikan dorongan pada pertumbuhan ekonomi China. Dengan meningkatnya kepercayaan konsumen dan aktivitas ekonomi di China, nilai yuan cenderung menguat. Namun, jika pemerintah China ingin mempertahankan daya saing ekspor mereka, mereka mungkin melakukan intervensi untuk melemahkan yuan. Salah satu cara pemerintah China dapat menjaga stabilitas ekonomi adalah dengan melakukan intervensi di pasar properti. Dengan membeli rumah dari masyarakat dengan harga yang ditentukan oleh pemerintah, mereka dapat mencegah gelembung properti dan memastikan bahwa harga tetap stabil. Ini juga dapat meningkatkan likuiditas di pasar dan mendorong lebih banyak investasi dalam negeri. Jika penjualan ritel di China terus meningkat, hal ini dapat menyebabkan penurunan lebih lanjut dalam indeks dolar (DXY), karena investor mungkin melihat ekonomi China sebagai alternatif yang lebih menarik dibandingkan dengan ekonomi US yang melambat. Ketika DXY turun, aset" alternatif seperti Bitcoin 🤣 bisa menjadi lebih menarik bagi investor, karena mereka mencari cara untuk melindungi nilai aset mereka terhadap penurunan nilai dolar. Dengan demikian, kenaikan penjualan ritel di China bisa memiliki dampak positif pada harga Bitcoin.

Lalu ditambah dengan kegiatan yaitu China Retail Sales YoY. China Retail Sales YoY : Ini mengacu pada perubahan persentase tahunan dalam penjualan ritel di China. Ini juga mengukur seberapa banyak penjualan ritel (penjualan barang konsumen di toko, restoran, dan layanan serupa) telah berubah dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Aktual : ? Fc. 3.3% Prev 3.7% Data ini menunjukkan bahwa pada periode sebelumnya, penjualan ritel di China tumbuh sebesar 3.7% YoY. Penjelasan ini menunjukkan bahwa penjualan ritel di China diperkirakan mengalami pertumbuhan, tetapi laju pertumbuhan ini lebih rendah daripada periode sebelumnya. Ini bisa mengindikasikan adanya perlambatan dalam pertumbuhan konsumsi di sektor ritel. Penjualan ritel adalah indikator penting dari kesehatan ekonomi, karena konsumsi domestik sering kali menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Jika penjualan ritel tumbuh lebih lambat dari periode sebelumnya, ini bisa menandakan bahwa konsumen lebih berhati" dalam membelanjakan uang mereka, yang bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti ketidakpastian ekonomi, perubahan pendapatan, atau inflasi. Secara keseluruhan, meskipun masih ada pertumbuhan dalam penjualan ritel, perlambatan ini bisa menjadi perhatian bagi pembuat kebijakan dan analis ekonomi, karena konsumsi yang lemah bisa berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Mereka mungkin perlu mempertimbangkan langkah" untuk mendorong konsumsi, seperti insentif fiskal, pengurangan pajak, atau peningkatan dukungan terhadap sektor" yang terdampak.

Kita lanjut ...! Ketika pemerintah China berupaya meningkatkan likuiditas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, penting untuk memahami bahwa langkah" ini tidak hanya melibatkan injeksi uang ke dalam perekonomian, tetapi juga memerlukan strategi yang cermat untuk menjaga uang tersebut tetap di dalam negeri. Salah satu cara efektif adalah dengan mempromosikan investasi dalam negeri, baik melalui pasar saham maupun sektor" ekonomi lainnya. Ini bisa dilakukan dengan berbagai kebijakan, seperti insentif pajak untuk perusahaan lokal, subsidi untuk industri tertentu, atau program" yang mendorong kewirausahaan. Dalam hal ini, kebijakan untuk menurunkan harga properti dan membuatnya lebih terjangkau bagi rakyat bisa memiliki dua manfaat utama. Pertama, ini akan meningkatkan daya beli masyarakat dan merangsang konsumsi domestik. Kedua, dengan lebih banyak orang yang mampu membeli rumah, akan ada peningkatan permintaan untuk bahan bangunan, tenaga kerja, dan jasa terkait lainnya, yang semuanya akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, jika GDP turun dan pemerintah meningkatkan likuiditas, ini bisa berdampak pada pasar aset digital seperti Bitcoin 🤣 . Para investor sering kali mencari alternatif investasi yang aman ketika ada ketidakpastian ekonomi. Peningkatan likuiditas biasanya mengarah pada suku bunga yang lebih rendah, yang bisa membuat aset" berisiko seperti saham dan cryptocurrency menjadi lebih menarik. Bitcoin 🤣, khususnya, sering dipandang sebagai 'EMAS DIGITAL' dan perlindungan terhadap inflasi, sehingga permintaan untuk Bitcoin bisa meningkat ketika ada ekspektasi bahwa pemerintah akan mencetak lebih banyak uang. Namun, penting untuk menjaga keseimbangan antara inflasi dan deflasi. Jika inflasi terlalu tinggi, daya beli masyarakat akan menurun dan bisa menyebabkan ketidakstabilan ekonomi. Sebaliknya, jika deflasi terlalu dalam, harga" barang akan terus turun, yang bisa membuat konsumen menunda pembelian dengan harapan harga akan terus turun, dan ini bisa memperlambat perekonomian. Untuk mencegah deflasi lebih lanjut, pemerintah perlu menerapkan kebijakan moneter dan fiskal yang tepat. Kebijakan moneter bisa mencakup penurunan suku bunga atau pembelian aset oleh bank sentral untuk meningkatkan jumlah uang beredar. Sementara itu, kebijakan fiskal bisa mencakup peningkatan belanja pemerintah atau pengurangan pajak untuk merangsang aktivitas ekonomi. Secara keseluruhan, menjaga stabilitas ekonomi memerlukan pendekatan yang holistik dan terkoordinasi. Pemerintah China perlu mempertimbangkan berbagai faktor dan menerapkan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang sambil menjaga kestabilan harga dan mencegah aliran likuiditas ke luar negeri. Dengan demikian, mereka bisa memastikan bahwa ekonomi tetap kuat dan mampu menghadapi tantangan global.

apakah bisa berpengaruh ke kripto?

Kita mulai dari China 🇨🇳 GDP YoY Gross Domestic Product (GDP) China YoY (Year-over-Year) merujuk pada perubahan persentase nilai total barang dan jasa yang dihasilkan oleh ekonomi China dalam satu tahun tertentu dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Indikator ini digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi negara dari tahun ke tahun. Misalnya, jika GDP China YoY untuk suatu kuartal adalah 5.3%, ini berarti bahwa ekonomi China tumbuh sebesar 5.3% dibandingkan dengan kuartal yang sama pada tahun sebelumnya. Dari data diatas ini, kita dapat melihat perubahan tahunan PDB China pada beberapa kuartal terakhir, yang menunjukkan fluktuasi dalam laju pertumbuhan ekonomi negara tersebut dari satu kuartal ke kuartal lainnya dan dari tahun ke tahun. Ringkasan data GDP China YoY dari gambar diatas ini: - Q1 2024: PDB tumbuh 5.3% YoY, lebih tinggi dari perkiraan 4.8% dan sedikit lebih tinggi dari sebelumnya 5.2%. - Q4 2023: PDB tumbuh 5.2% YoY, sedikit di bawah perkiraan 5.3%, tetapi lebih tinggi dari sebelumnya 4.9%. - Q3 2023: PDB tumbuh 4.9% YoY, lebih tinggi dari perkiraan 4.4% tetapi lebih rendah dari sebelumnya 6.3%. - Q2 2023: PDB tumbuh 6.3% YoY, lebih rendah dari perkiraan 7.3% tetapi lebih tinggi dari sebelumnya 4.5%. - Q1 2023: PDB tumbuh 4.5% YoY, lebih tinggi dari perkiraan 4.0% dan lebih tinggi dari sebelumnya 2.9%. Na, Indikator ini sangat penting bagi analis ekonomi, investor, dan pembuat kebijakan untuk memahami kesehatan ekonomi China dan membuat keputusan berdasarkan tren pertumbuhan ekonomi.

DOLLAR US 🇺🇸 💸 AKAN JATUH OLEH TIONGKOK 🇨🇳

Kegiatan hari esok, adanya GDP Tiongkok dan Fed Chair Powell Speak. Kita kupas tuntas ini ?