𝐎𝐅𝐂 • 𝐇 𝐄 𝐋 𝐈 𝐎 𝐒

𝐒𝐔𝐑𝐀𝐓 𝐏𝐄𝐑𝐍𝐘𝐀𝐓𝐀𝐀𝐍 𝐁𝐔𝐁𝐀𝐑 Selamat malam, salam 6 agama. Bertepatan pada tanggal 2 agustus 2022 kami selaku fown HELIOS menginformasikan bahwa @heliosofc resmi BUBAR dengan alasan yang tidak bisa kami jelaskan. Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh admin terutama member HELIOS yang sudah membantu kami untuk mengembangkan helios. Kami juga mengucapkan terimakasih untuk para partnership yang sudah mau bekerja sama dengan helios. Dengan adanya surat ini maka kami melocked semua yang berhubungan dengan HELIOS (atb, konsep, dll). Jika ada yang meniru konsep maupun semua yang berkaitan dengan helios, akan kami tindak lanjuti dengan tegas. Demikian informasi yang ingin kami sampaikan pada hari ini, mohon maaf jika masih ada banyak kekurangan, terimakasih untuk waktu kalian semua. sampai bertemu di lain kesempatan. Best Regards, seluruh admin helios

⏤ ⏤ ✎ .ೃ tragis ya kehidupan dulu si Samantha. Kalau mau cerita lengkapnya nih, kalian harus baca buku “Samantha” by Risa Saraswati. Sebelum pamit , gua mau kasih kalian satu kalimat yang Samantha ucapin ke Risa setelah menceritakan hidupnya yang kelam. “Mendengar cerita kisahku, apakah kau merasa hidupmu cukup beruntung?” okkey, have a good night guys! kapan kapan kita cerita lagi and see you at another content!

Firasat Rumi benar, keinginan dia agar Samantha tetap bertahan hidup itu sangatlah salah. Dia memeluk tubuh Samantha sambil mengucapkan selamat tinggal. Samantha De Witt meninggal dalam pelukan Rumi, sesaat ketika Rumi berbisik selamat tinggal di telinganya.

Sampai sabtu itu, Rumi menyeka tubuh Samantha dan mengganti bajunya, membuka jendela agar udara segar masuk ke dalam kamar. Namun Rumi dikagetkan dengan keadaan Samantha yang tidak biasa. Matanya terpejam, tubuhnya mengejang dan mulutnya mulai mengeluarkan suara dengkuran yang sangat keras. Rumi yang takut mulai membaca Al-Quran yang dihafal, terus berdoa kepada Tuhan untuk menyelamatkan hidup Samantha.

Long story short, semakin bertambah tahun, tubuh Samantha mulai diserang penyakit. Kakinya yang sudah tak mampu berjalan dan menahan tubuh Samantha saat berdiri, mulut yang sudah tidak mampu mengucap sepatah kata dengan jelas, hanya matanya saja yang mampu menjelaskan keadaan Samantha. Air mata menjelaskan betapa sakit penyakit ini menyiksanya.

Hannah dan Baron menyalahkan Samantha atas kehilangan anak kandung mereka dan anggapan itulah membuat jarak dengan Samantha kian menjauh.