cookie

ما از کوکی‌ها برای بهبود تجربه مرور شما استفاده می‌کنیم. با کلیک کردن بر روی «پذیرش همه»، شما با استفاده از کوکی‌ها موافقت می‌کنید.

avatar

Sweet chaos

Sejatinya atma ini tak mampu bila hati bersua kembali dengan luka lawas yang amat pedih, jua gejolak nafsu memburu ingin di bayarkan. Karena sesungguhnya nyawa harus dibayar dengan nyawa.

نمایش بیشتر
اندونيسيا98 857زبان مشخص نشده استدسته بندی مشخص نشده است
پست‌های تبلیغاتی
226
مشترکین
اطلاعاتی وجود ندارد24 ساعت
اطلاعاتی وجود ندارد7 روز
اطلاعاتی وجود ندارد30 روز

در حال بارگیری داده...

معدل نمو المشتركين

در حال بارگیری داده...

sticker.webp0.21 KB
ㅤㅤㅤㅤDavariel Cepu Ceklek Davariel membuka pintu apartemen dan langsung berhadapan dengan dua pria berbadan tegap. "Iya ada apa?" "Selamat siang kami dari pihak polisi ingin menanyakan sesuatu kepada anda." "Menanyakan sesuatu? Apa itu?" "Apa anda mengenal pria ini?" Salah satu anggota polisi menunjukkan sebuah foto yang tak salah lagi adalah temannya, Caka. "Bagaimana mereka menemukan foto dia," monolognya. "Tidak, saya tidak mengenalnya." "Benarkah? Pemilik apartemen ini tuan Davariel, bukan?" Davariel hanya mengangguk santai sambil menatap lekat orang tua itu. "Kami menemukan riwayat panggilan pada ponsel pria ini, terlihat jelas nama anda tertera." Davariel mati-matian menahan eskpresi terkejutnya. "Caka sialan, bisa-bisanya dia jatuhin ponselnya," batinnya emosi. "Jika anda tidak ingin ditahan, maka beritahu kami dimana dia." Davariel menghela nafas panjang. Sial, tidak ada pilihan lain kalau seperti ini. _ BRUKK Caka bernafas lega, sukses mendarat dengan selamat dari lantai 45. "Untung lu semua gercep coba gak, badan gue udah rata sama aspal." "Kita udah biasa, dan gak mungkin kita lalai. Di kejer lagi bos?" ucap seseorang. Caka hanya mengangguk sebagai jawaban. "Nih uangnya, lu beresin ini dah biar gak ketauan. Gue pergi dulu." Caka memberi sebuah amplop berisi uang kepada tiga pemuda yang membantunya, kemudian Caka pergi meninggalkan gedung apartemen itu. "Hati-hati Cak." _ "Alangkah baiknya kita bicarakan ini didalam, benar 'kan? Maka akan ku beritahu keberadaan pemuda itu sebelum jauh." Kedua polisi itu mengangguk karena terbuai dengan ucapan Davariel. "Silahkan masuk tuan-tuan." Akhirnya mereka masuk, Davariel tersenyum remeh menutup pintu apartemennya kemudian membalikkan badannya, mengambil benda tajam di saku celananya dan DOR DOR "Ck, dasar payah." Kedua polisi itu tumbang jatuh ke lantai dengan lumuran darah. Sasaran tepat, Davariel pemuda yang handal dalam menembak sasaran. Ia menembak tepat dibelakang kepala polisi itu. "Ke kamar 2378 ada mayat polisi terus bakar jauh dari sini, pastikan tidak ada yang tahu. Dan satu lagi, cari mobil polisi di parkiran dan bawa jauh, jika bisa bakar saja sampai hangus." Davariel menutup sambungan dan membereskan bekas pembunuhan. Untung ruangannya kedap suara.
نمایش همه...
ㅤㅤㅤㅤHampir mati. Caka menyalakan shower, tubuhnya dibasahi derasnya air shower. Tiba-tiba kepalanya sangat berat, memori masa lalunya kembali terulang sangat jelas. "Argghh," Caka menjambak rambutnya kepalanya sangat pusing. "Gue harus baㅡ" "Caka! Caka! Cepet keluar tolol"panggil orang diluar sana. Caka mematikan air shower untuk mendergar jelas apa yang di ucapkan oleh temannya. Ceklek "Lu harus keluar dari sini se ka rang." Yang di usir hanya mengangkat alisnya satu, apa-apaan ini. "Polisi ada di sebelah, gua yakin dia nyari lu. Mending lu ke alamat ini sekarang ambil mobil gua di parkiran 1A." "Polisi? Serius?" Caka membulatkan matanya, buru-buru dia mendorong tubuh temannya keluar kamar dan menyambar baju, memakainya dengan secapat kilat kemudian keluar dari kamar menghampiri Davariel. Tok, tok, tok! Caka panik, pasti itu polisi. Ow shit. Keduanya saling tatap. Badannya kaku sambil memutar otak 'tuk mencari jalan keluar. "Lu keluar dari pintu belakang biar gue cegah polisinya, bawa barang lu pergi cepet." Caka menurut ia bergegas menggunakan topi, masker dan mengambil senjatanya kemudian berjalan cepat ke arah belakang. Sebelum keluar dari pintu belakang ia menekan beberapa digit angka yang menghubungkan ke seseorang. "Lantai 45 daerah selatan." Sedangkan Davariel mengambil sesuatu dan mengatur startegi untuk melenyapkan polisi itu.
نمایش همه...
ㅤㅤㅤㅤSWEET CHAOS BRAKK! "Woi santai dong." Caka menggebrak pintu apartemen miliknya membuat teman yang berada di dalam kaget setengah mati. Caka melempar snipernya asal, menduduki bokongnya di sofa, keringat-nya bercucuran deras, badannya pegal karena habis bermain ala kucing dan anjing bersama polisi. Sangat lelah, pasokan nafasnya ingin habis. "Woi Cak, bangun." Davariel menampar pipi Caka kemudia ikut duduk bersama rekannya, "lu serius sama tawaran kemarin?" "Iyalah lu kira gue cupu gak berani bunuh pak tua itu?" Davariel membulatkan mata, ia tak percaya dengan kelakuan temannya yang menyetujui tawaran salah satu pelanggan mereka. Sudah gila. "Tapi Cak, dia Presdir resikonya besar." Caka hanya mengangkat bahunya acuh, dia tidak peduli. Ngomong-ngomong soal Davariel, mereka berdua merupakan rekan kerja Caka dalam bisnis gelap. Tidak hanya berdua, ia mempunyai rekan lain di luar sana yang sama ikut andil dalam bisnis legal ini. Caka merotasikan matanya malas. "Terus? Mau dia Presdir, CEO, menteri, kalau udah target pelanggan gue, ya gue gak bisa nolak." "Dasar orang gila." Tidak peduli dengan perkataan temannya itu, Caka melepaskan masker dan topinya asal, ia mengusap wajahnya kasar. "Gue mau mandi dulu," monolognya sendiri. Caka bangkit pergi menuju kamarnya. Ia mengambil pakaian baru kemudian masuk ke kamar mandi untuk menghindari bekas semalam.
نمایش همه...
Comeback nya disini. Hehehe
نمایش همه...
SOON.
نمایش همه...
sticker.webp0.04 KB
; Sila bisa ketuk ini jikalau ingin memberikan kritik dan saran yang mendukung, atau mau ngobrol-ngobrol? Silahkan. Matur nuwun.
نمایش همه...
"Mereka dimana sih?" ucap Loenel emosi, hastanya memukul stir mobil dengan kasar. Netranya menengok kanan, kiri, dan spion mencari keberadaan temannya yang hilang. Ponsel genggam Leonel berdering nyaring, ketika melihat siapa yang memanggilnya buru-buru ia mengambil dan menghubungkan ke earphone-nya. "Jalan xxx temui gua di persimpangan kiri." "Okay." Sambungan terputus sepihak dari sana. Leonel menekan tombol yang terhubung ke mobil lain. "Shagara, lu cari Dava sama Ochie. Ayara sama Rei biar gua yang jemput," ucapnya final. Leonel menancapkan gas mobilnya dan kembali fokus menyetir. _ Sama lainnya dengan Shagara yang sedari tadi menyetir dengan unggal-unggalan, Abiseka mengoceh terus menerus meminta untuk di pelankan tapi 'tak di gubris. "Heh awas itu depan Gar," sahut Abiseka. Mimik wajahnya terlihat jelas panik melihat sebuah truk di depan mereka dengan mudanya Shagara menyalip mobil itu lalu di aluni amarah klakson supir truk. "Selow gue bukan pemula yang amatiran bang." Abiseka melotot sempurna karena gini-gini dia juga belum mau mati dengan cara konyol. Sebuah handphone berdering nyaring mengalihkan pandangan keduanya. Abiseka mengambil handphone tersebut kemudian mengangkatnya dan menyalakan loud speaker. "Shagara, lu cari Dava sama Ochie. Ayara sama Rei biar gua yang jemput," ucapnya final. Sambungan diputus sepihak oleh sang penelepon. "Coba gua telepon Dava." Abiseka mengetik beberapa digit nomor. Sambungan terhubung. "Halo bang? Akhirnya lu telepon gua juga, jemput disini gua share lokasinya buruan kita berdua masih di kejer nih." "Tungguin kita, cepet lo share dimana tempat lu. Hati-hati Dav." Abiseka mematikan sambungannya. Nada dering pesan terdengar jelas, munculah sebuah pesan lokasi. Shagara yang melirik langsung menancapkan gas menuju lokasi.
نمایش همه...
sticker.webp0.04 KB
یک طرح متفاوت انتخاب کنید

طرح فعلی شما تنها برای 5 کانال تجزیه و تحلیل را مجاز می کند. برای بیشتر، لطفا یک طرح دیگر انتخاب کنید.