(270)
Niscaya Allah Memberi Ganti Yang Lebih Baik
24 tahun yang lalu saat kerusuhan, dari kota Ambon menuju desa Gemba di pulau Seram harus menggunakan transportasi speedboat.
Dari pasar Batu Merah naik speedboat menyeberangi Teluk Ambon ke Poka Rumahtiga. Dilanjutkan perjalanan darat menuju pelabuhan Leihitu. Lalu kembali naik speedboat melewati laut Seram sampai desa Gemba.
Selain waktu yang lama, tenaga yang terkuras, masih ada beban biaya yang lumayan.
Kini sudah berbeda! Dari kota Ambon ke Gemba bisa ditempuh dengan singkat.
Dakwah Sunnah di kota Ambon sudah melekat dan sangat familiar. Gaungnya menyentuh sampai sudut terjauh dan melewati garis yang tak terduga sebelumnya.
Termasuk negeri Laha. Sebuah desa di kecamatan Teluk Ambon yang berjarak 14 km dari pusat kota.
Letaknya yang di ujung Teluk Ambon, dibatasi tanjung Alang dan tanjung Nusaniwe, membuat negeri Laha memiliki keindahan alam yang Subhanallah.
Garis pantainya 3,5 km. Perairannya dikenal sebagai spot diving terkenal. Ada beberapa jenis biota laut yang hanya ditemukan di perairan Ambon, khususnya perairan negeri Laha.
Seperti negeri-negeri lainnya di Ambon, penduduk asli Laha memiliki marga/fam yang bercirikhas, seperti : Mewar, Laturua, dan Hehuat.
Di negeri Laha lah Bandara Pattimura berada. Sempat berstatus internasional, kini Bandara Pattimura kembali menjadi bandara domestik.
Jangan heran jika ke Ambon menggunakan transportasi udara! Pegawai di lingkungan bandara banyak yang menampakkan Sunnah.
Iya, ada 15 ikhwan yang bekerja di lingkungan bandara Pattimura. Dari porter, petugas cleaning servis, security, perawatan fisik pesawat, hingga di manajemen.
Semuanya penduduk negeri Laha. Memang, rata-rata para pekerja direkrut dari daerah-daerah di sekeliling bandara.
Amanah, disiplin, dan tanggungjawab kerja adalah sifat karyawan yang sangat disukai. Dicari dan diapresiasi. Hal itulah yang menyebabkan ikhwan-ikhwan dapat diterima di lingkungan bandara.
Tentu, ridha Allah Ta’ala adalah kata kuncinya!
Salah satu dari mereka telah bekerja selama 13 tahun, misalnya. Dengan penuh semangat namun gayeng, ia berkisah.
Seorang atasannya tidak suka bahkan terang-terangan menampakkan kebencian. Pasalnya? Berjenggot.
Hingga puncaknya ia dimutasi dari staf di sebuah divisi menjadi petugas kebersihan pesawat. Ia terima dengan senang hati. Sejak saat itu, tugasnya mencuci bodi pesawat dan membersihkan ruang kabin untuk pesawat yang menginap.
Tidak berselang lama, dilakukan pengurangan jumlah karyawan. Semua karyawan di divisi sebelumnya ia berasal di-PHK. Hanya atasannya itu yang dipertahankan. Itupun diberi tugas lapangan, yaitu penyedia air bersih.
" Alhamdulillah. Setelah jadi tukang cuci pesawat, saya hanya bekerja 2 jam dalam satu hari. Dari jam 3 sampai jam 5 sore. Tapi, gajinya lebih besar dari sebelumnya ", katanya.
Kadang-kadang seorang hamba dihantui oleh kekhawatiran yang tidak beralasan. Ditakut-takuti oleh setan, jika berkomitmen dalam agama, thalabul ilmi, dan mengamalkan Sunnah Nabi, nanti akan begitu dan begini.
Ada bayang-bayang miskin, masa depan suram, dibenci dan dikucilkan, konflik, kehilangan jabatan, dibully, dan bayang-bayang ketakutan lainnya.
Jika mengalami hal tersebut, ingat dan renungkanlah baik-baik 2 ayat berikut ini!
مَّن كَانَ يُرِيدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا مَا نَشَاءُ لِمَن نُّرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلَاهَا مَذْمُومًا مَّدْحُورًا
" Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir" [Al Isra: 18]
وَمَنْ أَرَادَ الْآخِرَةَ وَسَعَىٰ لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَٰئِكَ كَانَ سَعْيُهُم مَّشْكُورًا
" Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik" [Al Isra: 19]