cookie

ما از کوکی‌ها برای بهبود تجربه مرور شما استفاده می‌کنیم. با کلیک کردن بر روی «پذیرش همه»، شما با استفاده از کوکی‌ها موافقت می‌کنید.

avatar

📚SINAU NU📚

*Semoga Channel ini bermanfaat*

نمایش بیشتر
کشور مشخص نشده استزبان مشخص نشده استدسته بندی مشخص نشده است
پست‌های تبلیغاتی
438
مشترکین
اطلاعاتی وجود ندارد24 ساعت
اطلاعاتی وجود ندارد7 روز
اطلاعاتی وجود ندارد30 روز

در حال بارگیری داده...

معدل نمو المشتركين

در حال بارگیری داده...

Photo unavailable
Photo unavailable
SELAMAT ATAS TERPILIHNYA KH MIFTACHUL AKHYAR SEBAGAI RAIS AM PBNU dan KH YAHYA CHOLIL STAQUF SEBAGAI KETUA UMUM PBNU MASA KHIDMAT 2021-2026 #PBNU
نمایش همه...
#SNU.181 ◦•●◉✿ بِسْمِ ْاللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الْرَحِمِ ✿◉●•◦ ★彡 *KEUTAMAAN ILMU* 彡★ *Bab VI* *Penyakit yang Menempel pada Ilmu (15)* Nabi ‘Isa a.s. pernah mengatakan: “Bagaimana mungkin seseorang dipandang sebagai orang berilmu apabila ia tetap asyik dalam perjalanan menggapai urusan dunia, meskipun ia mengaku berjalan menuju titian akhirat?” Telah diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah s.a.w. sendiri pernah bersabda: مَنْ طَلَبَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَ بِهِ وَجْهُ اللهِ تَعَالَى لِيُصِيْبَ بِهِ عَرْضًا مِنَ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ. “Siapa saja yang menuntut ilmu yang diridhai oleh Allah, akan tetapi ia juga mencari kekayaan dunia menggunakan ilmu itu, maka ia tidak akan mencium bau surga pada Hari Berbangkit nanti.” Allah s.w.t. menyebut tentang ulama yang buruk sebagai orang yang mencari dunia dengan menggunakan ilmunya, dan melukiskan ulama akhirat sebagai orang yang bertakwa serta bersikap zuhud terhadap urusan dunia. Allah s.w.t. berfirman tentang ulama duniawiah, di mana Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi al-Kitab: وَ إِذْ أَخَذَ اللهُ مِيْثَاقَ الَّذِيْنَ أُوْتُوا الْكِتَابَ لَتُبَيِّنُنَّهُ لِلنَّاسِ وَ لَا تَكْتُمُوْنَهُ فَنَبَذُوْهُ وَرَاءَ ظُهُوُرِهِمْ وَ اشْتَرَوْا بِهِ ثَمَنًا قَلِيْلًا. “Dan ingatlah ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi al-Kitab, yaitu: “Hendaklah kalian menerangkan isi Kitab itu kepada manusia, dan janganlah kalian menyembunyikannya dari manusia.” Akan tetapi, mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka, (21413) dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit.” (Āli ‘Imrān [3]: 187) ıllıllı والله اعلم بالصواب ıllıllı ✼ ҉ Insya Alloh bersambung ҉ ҉✼ _Di nukil dari Terjemah Kitab Ihya Ulumiddin Karya Hujjatul Islam Imam Ghizali, ra, Jilid I_ Penerjemah: Ibnu Ibrahim Ba‘adillah Penerbit: Republika Penerbit Sumber link : Hati Senang •⊰✿❁ ** ❁✿⊱• #Ghirroh_Nahdliyyah #Majelis_Ilmu_Sholawat #Sinau_NU Chanel Telegram Sinau NU https://t.me/joinchat/TtyQfJIccX5V7eOR Group Telegram Ghirroh Nahdliyyah https://t.me/ghirohnahdliyah
نمایش همه...
📚SINAU NU📚

*Semoga Channel ini bermanfaat*

#SNU.180 ◦•●◉✿ بِسْمِ ْاللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الْرَحِمِ ✿◉●•◦ ★彡 *KEUTAMAAN ILMU* 彡★ *Bab VI* *Penyakit yang Menempel pada Ilmu (14)* Ketahuilah, bahwa sesungguhnya yang pantas disandarkan kepada diri seorang ‘alim (ulama) yang taat beragama itu ialah, makanan, pakaian, tempat tinggal, dan semua yang berhubungan dengan kehidupannya di dunia ini, haruslah sewajarnya. Artinya, tidak condong kepada kemewahan, dan tidak pula terlalu kekurangan. Jika ia tidak mampu untuk mencapai tingkatan zuhud, maka sedapat mungkin jangan sampai ia berkolusi dengan para penguasa dan pendamba dunia. Karena, dikhawatirkan hal itu bisa menimbulkan fitnah bagi diri dan agamanya. Sebagaimana Allah s.w.t. telah berfirman: وَ لَوْ لَا أَنْ ثَبَّتْنَاكَ لَقَدْ كِدْتَ تَرْكَنُ إِلَيْهِمْ شَيْئًا قَلِيْلًا. “Dan kalau Kami tidak memperkuat qalbumu, niscaya engkau hampir-hampir condong sedikit kepada mereka.” (al-Isrā’ [17]: 74). Ahli hikmah Sahal at-Tustari raḥimahullāh pernah berkata: “Setiap cabang ilmu itu bersifat duniawiah, kecuali ilmu agama yang jika diamalkan, maka ia baru bersifat ukhrawiah. Dan, setiap perbuatan yang dilakukan tanpa keikhlasan, maka ia hampa tanpa makna.” Sahal at-Tustari raḥimahullāh juga pernah berkata: “Semua orang mati (tidak ada), kecuali orang-orang yang berilmu. Semua orang yang berilmu laksana pemabuk, kecuali mereka yang mau mengamalkan ilmunya. Semua orang yang mengamalkan ilmunya tersesat, kecuali mereka yang bersikap ikhlas. Semua orang yang ikhlas dalam mengamalkan ilmunya akan merasakan kekhawatiran, kecuali mereka yang mengetahui tujuan atas puncak kebaikan yang telah dilakukannya itu.” ıllıllı والله اعلم بالصواب ıllıllı ✼ ҉ Insya Alloh bersambung ҉ ҉✼ _Di nukil dari Terjemah Kitab Ihya Ulumiddin Karya Hujjatul Islam Imam Ghizali, ra, Jilid I_ Penerjemah: Ibnu Ibrahim Ba‘adillah Penerbit: Republika Penerbit Sumber link : Hati Senang •⊰✿❁ ** ❁✿⊱• #Ghirroh_Nahdliyyah #Majelis_Ilmu_Sholawat #Sinau_NU Chanel Telegram Sinau NU https://t.me/joinchat/TtyQfJIccX5V7eOR Group Telegram Ghirroh Nahdliyyah https://t.me/ghirohnahdliyah
نمایش همه...

#SNU.179 ◦•●◉✿ بِسْمِ ْاللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الْرَحِمِ ✿◉●•◦ ★彡 *KEUTAMAAN ILMU* 彡★ *Bab VI* *Penyakit yang Menempel pada Ilmu (13)* Yahya bin Mu‘adz ar-Razi raḥimahullāh pernah berpesan kepada para ulama dunia: “Wahai para pemilik ilmu, istana kalian laksana istana Kaisar, rumah kalian laksana rumah Kisra’, pintu kalian laksana pintu kaum zhahiriyyah, sepatu kalian laksana sepatu Jalut, kendaraan kalian laksana kendaraan Qarun, bejana kalian laksana bejana Fir‘aun, upacara yang kalian lakukan laksana upacara kaum Jahiliyyah, dan madzhab kalian laksana madzhab setan. Lalu, di mana syari‘at Muhammad kalian letakkan?” Ia lalu melantunkan sya‘ir berikut ini: “Seorang penggembala bertugas melindungi domba gembalaannya dari serangan srigala. Lalu bagaimana jika si penggembala itu sendiri sebagai srigalanya?” Seorang penya‘ir lain mengatakan: “Wahai para pembaca al-Qur’an, kalian laksana garam bagi negeri, Yang tidak membawa manfaat apa-apa jika garam telah rusak.” ıllıllı والله اعلم بالصواب ıllıllı ✼ ҉ Insya Alloh bersambung ҉ ҉✼ _Di nukil dari Terjemah Kitab Ihya Ulumiddin Karya Hujjatul Islam Imam Ghizali, ra, Jilid I_ Penerjemah: Ibnu Ibrahim Ba‘adillah Penerbit: Republika Penerbit Sumber link : Hati Senang •⊰✿❁ ** ❁✿⊱• #Ghirroh_Nahdliyyah #Majelis_Ilmu_Sholawat #Sinau_NU Chanel Telegram Sinau NU https://t.me/joinchat/TtyQfJIccX5V7eOR Group Telegram Ghirroh Nahdliyyah https://t.me/ghirohnahdliyah
نمایش همه...
📚SINAU NU📚

*Semoga Channel ini bermanfaat*

#SNU.178 ◦•●◉✿ بِسْمِ ْاللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الْرَحِمِ ✿◉●•◦ ★彡 *KEUTAMAAN ILMU* 彡★ *Bab VI* *Penyakit yang Menempel pada Ilmu (12)* Yahya bin Mu‘adz pernah mengatakan: “Ketika urusan dunia ini sudah dicari dan dibeli oleh manusia dengan menggunakan ilmu serta hikmah, maka cahaya ilmu dan hikmah berangsur-angsur akan lenyap dari permukaan bumi.” Sa‘id Ibn-ul-Musayyab raḥimahullāh berkata: “Apabila kalian menyaksikan seorang ulama sering mendatangi kediaman seorang penguasa negeri, maka hakikatnya ia adalah seorang perampok.” Sayyidina ‘Umar r.a. pernah mengatakan: “Jika kalian menyaksikan orang berilmu (ulama) dimabukkan dengan urusan dunia ini, maka jangan pernah hiraukan apa pun yang ia sampaikan dan bersikaplah waspada terhadap setiap tindak-tanduknya. Semua itu, demi menjaga keutuhan agama kalian. Sebab, setiap orang yang terlanjur mencintai sesuatu, maka pasti akan tenggelam (larut) dalam apa yang dicintainya.” Malik bin Dinar raḥimahullāh pernah berkata: “Aku telah membaca dalam beberapa kitab terdahalu bahwa Allah s.w.t. berfirman: “Yang paling mudah Aku perbuat terhadap orang yang berilmu apabila ia lebih mencintai urusan dunia adalah, Aku keluarkan dari jiwanya kemampuan merasakan kelezatan bermunajat kepada-Ku.” Seorang lelaki menulis surat kepada saudaranya yang berada di kejauhan (negeri lain). Isi surat yang ditulisnya berbunyi: “Wahai saudaraku, engkau telah diberi oleh Allah s.w.t. karunia berupa ilmu, maka janganlah sampai engkau memadamkan karunia yang sangat berharga itu dengan kegelapan dosa-dosamu. Sebab, selamanya nanti engkau akan kekal di dalam kegelapan bersamanya (dosa-dosa yang telah engkau perbuat), pada hari seluruh ahli ilmu (ulama) berjalan di bawah naungan cahaya ilmu mereka.” ıllıllı والله اعلم بالصواب ıllıllı ✼ ҉ Insya Alloh bersambung ҉ ҉✼ _Di nukil dari Terjemah Kitab Ihya Ulumiddin Karya Hujjatul Islam Imam Ghizali, ra, Jilid I_ Penerjemah: Ibnu Ibrahim Ba‘adillah Penerbit: Republika Penerbit Sumber link : Hati Senang •⊰✿❁ ** ❁✿⊱• #Ghirroh_Nahdliyyah #Majelis_Ilmu_Sholawat #Sinau_NU Chanel Telegram Sinau NU https://t.me/joinchat/TtyQfJIccX5V7eOR Group Telegram Ghirroh Nahdliyyah https://t.me/ghirohnahdliyah
نمایش همه...
📚SINAU NU📚

*Semoga Channel ini bermanfaat*

یک طرح متفاوت انتخاب کنید

طرح فعلی شما تنها برای 5 کانال تجزیه و تحلیل را مجاز می کند. برای بیشتر، لطفا یک طرح دیگر انتخاب کنید.