cookie

ما از کوکی‌ها برای بهبود تجربه مرور شما استفاده می‌کنیم. با کلیک کردن بر روی «پذیرش همه»، شما با استفاده از کوکی‌ها موافقت می‌کنید.

avatar

Pena Ilmu Salafiyyin

Ittiba'u Rasullillah Menyebarkan Ilmu. Berdakwah KeJalan Allah diatas Bashirah...

نمایش بیشتر
پست‌های تبلیغاتی
2 932
مشترکین
+224 ساعت
+177 روز
+8930 روز
توزیع زمان ارسال

در حال بارگیری داده...

Find out who reads your channel

This graph will show you who besides your subscribers reads your channel and learn about other sources of traffic.
Views Sources
تجزیه و تحلیل انتشار
پست هابازدید ها
به اشتراک گذاشته شده
ديناميک بازديد ها
01
🌏✅💎📚✍ *KEBIASAAN BURUK : MENUNGGU IQOMAH SAMBIL NGOBROL & BERCANDA❗* 💎 Asy-Syaikh Al Utsaimin rahimahullah *Pertanyaan :* Bagaimana pendapat anda tentang orang-orang yang hadir di masjid untuk melaksanakan shalat berjamaah lantas mereka tersibukkan dengan obrolan di antara mereka sampai ditegakkan shalat❓ *Jawaban :* 📚✍ Apabila mereka masuk masjid lalu mengerjakan shalat tahiyatul masjid dan shalat rawatib (jika ada sebelumnya), tatkala mereka telah melakukan hal itu maka yang lebih afdhal bagi mereka adalah menyibukkan diri dengan Al quran, tasbih atau sesuatu yang bermanfaat bagi mereka! *Karena mereka senantiasa berada dalam shalat selama mereka menunggu shalat.* ✅ Namun jika mereka tersibukkan dengan obrolan yang lain, maka kita lihat... 🔥 Jika perkara yang HARAM, maka perbincangan mereka tentang hal itu di masjid ketika menunggu shalat akan membuat dosanya semakin besar. 🔰 Namun jika yang dibicarakan adalah perkara MUBAH, maka tidak masalah selama tidak mengacaukan (konsentrasi) orang lain! 🔺 Dengan demikian jika obrolan mereka sampai mengganggu ibadah orang lain, maka TIDAK HALAL bagi mereka melakukannya terhadap kaum muslimin. 🌏 Sumber : Liqo Al Bab Al Maftuh 48 ☑ السؤال : فضيلة الشيخ، ما رأيكم في الذين إذا حضروا إلى المسجد لأداء الصلاة اشتغلوا بالسواليف، والكلام فيما بينهم حتى تقام الصلاة؟ ✅ الجواب : إذا دخل هؤلاء المسجد وصلوا تحية المسجد، وصلوا الراتبة إن كانت الصلاة مما لها راتبة قبلها، فإذا فعلوا ذلك فالأفضل أن يشتغلوا بالقرآن أو يشتغلوا بالتسبيح، أو بأي شيء ينفعهم؛ لأنهم لا يزالون في صلاة ما انتظروا الصلاة، فإن تشاغلوا بكلام آخر نظرنا: إن كان مما يحرم، فإنَّ تحدثهم به، وهم في المسجد، وفي انتظار الصلاة يكون أشد إثماً، وإن كان من الأمور المباحة، فلا بأس بذلك ما لم يشوشوا على غيرهم، فإن شوشوا على غيرهم، فإنه لا يحل لهم التشويش على المسلمين. 📼 المصدر: لقاء الباب المفتوح [48] 💎💎💎💎💎💎💎💎💎 🌍 Telegram : https://t.me/alishlahtaro 🌐 WhatApps: https://chat.whatsapp.com/HtBTOcbDwryJRkKBuaX46n ====================== 🌏 Sumber : https://t.me/KajianIslamTemanggung/4777 🌏✅🌏✅🌏✅🌏✅🌏
2053Loading...
02
📆 𝗞𝗔𝗟𝗘𝗡𝗗𝗘𝗥 𝗛𝗜𝗝𝗥𝗜𝗬𝗔𝗛 🗒️ Rabu, 13 Dzulqo'dah 1445 H. 22 Mei 2024 M. 📟 ⏩ Ayo Gabung dan Bagikan : https://t.me/PenaIlmuSalafiyin
1871Loading...
03
✅💎🌷🌹🌺 *WAJIBNYA BERILMU SEBELUM BERBICARA TENTANG MANUSIA* 💎  Syaikh Islam Ibnu Taimiyah -rahimahullah- berkata: "Berbicara tentang keadaan manusia wajib didasari ilmu dan keadilan, bukan didasari kebodohan dan kezaliman, sebagaimana yang dilakukan ahlul bid'ah." 📚 Minhajussunnah Annabawiyyah (4/hal 337) قالَ شيخُ الاسلامِ ابنُ  تيميةَ رحمهُ اللهُ: ‏"والكلامُ فِي الناسِ يجبُ أنْ يكونَ بعلمٍ وعدلٍ، لا بجهلٍ وظلمٍ كحالِ أهلِ البدعِ". *منهاج السنة النبوية جـ٤صـ٣٣٧ 💎💎💎💎💎💎💎💎💎 📲 WhatsApp Pena Ilmu Salafiyyin. 📡 Channel Telegram II https://t.me/PenaIlmuSalafiyin ========================= 🌏 Sumber  : https://t.me/salafy_cirebon/12761 ✅🌺✅🌺✅🌺✅🌺✅
3062Loading...
04
📆 𝗞𝗔𝗟𝗘𝗡𝗗𝗘𝗥 𝗛𝗜𝗝𝗥𝗜𝗬𝗔𝗛 🗒️ Selasa, 12 Dzulqo'dah 1445 H. 21 Mei 2024 M. 📟 ⏩ Ayo Gabung dan Bagikan : https://t.me/PenaIlmuSalafiyin
2511Loading...
05
رَبِّ أَوۡزِعۡنِيٓ أَنۡ أَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ ٱلَّتِيٓ أَنۡعَمۡتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَيَّ وَأَنۡ أَعۡمَلَ صَٰلِحًا تَرۡضَىٰهُ وَأَصۡلِحۡ لِي فِي ذُرِّيَّتِيٓۖ إِنِّي تُبۡتُ إِلَيۡكَ وَإِنِّي مِنَ ٱلۡمُسۡلِمِينَ “Ya Rabbku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (al-Ahqaf: 15) Ya Allah, limpahkanlah hati yang bersih dan selamat dan bersih kepada kami, kaum muslimin, mukminin, salafiyin; hati yang selalu menerima kebenaran, mencintainya, dan selalu mengutamakannya; hati yang putih bersih yang memancarkan cahaya iman, yang kukuh di atas kebenaran. Amin ya Rabbal alamin.   Ditulis oleh Ustadz Abul Abbas Muhammad Ihsan Rahimahullah 💎💎💎💎💎💎💎💎💎 📲 WhatsApp Pena Ilmu Salafiyyin. 📡 Channel Telegram II https://t.me/PenaIlmuSalafiyin ========================= 🌏 Sumber  : https://asysyariah.com/kebenaran-tercampakkan-karena-kedengkian-dan-kesombongan/ ✅🌺✅🌺✅🌺✅🌺✅
2663Loading...
06
Orang-orang yang mengikuti kebenaran memiliki sifat tawadhu. Mereka senantiasa mengintrospeksi diri dan selalu berusaha mencari kebenaran. Oleh sebab itu, mereka tidak akan sungkan untuk mempertanyakan pendapatnya sendiri. Tidak pula enggan untuk mencari hakikat kebenaran dari suatu perkara, lebih-lebih pada hal-hal yang bisa menimbulkan masalah. 💎 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Seseorang beralih dari suatu pendapat ke pendapat yang lain karena kejelasan yang ia dapatkan, ini merupakan sikap yang terpuji. Berbeda halnya dengan sikap orang yang sombong. Dia terus-menerus memegang suatu pendapat yang tidak memiliki hujah atau dalil yang kuat, (ini adalah sikap yang tercela). Meninggalkan suatu pendapat yang telah jelas hujah atau dalilnya, atau berpindah dari suatu pendapat kepada pendapat lain karena adat dan mengikuti hawa nafsu, keduanya adalah sikap yang tercela.” (al-Fatawa al-Kubra, 5/125) https://t.me/PenaIlmuSalafiyin *Terapi Hati dari Penyakit Sombong dan Hasad* ✅💎 Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللهُ “Tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah, kecuali Allah akan mengangkat (derajat)nya.” (HR. Muslim, dari Abu Hurairah radhiallahu anhu) 💎 Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Makna tawadhu adalah menerima kebenaran dengan tunduk kepadanya, menghinakan diri, patuh, dan merendah. Kebenaran itulah yang mengatur dirinya, sebagaimana seorang raja mengatur kekuasaannya. Dengan inilah seorang hamba akan mendapatkan perangai tawadhu. Agar bisa bersikap demikian, seorang muslim tentu membutuhkan ilmu, ikhlas, sabar, dan latihan yang terus-menerus; diiringi doa, serta senantiasa menjaga keselamatan hati dari penyakit-penyakitnya (ujub, riya, sum’ah sombong, hasad, dll). قَدۡ أَفۡلَحَ مَن زَكَّىٰهَا ٩ وَقَدۡ خَابَ مَن دَسَّىٰهَا ١٠ “Sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu), dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.” (asy-Syams: 9—10) 💎 Hammad bin Ibrahim berkata, “Kebenaran itu jelas dan mudah. Manusia pun pada asalnya diciptakan di atas fitrahnya untuk mengetahui, mencintai, dan menerima kebenaran tersebut, kecuali orang-orang yang telah rusak fitrahnya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memerintah Abu Dzar radhiallahu anhu untuk mengucapkan kebenaran walaupun pahit. Hal ini (kebenaran yang pahit rasanya) adalah bagi orang yang belum terlatih jiwanya. Demikian juga bagi para ahli bid’ah dan para pengekor hawa nafsu.” (ash-Shawarif ‘anil Haq, hlm. 41) 💎 Ar-Raghib al-Asfahani berkata, “Ucapan mereka bahwa kebenaran itu pahit, berlaku bagi orang yang belum terlatih jiwanya (untuk menerimanya) dan hatinya berpenyakit. Seorang penyair berkata, فَمَنْ يَكُنْ ذَا فَمٍ مُرٍّ مَرِيضٍ         يَجِدْ مُرًّا بِهِ الْمَاءَ الزُّلَالَا Orang yang mulutnya pahit karena sakit,        akan mendapati air yang segar pun terasa pahit. Oleh karena itu, orang yang sehat fitrahnya akan senang dengan (kebenaran) itu walaupun berat.” (adz-Dzari’ah ila Makarim asy-Syari’ah, hlm. 126) 💎 Al-Khaththabi rahimahullah berkata, “Manusia itu tidak akan berubah dari berbagai tabiat jeleknya dan tidak akan meninggalkan kebiasaan yang disenanginya, kecuali dengan latihan-latihan yang keras dan pengobatan yang serius.” (A’lamul Hadits, 1/218) Siapa pun yang jiwanya belum terlatih untuk menerima kebenaran, ia harus terus melatih dan mendidiknya sampai jiwanya mau mengikuti kebenaran dan tunduk kepadanya. Ia juga harus selalu mengoreksi amalan-amalan yang telah ia lakukan. Selain itu, ia harus senantiasa mensyukuri segala nikmat Allah subhanahu wa ta’ala. Dengan demikian, ia akan mudah menerima kebenaran. اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُا “Ya Allah, tampakkanlah kebenaran itu sebagai kebenaran di mata kami, dan karuniakanlah kepada kami taufik untuk mengikutinya. Dan tampakkanlah kebatilan itu sebagai kebatilan di mata kami, dan karuniakanlah kepada kami taufik untuk menjauhinya.”
2193Loading...
07
Demikian pula kesombongan dan kedengkian membuat Yahudi enggan beriman kepada Allah subhanahu wa ta’ala serta mengingkari kenabian Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Mereka adalah ahli kitab, yang mengetahui berita akan diutusnya beliau shallallahu alaihi wa sallam melalui Taurat dan Injil. Sebelum beliau shallallahu alaihi wa sallam diutus, mereka juga sering menceritakan kepada orang-orang Arab, bahwa waktu diutusnya Muhammad shallallahu alaihi wa sallam telah dekat. Setelah diutusnya beliau shallallahu alaihi wa sallam, mereka juga betul-betul yakin bahwa beliau shallallahu alaihi wa sallam adalah utusan Allah subhanahu wa ta’ala, sebagaimana mereka mengenali anak-anak mereka sendiri. 🌏✅💎 Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, ٱلَّذِينَ ءَاتَيۡنَٰهُمُ ٱلۡكِتَٰبَ يَعۡرِفُونَهُۥ كَمَا يَعۡرِفُونَ أَبۡنَآءَهُمۡۖ وَإِنَّ فَرِيقًا مِّنۡهُمۡ لَيَكۡتُمُونَ ٱلۡحَقَّ وَهُمۡ يَعۡلَمُونَ “Orang-orang yang telah Kami beri Kitab (Taurat dan Injil) mengenalnya (Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anak mereka sendiri. Sesungguhnya sebagian mereka pasti menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahuinya.” (al-Baqarah: 146) Perkara yang menyeret mereka untuk mendustakan dan kufur kepada beliau shallallahu alaihi wa sallam adalah kesombongan dan kedengkian. Hal ini terjadi karena beliau shallallahu alaihi wa sallam bukan berasal dari bangsa Yahudi, yang mereka anggap lebih mulia daripada bangsa Arab. Apabila kesombongan dan kedengkian itu mampu menyeret manusia ke dalam kekafiran, padahal dosa ini adalah dosa yang paling besar, bagaimana tidak mungkin ia juga akan menyeret mereka kepada dosa-dosa lain yang lebih kecil? Tentu hal tersebut sangatlah mudah, kecuali orang-orang yang mendapatkan perlindungan dan hidayah taufik dari Allah subhanahu wa ta’ala. https://t.me/PenaIlmuSalafiyin *Hasad (Kedengkian)* 🌏✅💎 Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, أَمۡ يَحۡسُدُونَ ٱلنَّاسَ عَلَىٰ مَآ ءَاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضۡلِهِۦۖ "Ataukah mereka (orang-orang Yahudi) dengki kepada manusia (Muhammad) karena karunia yang telah Allah berikan kepadanya?” (an-Nisa’: 54) 💎 Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, وَلاَ تَحَاسَدُوا “Janganlah kalian saling dengki.” (HR. Muslim) Dalil-dalil di atas menunjukkan haramnya hasad (iri dan dengki). Oleh karena itu, setiap muslim wajib bersungguh-sungguh menjaga dirinya dari penyakit tersebut, serta khawatir dirinya akan terjatuh padanya. Selain itu, ia juga harus senantiasa berupaya untuk membersihkan diri darinya. Sebab, hasad itu sangat tersembunyi. Hasad bisa muncul sewaktu-waktu dan membinasakan dirinya. Wal ‘iyadzu billah. 💎 Syaikh Abdurrahman al-Mu’allimi rahimahullah berkata, “Hakikat hasad adalah apabila ada orang lain yang menerangkan kebenaran, dia (orang yang dalam hatinya ada iri dan dengki) menganggap bahwa apabila dia menerima kebenaran tersebut, berarti dia telah mengakui ilmu, keutamaan, dan kebenaran yang ada pada diri orang tersebut. Hal itu tentu akan semakin membesarkan kewibawaannya di mata umat, dan bisa jadi orang yang mengikutinya akan semakin banyak. Sungguh, engkau akan menjumpai sebagian orang yang begitu berambisi menyalahkan orang lain, adalah dari kalangan ulama meskipun mereka melakukannya dengan cara yang batil. Semua ini karena kedengkiannya dan upayanya untuk menjatuhkan kedudukan orang yang ia dengki di mata umat. Perasaan iri dan dengki sering muncul di antara orang-orang yang seusia, sederajat, seprofesi, atau sekelas.” (at-Tankil, 2/190) Oleh karena itulah, kebanyakan orang akan menolak (tidak mau menerima) kebenaran apabila orang yang membawa kebenaran dianggap sederajat dengannya. Padahal, kalau yang menyampaikan adalah gurunya atau orang yang lebih tinggi darinya, dia akan menerima kebenaran tersebut. 💎 Abu Hatim Ibnu Hibban rahimahullah berkata,
1783Loading...
08
“Mayoritasnya, hasad (iri dan dengki) itu terjadi di antara orang-orang yang sederajat. Orang-orang yang sama profesinya, seperti para penulis, hanya akan hasad kepada sesama penulis. Sebagaimana halnya para hafizh, mereka hanya akan hasad kepada sesama hafizh pula. Tidaklah seseorang mencapai suatu kedudukan dunia, kecuali pasti akan mendapati orang yang membencinya karena kedudukannya tersebut (karena iri dan dengki kepadanya). Maka dari itu, orang yang hasad adalah lawan yang senantiasa berusaha menjatuhkannya.” (Raudhatul ‘Uqala, hlm. 136) 💎Asy-Syaukani rahimahullah berkata, “Di antara sebab yang menghalangi seseorang untuk bersikap inshaf (adil dan ilmiah) adalah apa yang terjadi di antara orang-orang yang saling berlomba meraih suatu keutamaan—yaitu dengki. Hal ini terjadi pula dalam urusan kepemimpinan, baik kepemimpinan dunia maupun agama. Oleh sebab itu, apabila setan telah mengembuskan (api hasad) pada dirinya, persaingan akan menjadi semakin sengit; hingga mencapai suatu keadaan yang bisa menjerumuskan keduanya untuk menolak segala sesuatu yang dibawa oleh lawannya (walaupun berupa kebenaran yang sangat jelas). Dalam perseteruan ini, sungguh kita akan menyaksikan dan mendengarkan peristiwa-peristiwa mengherankan yang dilakukan oleh orang-orang yang berilmu, layaknya perbuatan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak beriman. Mereka menolak kebenaran yang dibawa lawannya, bahkan membantahnya dengan cara yang batil.” (Adabuth Thalib, hlm. 91—92) 💎 Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata, “Kesimpulannya, hasad adalah akhlak yang tercela. Akan tetapi, yang sungguh memprihatinkan adalah bahwa kebanyakan hasad tersebut terjadi di antara para ulama dan penuntut ilmu. Ia bisa terjadi pula di antara sesama pedagang. Orang-orang yang sama profesinya, biasanya mereka akan saling hasad. Hal yang paling memprihatinkan adalah hasad yang terjadi di antara para ulama karena ia lebih dahsyat. Namun, hasad yang terjadi di antara para penuntut ilmu bisa jadi juga lebih dahsyat. Padahal, semestinya orang-orang yang berilmu adalah orang yang paling jauh dari penyakit ini. Mereka seharusnya adalah orang yang paling baik akhlaknya.” (Kitabul ‘Ilmi, hlm. 74) https://t.me/PenaIlmuSalafiyin *Kesombongan* 🌏✅💎 Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, كَذَٰلِكَ يَطۡبَعُ ٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ قَلۡبِ مُتَكَبِّرٍ جَبَّارٍ “Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang.” (Ghafir: 35) الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ “Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain.” (HR. Muslim dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu anhu) 💎 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Karena kesombongan inilah, orang-orang Yahudi terus-menerus berada di atas kebatilan mereka. Sebab, dalam hati mereka terdapat kesombongan, kedengkian, keras kepala, dan tabiat-tabiat jelek lainnya.” (Naqdhul Manthiq, hlm. 27) Dari semua pemaparan ini, kita mendapatkan kejelasan bahwa kesombongan adalah salah satu penghalang untuk menerima kebenaran. Apabila kesombongan telah memenuhi hati seseorang; dia akan menganggap dirinya tinggi dan sempurna sehingga merasa tidak membutuhkan orang lain. Hal ini juga membuatnya enggan untuk berintrospeksi diri, barangkali yang keliru adalah dirinya. Inilah keadaan orang-orang yang mengikuti hawa nafsu. Ibnul Jauzi rahimahullah berkata, “Orang yang sombong adalah yang menganggap dirinya lebih tinggi daripada orang lain (dalam segala perkara).” (at-Tabshirah, 2/222) 💎 Imam asy-Syathibi rahimahullah berkata, “Orang-orang yang telah menjadikan hawa nafsunya sebagai pemutus segala sesuatu, mereka tidak akan memedulikan apa pun. Mereka sama sekali tidak akan mau memperhitungkan berbagai hal yang bertentangan dengan pendapatnya. Mereka juga tidak mau introspeksi diri atau mengevaluasi pendapat-pendapatnya. Hal ini tidak seperti sikap orang-orang yang berusaha mencurigai dirinya sendiri (barangkali kesalahan ada di pihaknya), dan akan berhenti tatkala menimbulkan suatu masalah (padahal inilah sikap orang-orang yang berakal).” (al-I’tisham, 2/269)
1663Loading...
09
✅💎🌷🌹🌺 *Kebenaran Tercampakkan karena Kedengkian dan Kesombongan* Nikmat-nikmat yang Allah subhanahu wa ta’ala limpahkan kepada umat manusia tidaklah bisa dihitung jumlah dan jenisnya. Salah satu nikmat paling agung yang Allah subhanahu wa ta’ala limpahkan adalah diciptakannya mereka di atas fitrah yang mulia, sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala, فِطۡرَتَ ٱللَّهِ ٱلَّتِي فَطَرَ ٱلنَّاسَ عَلَيۡهَاۚ “(Tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.” (ar-Rum: 30) Salah satu fitrah yang Allah subhanahu wa ta’ala ciptakan bagi umat manusia adalah sikap mencintai kebenaran dan usaha untuk mencarinya. 💎 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Hati adalah makhluk yang mencintai kebenaran, menginginkan, dan mencarinya.” (Majmu’ Fatawa, 10/88) Beliau pun berkata, “Sesungguhnya kebenaran itu dicintai oleh fitrah yang baik. Bahkan, ia (kebenaran) itu lebih dicintai, lebih dimuliakan, dan lebih nikmat bagi fitrah daripada kebatilan yang tidak ada dasarnya. Sungguh, fitrah tidak menyukai hal ini.” (Majmu’ Fatawa, 16/338) 💎 Syaikh Abdurrahman as-Sa’di rahimahullah berkata, “Agama Islam adalah agama yang hikmah. Maknanya, mengilmui kebenaran dan mengamalkannya dalam seluruh perkara.” (Taisirul Lathifil Mannan, hlm. 58) Dengan demikian, apabila jiwa itu tetap berada di atas fitrahnya, ia tidak akan mencari apa pun selain kebenaran; dan kebenaran itu sungguh telah jelas, tidak tersamarkan lagi. 💎 Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Sesungguhnya kesempurnaan seseorang ada pada dua hal: (1) kemampuan membedakan antara kebenaran dan kebatilan; dan (2) lebih memilih kebenaran tersebut daripada kebatilan. Kedudukan makhluk di sisi Allah subhanahu wa ta’ala, baik di dunia maupun di akhirat, ditentukan oleh kadar perbedaan mereka dalam dua perkara tersebut. Sebab, dua perkara inilah yang menjadikan para nabi dipuji oleh Allah subhanahu wa ta’ala dalam firman-Nya, وَٱذۡكُرۡ عِبَٰدَنَآ إِبۡرَٰهِيمَ وَإِسۡحَٰقَ وَيَعۡقُوبَ أُوْلِي ٱلۡأَيۡدِي وَٱلۡأَبۡصَٰرِ “Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq, dan Ya’qub yang memiliki kekuatan dan ilmu-ilmu (yang tinggi).” (Shad: 45) Makna الْأَيْدِي adalah ‘kuat dalam melaksanakan kebenaran’. Adapun makna الْأَبْصَارُ adalah ‘kemampuan untuk membedakan antara kebenaran dan kebatilan dalam urusan agama’. Dalam ayat ini, Allah subhanahu wa ta’ala menyifati mereka, para nabi, dengan kesempurnaan dalam memahami kebenaran, dan kesempurnaan dalam mengamalkannya.” (al-Jawabul Kafi, hlm. 139) ✅ Oleh karena itulah, setiap hamba wajib berpegang teguh dengan fitrahnya yang masih lurus dan berhati-hati dari berbagai sebab yang bisa menghalanginya dari kebenaran. Ia juga harus takut dari segala sesuatu yang akan menyimpangkannya dari kebenaran. Apabila ada suatu hal yang telah menggelincirkannya dari kebenaran, dia segera kembali kepada kebenaran itu dan berusaha menggenggamnya dengan kuat. https://t.me/PenaIlmuSalafiyin *Penyebab Terhalangi dari Kebenaran* Adapun faktor-faktor yang bisa menghalangi dan menggelincirkan seorang hamba dari kebenaran, sangat banyak jumlahnya. Hal itu bisa berasal dari diri sendiri, seperti kebodohan dan hawa nafsunya. Bisa juga dari luar dirinya, seperti setan dari golongan jin dan manusia. Dari sekian banyak faktor tersebut, yang paling banyak menggelincirkan makhluk dari jalan Allah adalah : *al-kibr (kesombongan) dan hasad (kedengkian) yang melekat pada dirinya.* *Kesombongan dan kedengkian inilah yang menyeret Iblis la’natullah alaih untuk durhaka kepada Allah subhanahu wa ta’ala*. 🔺 Kedurhakaan Iblis ini adalah kedurhakaan yang pertama kali terjadi di alam semesta. Hal itu karena Iblis iri dan dengki dengan keutamaan serta kedudukan yang dimiliki Adam alaihis salam. Seorang makhluk yang telah Allah subhanahu wa ta’ala pilih untuk menjadi khalifah di muka bumi. Allah subhanahu wa ta’ala mengajari beliau nama berbagai benda. Allah subhanahu wa ta’ala perintah pula para malaikat untuk sujud kepadanya. Semua inilah yang menyeret Iblis untuk durhaka kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
2284Loading...
10
✅💎🌺 *KEBATHILAN ITU SAMAR* 💎💎💎💎💎💎💎 📲 WhatsApp Pena Ilmu Salafiyyin 📡 Channel Telegram II https://t.me/PenaIlmuSalafiyin ✅🌺✅🌺✅🌺✅🌺✅
3052Loading...
11
📆 𝗞𝗔𝗟𝗘𝗡𝗗𝗘𝗥 𝗛𝗜𝗝𝗥𝗜𝗬𝗔𝗛 🗒️ Senin, 11 Dzulqo'dah 1445 H. 20 Mei 2024 M. 📟 ⏩ Ayo Gabung dan Bagikan : https://t.me/PenaIlmuSalafiyin
2871Loading...
12
Media files
3183Loading...
13
✅💎🌷🌹🌺 Alhamdulillah Berikut ini Audio Kajian 📚 *Pengaruh Tauhid Dalam Kehidupan Bermasyarakat* 💺 Al Ustadz Ayip Syafruddin  حفظه الله 🕌 Masjid Agung Daarussalaam 🗓 Jumat , 10 Dzulqodah 1445 H /17 Mei 2024 💎💎💎💎💎💎💎 📲 WhatsApp Pena Ilmu Salafiyyin. 📡 Channel Telegram II https://t.me/PenaIlmuSalafiyin ========================= 🌏 Sumber  : https://t.me/Audiokajianpurbalingga/1980 ✅🌺✅🌺✅🌺✅
4022Loading...
14
📆 𝗞𝗔𝗟𝗘𝗡𝗗𝗘𝗥 𝗛𝗜𝗝𝗥𝗜𝗬𝗔𝗛 🗒️ Ahad, 10 Dzulqo'dah 1445 H. 19 Mei 2024 M. 📟 ⏩ Ayo Gabung dan Bagikan : https://t.me/PenaIlmuSalafiyin
3612Loading...
15
📆 𝗞𝗔𝗟𝗘𝗡𝗗𝗘𝗥 𝗛𝗜𝗝𝗥𝗜𝗬𝗔𝗛 🗒️ Sabtu, 9 Dzulqo'dah 1445 H. 18 Mei 2024 M. 📟 ⏩ Ayo Gabung dan Bagikan : https://t.me/PenaIlmuSalafiyin
4433Loading...
16
Media files
5965Loading...
17
✅💎🌺 *BACALAH SURAH AL KAHFI PADA HARI JUM'AT* 💎💎💎💎💎💎💎 📲 WhatsApp Pena Ilmu Salafiyyin 📡 Channel Telegram II https://t.me/PenaIlmuSalafiyin ✅🌺✅🌺✅🌺✅🌺✅
5170Loading...
18
📆 𝗞𝗔𝗟𝗘𝗡𝗗𝗘𝗥 𝗛𝗜𝗝𝗥𝗜𝗬𝗔𝗛 🗒️ Jum'at, 8 Dzulqo'dah 1445 H. 17 Mei 2024 M. 📟 ⏩ Ayo Gabung dan Bagikan : https://t.me/PenaIlmuSalafiyin
4011Loading...
19
✅💎🌷🌹🌺 *KARENA BELAJAR AGAMA ITU WAJIB* 💎 Mu'adz bin Jabal radhiyallahu anhu berkata, تعلموا العلم فإن تعلمه لله خشية، وطلبه عبادة ومدارسته تسبيح والبحث عنه جهاد وتعليمه لمن لايعلمه صدقة "Pelajarilah ilmu agama, karena sesungguhnya mempelajarinya karena Allah adalah wujud rasa takut (kepada-Nya), mencarinya adalah ibadah, mengkajinya adalah tasbih, membahasnya adalah jihad dan mengajarkannya kepada orang yang tidak tahu adalah sedekah." 📚 Mukhtashar Minhajil Qashidin 9 💎💎💎💎💎💎💎 📲 WhatsApp Pena Ilmu Salafiyyin. 📡 Channel Telegram II https://t.me/PenaIlmuSalafiyin ========================= 🌏 Sumber  : https://t.me/KajianIslamTemanggung/16813 ✅🌺✅🌺✅🌺✅
4894Loading...
20
📆 𝗞𝗔𝗟𝗘𝗡𝗗𝗘𝗥 𝗛𝗜𝗝𝗥𝗜𝗬𝗔𝗛 🗒️ Kamis, 7 Dzulqo'dah 1445 H. 16 Mei 2024 M. 📟 ⏩ Ayo Gabung dan Bagikan : https://t.me/PenaIlmuSalafiyin
4090Loading...
21
✅💎🌷🌹🌺 *JANGAN SEMBARANG MENGKAFIRKAN KAUM MUSLIMIN!* 💎  Asy-Syaikh Rabi' bin Hadi Al-Madkhali hafizhahullah berkata, ✅ "Dahulu para ulama salaf telah mengkafirkan Jahmiyyah, karena mereka menolak sifat-sifat Allah dan mengatakan Al-Qur'an adalah makhluk. Akan tetapi, sebagaimana yang telah disebutkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah tentang Imam Ahmad rahimahullah, Imam Ahlussunah,  bahwasanya beliau telah mengkafirkan Jahmiyyah secara global. Adapun secara individu-individu mereka (ta'yin), dengan mengkafirkan si fulan dan si fulan, maka beliau tidak mengkafirkannya kecuali bagi siapa saja yang telah tegak hujah atasnya, terpenuhi semua syarat pengkafiran, dan terangkatnya semua penghalang, maka beliau mengkafirkan orang tersebut." 📚 Syarah Aqidah As-Salaf Ashhab Al-Hadits (32) قال الشيخ ربيع بن هادي المدخلي حفظه الله : والسلف كانوا يكفرون الجهمية، لأنهم يعطلون الصفات ويقولون بخلق القرآن، ولكن كما يذكر شيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله عن الإمام أحمد إمام أهل السنة رحمه الله : أنه كان يكفر الجهمية على وجه العموم، أما التعيين فلا يكفر بالتعيين فلانا وفلانا إلا من قامت عليه الحجة وتوفرت فيه شروط التكفير وانتفت الموانع، فيكفره. 📚 شرح عقيدة السلف أصحاب الحديث (٣٢) 💎💎💎💎💎💎💎 📲 WhatsApp Pena Ilmu Salafiyyin. 📡 Channel Telegram II https://t.me/PenaIlmuSalafiyin ========================= 🌏 Sumber  : https://t.me/salafy_cirebon/3045 ✅🌺✅🌺✅🌺✅
5622Loading...
22
📆 𝗞𝗔𝗟𝗘𝗡𝗗𝗘𝗥 𝗛𝗜𝗝𝗥𝗜𝗬𝗔𝗛 🗒️ Rabu, 6 Dzulqo'dah 1445 H. 15 Mei 2024 M. 📟 ⏩ Ayo Gabung dan Bagikan : https://t.me/PenaIlmuSalafiyin
4522Loading...
23
✅💎🌷🌹🌺 *WAJIBNYA MENCINTAI SAUDARANYA APA YANG DIA SUKA UNTUK DIRINYA & LARANGAN HASAD* Silsilah Hadits Arba'in An-Nawawiyyah Hadits ke-13 Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, pembantu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam , beliau bersabda : "Tidak beriman salah seorang di antara kalian, hingga dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri". 📚 (HR. Bukhari dan Muslim) Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin rahimahullah ta'ala mengatakan : "Diantara faidah hadits ini adalah peringatan dari sifat hasad, karena orang yang hasad tidak mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya". 📚 (Syarh Arbai'in An-Nawawiyyah Daruts tsuraya Lin Nasyr Hal 187) عَنْ أَبِي حَمْزَةَ أَنَس بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، خَادِمِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ [رواه البخاري ومسلم] قال الشيخ محمد بن صالح العثيمين رحمه الله تعالى : من فوائد الحديث التحذير من الحسد ، لأن الحاسد لا يحبّ لأخيه ما يحب لنفسه 📚 (شرح الأربعين النووية دار الثريا للنشر صـ ١٨٧) 💎💎💎💎💎💎💎 📲 WhatsApp Pena Ilmu Salafiyyin. 📡 Channel Telegram II https://t.me/PenaIlmuSalafiyin ========================= 🌏 Sumber  : https://t.me/salafy_cirebon/29196 ✅🌺✅🌺✅🌺✅
5473Loading...
24
📆 𝗞𝗔𝗟𝗘𝗡𝗗𝗘𝗥 𝗛𝗜𝗝𝗥𝗜𝗬𝗔𝗛 🗒️ Selasa, 5 Dzulqo'dah 1445 H. 14 Mei 2024 M. 📟 ⏩ Ayo Gabung dan Bagikan : https://t.me/PenaIlmuSalafiyin
4181Loading...
25
🌏✅💎📚✍ *ILMU BUKAN KARENA KECERDASAN DAN LAMANYA TA'LIM* 💎 Al Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata: أَنَّ الْعَالِمَ الْكَبِيرَ قَدْ يَخْفَى عَلَيْهِ بَعْضُ مَا يُدْرِكُهُ مَنْ هُوَ دُونَهُ لِأَنَّ الْعِلْمَ مَوَاهِبُ وَاللَّهُ يُؤْتِي فَضْلَهُ مَنْ يَشَاءُ "Terkadang ada ilmu yang belum dipahami oleh seorang alim besar namun dimengerti oleh orang yang di bawahnya. Karena hakikat ilmu ialah pemberian dari Allah. Dan Allah memberi keutamaan-Nya pada siapapun yang Dia inginkan." (Fathul Bari, I/147) Jika demikian, maka terimalah kebenaran itu meski berasal dari orang yang berada di bawah kita. 💎 -- Jalur Masjid Agung @ Kota Raja -- Hari Ahadi, (17:30) 07 Jumadil Awal 1440 / 13 Januari 2019 💎💎💎💎💎💎💎 🌍 Telegram : https://t.me/alishlahtaro 🌐 WhatApps: https://chat.whatsapp.com/HtBTOcbDwryJRkKBuaX46n ====================== 🌏 Sumber : https://t.me/nasehatetam/2026 🌏✅🌏✅🌏✅
4803Loading...
26
✅💎🌷🌹🌺 *TIGA MACAM TAWASUL* 💎 Syaikh Abdullah bin Abdurrahman bin Shalih Alu Basam rahimahullah mengatakan, وقد قسم شيخ الإسلام ابن تيمية التوسل إلى ثلاثة أقسام: اثنان جائزان : ١. طلب دعاء الله من الحي الذي يظن فيه الخير. ٢. التوسل بفعل الأعمال الصالحة فهذان القسمان مشروعان. ٣. فممنوع، وهو التوسل بجاه أحد من المخلوقين، حيا أو ميتا، فهذا لا يجوز. لأنه من وسائل الشرك. "Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah membagi tawasul menjadi tiga, dua di antaranya dibolehkan: 1. Meminta didoakan kepada Allah dari orang yang masih hidup, yang disangka kuat pada dirinya terdapat kebaikan. 2. Bertawasul dengan menyebutkan amalan kebaikan. Kedua jenis tawasul ini diperbolehkan. 3. Adapun yang terlarang adalah bertawasul dengan kedudukan salah satu makhluk. Baik masih hidup atau sudah mati, tawasul jenis ini tidak diperbolehkan karena dapat membuka jalan menuju kesyirikan." 📚 Taisirul Alam, hlm. 308 💎💎💎💎💎💎💎 📲 WhatsApp Pena Ilmu Salafiyyin. 📡 Channel Telegram II https://t.me/PenaIlmuSalafiyin ========================= 🌏 Sumber  : https://t.me/forumsalafy/20973 ✅🌺✅🌺✅🌺✅
5826Loading...
27
📆 𝗞𝗔𝗟𝗘𝗡𝗗𝗘𝗥 𝗛𝗜𝗝𝗥𝗜𝗬𝗔𝗛 🗒️ Senin, 4 Dzulqo'dah 1445 H. 13 Mei 2024 M. 📟 ⏩ Ayo Gabung dan Bagikan : https://t.me/PenaIlmuSalafiyin
4731Loading...
28
📆 𝗞𝗔𝗟𝗘𝗡𝗗𝗘𝗥 𝗛𝗜𝗝𝗥𝗜𝗬𝗔𝗛 🗒️ Ahad, 3 Dzulqo'dah 1445 H. 12 Mei 2024 M. 📟 ⏩ Ayo Gabung dan Bagikan : https://t.me/PenaIlmuSalafiyin
5341Loading...
29
✅💎🌷🌹🌺 *SU'UZHAN MENYERET KEPADA TINDAKAN MEMATA-MATAI* Al-Imam Ibnu Qudamah Al-Maqdisi rahimahullah mengatakan, *"Ketahuilah, di antara efek negatif prasangka adalah tindakan memata-matai."* ✅  Sebab, hati tidak akan puas dengan prasangka belaka. 🔺 Sebaliknya, hati berambisi untuk membuktikan prasangkanya sehingga dia sibuk memata-matai orang lain. ❌Tindakan semacam ini terlarang karena akan menyebabkan seseorang membongkar rahasia saudaranya sesama muslim. 🔺 Kalaulah Anda tidak mengetahui kekurangan dirinya, tentulah hati Anda lebih selamat dari prasangka buruk kepada sesama muslim." 📚 Dinukil dari Buku Terjemah Mukhtashar Minhajul Qashidin, halaman 317. 💎💎💎💎💎💎💎 📲 WhatsApp Pena Ilmu Salafiyyin. 📡 Channel Telegram II https://t.me/PenaIlmuSalafiyin ========================= 🌏 Sumber  : https://t.me/NisaaAssunnah/31323 ✅🌺✅🌺✅🌺✅
7426Loading...
30
📆 𝗞𝗔𝗟𝗘𝗡𝗗𝗘𝗥 𝗛𝗜𝗝𝗥𝗜𝗬𝗔𝗛 🗒️ Sabtu, 2 Dzulqo'dah 1445 H. 11 Mei 2024 M. 📟 ⏩ Ayo Gabung dan Bagikan : https://t.me/PenaIlmuSalafiyin
4911Loading...
31
📆 𝗞𝗔𝗟𝗘𝗡𝗗𝗘𝗥 𝗛𝗜𝗝𝗥𝗜𝗬𝗔𝗛 🗒️ Jum'at, 1 Dzulqo'dah 1445 H. 10 Mei 2024 M. 📟 ⏩ Ayo Gabung dan Bagikan : https://t.me/PenaIlmuSalafiyin
6161Loading...
32
AL ISHLAH AL ATSARIYYAH: 🌏✅💎📚✍ *Kenapa Iblis Enggan Bersujud* Musuh manusia yang satu ini sejak awal memang telah mengakar kekufurannya. Bagaimana kronologinya? Apa sebabnya? Allah mensyariatkan kepada kita untuk membaca taawudz sebelum membaca Al Quran, meminta perlindungan kepada Allah dari gangguan syaithan yang terkutuk. Allah berfirman: فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “Jika engkau membaca Al-Quran, mintalah perlindungan kpd Allah dari syaithan yg terkutuk.” [Q.S. An-Nahl:98]. Termasuk dalam kata syaithan disini adalah Iblis la’natullah ‘alaihi, yang merupakan pemimpin syaithan, sekaligus nenek moyang mereka. Allah menangguhkan kematiannya sampai hari kiamat. Dengan umur yang begitu panjang di dunia ini tidak henti-hentinya ia memerangi manusia dan mengajak mereka untuk masuk neraka. Sehingga seorang muslim hendaknya berhati-hati terhadap makar dan tipu daya syaithan dan senantiasa berlindung kepada Allah dari mereka. *Siapakah Iblis itu?* Kenapa ia bisa menjadi makhluk yang sangat dimurkai oleh Allah ta’ala? Dahulu, Iblis termasuk penduduk surga, tetapi Allah Yang Maha Mengetahui perkara ghaib mengetahui batin Iblis yang dipenuhi kedengkian, hasad, kesombongan dan kekufuran. Merupakan hikmah Allah untuk menampakkan kebusukan iblis ini. Allah pun berkehendak menguji Iblis. Karena, dengan ujian akan terpisahkan antara yang baik dengan yang buruk. Maka, Allah menciptakan Adam ‘alaihi sallam dari tanah, kemudian Allah memerintahkan Iblis dan para malaikat untuk bersujud kepada Adam. Allah berfirman: وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ “Dan ingatlah ketika Kami berkata kepada para malaikat, “Sujudlah kalian kepada Adam, maka mereka pun sujud (kepada Adam) kecuali Iblis, ia enggan dan menyombongkan diri dan termasuk dari orang-orang yang kafir”. [Q.S. Al-Baqarah:34]. Dalam ayat ini disebutkan bahwa Allah ta’ala berkehendak untuk menguji malaikat dan Iblis dengan cara bersujud kepada Adam dalam rangka memuliakan dan mengagungkannya. Para malaikat tunduk terhadap perintah Allah dan melaksanakannya, sedangkan Iblis enggan melakukannya. Dikarenakan penentangan Iblis terhadap perintah Allah inilah akhirnya Allah menjadikannya termasuk golongan kafir. Ia akan masuk ke dalam neraka dan kekal di dalamnya serta tidak berhak lagi untuk masuk kedalam surga. *Yang patut untuk kita cermati dan kita renungkan adalah, apa sebab Iblis berani melakukan hal tersebut? Di dalam Al-Quran disebutkan dua perkara yang menjadi sebab pokok Iblis melakukannya. Dua perkara tersebut adalah:* *1.Sikap Sombong* Allah berfirman: وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ “…ia enggan dan menyombongkan diri dan ia termasuk dari orang-orang yang kafir.” [Q.S. Al-Baqarah:34]. Kesombongan yang ada pada diri Iblis inilah akar penyakitnya, penyakit jiwa yang akan menghalangi seseorang dari masuk ke dalam surga, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya, “Tidak akan masuk surga seseorang yang ada di dalam hatinya sebesar biji sawi kesombongan”. [H.R. Muslim]. Allah Subhanahu wa ta’ala juga berfirman: تِلْكَ الدَّارُ الْآخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لَا يُرِيدُونَ عُلُوًّا فِي الْأَرْضِ وَلَا فَسَادًا ۚ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ “Itulah negeri akhirat yang Kami jadikan bagi orang-orang yang tidak menyombongkan diri dan tidak berbuat kerusakan.” [Q.S. Al-Qashash:83]. *2.Mendahulukan Akal Daripada Perintah Allah* وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ قَالَ أَأَسْجُدُ لِمَنْ خَلَقْتَ طِينًا Iblis beralasan tatkala ia enggan sujud kepada Adam, “Apakah aku harus bersujud kepada seseorang yang engkau ciptakan ia dari tanah?” [Q.S. Al-Isra:61]. قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ
4463Loading...
33
Allah juga menghikayatkan ucapannya, “Aku lebih baik dari dia, Engkau ciptakan aku dari api sedang Engkau ciptakan dia dari tanah.” [Q.S. Al-A’raf:12]. Dalam prasangka dan akal Iblis, dirinya lebih baik dan mulia daripada Adam. Di mana, Adam berasal dari tanah sedangkan Iblis berasal dari api. Iblis mengira bahwa api lebih baik dari tanah. Sehingga, makhluk yang diciptakan dari api tidak pantas untuk tunduk bersujud dan mengagungkan makhluk yang Allah ciptakan dari tanah. Dari sini kita ketahui bahwa ia lebih mendahulukan akal dan pendapatnya daripada tunduk terhadap perintah Allah. Berbeda dengan keadaan para malaikat yang lebih mendahulukan ketundukan terhadap perintah Allah daripada akal dan pendapat mereka. Padahal, sebelumnya mereka pun tidak setuju atas penciptaan Adam. Mereka mengatakan kepada Allah: وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ “Mereka (malaikat) berkata, ‘Apakah Engkau akan menjadikan di sana orang-orang yang merusak dan menumpahkan darah sedangkan kami senantiasa memuji-Mu dan mengagungkanMu?’” [Q.S. Al-Baqarah:30]. Para pembaca yang budiman, marilah perhatikan diri kita masing-masing apakah kita selama ini terjangkiti dengan penyakit ini. Sungguh, kita dapat memahami dengan sekelumit pembahasan ini bahwa makhluk akan dilaknat oleh Allah, dijauhkan dari surganya, dan berhak mendapat adzab Allah disebabkan sikap sombong : yaitu menolak kebenaran dan meremehkan manusia- serta lebih mengedepankan akal dan hawa nafsu daripada tunduk terhadap perintah Allah. Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala menyelamatkan kita dari penyakit hati ini, sesungguhnya kepada-Nya lah tempat kita mengadu dan meminta pertolongan.  (Ustadz Hammam Hafidzhahullahu)    💎💎💎💎💎💎💎 🌍 Telegram : https://t.me/alishlahtaro 🌐 WhatApps: https://chat.whatsapp.com/HtBTOcbDwryJRkKBuaX46n ======================= 🌏 Sumber : http://tashfiyah.com/kenapa-iblis-enggan-bersujud/ 🌏✅🌏✅🌏✅
5283Loading...
34
✅💎🌺 *BACALAH SURAH AL KAHFI PADA HARI JUM'AT* 💎💎💎💎💎💎💎 📲 WhatsApp Pena Ilmu Salafiyyin 📡 Channel Telegram II https://t.me/PenaIlmuSalafiyin ✅🌺✅🌺✅🌺✅🌺✅
4761Loading...
35
📆 𝗞𝗔𝗟𝗘𝗡𝗗𝗘𝗥 𝗛𝗜𝗝𝗥𝗜𝗬𝗔𝗛 🗒️ Kamis, 30 Syawal 1445 H. 9 Mei 2024 M. 📟 ⏩ Ayo Gabung dan Bagikan : https://t.me/PenaIlmuSalafiyin
4791Loading...
36
✅💎🌷🌹🌺 *DI ANTARA MALAIKAT, ADA YANG DITUGASKAN UNTUK MENYAMPAIKAN PETUNJUK DAN ILMU* 💎  Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, "Sebagimana Allah memiliki malaikat yang ditugaskan untuk menjaga awan dan hujan, maka Allah juga memiliki malaikat yang ditugaskan untuk menyampaikan petunjuk dan ilmu. Ini (hidayah dan ilmu) adalah rezeki dan asupan hati. Sedangkan itu (awan dan hujan) adalah rezeki dan asupan jasmani. 📚 Al-Majmu' (jilid 4/hlm. 41). ‏قال شيخ الاسلام -رحمه الله- : كمَا أنَّ لله ملائكة موكلةٌ بالسَّحَابِ والمطَر ، فلهُ ملائكة موكلةٌ بالهُدى والعِلم . - هَذا رزقُ القُلُوبِ وقوتها  . - وهَذا رزقُ الأجسادِ وقوتها . 📚 [ المجموع : ( ٤/ ٤١ ) ]. 💎💎💎💎💎💎💎 📲 WhatsApp Pena Ilmu Salafiyyin. 📡 Channel Telegram II https://t.me/PenaIlmuSalafiyin ========================= 🌏 Sumber  : https://t.me/salafy_cirebon/29407 ✅🌺✅🌺✅🌺✅
6634Loading...
🌏✅💎📚✍ *KEBIASAAN BURUK : MENUNGGU IQOMAH SAMBIL NGOBROL & BERCANDA❗* 💎 Asy-Syaikh Al Utsaimin rahimahullah *Pertanyaan :* Bagaimana pendapat anda tentang orang-orang yang hadir di masjid untuk melaksanakan shalat berjamaah lantas mereka tersibukkan dengan obrolan di antara mereka sampai ditegakkan shalat❓ *Jawaban :* 📚✍ Apabila mereka masuk masjid lalu mengerjakan shalat tahiyatul masjid dan shalat rawatib (jika ada sebelumnya), tatkala mereka telah melakukan hal itu maka yang lebih afdhal bagi mereka adalah menyibukkan diri dengan Al quran, tasbih atau sesuatu yang bermanfaat bagi mereka! *Karena mereka senantiasa berada dalam shalat selama mereka menunggu shalat.* ✅ Namun jika mereka tersibukkan dengan obrolan yang lain, maka kita lihat... 🔥 Jika perkara yang HARAM, maka perbincangan mereka tentang hal itu di masjid ketika menunggu shalat akan membuat dosanya semakin besar. 🔰 Namun jika yang dibicarakan adalah perkara MUBAH, maka tidak masalah selama tidak mengacaukan (konsentrasi) orang lain! 🔺 Dengan demikian jika obrolan mereka sampai mengganggu ibadah orang lain, maka TIDAK HALAL bagi mereka melakukannya terhadap kaum muslimin. 🌏 Sumber : Liqo Al Bab Al Maftuh 48 ☑ السؤال : فضيلة الشيخ، ما رأيكم في الذين إذا حضروا إلى المسجد لأداء الصلاة اشتغلوا بالسواليف، والكلام فيما بينهم حتى تقام الصلاة؟ ✅ الجواب : إذا دخل هؤلاء المسجد وصلوا تحية المسجد، وصلوا الراتبة إن كانت الصلاة مما لها راتبة قبلها، فإذا فعلوا ذلك فالأفضل أن يشتغلوا بالقرآن أو يشتغلوا بالتسبيح، أو بأي شيء ينفعهم؛ لأنهم لا يزالون في صلاة ما انتظروا الصلاة، فإن تشاغلوا بكلام آخر نظرنا: إن كان مما يحرم، فإنَّ تحدثهم به، وهم في المسجد، وفي انتظار الصلاة يكون أشد إثماً، وإن كان من الأمور المباحة، فلا بأس بذلك ما لم يشوشوا على غيرهم، فإن شوشوا على غيرهم، فإنه لا يحل لهم التشويش على المسلمين. 📼 المصدر: لقاء الباب المفتوح [48] 💎💎💎💎💎💎💎💎💎 🌍 Telegram : https://t.me/alishlahtaro 🌐 WhatApps: https://chat.whatsapp.com/HtBTOcbDwryJRkKBuaX46n ====================== 🌏 Sumber : https://t.me/KajianIslamTemanggung/4777 🌏✅🌏✅🌏✅🌏✅🌏
نمایش همه...
AL ISHLAH AL ATSARIYYAH

*Merajut Ukhuwah di Atas Manhaj Nubuwwah* Pembina : Al Ustadz Muhammad Rijal Lc. Hafidzahullah Insyaa Allah ta'ala menyajikan Artikel, Audio Kajian, Informasi Kajian Asatidzah Ahlussunnah Wal Jama'ah di Barlingmascakeb dan sekitarnya

Photo unavailableShow in Telegram
📆 𝗞𝗔𝗟𝗘𝗡𝗗𝗘𝗥 𝗛𝗜𝗝𝗥𝗜𝗬𝗔𝗛 🗒️ Rabu, 13 Dzulqo'dah 1445 H. 22 Mei 2024 M. 📟 ⏩ Ayo Gabung dan Bagikan : https://t.me/PenaIlmuSalafiyin
نمایش همه...
✅💎🌷🌹🌺 *WAJIBNYA BERILMU SEBELUM BERBICARA TENTANG MANUSIA* 💎  Syaikh Islam Ibnu Taimiyah -rahimahullah- berkata: "Berbicara tentang keadaan manusia wajib didasari ilmu dan keadilan, bukan didasari kebodohan dan kezaliman, sebagaimana yang dilakukan ahlul bid'ah." 📚 Minhajussunnah Annabawiyyah (4/hal 337) قالَ شيخُ الاسلامِ ابنُ  تيميةَ رحمهُ اللهُ: ‏"والكلامُ فِي الناسِ يجبُ أنْ يكونَ بعلمٍ وعدلٍ، لا بجهلٍ وظلمٍ كحالِ أهلِ البدعِ". *منهاج السنة النبوية جـ٤صـ٣٣٧ 💎💎💎💎💎💎💎💎💎 📲 WhatsApp Pena Ilmu Salafiyyin. 📡 Channel Telegram II https://t.me/PenaIlmuSalafiyin ========================= 🌏 Sumber  : https://t.me/salafy_cirebon/12761 ✅🌺✅🌺✅🌺✅🌺✅
نمایش همه...
Pena Ilmu Salafiyyin

Ittiba'u Rasullillah Menyebarkan Ilmu. Berdakwah KeJalan Allah diatas Bashirah...

Photo unavailableShow in Telegram
📆 𝗞𝗔𝗟𝗘𝗡𝗗𝗘𝗥 𝗛𝗜𝗝𝗥𝗜𝗬𝗔𝗛 🗒️ Selasa, 12 Dzulqo'dah 1445 H. 21 Mei 2024 M. 📟 ⏩ Ayo Gabung dan Bagikan : https://t.me/PenaIlmuSalafiyin
نمایش همه...
رَبِّ أَوۡزِعۡنِيٓ أَنۡ أَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ ٱلَّتِيٓ أَنۡعَمۡتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَيَّ وَأَنۡ أَعۡمَلَ صَٰلِحًا تَرۡضَىٰهُ وَأَصۡلِحۡ لِي فِي ذُرِّيَّتِيٓۖ إِنِّي تُبۡتُ إِلَيۡكَ وَإِنِّي مِنَ ٱلۡمُسۡلِمِينَ “Ya Rabbku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (al-Ahqaf: 15) Ya Allah, limpahkanlah hati yang bersih dan selamat dan bersih kepada kami, kaum muslimin, mukminin, salafiyin; hati yang selalu menerima kebenaran, mencintainya, dan selalu mengutamakannya; hati yang putih bersih yang memancarkan cahaya iman, yang kukuh di atas kebenaran. Amin ya Rabbal alamin.   Ditulis oleh Ustadz Abul Abbas Muhammad Ihsan Rahimahullah 💎💎💎💎💎💎💎💎💎 📲 WhatsApp Pena Ilmu Salafiyyin. 📡 Channel Telegram II https://t.me/PenaIlmuSalafiyin ========================= 🌏 Sumber  : https://asysyariah.com/kebenaran-tercampakkan-karena-kedengkian-dan-kesombongan/ ✅🌺✅🌺✅🌺✅🌺✅
نمایش همه...
Pena Ilmu Salafiyyin

Ittiba'u Rasullillah Menyebarkan Ilmu. Berdakwah KeJalan Allah diatas Bashirah...

Orang-orang yang mengikuti kebenaran memiliki sifat tawadhu. Mereka senantiasa mengintrospeksi diri dan selalu berusaha mencari kebenaran. Oleh sebab itu, mereka tidak akan sungkan untuk mempertanyakan pendapatnya sendiri. Tidak pula enggan untuk mencari hakikat kebenaran dari suatu perkara, lebih-lebih pada hal-hal yang bisa menimbulkan masalah. 💎 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Seseorang beralih dari suatu pendapat ke pendapat yang lain karena kejelasan yang ia dapatkan, ini merupakan sikap yang terpuji. Berbeda halnya dengan sikap orang yang sombong. Dia terus-menerus memegang suatu pendapat yang tidak memiliki hujah atau dalil yang kuat, (ini adalah sikap yang tercela). Meninggalkan suatu pendapat yang telah jelas hujah atau dalilnya, atau berpindah dari suatu pendapat kepada pendapat lain karena adat dan mengikuti hawa nafsu, keduanya adalah sikap yang tercela.” (al-Fatawa al-Kubra, 5/125) https://t.me/PenaIlmuSalafiyin *Terapi Hati dari Penyakit Sombong dan Hasad* ✅💎 Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللهُ “Tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah, kecuali Allah akan mengangkat (derajat)nya.” (HR. Muslim, dari Abu Hurairah radhiallahu anhu) 💎 Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Makna tawadhu adalah menerima kebenaran dengan tunduk kepadanya, menghinakan diri, patuh, dan merendah. Kebenaran itulah yang mengatur dirinya, sebagaimana seorang raja mengatur kekuasaannya. Dengan inilah seorang hamba akan mendapatkan perangai tawadhu. Agar bisa bersikap demikian, seorang muslim tentu membutuhkan ilmu, ikhlas, sabar, dan latihan yang terus-menerus; diiringi doa, serta senantiasa menjaga keselamatan hati dari penyakit-penyakitnya (ujub, riya, sum’ah sombong, hasad, dll). قَدۡ أَفۡلَحَ مَن زَكَّىٰهَا ٩ وَقَدۡ خَابَ مَن دَسَّىٰهَا ١٠ “Sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu), dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.” (asy-Syams: 9—10) 💎 Hammad bin Ibrahim berkata, “Kebenaran itu jelas dan mudah. Manusia pun pada asalnya diciptakan di atas fitrahnya untuk mengetahui, mencintai, dan menerima kebenaran tersebut, kecuali orang-orang yang telah rusak fitrahnya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memerintah Abu Dzar radhiallahu anhu untuk mengucapkan kebenaran walaupun pahit. Hal ini (kebenaran yang pahit rasanya) adalah bagi orang yang belum terlatih jiwanya. Demikian juga bagi para ahli bid’ah dan para pengekor hawa nafsu.” (ash-Shawarif ‘anil Haq, hlm. 41) 💎 Ar-Raghib al-Asfahani berkata, “Ucapan mereka bahwa kebenaran itu pahit, berlaku bagi orang yang belum terlatih jiwanya (untuk menerimanya) dan hatinya berpenyakit. Seorang penyair berkata, فَمَنْ يَكُنْ ذَا فَمٍ مُرٍّ مَرِيضٍ         يَجِدْ مُرًّا بِهِ الْمَاءَ الزُّلَالَا Orang yang mulutnya pahit karena sakit,        akan mendapati air yang segar pun terasa pahit. Oleh karena itu, orang yang sehat fitrahnya akan senang dengan (kebenaran) itu walaupun berat.” (adz-Dzari’ah ila Makarim asy-Syari’ah, hlm. 126) 💎 Al-Khaththabi rahimahullah berkata, “Manusia itu tidak akan berubah dari berbagai tabiat jeleknya dan tidak akan meninggalkan kebiasaan yang disenanginya, kecuali dengan latihan-latihan yang keras dan pengobatan yang serius.” (A’lamul Hadits, 1/218) Siapa pun yang jiwanya belum terlatih untuk menerima kebenaran, ia harus terus melatih dan mendidiknya sampai jiwanya mau mengikuti kebenaran dan tunduk kepadanya. Ia juga harus selalu mengoreksi amalan-amalan yang telah ia lakukan. Selain itu, ia harus senantiasa mensyukuri segala nikmat Allah subhanahu wa ta’ala. Dengan demikian, ia akan mudah menerima kebenaran. اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُا “Ya Allah, tampakkanlah kebenaran itu sebagai kebenaran di mata kami, dan karuniakanlah kepada kami taufik untuk mengikutinya. Dan tampakkanlah kebatilan itu sebagai kebatilan di mata kami, dan karuniakanlah kepada kami taufik untuk menjauhinya.”
نمایش همه...
Pena Ilmu Salafiyyin

Ittiba'u Rasullillah Menyebarkan Ilmu. Berdakwah KeJalan Allah diatas Bashirah...

Demikian pula kesombongan dan kedengkian membuat Yahudi enggan beriman kepada Allah subhanahu wa ta’ala serta mengingkari kenabian Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Mereka adalah ahli kitab, yang mengetahui berita akan diutusnya beliau shallallahu alaihi wa sallam melalui Taurat dan Injil. Sebelum beliau shallallahu alaihi wa sallam diutus, mereka juga sering menceritakan kepada orang-orang Arab, bahwa waktu diutusnya Muhammad shallallahu alaihi wa sallam telah dekat. Setelah diutusnya beliau shallallahu alaihi wa sallam, mereka juga betul-betul yakin bahwa beliau shallallahu alaihi wa sallam adalah utusan Allah subhanahu wa ta’ala, sebagaimana mereka mengenali anak-anak mereka sendiri. 🌏✅💎 Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, ٱلَّذِينَ ءَاتَيۡنَٰهُمُ ٱلۡكِتَٰبَ يَعۡرِفُونَهُۥ كَمَا يَعۡرِفُونَ أَبۡنَآءَهُمۡۖ وَإِنَّ فَرِيقًا مِّنۡهُمۡ لَيَكۡتُمُونَ ٱلۡحَقَّ وَهُمۡ يَعۡلَمُونَ “Orang-orang yang telah Kami beri Kitab (Taurat dan Injil) mengenalnya (Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anak mereka sendiri. Sesungguhnya sebagian mereka pasti menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahuinya.” (al-Baqarah: 146) Perkara yang menyeret mereka untuk mendustakan dan kufur kepada beliau shallallahu alaihi wa sallam adalah kesombongan dan kedengkian. Hal ini terjadi karena beliau shallallahu alaihi wa sallam bukan berasal dari bangsa Yahudi, yang mereka anggap lebih mulia daripada bangsa Arab. Apabila kesombongan dan kedengkian itu mampu menyeret manusia ke dalam kekafiran, padahal dosa ini adalah dosa yang paling besar, bagaimana tidak mungkin ia juga akan menyeret mereka kepada dosa-dosa lain yang lebih kecil? Tentu hal tersebut sangatlah mudah, kecuali orang-orang yang mendapatkan perlindungan dan hidayah taufik dari Allah subhanahu wa ta’ala. https://t.me/PenaIlmuSalafiyin *Hasad (Kedengkian)* 🌏✅💎 Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, أَمۡ يَحۡسُدُونَ ٱلنَّاسَ عَلَىٰ مَآ ءَاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضۡلِهِۦۖ "Ataukah mereka (orang-orang Yahudi) dengki kepada manusia (Muhammad) karena karunia yang telah Allah berikan kepadanya?” (an-Nisa’: 54) 💎 Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, وَلاَ تَحَاسَدُوا “Janganlah kalian saling dengki.” (HR. Muslim) Dalil-dalil di atas menunjukkan haramnya hasad (iri dan dengki). Oleh karena itu, setiap muslim wajib bersungguh-sungguh menjaga dirinya dari penyakit tersebut, serta khawatir dirinya akan terjatuh padanya. Selain itu, ia juga harus senantiasa berupaya untuk membersihkan diri darinya. Sebab, hasad itu sangat tersembunyi. Hasad bisa muncul sewaktu-waktu dan membinasakan dirinya. Wal ‘iyadzu billah. 💎 Syaikh Abdurrahman al-Mu’allimi rahimahullah berkata, “Hakikat hasad adalah apabila ada orang lain yang menerangkan kebenaran, dia (orang yang dalam hatinya ada iri dan dengki) menganggap bahwa apabila dia menerima kebenaran tersebut, berarti dia telah mengakui ilmu, keutamaan, dan kebenaran yang ada pada diri orang tersebut. Hal itu tentu akan semakin membesarkan kewibawaannya di mata umat, dan bisa jadi orang yang mengikutinya akan semakin banyak. Sungguh, engkau akan menjumpai sebagian orang yang begitu berambisi menyalahkan orang lain, adalah dari kalangan ulama meskipun mereka melakukannya dengan cara yang batil. Semua ini karena kedengkiannya dan upayanya untuk menjatuhkan kedudukan orang yang ia dengki di mata umat. Perasaan iri dan dengki sering muncul di antara orang-orang yang seusia, sederajat, seprofesi, atau sekelas.” (at-Tankil, 2/190) Oleh karena itulah, kebanyakan orang akan menolak (tidak mau menerima) kebenaran apabila orang yang membawa kebenaran dianggap sederajat dengannya. Padahal, kalau yang menyampaikan adalah gurunya atau orang yang lebih tinggi darinya, dia akan menerima kebenaran tersebut. 💎 Abu Hatim Ibnu Hibban rahimahullah berkata,
نمایش همه...
Pena Ilmu Salafiyyin

Ittiba'u Rasullillah Menyebarkan Ilmu. Berdakwah KeJalan Allah diatas Bashirah...

“Mayoritasnya, hasad (iri dan dengki) itu terjadi di antara orang-orang yang sederajat. Orang-orang yang sama profesinya, seperti para penulis, hanya akan hasad kepada sesama penulis. Sebagaimana halnya para hafizh, mereka hanya akan hasad kepada sesama hafizh pula. Tidaklah seseorang mencapai suatu kedudukan dunia, kecuali pasti akan mendapati orang yang membencinya karena kedudukannya tersebut (karena iri dan dengki kepadanya). Maka dari itu, orang yang hasad adalah lawan yang senantiasa berusaha menjatuhkannya.” (Raudhatul ‘Uqala, hlm. 136) 💎Asy-Syaukani rahimahullah berkata, “Di antara sebab yang menghalangi seseorang untuk bersikap inshaf (adil dan ilmiah) adalah apa yang terjadi di antara orang-orang yang saling berlomba meraih suatu keutamaan—yaitu dengki. Hal ini terjadi pula dalam urusan kepemimpinan, baik kepemimpinan dunia maupun agama. Oleh sebab itu, apabila setan telah mengembuskan (api hasad) pada dirinya, persaingan akan menjadi semakin sengit; hingga mencapai suatu keadaan yang bisa menjerumuskan keduanya untuk menolak segala sesuatu yang dibawa oleh lawannya (walaupun berupa kebenaran yang sangat jelas). Dalam perseteruan ini, sungguh kita akan menyaksikan dan mendengarkan peristiwa-peristiwa mengherankan yang dilakukan oleh orang-orang yang berilmu, layaknya perbuatan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak beriman. Mereka menolak kebenaran yang dibawa lawannya, bahkan membantahnya dengan cara yang batil.” (Adabuth Thalib, hlm. 91—92) 💎 Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata, “Kesimpulannya, hasad adalah akhlak yang tercela. Akan tetapi, yang sungguh memprihatinkan adalah bahwa kebanyakan hasad tersebut terjadi di antara para ulama dan penuntut ilmu. Ia bisa terjadi pula di antara sesama pedagang. Orang-orang yang sama profesinya, biasanya mereka akan saling hasad. Hal yang paling memprihatinkan adalah hasad yang terjadi di antara para ulama karena ia lebih dahsyat. Namun, hasad yang terjadi di antara para penuntut ilmu bisa jadi juga lebih dahsyat. Padahal, semestinya orang-orang yang berilmu adalah orang yang paling jauh dari penyakit ini. Mereka seharusnya adalah orang yang paling baik akhlaknya.” (Kitabul ‘Ilmi, hlm. 74) https://t.me/PenaIlmuSalafiyin *Kesombongan* 🌏✅💎 Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, كَذَٰلِكَ يَطۡبَعُ ٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ قَلۡبِ مُتَكَبِّرٍ جَبَّارٍ “Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang.” (Ghafir: 35) الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ “Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain.” (HR. Muslim dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu anhu) 💎 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Karena kesombongan inilah, orang-orang Yahudi terus-menerus berada di atas kebatilan mereka. Sebab, dalam hati mereka terdapat kesombongan, kedengkian, keras kepala, dan tabiat-tabiat jelek lainnya.” (Naqdhul Manthiq, hlm. 27) Dari semua pemaparan ini, kita mendapatkan kejelasan bahwa kesombongan adalah salah satu penghalang untuk menerima kebenaran. Apabila kesombongan telah memenuhi hati seseorang; dia akan menganggap dirinya tinggi dan sempurna sehingga merasa tidak membutuhkan orang lain. Hal ini juga membuatnya enggan untuk berintrospeksi diri, barangkali yang keliru adalah dirinya. Inilah keadaan orang-orang yang mengikuti hawa nafsu. Ibnul Jauzi rahimahullah berkata, “Orang yang sombong adalah yang menganggap dirinya lebih tinggi daripada orang lain (dalam segala perkara).” (at-Tabshirah, 2/222) 💎 Imam asy-Syathibi rahimahullah berkata, “Orang-orang yang telah menjadikan hawa nafsunya sebagai pemutus segala sesuatu, mereka tidak akan memedulikan apa pun. Mereka sama sekali tidak akan mau memperhitungkan berbagai hal yang bertentangan dengan pendapatnya. Mereka juga tidak mau introspeksi diri atau mengevaluasi pendapat-pendapatnya. Hal ini tidak seperti sikap orang-orang yang berusaha mencurigai dirinya sendiri (barangkali kesalahan ada di pihaknya), dan akan berhenti tatkala menimbulkan suatu masalah (padahal inilah sikap orang-orang yang berakal).” (al-I’tisham, 2/269)
نمایش همه...
Pena Ilmu Salafiyyin

Ittiba'u Rasullillah Menyebarkan Ilmu. Berdakwah KeJalan Allah diatas Bashirah...

✅💎🌷🌹🌺 *Kebenaran Tercampakkan karena Kedengkian dan Kesombongan* Nikmat-nikmat yang Allah subhanahu wa ta’ala limpahkan kepada umat manusia tidaklah bisa dihitung jumlah dan jenisnya. Salah satu nikmat paling agung yang Allah subhanahu wa ta’ala limpahkan adalah diciptakannya mereka di atas fitrah yang mulia, sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala, فِطۡرَتَ ٱللَّهِ ٱلَّتِي فَطَرَ ٱلنَّاسَ عَلَيۡهَاۚ “(Tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.” (ar-Rum: 30) Salah satu fitrah yang Allah subhanahu wa ta’ala ciptakan bagi umat manusia adalah sikap mencintai kebenaran dan usaha untuk mencarinya. 💎 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Hati adalah makhluk yang mencintai kebenaran, menginginkan, dan mencarinya.” (Majmu’ Fatawa, 10/88) Beliau pun berkata, “Sesungguhnya kebenaran itu dicintai oleh fitrah yang baik. Bahkan, ia (kebenaran) itu lebih dicintai, lebih dimuliakan, dan lebih nikmat bagi fitrah daripada kebatilan yang tidak ada dasarnya. Sungguh, fitrah tidak menyukai hal ini.” (Majmu’ Fatawa, 16/338) 💎 Syaikh Abdurrahman as-Sa’di rahimahullah berkata, “Agama Islam adalah agama yang hikmah. Maknanya, mengilmui kebenaran dan mengamalkannya dalam seluruh perkara.” (Taisirul Lathifil Mannan, hlm. 58) Dengan demikian, apabila jiwa itu tetap berada di atas fitrahnya, ia tidak akan mencari apa pun selain kebenaran; dan kebenaran itu sungguh telah jelas, tidak tersamarkan lagi. 💎 Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Sesungguhnya kesempurnaan seseorang ada pada dua hal: (1) kemampuan membedakan antara kebenaran dan kebatilan; dan (2) lebih memilih kebenaran tersebut daripada kebatilan. Kedudukan makhluk di sisi Allah subhanahu wa ta’ala, baik di dunia maupun di akhirat, ditentukan oleh kadar perbedaan mereka dalam dua perkara tersebut. Sebab, dua perkara inilah yang menjadikan para nabi dipuji oleh Allah subhanahu wa ta’ala dalam firman-Nya, وَٱذۡكُرۡ عِبَٰدَنَآ إِبۡرَٰهِيمَ وَإِسۡحَٰقَ وَيَعۡقُوبَ أُوْلِي ٱلۡأَيۡدِي وَٱلۡأَبۡصَٰرِ “Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq, dan Ya’qub yang memiliki kekuatan dan ilmu-ilmu (yang tinggi).” (Shad: 45) Makna الْأَيْدِي adalah ‘kuat dalam melaksanakan kebenaran’. Adapun makna الْأَبْصَارُ adalah ‘kemampuan untuk membedakan antara kebenaran dan kebatilan dalam urusan agama’. Dalam ayat ini, Allah subhanahu wa ta’ala menyifati mereka, para nabi, dengan kesempurnaan dalam memahami kebenaran, dan kesempurnaan dalam mengamalkannya.” (al-Jawabul Kafi, hlm. 139) ✅ Oleh karena itulah, setiap hamba wajib berpegang teguh dengan fitrahnya yang masih lurus dan berhati-hati dari berbagai sebab yang bisa menghalanginya dari kebenaran. Ia juga harus takut dari segala sesuatu yang akan menyimpangkannya dari kebenaran. Apabila ada suatu hal yang telah menggelincirkannya dari kebenaran, dia segera kembali kepada kebenaran itu dan berusaha menggenggamnya dengan kuat. https://t.me/PenaIlmuSalafiyin *Penyebab Terhalangi dari Kebenaran* Adapun faktor-faktor yang bisa menghalangi dan menggelincirkan seorang hamba dari kebenaran, sangat banyak jumlahnya. Hal itu bisa berasal dari diri sendiri, seperti kebodohan dan hawa nafsunya. Bisa juga dari luar dirinya, seperti setan dari golongan jin dan manusia. Dari sekian banyak faktor tersebut, yang paling banyak menggelincirkan makhluk dari jalan Allah adalah : *al-kibr (kesombongan) dan hasad (kedengkian) yang melekat pada dirinya.* *Kesombongan dan kedengkian inilah yang menyeret Iblis la’natullah alaih untuk durhaka kepada Allah subhanahu wa ta’ala*. 🔺 Kedurhakaan Iblis ini adalah kedurhakaan yang pertama kali terjadi di alam semesta. Hal itu karena Iblis iri dan dengki dengan keutamaan serta kedudukan yang dimiliki Adam alaihis salam. Seorang makhluk yang telah Allah subhanahu wa ta’ala pilih untuk menjadi khalifah di muka bumi. Allah subhanahu wa ta’ala mengajari beliau nama berbagai benda. Allah subhanahu wa ta’ala perintah pula para malaikat untuk sujud kepadanya. Semua inilah yang menyeret Iblis untuk durhaka kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
نمایش همه...
Pena Ilmu Salafiyyin

Ittiba'u Rasullillah Menyebarkan Ilmu. Berdakwah KeJalan Allah diatas Bashirah...

Photo unavailableShow in Telegram
✅💎🌺 *KEBATHILAN ITU SAMAR* 💎💎💎💎💎💎💎 📲 WhatsApp Pena Ilmu Salafiyyin 📡 Channel Telegram II https://t.me/PenaIlmuSalafiyin ✅🌺✅🌺✅🌺✅🌺✅
نمایش همه...