cookie

ما از کوکی‌ها برای بهبود تجربه مرور شما استفاده می‌کنیم. با کلیک کردن بر روی «پذیرش همه»، شما با استفاده از کوکی‌ها موافقت می‌کنید.

avatar

Tahfizh Qur'an Sunnah (Materi Tajwid)

Pertanyaan dan masukan bisa tulis di kolom komentar, atau gabung di group diskusi https://t.me/diskusitajwidtqs

نمایش بیشتر
پست‌های تبلیغاتی
1 236
مشترکین
اطلاعاتی وجود ندارد24 ساعت
+27 روز
+130 روز

در حال بارگیری داده...

معدل نمو المشتركين

در حال بارگیری داده...

Jika kita membaca ijazah di atas, maka akan kita dapati "Bahwasanya Syekh Kuroyyim Rojih (Syaikhul Qurra' Syam) membaca matan Syathibiyah pada Syekh Muhammad Salim Al-Hulwani (Pemegang sanad qiraat asyrah ke 27). Sehingga sanad beliau untuk matan Syathibiyahnya termasuk aly yakni ke 17 untuk jalur qurro' (jika dihitung dari Imam Syathibi). Perlu diketahui ❤️💛💚💜❤️ 1️⃣ Syekh Kuroyyim adalah satu-satunya qurro' yang masih hidup dari 7 kibar syam. 2️⃣ Beliau juga satu-satunya murid yang pernah setoran Syathibiyah pada Syekh Muhammad Salim Al-Hulwani yang masih ada. 3️⃣ Beliau juga satu-satunya pemegang jalur sanad asyrah kubro dari jalur Syekh Abdul Qodir bin Ahmad Al-Quwadiri (pembawa dan muara sanad qiraat asyrah kubro di Syam). (Imam Safi'i, S.S.M.Pd)
نمایش همه...
Mushaf Madinah PDF, bisa klik surah
نمایش همه...
AL QURAN OFFLINE.pdf14.40 MB
🍁 HURUF ABJADIYYAH 🍁 Yaitu Huruf yang digunakan dalam penulisan. Huruf Abjadiyyah terbagi menjadi 2 yaitu ; 1️⃣. Abjadiyyah versi Masyriqah (Abjadiyyah yang menjadi standar penduduk negara-negara di sebelah timur negeri Mesir) seperti negara Mesir, Saudi, Yaman, Uni Emirat Arab, Qatar dsb. Huruf-huruf ini dipakai dalam Hisabul Jummal, yaitu salah satu cara menghitung bilangan tertentu dengan rumus huruf-huruf hijaiyyah dengan maksud agar mudah dihafal. Berikut uraiannya ; *أبجد هوز حطي كلمن سعفص قرشت ثخذ ضظغ* أ= ١ ب = ٢ ج = ٣ د = ٤ ه‍ = ٥ و = ٦ ز = ٧ ح = ٨ ط = ٩ ي = ١٠ ➖➖➖➖➖➖➖➖➖ ك = ٢٠ ل = ٣٠ م = ٤٠ ن = ٥٠ س = ٦٠ ع = ٧٠ ف = ٨٠ ص = ٩٠ ➖➖➖➖➖➖➖➖➖ ق = ١٠٠ ر = ٢٠٠ ش = ٣٠٠ ت = ٤٠٠ ث = ٥٠٠ خ = ٦٠٠ ذ = ٧٠٠ ض = ٨٠٠ ظ = ٩٠٠ غ = ١٠٠٠٠ ➖➖➖➖➖➖➖➖➖ 2️⃣. Abjadiyyah versi Maghrib (Abjadiyyah yang menjadi standar penduduk negara-negara di sebelah barat negeri Mesir) seperti Negara Tunisia, Maroko, Al-Jazair, Libya, Mauritania dsb. Susunan huruf-huruf ini dipakai sebagai rumus nama-nama imam Qira'ah beserta Perawinya oleh Imam Syathibiyy di dalam Matn Hirzul Amani Wawajhut Tahani dan oleh Imam Ibnul Jazariy di dalam Matn Tahyyibatun Nasyr. Berikut uraiannya ; *أبج دهز حطي كلم نصع فضق رست ثخذ ضغش* أ= Nafi ب = Qalun ج = Warsy ➖➖➖➖➖➖➖➖➖ د = Ibnu Katsir ه‍ = Al Bazzi ز = Qunbul ➖➖➖➖➖➖➖➖➖ ح = Abu Amr ط = Duri Al Bashri ي = As-Susi ➖➖➖➖➖➖➖➖➖ ك = Ibnu 'Amir ل = Hisyam م = Ibnu Dzakwan ➖➖➖➖➖➖➖➖➖ ن = Ashim ص = Syu'bah ع = Hafsh ➖➖➖➖➖➖➖➖➖ ف = Hamzah ض = Khalaf ق = Khallad ➖➖➖➖➖➖➖➖➖ ر = Al-Kisai س = Laits ت = Duri Al-Kisai ➖➖➖➖➖➖➖➖➖ ث = ف + ن + ر خ = semua selain أ ذ = ك + ث ➖➖➖➖➖➖➖➖➖ ظ = د + ث غ = ح + ث ش = ر + ف ➖➖➖➖➖➖➖➖➖ Sumber ; 🟢 Dawamul Ibtihal Syaikhuna Muhammad Al Farabi halaman 103-105 🟠 Sumber : Syarah Muqaddimah Jazariyyah Ustadz Rendi Rustandi halaman 25-26 💠 Ustadz Anwar Shiddiq 🔃 Instagram : markaz_qiroat_ashim.pekanbaru
نمایش همه...
Huruf terbagi 2: 1. Huruf Hijaiyyah 2. Huruf Abjadiyyah
نمایش همه...
📝 Pertanyaan Kenapa madd wajib muttashil beda, ada yg 4 bahkan 5 harakat dan ada juga yang 6 harakat? 📝 Pembahasan Bismillāh, walhamdulillāh wash-Shalātu was-Salāmu 'alā rasūlillāh wa ba'du. Para 'Ulamā memiliki 3 madzhab dalam mengajarkan ilmu qirāāt ini, dan para murid juga telah mendapatkan nya secara talaqqi dan musyāfahah dari mereka (’ulamā), madzhab-madzhab itu diantaranya : 1. Madzhab al-Imām Abū 'Amr ad-Dānī 2. Madzhab al-Imām asy-Syāthibī 3. Madzhab al-Imām Ibnu al-Jazarī •┈┈┈┈••❁🍀☘🍀❁••┈┈┈┈• 1️⃣ Madzhab Al-Imām Abū 'Amr ad-Dānī Di dalam kitābnya yang berjudul at-Taysīr fī al-Qirāāt as-Sab' karya beliau rahimahullāhu terkait madd muttashil 10 Qurrā beserta perawi nya ada 4 marātib : ▪️ Pertama, dengan thūl (6 harakāt) yakni Warsy 'an Nāfi', dan Hamzah. Dan tidak ada bedanya dengan munfashil dalam membacanya yakni thūl (6 harakāt) ▪️ Kedua, dengan fuwaiqut tawassuth (5 harakāt) ▪️ Ketiga, dengan tawassuth (4 harakāt) untuk ibnu 'āmir asy-Syāmī, al-Kisā`ī, dan khalaf al-'Āsyir ▪️ Keempat, dengan fuwaiqul qashr (3 harakāt) untuk qālūn 'an nāfi', abū 'amr al-Bashrī, ibnu katsīr al-Makkī, abū ja'far dan ya'qūb al-Hadhramī. 2⃣ Madzhab al-Imām asy-Syāthibī Adapun beliau dalam hal ini hanya ada 2 versi saja dalam membaca madd muttashil yaitu : ▪️ Pertama, dengan thūl (6 harakāt) yakni Warsy 'an Nāfi', dan Hamzah. ▪️ Kedua, dengan tawassuth (4 harakāt) untuk qālūn 'an nāfi', ibnu katsīr al-Makkī, abū 'amr al-Bashrī, ibnu 'āmir asy-Syāmī, 'āshim al-Kūfī, al-Kisāī, abū ja'far, ya'qūb al-Hadhramī dan khalaf al-'Āsyir 3⃣ Madzhab al-Imām Ibnu al-Jazarī Adapun beliau di dalam kitāb thayyibatun nasyr-nya memiliki 4 marātib : ▪️Fuwaiqul Qashr ▪️Tawassuth ▪️Fuwaiqut Tawassuth ▪️Thūl ✅ Qālūn 'an Nāfi' Memiliki 3 marātib yaitu fuwaiqul qashr (3 harakāt), tawassuth (4 harakat), dan thūl (6 harakāt) ✅ Warsy 'an Nāfi' Jalur al-Azraq milik Warsy hanya ada 1 cara, yaitu membaca dengan thūl (6 harakāt) Jalur al-Ashbahānī milik Warsy ada 3 marātib : fuwaiqul qashr (3 harakāt), tawassuth (4 harakāt), dan thūl (6 harakāt) ✅ Qirāah Ibnu Katsīr al-Makkī Ada 3 marātib : fuwaiqul qashr (3 harakāt), tawassuth (4 harakāt), dan thūl (6 harakāt) ✅ Qirāah Abū 'Amr al-Bashrī Ada 3 marātib : fuwaiqul qashr (3 harakāt), tawassuth (4 harakāt), dan thūl (6 harakāt) ✅ Qirāah Ibnu 'Āmir asy-Syāmī Ada 2 marātib : tawassuth (4 harakāt), dan thūl (6 harakāt) dari jalur an-Naqasy 'an al-Akhfasy dari jalur iraq ✅ Qirāah 'Āshim al-Kūfī Ada 3 marātib : tawassuth (4 harakāt), fuwaiqut tawassuth (5 harakāt), dan thūl (6 harakāt) ✅ Qirāah Hamzah az-Zayyāt Adapun beliau hanya 1 saja yakni thūl (6 harakāt) ✅ Qirāah Abū al-Hasan al-Kisāī Ada 2 marātib : tawassuth (4 harakāt) dan thūl (6 harakāt) ✅ Qirāah Abū Ja'far al-Madanī Ada 3 marātib : fuwaiqul qashr (3 harakāt), tawassuth (4 harakāt), dan thūl (6 harakāt) ✅ Qirāah Ya'qūb al-Bashrī Ada 3 marātib : fuwaiqul qashr (3 harakāt), tawassuth (4 harakāt), dan thūl (6 harakāt) ✅ Qirāah Khalaf al-'Āsyir Ada 2 marātib : tawassuth (4 harakāt) dan thūl (6 harakāt) Tentunya perlu diteliti lebih dalam, karena pembahasannya sangatlah luas terutama pada madzhab al-Imām Ibn al-Jazarī, ada banyak sekali jalur-jalur di dalamnya. Wallāhu a'lam. Sumber : √ al-Budūr az-Zāhirah karya Abdul Fattah al-Qādhī √ at-Taysīr fil Qirāāt as-Sab' karya Abū 'Amr ad-Dānī √ Fathul Washīd lis Sakhāwī √ Sirājul Qāri karya Ibn al-Qāshih √ an-Nasyr fil Qirāāt al-'Asyr karya Ibn al-Jazarī ✍🏻 Imam Riswanto Semoga Allāh ta'ālā mengampuninya dan keluarganya
نمایش همه...
02:39
Video unavailableShow in Telegram
27.33 MB
TANYA JAWAB SEPUTAR TAJWID 🌺🌻🌺🌻🌺🌻🌺🌻🌺🌻🌺 Bab Idzhar Dan IdghomPertanyaan Mengapa jika ن sukun bertemu م dibaca idgham, tetapi jika م sukun bertemu ن dibaca idzhar. Padahal keduanya memiliki sifat yang sama? ✅ Jawaban 1️⃣ Li Riwayah Alasan ini sengaja kami sampaikan di awal karena tidak semua kaidah tajwid bisa diterapkan pada kasus yang sama, seperti kasus Mim sukun bertemu Nun, yang mana dari segi sifat sama dan makhraj juga dekat tapi kaidah mutaqoribain tidak berlaku disini sehingga tidak diidghomkan. 2️⃣ Faktor kebahasaan Al-Quran diturunkan dalam bahasa Arab yang fasih, pada beberapa lahjah ada huruf hidup yang diidghomkan karena dilihat dari segi kesamaan dan kedekatan makhraj dan sifatnya. Namun pada kasus yang sama hal itu terkadang tidak dipakai. Silahkan lihat bab Idghom Kabir dan Idghom Shoghir dalam kitab qiraat. 3️⃣ Adanya kaidah umum dan khusus Di antara kaidah umum idghâm adalah : Bahwasanya terjadinya pembauran pengucapan umumnya dengan tujuan Lit-Tashîl wat-Takhfîf; untuk memudahkan dan meringankan pengucapan. Contoh kaidah : كل عدول عن الإظهار إلى غيره عدول إلى الأسهل Artinya : "Setiap perubahan dari yang asalnya izhhâr menjadi hukum yang lainya, maka perubahan tersebut adalah dalam rangka untuk mempermudah pengucapan". Maksud perubahan disini adalah dari yang asalnya dibaca idzhar berubah menjadi dibaca idghâm, iqlâb, ikhfâ' dan seterusnya (pokoknya selain izhhâr), itu semuanya tujuannya untuk mempermudah pengucapan. Nah, bagi orang Arab meng-Izhharkan nûn sukun saat bertemu dengan huruf mîm itu sukar; sulit. Oleh karena itu nûn di-Idghamkan ke huruf mîm, untuk mempermudah pengucapan. Sebaliknya, saat mîm sukun bertemu dengan huruf nûn tidak perlu di-Idghamkan karena bagi orang Arab ini tidak sulit, jadi tetap di-Izhharkan. Walaupun secara sifat sama dan makhraj berdekatan, namun pada kasus-kasus semisal di atas faktor periwayatan dan kebahasaan tetap mejadi pertimbangan. Karena Al-Quran harus dibaca sebagaimana ia diturunkan.Intinya Alasan Nun sukun bertemu Mim dibaca Idghom karena riwayat dan cara pengucapan yang paling mudah dengan diidghomkan. Adapun alasan Mim sukun bertemu Nun dibaca Idzhar karena alasan riwayat dan cara membacanya yang paling mudah dengan di idzharkan. 😊🙏🏻😊 (Disarikan dari beberapa jawaban) Ustadz Imam Safii
نمایش همه...
یک طرح متفاوت انتخاب کنید

طرح فعلی شما تنها برای 5 کانال تجزیه و تحلیل را مجاز می کند. برای بیشتر، لطفا یک طرح دیگر انتخاب کنید.